BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Blok Mambruk merupakan salah satu blok eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang terdapat pada Cekungan Salawati yang pada saat ini dikelola oleh PT. PetroChina International (Bermuda), LTD. Cekungan Salawati merupakan cekungan Tersier, penghasil minyak dan gas bumi yang terletak di bagian timur Indonesia tepatnya pada bagian paling barat dari Kepala Burung (Bird s Head) Pulau Papua. Cekungan Salawati diperkirakan terbentuk selama waktu Miosen dan mengalami penurunan yang sangat intensif pada waktu Pliosen hingga Pleistosen yang diasumsikan sebagai akibat dari pergerakan Sesar Sorong (Pireno, 2008). Salah satu formasi yang diketahui sebagai reservoir minyak dan gas bumi pada Cekungan Salawati adalah Formasi Kais. Formasi ini diperkirakan terbentuk sejak Awal Miosen. Formasi batuan yang berkembang pada Formasi Kais yang terdapat pada Blok Mambruk merupakan batuan karbonat berupa reef dan merupakan reservoir aktif pada daerah penelitian. Keberadaan batuan karbonat berupa reef pada Formasi Kais yang berumur Miosen pada Blok Mambruk ini menjadi target eksplorasi selanjutnya pada daerah ini. Berangkat dari hal ini, perlu untuk ditentukan petroleum system dan play concept pada Blok Mambruk sebagai salah satu model acuan yang dapat dipakai dalam eksplorasi selanjutnya pada daerah ini. Tinjauan mengenai time risk chart atau petroleum system event chart untuk menunjukan elemen-elemen dan proses penting dalam pembentukan sistem petroleum tidak luput untuk dianalisa. Untuk mendapatkan atau mencapai hal tersebut, digunakan data berupa seismik 3D, log sumur, data core dan data geokimia yang bersumber dari 11 laporan akhir sumur (final well report) pada daerah ini. Menurut Allen and Allen (2005), Play concept merupakan suatu model tentang bagaimana sejumlah faktor geologi dapat bekerja untuk menghasilkan suatu akumulasi minyak bumi pada tingkat stratigrafi tertentu dalam suatu 1
cekungan. Adapun faktor geologi tersebut antara lain adalah system pengisian minyak bumi (petroleum charge system) yang mana merupakan syarat utama dalam suatu play concept. System ini terdiri atas batuan induk (source rock), migrasi, serta nilai porositas dan permeabilitas batuan reservoir. Nilai porositas dan permeabilitas akan memungkinkan suatu reservoir dapat bertindak sebagai penyimpan minyak dan gas bumi. Selain faktor-faktor geologi yang telah disebutkan di atas, faktor lain yang harus diperhatikan dalam penentuan play concept adalah kondisi batuan penutup (cap rock) yang berfungsi sebagai penutup minyak bumi pada suatu unit reservoir, sedangkan faktor terakhir dalam suatu identifikasi play concept adalah adanya perangkap (trap). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan diatas mengenai play concept, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana unsur-unsur atau faktor-faktor geologi yang berkembang membentuk suatu sistem yang mengakibatkan hidrokarbon terakumulasi (petroleum system) pada Blok Mambruk? 2. Bagaimana model geologi yang menggambarkan play concept pada Blok Mambruk? 1.3. Tujuan Penelitian Penulisan tesis ini bertujuan untuk menentukan : 1. Petroleum system pada Blok Mambruk Cekungan Salawati 2. Play concept pada Formasi Kais Blok Mambruk Cekungan Salawati 1.4. Batasan Penelitian Batasan penelitian ini adalah : 1. Penentuan komponen-komponen dalam petroleum system, berupa: a. Penentuan batuan induk (source rock) berdasarkan analisis rock-eval pyrolisis dalam hal ini penentuan nilai kandungan karbon (Total Organic Carbon/TOC), tingkat kematangan batuan induk dan nilai Hidrogen Index (HI). b. Penentuan jenis reservoir dan lingkungan pengendapan berdasarkan interpretasi seismik, log sumur, data cutting dan 2
data core (baik konvensional maupun sidewall) dan data petrografi. c. Penentuan batuan penutup (seal rock) berdasarkan hasil interpretasi seismik, log sumur dan hasil analisis cutting pemboran. d. Penentuan jebakan minyak bumi (trap) berdasarkan interpretasi seismik. 2. Penentuan time risk chart sebagai acuan dalam menentukan play concept pada daerah penelitian dengan menggunakan data hasil pemodelan kematangan (maturity modelling) dan data lainnya yang berasal dari laporan sumur (Final Well Report) pada daerah penelitian. 1.5. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian secara geografis berada pada Kabupaten Sorong, Propinsi Papua Barat dan secara geologi berada pada Blok Mambruk, Cekungan Salawati (lihat Gambar 1.1). Blok Mambruk merupakan salah satu blok yang terdapat pada Cekungan Salawati dan merupakan salah satu blok yang saat ini dikelola oleh PT. PetroChina International (Bermuda) LTD. 3
