BABV PENUTUP. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang

dokumen-dokumen yang mirip
-.- BABI PENDAHULUAN

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya

yang baik dengan penggunanya sehingga dapat menarik minat membaca mahasiswa untuk berkunjung di perpustakaan. minat membaca pada mahasiswa disarankan:

BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan

DAFTAR PUSTAKA. Abiatin, T.,Martaniah, S. M Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling Kelompok. Psikologika No. 6 Tahun III.

BABV PENUTUP. dunia psikologi dan jelas terlihat dalam penelitian ini, bahwa perempuan yang

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN IDENTITAS DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH. Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DI SDN 023 SEI GERINGGING TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DAFTAR PUSTAKA. Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.

asertifnya. Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat religiositas seseorang, maka semakin rendah juga tingkat perilaku asertifnya.

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan negatif sangat signifikan antara konsep diri

BAB V PENUTUP 5.1 Bahasan

Reny Yuniasanti Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR SKRIPSI. Oleh: Astika Yudha Pratiwi

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

DAFTAR PUSTAKA. Adhi, R Metropolitan. (11 Oktober 2003).

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BABV PENUTUP. Tidak ada hubungan antara persepsi remaja terhadap harapan orangtua dengan

Hubungan Konsep Diri Dengan Konformitas Teman Sebaya Dalam Kegiatan Perkuliahan

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian

Komunikasi Kelompok Yang Mempengaruhi Konsep Diri Dalam Komunitas Cosplay COSURA Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi persyaratan validitas isi dan memiliki harga koefisien reliabilitas

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S. (1987). Test Prestasi. Yogyakarta: Liberty. Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

SILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI

Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan individu maupun kelompok. Begitu juga dengan siswa diusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DAFTAR PUSTAKA. Afiatin, T Persepsi Pria dan Wanita terhadap Kemandirian. Jurnal Psikologi Tahun XX, Nomor 1, halaman 7-14.

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN HIBURAN KOREA DENGAN BENTUK-BENTUK PERILAKU MODELING PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang sangat penting. Masa remaja adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. dengan agresivitas siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menggambarkan bahwa siswa di SMP Negeri 5 gunung

HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, D Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

DAFTAR PUSTAKA. Atkinson, R. L Pengantar Psikologi 11th ed. Diterjamahkan: Puspita. Jakarta: Interaksara.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang. sangat signifikan antara persepsi remaja terhadap dukungan sosial orangtua

BAB II. Tinjauan Pustaka

BABI. Kehidupan modem saat ini belum memungkinkan orangtua. sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada anak. Kebutuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

BABV PENUTUP. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis nihil diterima, yang. demikian hasil penelitian tidak mendukung hipotesis yang diajukan.

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

Konsep diri terbentuk karena adanya pengaruh dari orang lain (Rakhmat, 2005:100). Hasil interaksi, hubungan dan pergaulan dengan orang lain akan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembentukan konsep diri anak menurut (Burns, 1993). bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

BABI PENDAHULUAN. Kehidupan perkawinan akan terasa lebih lengkap dengan hadirnya anakanak

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Abu, sholeh Munawar, 2004, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan mereka telah dilukai dengan senjata. Guru-guru banyak mengatakan

BABI PENDAHULUAN. Manusia adalah rnakhluk sosial sehingga sejak dari lahir sudah terbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

Hubungan Antara Body Image dan Self-Esteem. Pada Dewasa Awal Tuna Daksa. Dahlia Nur Permata Sari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, 2012

Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA AWAL SKRIPSI. Oleh: Andira Dwi Putri NIM :

BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

DAFTAR PUSTAKA. Anastasia, A. Tahun II. Kebahagiaanku, Harga Diriku (Kesetiaan VS Perselingkuhan). Semarang : Mitra Peduli.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SANTRI NAHUN TERHADAP FIGUR KIAI DENGAN KELEKATAN AMAN DI PERGURUAN ISLAM PONDOK TREMAS PACITAN RINGKASAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP HEDONIS DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. positif dan dampak negatif dalam kehidupan kita. Berbagai macam orang dari

Salah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah masa remaja. Salzman dan Pikunas (dalam Syamsu, 2001: 71) mengatakan bahwa masa remaja

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs AL HIDAYAH KARANGPLOSO. Jauharotul Maknunah

PENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA DI PONDOK PESANTREN SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil

HUBUNGAN KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB V KESIMPULAN. emosional yang memiliki hasil validitas berkisar antara 0,063-0,105 dan p

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

BABI PENDAHULUAN. Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang memiliki aka! budi dan

