PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 7 PADANG Arrahman Niddayan*), Sofia Edriati**), Ratulani Juwita**) *) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT The research background showed that the existing teaching material in SMPN 7 Padang could not help the students to solve their problems on daily life. The problem could be solved by developing teaching material in a problem solving based student worksheet for set material that has a purpose to provide a teaching material that can practice students to solve the existing problems. It was a research and development research by using Plomp consisting 3 phases i.e. preliminary research, prototyping phase, and assessment phase. The research was only conducted into preliminary research and prototyping phase. For preliminary research consisted of interviews to students and teachers, syllabus and student s book analysis. For prototyping phase was designing the student worksheet systematic and structure, prototype development, expert reviews, and detail evaluation. The student worksheet ity result shows that problem solving based student worksheet is in a very and practical category. Keywords: Problem Solving, Student Worksheet, Development, Assemblage. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu pelajaran yang berperan penting dalam dunia pendidikan. Matematika juga merupakan pengetahuan dasar yang dibutuhkan siswa untuk menunjang keberhasilannya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran matematika kelas VII SMP adalah Himpunan. Materi himpunan membahas tentang pengertian himpunan, himpunan kosong, himpunan semesta, himpunan bagian, gabungan, irisan, selisih, komplemen, diagram venn, dan menyelesaikan masalah dengan mengunakan konsep himpunan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan di SMPN 7 Padang pada kelas VII diperoleh gambaran bahwa pembelajaran matematika masih berpusat pada guru dan buku teks. Buku teks yang digunakan langsung mengarahkan siswa terhadap konsep matematika, sehingga siswa hanya terbiasa menghafal konsep tetapi belum bisa memahami konsep tersebut. Kurikulum KTSP menuntut siswa untuk bisa aktif di dalam kelas dan siswa sangat diharapkan dapat menemukan sendiri konsep materi sehingga siswa lebih paham apa yang dipelajari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengembangkan bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis pemecahan masalah. LKS dengan basis pemecahan masalah adalah suatu bahan ajar cetak yang memfasilitasi 1 1
siswa untuk dapat menemukan konsep, menerapkan konsep, dan diharapkan siswa dapat menghasilkan produk atau menerapkan konsep materi secara kreatif sehingga siswa dapat menumbuhkembangkan keaktifan siswa. LKS dengan pendekatan pemecahan masalah membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Diharapkan dengan LKS berbasis pemecahan masalah ini dapat membentuk siswa belajar mandiri tanpa menunggu penjelasan dari guru. Melalui LKS berbasis pemecahan masalah siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi, namun siswa dapat belajar kritis, kreatif dan selalu aktif menyelesaikan permasalahan yang berbeda. Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Anita Mayasari (2012) dengan judul Pengembangan LKS Berbasis Masalah Pada Materi Bilangan Bulat Untuk Siswa Kelas VII SMP yang sudah dan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis pemecahan masalah yang dan pada materi himpunan untuk siswa kelas VII SMPN 7 Padang. METODE PENGEMBANGAN MenurutSukmadinata (2010 : 164) Research and Development/ R&D adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggung jawabkan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah alat bantu pembelajaran matematika berupa LKS berbasis pemecahan masalah. Prosedur model pengembangan ini terdiri dari 3 tahap berdasarkan Plomp(2013: 19) Pertama, tahap preliminary reaserch, yaitu tahapan yang bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan dalam pembelajaran. Kedua, tahap Assessment, yaitu perancangan prototype serta evaluasi terhadap prototipe yang dikembangkan guna melihat tingkat kean dan kean produk yang telah dikembangkan dalam skala kecil, dan ketiga, tahap