BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasy experiment yang dilakukan untuk mengetahui efek dari pelatihan tentang survey jentik nyamuk terhadap tingkat kemampuan / praktik masyarakat dalam melakukan survey jentik nyamuk. Rancangan yang digunakan adalah one group pretest post test design. Rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut: O1 X O2 Keterangan: O1 : Pengukuran pertama (pretest) kemampuan survey jentik nyamuk X : Pemberian perlakuan (pelatihan survey jentik nyamuk) O2 : Pengukuran kedua (posttes) kemampuan survey jentik nyamuk B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya obyek atau subyek yang dipelajari saja 30
tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek tersebut (Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah warga atau masyarakat yang berada di wilayah Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan yang terdiri dari 10 RW. Dimana dari 10 RW tersebut diambil 2 RW yang belum pernah mendapatkan pelatihan dan dengan kejadian DBD di wilayah tersebut tinggi sebanyak 600 kepala keluarga (KK) yaitu RW 9 dan RW 10. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti. Karena keterbatasan waktu, tenaga,, dan dana maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dengan syarat sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang memiliki kriteria yang belum pernah mendapatkan pelatihan secara formal tentang pencegahan DBD melalui survey jentik nyamuk. Besar sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan rumus sebagai berikut: N n = 1 + N d ( ) 2 Keterangan : n : Jumlah sampel 31
N : Jumlah populasi d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan 5% 600 n = 1+ 600 600 = 2,5 ( 0,05) 2 = 240 KK sebagai sampel penelitian Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan membagi daerah atau wilayah yang luas menjadi daerah atau wilayah yang lebih kecil. Pengambilan sampel ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama diawali dengan memilih 2 RW dari 10 RW yang belum pernah mendapatkan pelatihan tentang survey jentik nyamuk yang ada di Kelurahan Palebon secara acak, setelah itu dipilih lagi 6 RT secara acak dari RW yang terpilih. Jadi, dari 2 RW yang telah terpilih terdiri dari 6 RT yaitu RT 1, RT 2, RT 4, RT 5, RT 6, RT 7 yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. C. Definisi Operasional, Variabel, dan Skala Penelitian Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Pelatihan Pencegahan DBD Pemberian pelatihan pencegahan DBD melalui survey jentik nyamuk - - - Kemampuan masyarakat tentang survey jentik nyamuk Penilaian tingkat kemampuan masyarakat dalam pencegahan DBD melalui survey jentik nyamuk sebelum dan setelah dilakukan pelatihan Check list Skor kemampuan survey jentik nyamuk Tidak mampu: 0-4 Mampu: > 4 Interval 32
D. Metoda Pengumpulan Data 1. Prosedur pengumpulan data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berkut : a. Sebelum penelitian, peneliti membentuk tim dalam proses latihan yang disebut numerator. Karena pengamatannya lebih dari 2 orang, maka diadakan penyamaan antar pengamat sampai dicapai persamaan persepsi dari semua pengamat yamg akan bekerja mengumpulkan data (Arikunto, 2006). b. Peneliti mendatangi sampel penelitian yang memenuhi kriteria sampel untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. c. Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan sifat keikutsertaan sampel dalam penelitian. Bila bersedia berpartisipasi sampel penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian (informed consent). d. Sebelum diberi pelatihan, responden diberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesoner dan diminta untuk mengisi seluruh pertanyaan yang disediakan dalam kuesioner, lalu dilakukan pengukuran pertama dengan meminta sampel penelitian melakukan survey jentik nyamuk menggunakan format yang disediakan (pretest). 33
e. Peneliti memberikan pelatihan pencegahan DBD pada sampel penelitian sesuai dengan waktu dan tempat yang disepakati berdasarkan Satuan Acara Pelatihan sebagaimana terlampir. f. Setelah dilakukan pelatihan, sampel penelitian diminta untuk melakukan survey jentik nyamuk dengan menggunakan format yang sama dengan format sebelum diberikan pelatihan (pengukuran kedua / posttest). 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah check list yang digunakan untuk menilai kemampuan sampel penelitian dalam melakukan survey jentik nyamuk DBD. E. Metoda Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap - tahap sebagai berikut: a. Editing Berfungsi untuk meneliti kelengkapan data diantaranya kelengkapan identitas responden, kelengkapan lembar kuesioner, dan kelengkapan pengisian kuesioner yang dilakukan di tempat pengambilan data sehingga bila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi dengan segera. 34
b. Coding Mengklasifikasikan data yang diperoleh dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa angket, kemudian dimasukkan ke dalam lembar tabel kerja guna mempermudah membacanya dan pengolahan data. c. Scoring (penilaian) Pada tahap ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. d. Data Entry (memasukkan data) Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu pemprosesan data, yang dilakukan oleh peneliti adalah memasukkan data dari kuesioner ke dalam paket program komputer. e. Tabulating (tabulasi) Kegiatan tabulating meliputi memasukkan data data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan skornya. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menggambarkan variabel penelitian terutama tentang kemampuan sampel penelitian dalam melakukan survey jentik nyamuk. Karena data 35
berskala numerik (interval), maka analisa univariat dilakukan dengan nilai pemusatan data (tendensi sentral) dan penyebaran data. b. Analisis Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui efek pelatihan terhadap kemampuan sampel penelitian dalam melakukan survey jentik nyamuk DBD dengan uji statistik. Pengujian menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 13,0. Sebelunya dilakukan uji kenormalan data dengan uji Kolmogorov Smirnov. Karena variabel tidak memenuhi distribusi normal atau data berdistribusi tidak normal p < 0,05 maka uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Berdasarkan uji statistik tersebut dapat diputuskan: 1. Menolak Ho (menerima Ha) bila diperoleh nilai p 0.05. 2. Menerima Ho (menolak Ha) bila diperoleh nilai p > 0.05. F. Etika Penelitian 1. Prinsip-Prisip Penelitian Penelitian ini peneliti melakukan prinsip prinsip penelitian yaitu prinsip manfaat, prinsip menghormati manusia dan prinsip keadilan. Artinya bahwa penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk pencegahan terjadinya DBD di masyarakat, dan peneliti tetap menghormati hak-hak sampel penelitian tanpa membedakan status sosial ekonomi dan agama. 36
2. Masalah Etika Penelitian Menghindari masalah etika penelitian, peneliti sebelum melakukan pengumpulan data memberikan penjelasan tentang tujuan dan sifat keikutsertaan dalam kegiatan penelitian ini yaitu bersifat sukarela. Persetujuan berpartisipasi dalam penelitian ini diwujudkan dalam bentuk pengisian seluruh pertanyaan yang tersedia dalam penelitian. Untuk menjaga agar identitas sampel penelitian tidak diketahui oleh umum, maka peneliti memberikan kode sampel penelitian untuk di setiap kuesioner yang dibagikan, dan data penelitian dipublikasikan atau dipresentasikan dalam bentuk data kelompok bukan data individu (perorangan / per sampel penelitian). Data penelitian disimpan oleh peneliti dalam komputer pribadi. G. Jadwal Penelitian Terlampir. 37