4.1.21 URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN 4.1.21.1 KONDISI UMUM Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Dengan diserahkannya urusan ketahanan pangan kepada daerah, daerah diyakini akan mampu mengembangkan diversifikasi pangan terutama ke arah pangan lokal, sehingga pangan lokal akan lebih berkembang. Dampaknya, ketahanan pangan lokal akan terbentuk. Otomatis ketahanan pangan nasional pun bakal terpenuhi. Urusan ketahanan pangan secara substansial ditujukan untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan ketersediaan pangan, bidang pengembangan distribusi pangan serta bidang konsumsi dan keamanan pangan. Sub sistem ketersediaan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Sub sistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan sub sistem konsumsi mengarahkan pada pola pemanfaatan pangan yang memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalannya. Mengacu pada konsep keterjaminan tersebut di atas, maka pembangunan Ketahanan Pangan perlu menjamin konsumsi pangan yang cukup aman, bermutu dan bergizi seimbang melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya lokal, teknologi inovatif dan peluang pasar. Guna mewujudkan kemandirian pangan untuk menjamin ketersediaan pangan harus dipertahankan sama atau lebih besar daripada kebutuhan penduduk terhadap pangan. Jika keadaan ini tercapai maka ketersediaan pangan (food avaibility) akan berada pada tingkat yang aman. 4.1.21.2 KEBIJAKAN PROGRAM Untuk mencapai target/ sasaran Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2014 di Kota Semarang, telah disusun Pelaksanaan Program-Program berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagai berikut : hal 409
Program-program Penunjang Urusan yang meliputi : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk menyediakan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik. c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan. Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel Program-program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : a. Program Ketahanan Pangan Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat Kota Semarang serta percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman. b. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Program ini diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui kemandirian pangan masyarakat 4.1.21.3 PELAKSANAAN PROGRAM DAN 4.1.21.3.1 PENDANAAN Anggaran Program Penunjang Urusan Ketahanan Pangan 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : 1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 2 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 53.954.000 49.165.941 91,13 5.450.000 5.450.000 100,00 3 Penyediaan Alat Tulis Kantor 10.018.000 10.018.000 100,00 4 Penyediaan Barang Cetakan dan 7.482.000 7.482.000 100,00 Penggandaan 5 Penyediaan Komponen Instalasi 514.000 514.000 100,00 Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 6 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 23.950.000 23.233.000 97,01 hal 410
7 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 4.400.000 4.400.000 100,00 8 Penyediaan Makanan dan Minuman 8.715.000 8.715.000 100,00 9 Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke 69.100.000 69.100.000 100,00 Luar Daerah JUMLAH PROGRAM 183.583.000 178.077.941 97,00 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : 1 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 29.620.000 29.620.000 100,00 54.740.000 54.227.000 99,06 JUMLAH PROGRAM 84.360.000 83.847.000 99,39 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : 1 Penyusunan laporan capaian kinerja & iktisar realisasi kinerja SKPD 2 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 6.370.000 6.370.000 100,00 19.260.000 18.750.000 97,35 JUMLAH PROGRAM 25.630.000 25.120.000 98,01 Anggaran Program Pelaksana Urusan Ketahanan Pangan 1. Program Ketahanan Pangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : 1 Pengembangan Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan 2 Fasilitasi Penyediaan Makanan Pokok Bagi Warga Miskin 3 Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan 4 Pengembangan Distribusi dan peningkatan Akses Pangan 5 Pembinaan dan Fasilitasi Penanganan Mutu dan Keamanan Pangan 6 Koordinasi Perumusan Kebijakan 668.200.000 666.740.000 99,78 379.755.000 368.157.000 96,95 37.500.000 36.990.000 98,64 219.296.000 208.787.000 95,21 137.300.000 137.300.000 100,00 75.264.000 72.594.000 96,45 Ketahanan Pangan 7 Apresiasi Ketahanan Pangan 300.300.000 276.713.900 92,15 JUMLAH PROGRAM 1.817.615.000 1.767.281.900 97,23 hal 411
2. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : 1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 512.400.000 509.929.100 99,52 2 Pembentukan Cadangan Pangan Pemerintah Kota 219.000.000 214.700.000 98,04 JUMLAH PROGRAM 731.400.000 724.629.100 99,07 4.1.21.3.2 HASIL YANG DICAPAI Capaian kinerja penyelenggara Urusan Ketahanan Pangan pada tahun 2014 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut : 1. Program Ketahanan Pangan a. Ketersediaan pangan utama tahun 2014 sebesar 227.075,42 kg / 1000 penduduk lebih tinggi dari tahun 2013 yang besarnya 169.590,02 kg / 1000 penduduk. b. Skor Pola Pangan Harapan tahun 2014 adalah 90,6 (lebih tinggi dibanding tahun 2013 yang mencapai 88,7 atau naik 2,14%). c. Dari segi konsumsi umbi-umbian, ada peningkatan jumlah konsumsi umbiumbian dari 73,9 gr/kapita/hr pada tahun 2013 menjadi 75,7 gr/kapita/hr pada tahun 2014. d. Tersedia informasi pasokan, harga dan akses pangan untuk 15 komoditas pangan yang dihimpun dari 10 UPTD pasar selama 12 bulan yang secara umum tingkat kestabilannya baik. e. Melalui kegiatan penumbuhan warung desa, jumlah warung desa / lumbung pangan menjadi 42 buah (tahun 2013 berjumlah 25 buah), dari pertumbuhan warung desa ini dapat meningkatkan akses pangan masyarakat miskin sejumlah 2.090 KK. f. Berdasarkan hasil survei keamanan pangan tahun 2014 pada pangan segar (sayur dan buah), jajanan anak sekolah dan pangan hasil laut, hasil uji kandungan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, residu pestisida, pemanis buatan, bakteri e coli, residu logam berat maupun pewarna tekstil diketahui bahwa 83,78% bahan pangan aman hal ini naik dibandingkan tahun 2013 dimana tingkat keamanan pangan dari hasil survey 83,19%. hal 412
g. Pemberian bantuan untuk penanganan rawan pangan / rawan gizi pada tahun 2014 ditujukan untuk 500 KK yang lebih tinggi dibanding tahun 2013 sebanyak 240 KK. 2. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan mandiri pangan sampai dengan tahun 2014 sudah berjumlah 16 kelurahan bertambah 4 kelurahan dibandingkan tahun 2013. Sampai dengan tahun 2013, sasaran pemberian bantuan mandiri pangan berjumlah 50 kelompok afinitas (kelompok rawan pangan) yang terdiri dari 675 KK dan tahun 2014 mengalami penambahan 10 kelompok afinitas dengan 130 KK sehingga sampai dengan tahun 2014 berjumlah 60 kelompok afinitas yang terdiri dari 805 KK. Indikator penguatan cadangan pemerintah merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka mendukung salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan Ketahanan Pangan yang diperuntukkan bagi penanganan kerawanan pangan akibat bencana (banjir, tanah longsor dan sebagainya). Sampai dengan tahun 2013 Pemerintah Daerah Kota Semarang sudah menyediakan cadangan pangan 20 ton dan pada tahun 2014 kembali menyediakan 20 ton sehingga total cadangan pangan yang sudah disediakan berjumlah 40 ton. Penyaluran bantuan ditujukan ke wilayah yang terkena bencana banjir di kecamatan Genuk, Gayamsari, Semarang Utara, Pedurungan, Tugu dan daerah lainnya yang terkena bencana. 4.1.21.3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan wajib Ketahanan Pangan pada Tahun 2014 diantaranya : 1. Belum meratanya kemampuan manajerial kelompok dalam mengelola bantuan, sehingga kelompok tidak dapat berkembang secara optimal 2. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengoptimalkan pekarangan dengan budidaya sayur, buah, peternakan maupun perikanan dalam pemenuhan gizi keluarga, meskipun kegiatan tersebut sangat bermanfaat 4.1.21.4 RENCANA TINDAK LANJUT antara lain : Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di atas hal 413
1. Pembinaan secara kontinyu dan memberikan pembekalan administrasi atau pembukuan sederhana agar manajemen kelompok lebih baik, serta menyusun skala prioritas kelompok yang harus didukung fasilitasi terlebih dahulu dan mengajukan permohonan pada tingkat provinsi maupun pusat. 2. Memberikan pembinaan dan edukasi tentang pentingnya konsumsi pangan yang beragam dan seimbang serta gerakan optimalisasi pemanfaatan pekarangan maupun gerakan untuk mencintai pangan lokal serta membentuk kader ketahanan pangan sebagai pendamping di tiap kecamatan. 4.1.21.5 PRESTASI DAN PENGHARGAAN Kota Semarang menjadi Juara III kategori stan terbaik dalam Pameran Produk Unggulan dan Potensi Daerah Tingkat Provinsi Jawa Tengah tanggal 21-22 Juni 2014 di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah. hal 414