KONSEP DIRI REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN (STUDI KASUS) : Maria Fatimah Assahhra NPM : ABSTRAK

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012 ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR

PENGALAMAN REMAJA DALAM MENERIMA PENDIDIKAN SEKS

BABV PENUTUP. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: ada hubungan positif antara konsep

KONSEP DIRI DAN PERSEPSI TERHADAP PEKERJAAN DALAM PERAN GENDER BAGI REMAJA SLTP DI KECAMATAN MIJEN KODYA SEMARANG

PENELUSURAN MINAT-BAKAT UNTUK SISWA SMA DI YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA, PERSEPSI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH, DANKECERDASAN EMOSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

DAFTAR PUSTAKA. Al-Mighwar, Muhammad Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia ( )

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, D Tehnik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta : Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.

setiap manusia. Masa remaja mempunyai tempat yang istimewa dihati setiap

Transkripsi:

BABV PENUTUp.-

BABV PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel persepsi remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua dengan variabel konsep diri pada siswa siswi Kalam Kudus Surabaya dengan koefisien korelasi = 0,539, P = 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang positif antara variabel persepsi rernaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua dengan variabel konsep diri. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi persepsi retruija terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua, semakin positif konsep diri yang dimiliki, sebaliknya semakin rendah persepsi remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua, semakin negatif konsep diri yang dimiliki. Dengan demikian, hasil penelitian mendukung hipotesis yang diajukan. Dari basil penelitian didapatkan pula bahwa persepsi subjek terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua sebagian besar tergolong tinggi (45%), sedangkan sebagian besar subjek mempunyai konsep diri yang tergolong sedang (56,67%). Adanya hubungan yang positif antara persepsi rernaja terhadap efektivitas komunikasi dengan omngtua dengan konsep diri adalah sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Dewey dan Humber (dalam Rakhroat, 2002: 102) yang mengemukakan bahwa kehadiran orang lain yang merniiiki ikatan emosional dengan seseorang (qffective others) akan mempengaruhi konsep diri seseorang. Demikian juga Mead (dalam Rakhmat, 2002: 101) mengemukakan bahwa 46

47 kehadiran significant others seperti halnya orangtua akan mempengaruhi konsep diri seseorang. Sementara itu, Hurlock (1973: 325) mengungkapkan bahwa pengarnh keluarga adalah salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri seorang remaja. Lingkungan keluarga secara langsung maupun tidak langsung, berhubungan terns dengan anak, memberikan stimulasi melalui berbagai corak komunikasi antara orangtua dengan anak. Lewat senyuman., pujian dan penghargaan yang diberikan orangtua akan menyebabkan seorang anak menilai dirinya secara positif. Sementara ejekan, cemoohan dan hardikan yang diterimanya dari orangtua akan membuat seorang anak memandang dirinya secara negatif. Oleh sebab itu, perkembangan pribadi seorang anak tidak terlepas dari pengaruh lingkungan di sekitarnya. Bila seorang anak tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung dalam hal ini adanya sikap atau kata-kata dari orangtua yang negatif yang diterimanya akan mengundang pertanyaan pada dirinya bahwa ia tidak cukup berharga untuk disayangi dan dikasihi sehingga memungkinkan anak memiliki pandangan yang negatif terhadap dirinya pula. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Satiadarma (2001: 106) bahwa orangtua yang menggunakan kosakata yang baik dan mengandung nilai positif ketika berkomunikasi dengan anaknya, maka besar kemungkinan anak tersebut akan memiliki pandangan yang positif terhadap dirinya dan lingkungan sosialnya. Gunarsa (2002: 101) mengungkapkan bahwa komunikasi yang efektif adalah dapat menimbulkan pengertian, adanya kesenangan, mempengaruhi sikap dan adanya hubungan sosial yang baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa remaja yang memandang proses komunikasi yang tejjadi antara dirinya

48 dengan orangtuanya berlangsung dengan efektif maka hal tersebut akan mendorong terbentuknya konsep diri yang positif Sebaliknya, apabila remaja memandang proses komunikasi yang teijadi antara dirinya dengan orangtuanya berlangsung dengan tidak efektif maka akan mendorong terbentuknya konsep diri yang lebih negatif. Meskipun ada hubungan antara persepsi remaja terltadap efektivitas komunikasi dengan orangtua dengan konsep diri, akan tetapi besarnya sumbangan efektif variabel persepsi remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua terhadap variabel konsep diri hanyalah sebesar 29,1 %, sehingga masih ada 70,9% variabel-variabellain yang dapat mempengaruhi variabel konsep diri, seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1973: 325) dan Hurlock (1998: 235), di antaranya variabel-variabel tersebut adalah: 1. Bentuk badan Remaja mengetahui bahwa bentuk badan dan daya tarik personal memberikan pengaruh pada perhatian dan reaksi orang lain yang dapat mempengaruhi sikap orang lain terhadap dirinya. Adanya kesadaran remaja tersebut akan hal ini dapat memberikan pengaruh pada konsep dirinya. 2. InteIigensi Remaja yang tidak mampu dalam melakukan tugas-tugas di sekolah atau remaja yang memiliki inteligensi rata-rata ke bawah memiliki kekurangan dalam hal pengetahuan sosial dan hal ini akan membuat ia merasa tidak disukai. Dengan adanya sikap sosial tersebut mungkin saja dapat mempengaruhi konsep dirinya.

49 3. Status sosial Remaja yang populer di lingkungan sosialnya dapat terpilih menjadi pemimpin. Terpilih menjadi seorang pernimpin dapat memberikan efek yang baik pada konsep diri remaja dibandingkan dengan remaja yang tidak pernah terpilih menjadi seorang pemimpin yang akan mengembangkan konsep diri yang kurang baik disertai dengan perasaan yang gagal, kesal dan cemburu. 4. Nama dan julukan Remaja akan peka dan merasa malu apabila teman-ternannya sekelompok menilai namanya buruk atau bila mereka rnernberikan nama julukan yang bemada cernoohan. 5. Ternan-ternan sebaya Ternan-ternan sebaya ikut rnernpengaruhi pola kepribadian rernaja dalam hal ini adalah konsep diri remaja. Konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan ternan-ternan mengenai dirinya. 6. Cita-cita Rem<tia yang rnemiliki cita-cita yang tidak realistik akan rnengalami kegagalan dan hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak rnampu. Sedangkan remaja yang realistik terhadap kernampuannya lebih banyak rnengalami keberhasilan daripada kegagalan. Hal ini akan rnenimbulkan kepercayaan diri dan kepuasan diri yang dapat menimbulkan konsep diri yang lebih baik. Adapun alasan dipilihnya variabel-variabel lain yang rnempengaruhi konsep diri tersebut juga berdasarkan dari jawaban subjek pada angket terbuka.

50 Selain adanya hubungan antara persepsi remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua dengan konsep diri, dalam penelitian ini didapatkan beberapa temuan di antaranya adalah persepsi subjek terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua yang tergolong tinggi kemungkinan dikarenakan adanya sebagian besar subjek (63,33%) memiliki komunikasi yang berlangsung baik dengan orangtua (tabel 4.3). Dari tabel 4.4. dapat diketahui bahwa komunikasi antara subjek dengan orangtua yang berlangsung baik dikarenakan adanya faktor pengertian (36,84%). Sedangkan konsep diri subjek (56,67%) yang tergolong sedang kemungkinan dikarenakan adanya sebagian besar subjek (76,67%) merasa yakin dengan kemampuan yang dimilikinya (tabel 4.5). Selain itu juga pada tabel 4.6. ditemukan bahwa persepsi subjek terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua yang tergolong tinggi banyak dimiliki oieh subjek perempuan (51,85%), dimana hal ini kemungkinan dikarenakan subjek perempuan memiliki perasaan yang Iebih peka dibandingkan subjek laki-laki sehingga dapat Iebih mudah mengartikan komunikasi yang terjadi antara dirinya dengan orangtuanya. Dan pada tabel 4.7. didapatkan bahwa sebagian besar konsep diri subjek yang tergolong sedang banyak dimiliki oleh subjek laki-iaki (55,88%) daripada subjek perempuan (44,12%). 5.2. Simpulan Berdasarkan basil penelitian dapat ditarik beberapa simpulan yaitu: 1. Ada hubungan positif antara persepsi remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua dengan konsep diri (rxy = 0,539, P < 0,05). PIlIlPUSTA... AAN """",tai Kataltk WW"..,... IUIlA-BA.YA

51 2. Sebagian besar subjek mempunyai persepsi terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua yang tergolong tinggi (45%). 3. Sebagian besar subjek memiliki konsep diri yang tergolong sedang (56,67%). 4. Sumbangan efektifvariabel persepsi remaja temadap efektivitas komunikasi dengan orangtua pada variabel konsep diri hanya 29,1% sehingga masih ada 70,9% variabellain yang dapat mempengaruhi variabel konsep diri. 5.3. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi subjek penelitian Konsep diri merupakan salah satu hal yang penting bagi seseorang, oleh karena itu diharapkan para siswa dapat terns mengembangkan konsep diri yang positif dengan membina komunikasi yang baik dengan orangtua, mau membuka diri untuk mengungkapkan permasalahan yang dihadapi kepada orangtua, dan memberi kesempatan kepada orangtua untuk memberikan masukan-masukan yang berguna bagi penyelesaian masalah atau problem yang dihadapi. 2. Bagi pihak sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat metuadi masukan bagi pihak sekolah bahwa komunikasi yang efektif antara orangtua dengan anak sangat dipedukan bagi perkembangan konsep diri seorang anak sehingga dimungkinkan pihak sekolah melalui layanan bimbingan dapat memberikan informasi kepada para orangtua siswa akan pentingnya membina komunikasi yang baik dengan anak.

52 3. Bagi orangtua Diharapkan dapat membina komunikasi yang efektif dengan anak, sehingga dapat membantu anak mengembangkan konsep diri yang lebih positif. Konsep diri yang positif tersebut dapat membantu anak untuk dapat memiliki rasa percaya diri. 4. Bagi peneliti lanjutan Bagi mereka yang tertarik untuk melanjutkan dan mengernbangkan penelitian yang sejenis disarankan untuk meneliti variabel-variabel yang lain yang mempunyai pengaruh terhadap konsep diri, seperti bentuk hadan, inteligensi, status sosial, nama dan julukan, ternan-ternan sebaya, dan cita-cita. Disarankan juga agar peneliti lanjutan dapat melakukan penelitian pada intensitas komunikasi dengan orangtua, yang tidak dilakukan pada penelitian ini. Juga disarankan agar dapat melakukan penelitian pada populasi yang beibeda sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan dengan lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA..

DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (2000). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Be/ajar. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar Burns, B.R (1993). Konsep Diri. AIih bahasa: Eddy. Jakarta: Penerbit Arcan. Gunarsa, S. (2001). Psikologi Praktis: Anak. Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Gunarsa, S. (2002). Psikologi Perkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Hurlock, B.E. (1973). Adolescent Development (4 th edition). Tokyo: McGraw Hill, Inc. Hurlock, B.E. (1978). Personality Development. New York: McGraw Hill, Inc. Hurlock, B.E. (1998). PSikologi Perkembangan (Edisi ke-s). AIih bahasa: Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta : Penerbit Erlangga. Iswahyudi, T.S. (1997). Persepsi komunikasi non verbal masyarakatjawa dan madura. Anima. 12, 342-344. Kartini Kartono. (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kompas. (2000). Dedy Tewas Diserang Komplotan Pelajar [Versi elektronik]. Diambil pada tanggal20 Desember 2003 dari http://www.kompas.com/ kompas-cetak/0009/12/metro/dede28.htm. Kompas. (2000). Pe/ajar Semarang Tawuran. 13J Dilahan [Versi elektronik]. Diambil pada tanggal20 Desember 2003 dari http://www.kompas.com/ kompas-cetakl0008/0s/utamalpela ll.htm. Rakhmat, J. (2002). PSikologi Komunikasi (edisi revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya. Rini, J.F. (2002). Konsep Diri. Diambil pada tanggal13 Oktober 2002 dari http://www.e-psikologi.com. Sarwono, S.W. (1982). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang. 53

54 Satiadanna, M.P. (2001). Persepsi Orangtua Memhentuk Perilaku Anak (edisi ke-l). Jakarta: Yayasan Obof Indonesia. Tarakanita, I. (2001) Hubungan status identitas etnik dengan konsep diri mahasiswa. Jumai PSikologi, 7, 8-9. Wahhoos, S. (1999). Komunikasi Keluarga. AIih bahasa: Sumarno. Jakarta: Gunung Mulia. Walgito, B. (1983). Pengantar PSikologi Umum (edisi ke-3). Yogyakarta: BPPP UN Gadjah Mada. Walgito, B. (2001). Psikologi Sosial (edisi ke-2). Yogyakarta: Andi. Walgito, B. (2002). Pengantar Psikologi Umum (edisi ke-3). Yogyakarta: Andi. Widayatun, T.R. (1999). I1mu Perilaku (edisi ke-l). Jakarta: Sagung Seto. Yusuf, S. (2002). Psikologi PerkembanganAnakdan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. i'iiki'u,,'... " '" ljalyenltu Katolik WMly& ~Ja IURABA".