PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII MTsM KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) ROYANIL FITRI NIM. 11010170 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsM KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Royanil Fitri, Mades Fifendy, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Royanilfitri@yahoo.com ABSTRACT Competence study biology at eight grade Mts Muhammadiyah Ranah Batahan on the respiratory system materials are still under KKM. This study aims to determine the effect of the application of cooperative Jigsaw with LDS to the learning outcomes biology at eight grade MTs Muhammadiyah Ranah Batahan. This type of research is experimental research, the study design Randomized Control-Group Posttes Only Design. The population of this entire eighth grade students in the academic year 2015/2016. The sampling technique of this study was purposive sampling. The instrument used is a written test to shape an objective matter. The data analysis used by the t-test. Biology achievement test scores of students, average values obtained experimental class was 74,28 and the average value of the control class is 68,52. The results of t-test analysis, t-test was (1,20) higher than t table (1.67) it means that H1 is rejected. From this study it can be concluded that the type of cooperative learning Jigsaw not increase Against Student Learning Outcomes Biology at eight grade MTs Muhammadiyah Ranah Batahan Pasaman Barat on the material in the human respiratory system. Key Word: Jigsaw cooperative, LDS, Learning Outcomes Pendahuluan Pembelajaran biologi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan mempelajari biologi dapat menyadarkan siswa akan pentingnya kelestarian alam dan untuk mengenali diri sendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar biologi, namun kenyataannya hasil belajar biologi siswa belum memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan terhadap guru IPA di MTs Muhammadiyah Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat, diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran khususnya pembelajaran biologi. Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan pembelajaran dengan berurutan mulai dari penjelasan materi, pemberian contoh, hingga pemberian tugas. Namun banyak siswa yang masih kurang memperhatikan, seperti saat proses pembelajaran siswa kurang aktif, aktivitas yang dilakukan siswa seperti berbicara dengan teman, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan mengantuk saat proses pembelajaran berlangsung. Dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian materi sistem pernafasan kelas VIII MTs Pasaman Barat tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari tiga lokal yaitu VIII A (53,10), VIII B (61,23), VIII C (59,07). Berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian tersebut dapat dilihat bahwa siswa di MTs Pasaman Barat kurang berhasil dalam pembelajaran, karena menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) nilai dikatakan tuntas yaitu 70. Berdasarkan rata-rata tersebut dapat dilihat untuk setiap kelas, nilai rata-rata biologi siswa masih dibawah KKM. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Biologi diantaranya kurangnya minat siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran bersifat pasif, serta kurangnya pemahaman dan penguasaan terhadap materi pembelajaran. Kenyataan ini
dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia kelas VIII MTs Muhammadiyah kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Maksimal yaitu 70. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka guru perlu melakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran, diantaranya menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Model pembelajaran yang dikembangkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan LDS. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini dapat membantu siswa untuk menjadi aktif dapat dilihat dari siswa yang berada ditim asal pergi ke tim ahli untuk mencari suatu informasi dan kembali lagi ke tim asal. Model pembelajaran Jigsaw ini dapat Mengajarkan siswa menjadi percaya pada kemampuan diri sendiri untuk berfikir, dan mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya Istarani (2014 ;28).. Dengan adanya model ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagai pendukung penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw ini digunakan LDS ( Lembar Diskusi Siswa). LDS merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang cukup penting dan diharapkan mampu membantu peserta didik menemukan serta mengembangkan konsep yang ada. LDS merupakan salah satu sarana untuk membantu mempermudah kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru sehingga dapat meningkatkan aktivitas dalam prestasi dalam belajar, penggunaan LDS dalam pengajaran akan membuka kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model LDS terhadap hasil belajar biologi kelas VIII MTs Muhammadiyah Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan permasalahan diatas penulis telah melakukan penelitian tentang: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan LDS Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas VIII MTs Pasaman Barat Metode penelitian Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 pada semester 1 Kelas VIII MTsM Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized control group post test only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang belajar biologi kelas VIII di MTs Muhammadiyah Kabupaten Pasaman Barat yang terdaftar pada tahun 2015/2016, yang berjumlah 3 kelas. Dan Teknik pengambilan sampel dengan Purposive sampling. Prosedur penelitian dibagi atas tiga tahap yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan empat option. Untuk mendapat kualitas soal yang lebih baik maka dilakukan, penyusunan tes, Daya pembeda, Tingkat kesukaran Sudijono (2012:389), Reliabilitas tes, validitas Arikunto (2010: 103). Teknis analisis data yang digunakan yaitu Uji normalitas, Uji homogenitas, Uji hipotesis Sudjana (2005:466). Hasil dan Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di MTs Muhammadiyah dengan sampel penelitian adalah kelas VIII c sebagai kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan LDS dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol dengan metode ceramah dan diskusi. Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa pada kegiatan tes akhir diperoleh data hasil belajar siswa yang terlihat pada tabel berikut:
Nilai No Parameter Perlakuan Keterangan Eksperimen Kontrol 1. Uji L 0 = 0,0252 L 0 = 0,0681 L 0 < L tabel Normalitas Lt = 0,190 Lt = 0,173 2. Uji F t = 2,02 F h < F t Homogenitas F h = 0,76 3. Uji Hipotesis T t = 1,68 t hitung < t tabel maka T h = 1,20 H 1 ditolak Tabel 1.Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesisn kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan tabel tersebut hasil analisis data uji hipotesis secara statistik. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil belajar tes akhir pada kedua kelas sampel. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lillieford. Berdasarkan hasil uji normalitas, diperoleh data kedua kelas sampel memiliki L o < L tabel berarti data terdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Dari hasil uji homogenitas diketahui bahwa data kedua kelas sampel memiliki F hitung < F tabel yang berarti bahwa data memiliki varians yang homogen. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas sampel, diketahui bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians homogen, maka untuk pengujian hipotesis digunakan uji-t. Dari hasil uji-t diperoleh T hitung = 1,20 dan T tabel = 1,68. Maka T hitung < T tabel, sehingga hipotesis ditolak. Untuk nilai rata-rata tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar berikut: 76 74 72 70 68 66 64 74.28 Kelas Eksperimen 68.52 Kelas Kontrol Nilai Rata-Rata Gambar 3. Nilai Rata-Rata Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa yang dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Setelah dilakukan uji-t diperoleh hasil bahwa model LDS tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah. Pada kelas eksperimen 57,14% siswa yang mencapai KKM dan siswa yang tidak mencapai KKM ada 42,85%. Menurut Djamarah dan Zian (2010:107) tingkat keberhasilan tersebut dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa. Dalam penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen berarti belum berjalan maksimal, tapi hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya. Pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan LDS, dalam proses pembelajaran yang berlangsung selama penelitian terlihat bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran ini untuk beberapa kali pertemuan, siswa merasa
tertarik saat pertemuan pertama saja, siswa juga banyak yang tidak senang saat diskusi kelompok karena ia tidak suka dengan temannya. Menurut (Istarani : 29) salah satu kelemahan model Jigsaw ini adalah sulit membentuk kelompok yang dapat bekerja sama secara harmonis. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi dan inilah yang menjadi penyebab rendahnya hasil presentase ketuntasan siswa dalam hasil belajar yaitu hanya 57,14% dan dibuktikan secara statistik penerapan model LDS tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs Pasaman Barat. Pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan diskusi memberikan hasil yang lebih rendah dari pada kelas eksperimen. Hal ini terjadi karena kondisi yang penulis temukan selama proses pembelajaran berlangsung dimana dalam proses diskusi, siswa tidak bekerja sama dengan baik dan menitikberatkan pada satu orang temannya saja. Dilihat dari nilai ratarata kelas kontrol dilihat dari hasil nilai ratarata siswa yang mengikuti tes akhir ada 52 % yang mecapai KKM dan 48 % siswa yang tidak mencapai KKM. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Namun saat dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh hasil bahwa hipotesis dalam penelitian ini T hitung < T tabel, sehingga hipotesis ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan LDS tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah silaping. Menurut sudjana (2004:39) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya, kemampuan ini sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Sedangkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkunan yang juga akan menentukan hasil belajar yang dicapai. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitia ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model LDS tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Silaping pada materi sistem pernapasan manusia. Dari hasil penelitian yang diperoleh penulis mengemukakan beberpa saran terkait dengan hasil penelitian ini yaitu: dalam memilih model pembelajaran khususnya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diharapkan agarguru juga memperhatikan karakteristik siswa dan materi pembelajaran, dan peneliti selanjutnya dapat memodifikasi model LDS supaya lebih menarik. Daftar Pustaka Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Djamarah, S. Bahri & Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. medan : Media Persada Sudijono, Anas. Pengantar Evalusi Pendidikan. Jakarta : Rajagrapindo Persada. Sudjana. 2006. Metode Statistika. Tarsito: Bandung. Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Wena, Made. 2013. Strategi pembelajaran inovatif kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara