BAB 3 TINJAUAN TEMA. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema

dokumen-dokumen yang mirip
ORGANISASI RUANG. Berikut ini adalah jenis-jenis organisasi ruang : Organisasi Terpusat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN KHUSUS

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

- BAB III - TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB II. KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN RUANG. Berikut ini adalah jenis-jenis hubungan ruang : Ruang di dalam ruang. Ruang-ruang yang saling berkait. Ruang-ruang yang bersebelahan

BAB III METODE PERANCANGAN

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

TEORI ARSITEKTUR 1 KONFIGURASI BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RUANG : VOLUME DENGAN BATAS-BATAS TERTENTU KARAKTER RUANG TERBUKA TERTUTUP SEMI TERBUKA SEMI TERTUTUP

DATTA SAGALA WIDYA PRASONGKO, 2016 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN


BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

EFISIENSI PEMANFAATAN MATERIAL BAMBU PADA PERANCANGAN BANGUNAN DI KAWASAN EKOWISATA MANGROVE WONOREJO DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. 1. Transit Hub

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

POLA PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KAMPUNG ASSEGAF PALEMBANG

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB V KONSEP PERANCAGAN

TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR VERTIKAL

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 PERANCANGAN GEDUNG PARKIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Penerapan Budaya Sunda dalam Perancangan Pasar Rakyat Kasus: Pasar Sederhana, Bandung

PENGEMBANGAN KOMPLEK PERKANTORAN BALAI KOTA DEPOK Mochamad Iqbal Permana

PERENCANAAN GEDUNG PARKIR MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB IV PEMAHAMAN DAN ANALISIS LAHAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR. Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Kepanjen Educaion. Prinsip-prinsip tema Arsitektur Perilaku

G E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT

TEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

dengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Menurut buku Kementrian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian. (2011:h.6), dijelaskan secara umum sejarah perkertaapian yaitu

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

Transkripsi:

BAB 3 TINJAUAN TEMA 3.1 LATAR BELAKANG TEMA Tema yang diangkat untuk mendukung pasar modern ini adalah Ruang dan Sirkulasi adapun latar belakang tema ini didasari oleh unsur dari ruang dan sirkulasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam perencanaan sebuah pasar dan diharapkan dapat menciptakan suatu wadah yang dapat menampung segala macam kegiatan transaksi yang ada didalamnya. Pasar modern yang akan direncanakan ini terdiri dari beberapa ruang yang berfungsi sebagai wadah kegiatan berbelanja yang disesuaikan berdasarkan pemakai,kapasitas besaran ruang standar pasar, sirkulasi manusia serta sirkulasi barang. Susunan kebutuhan tersebut kemudian akan sijadikan satu kesatuan yang utuh sehingga memberikan kesan nyaman selama berada di pasar modern ini. Selain susunan ruang, faktor sirkulasi juga sangat penting dalam suatu perencanan dan perancangan arsitektur. Sirkulasi ini sendiri merupakan alur pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat yang lain.sirkulasi pada pasar modern ini muncul karena bersatunya fasilitas pasar yang akan menjadi kesatuan didalamnya. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema Penjelasan dari latar belakang tema Ruang dan sirkulasi pada Pasar Modern memiliki permasalahan menyangkut pada bangunan dan tahap pencapaiannya dengan merumuskan pertanyaan : Bagaimana mendesain bangunan pasar modern dengan pengimplementasian Ruang dan Sirkulasi

3.3 STUDI TEMA a. Ruang Ruang pada dasarnya terjadi oleh adanya hubungan antara objek dan manusia yang dipengaruhi oleh penciuman, pendengaran, dan perabaan Ruang merupakan sela-sela antara 2 deret tiang / 4 tiang Ruang yang melingkupi batas-batas itu tidak harus berupa bidang b. Sirkulasi Berasal dari kata circulation yang berarti peredaran Pengikat ruang-ruang dalam suatu bangunan/suatu deretan ruang dalam maupun luar sehingga manjadi saling terhubung 3.4 TINJAUAN RUANG DAN SIRKULASI 3.4.1 Study Ruang Ruang merupakan bentuk tiga dimensi yang dapat dirasakan oleh panca indera. Ruang yang akan direncanakan untuk sebuah pasar modern ini adalah ruang untuk menampung segala aktifitas yang terjadi didalam pasar tersebut. Ruang-ruang yang akan dibuat ini berupa retail-retail yang berbeda ukuran. Ruang-ruang ini diletakan berderet sesuai konsep dan direncanakan setiap retail-retail yang ada ini akan mudah dalam akses pencapaian. Hubungan antar ruang a. Ruang didalam ruang: Gambar 3 ruang dalam ruang a) Ruang luas yang dapat melingkupi ruang lain yang lebih kecil didalamnya b) Adanya perbedaan yang jelas dalam 2 ukuran

c) Ruang yang lebih besar berfungsi sebagai bentuk 3 dimensi untuk ruang yang ada didalamya b. Ruang yang saling berkaitan Gambar 4 ruang yang berkaitan a) Ruang yang terdiri dari dua buah ruang yang membentuk ruang bersama b) Ruang bersama dapat dijadikan satu atau dikembangkan menjadi ruang penghubung c. Ruang yang bersebelahan Gambar 5 ruang yang bersebelahan a) Merupakan masing-masing bidang yang berdiri sendiri dalam volume ruang tunggal b) Adanya pembatas pencapaian visual maupun fisik antar 2 ruang d. Ruang yang dihubungkan dalam ruang bersama Gambar 6 ruang penghubung a) Ruang penghubung merupakan ruang perantara

b) Hubungan antara 2 ruang tergantung pada masing-masing ruang itu sendiri c) Ruang perantara dapat berbentuk linier d) Dapat menjadi ruang dominan dan pengerganisir sejumlah ruang Organisasi Ruang Gambar 7 organisasi terpusat Terpusat a) Ruang dominan yang mengelompokan sejumlah ruang sekunder b) Bersifat stabil c) Ruang terpusat ini dapat menjadi ruang pemersatu d) Pola sirkulasi dapat berbentuk terpusat, radial atau spiral. Gambar 8 organisasi linier Linier a) Merupakan urutan ruang yang berulang, dimana ukuran, bentuk, dan fungsinya dapat sama atau berbeda b) Memiliki karakter yang panjang c) Bentuknya fleksibel dan tanggap terhadap kondisi berbagai macam tapak.

Gambar 9 organisasi radial Radial a) Ruang terpusat merupakan acuan organisasi ruang linier yang berkembang menurut jari b) Merupakan perpaduan antara organisasi terpusat dan linier c) Ruang terpusat terbentuk secara teratur. Gambar 10 organisasi cluster Cluster a) Penempatan antara hubungan ruang yang satu dengan yang lain merupakan dasar b) Penghubung dapat berupa sel-sel ruang yang saling berhubungan c) Ruang terpusat terbentuk secara teratur Gambar 11 organisasi grid Grid a) Bentuk ruang diatur oleh pola grid 3 dimensi / bidang b) Terbentuk oleh system struktur rangka tiang dan balok c) Terdiri dari modul ruang yang berulang

3.4.2 Study Sirkulasi Dalam mendesain suatu bangunan unsur sirkulasi merupakan elemen terpenting yang perlu direncanakan secara matang. Ruang sirkulasi harus menampung gerak dan alur manusia. Susunan dari sistem sirkulasi ini harus bersifat fungsional, membawa orang-orang ketempat yang dituju dengan nyaman, aman, dan efisien. a. Unsur-unsur pendukung sirkulasi, yaitu: a. Pencapaian ke bangunan langsung Gambar 12 pencapaian langsung Pencapaian langsung mengarah langsung ketempat masuk Tujuan pencapaian akhir jelas b. Pencapaian tersamar Gambar 13 pencapaian samar Pencapaian tersamar dan membuat efek untuk fasade depan Jalurnya dapat dirubah beberapa kali untuk menghambat pencapaian c. pencapaian berputar

Gambar 14 pencapaian berputar Pencapaian yang dibuat untuk memperpanjang urutan pencapaian Jalan masuk bangunan dapat disembunyikan sampai ketempat kedatangan b. Konfigurasi sirkulasi Gambar 15 konfigurasi linier Linier Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop). Gambar 16 konfigurasi radial Radial

Konfigurasi radial memiliki jalan- jalan lurus yang berkembang dari sebuah pusat bersama. Gambar 17 konfigurasi berputar Spiral (Berputar) Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat, mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah Gambar 18 konfigurasi grid Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat. Gambar 19 konfigurasi jaringan Jaringan

Konfiguras i yang terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang. a. Hubungan jalan dengan ruang Gambar 20 melalui ruang a. Melalui Ruang-ruang Kesatuan tiap-tiap ruang dipertahankan. Konfigurasi jalan fleksibei. Ruang-ruang perantara dapat dipergunakan untuk mengungkan jalan dengan ruangruangnya. b. Gambar 21 menembus ruang Menembus Ruang Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring, atau sepanjang sisinya. Dalam memotong sebuah ruang, suatu jalan menimbulkan pola -pola istirahat dan gerak di dalamnya.

c. Gambar 22 berakhir pada ruang Berakhir Dalam Ruang Lokasi ruang menentukan jalan. Hubungan jalan-ruang ini digunakan untuk pendekatan dan jalan masuk ruang-ruang penting

3.5 KESIMPULAN Berdasarkan teori tentang pembahasan dari tema Ruang dan Sirkulasi, maka perencanaan ini akan mangadopsi beberapa teori, diantaranya: Ruang yang saling berkaitan Ruang yang terdiri dari dua buah ruang yang membentuk ruang bersama Ruang bersama ini dapat dijadikan satu atau dikembangkan menjadi ruang penghubung organisasi ruang grid Didasari dari karakter yang terdiri dari rangka tiang balok dan kolom serta modul yang berulang, sehingga modul ini cocok untuk bangunan pasar dan bertujuan untuk mengefisiensikan bentuk lahan Konfigurasi sirkulasi radial Hall sebagai titik tangkap pada pasar dan kemudian menyebar mengikuti pola-pola yang sudah dirancang.