Assesment yaitu tahap menilai apakah pengguna dapat menggunakan produk dengan dan efektif. Pada penelitian ini hanya dilakukan 2 tahap, yaitu tahap preliminary reaserch dan prototyping. Tahap preliminary reaserch yang dilakukan adalah analisis silabus, analisis buku teks,analisis literatur, pengumpulan bahan pembuatan LKS, dan wawancara guru serta siswa. Tahap prototyping yang dilakukan adalah merancang lenbar kerja siswa (LKS) berbasis pemecahan masalah untuk materi himpunan serta juga dilakukan asi dan praktikalitas pada LKS. Instrumen yang digunakan adalah lembar asi, angket praktikalitas dan pedoman wawancara. Selanjutnya data yang diperoleh dari lembar asi dan praktikalitas dianalisis dengan menghitung presentase tingkat itas dan keannya dan kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria seperti yang dikemukakan oleh (Riduwan 2013: 89). Sedangkan hasil wawancara 2
yang diperoleh dengan siswa dianalisis dengan secara deskriptif menurut Miles dan Huberman dalam (Rohidi 1992: 16) HASIL PENGEMBANGAN Setelah dilakukan penelitian, diperoleh LKS berbasis pemecahan masalah untuk materi himpunan. Kegiatan untuk mendapatkan LKS berbasis pemecahan masalah yang diawali dengan melewati tahap preliminary reaserch. Secara garis besar materi yang dibahas pada LKS ini memiliki lima kegiatan belajar yang mengacu kepada silabus Produk yang telah dirancang kemudian diasi oleh pakar matematika dan pakar bahasa. Berikut adalah beberpa contoh dari tampilan isi LKS berbasis pemecahan masalah yang telah diasi. Hasil dari instrumen asi kemudian diolah dan dari hasil yang diperoleh data sebagai berikut. Tabel 1. Hasil Validasi LKS Aspek Nilai Kriteria itas penilaian (%) Materi 82,5 Penyajian 78,1 Bahasa dan 78,7 keterbacaan Kegrafikaan 83,4 l 322,8 Rata-rata nilai 80,7 itas 3
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh bahwa LKS berbasis pemecahan masalah memiliki criteria sangat. Kesimpulan yang dapat diperoleh hasil penilaian dari ator adalah sebagai berikut: LKS berbasis pemecahan masalah memiliki kesesuaian materi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Penyajian materi dalam LKS yang menggunakan ketentuan mengenai pendekatan pemecahan masalah sudah sistematis sehingga dapat memudahkan siswa untuk membangun konsep. Penggunaan bahasa dan tingkat keterbacaan pada LKS mudah dipahami serta komunikatif. Analisis angket uji praktikalitas LKS dengan siswa menunjukkan bahwa LKS diperoleh data sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Pratikalitas LKS Indikator Nilai Katego ri Kemudahan penggunaan LKS Waktu yang diperlukan Daya tarik LKS Mudah diinterprest asikan 90% 91,7% 81,7% 100% Praktis Rata-rata 90,85% Tabel 2 menunjukkan bahwa LKS sudah baik dan mudah digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil wawancara dengan guru dan siswa juga diperoleh bahwa LKS berbasis pemecahan masalah mudah dipahami dan membantu siswa dalam memahami materi. Penggunaan LKS dapat membuat siswa lebih mudah dalam menyelesaikan berbagai masalah. KESIMPULAN LKS berbasis pemecahan masalah pada materi peluang memiliki itas yang sangat dengan nilai 81%. Hal ini berarti bahwa isi LKS telah sesuai dengan kompetensi dasar dan silabus yang dirancang, serta komponen LKS telah sesuai dengan unsur pengembangan yang ditetapkan. LKS berbasis pemecahan pada materi peluang sudah dengan nilai persentase 90,1%. Berdasarkan hasil dari praktikalitas terbukti bahwa penggunaan LKS sudah sesuai rencana pembelajaran, petunjuk penggunaan LKS yang jelas, isi setiap kegiatan belajar LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, dan LKS dapat dijadikan sebagai pendamping buku teks. KEPUSTAKAAN Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: Rosda Asyhar, Rayandra. 2012. Kreaktif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Riduwan.2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, 4
Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Plomp. (2013). Educational Design Research : An Introduction, dalam AnIntroduction to Educational Research. Enschede, Netherland :National Institute for Curriculum Development Suherman, Herman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia 5