Gambar 1.1. Lokasi Penelitian (Berada pada bagian utara dari Cekungan Salawati) 1.6. Penelitian Terdahulu 1. Satyana, dkk, 1999. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa patahan maupun struktur berpengaruh dalam mengontrol jalur migrasi hidrokarbon dalam Cekungan Salawati sehingga dapat membantu dalam memprediksikan lokasi play dan potensi minyak bumi pada cekungan ini. 2. Isnaini, 1999. Hasil dari penelitiannya disimpulkan bahwa batuan terumbu pada Formasi Kais yang ada di Cekungan Salawati adalah merupakan batuan reservoar hidrokarbon. Terdapat pembagian tahapan dalam pertumbuhan batuan karbonat pada Formasi Kais sehingga dapat memberikan gambaran tentang tahap mana yang dapat menghasilkan hidrokarbon, khususnya pada Pulau Salawati. Ditemukannya akumulasi hidrokarbon dengan play 4
type Intra-Kais pada sumur yang terdapat pada sekitar Pulau Salawati memberikan peluang bagi kegiatan eksplorasi dalam pencarian sebaran model Intra-Kais didaerah sekitarnya. 3. Satyana, 2003 Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa formasi Kais pada Cekungan Salawati terbentuk sejaman dengan tabrakan yang terjadi antara lempeng Australia,Pasifik dan Philipina. 4. Wahyudin, dkk, 2005. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat empat fasies utama pengendapan pada daerah ini, antara lain : (1) Fasies paparan (shelf margin facies) yang terdiri dari foram planktonik bioklastik/wackstone, (2) fasies karbonat dangkal (carbonate shoal facies) yang terdiri atas foram bentik bioklastik packstone dengan planktonik foraminifera, (3) fasies teluk laguna ( open lagoon facies/lagoonal bays facies) yang terdiri atas foram bentik besar bioklastik wackstnone dengan sesekali packstone, (4) fasies karang (reefal facies) yang terdiri atas koral bioklastik packstone/rudstone. 5. Satyana, 2009. Dalam penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa batuan sumber pada Cekungan Salawati bukan berasal dari Formasi Kais/Klasafet tetapi berasal dari lempung Pliosene Klasaman bawah (Lower Klasaman), hal ini berdasarkan dari hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan pengujian aromatic biomarker of methylphenanthene dan dibuktikan dengan adanya pemodelan kematangan dan korelasi minyak ke batuan induk (oil to source rock correlation and maturation modelling). 6. Satyana dan Herawati, 2011. Dalam penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa sesar Sorong sangat mengontrol proses-proses geologi pada Cekungan Salawati sejak pertengahan Pliosen (Mid-Pliocene) dengan memutar polaritas cekungan (basin polarity) dari yang semula berarah selatan menjadi berarah utara. Selain itu, sebagai akibat dari aktifnya Sesar Sorong akan menghasilkan minyak bumi yang berasal dari batuan sumber (source rock) Formasi 5
Kais/Klasafet, memisahkan Pulau Salawati dengan daratan utama dari Kepala Burung Papua (Bird s Head), membuka Selat Sele dan membentuk perangkap struktur pada cekungan ini. 7. Sapiie, dkk, 2012. Dalam penelitiannya pada Cekungan Salawati dan Cekungan Bintuni, berusaha memaparkan evolusi struktur geologi khususnya yang berkaitan dengan distribusi hidrokarbon pada daerah Kepala Burung dengan menggunakan pendekatan tektono-stratigrafi yang dibangun dengan integrasi pekerjaan lapangan dan evaluasi data bawah permukaan. Hasil dari penelitian ini di dapatkan model terbaru yang dibangun dengan proses rekonstruksi palinspatik menggunakan data seismik 2D dan 3D dari beberapa lokasi yang menandakan adanya translasi dan rotasi dalam proses geologi yang terjadi pada daerah tersebut. 8. Riadini dan Sapiie, 2013. Mendapatkan hasil dari penelitiannya berupa model yang mengindikasikan bahwa Sorong Fault Zone (SFZ) memindahkan daerah Kepala Burung, termasuk Cekungan Salawati, ke arah barat dengan pergerakan yang berasosiasi dengan pergerakan lempeng Pasifik. Pergerakan ini melibatkan proses rotasi dan translasi yang memisahkan Cekungan Salawati dari daerah Kepala Burung dengan basement high sebagai batas dari cekungan tersebut. Hasil dari interpretasi ini kemudian dikombinasikan dengan hasil rekonstruksi palinspatik yang kemudian dihasilkan pemahaman bahwa fase rotasi dan translasi yang berkaitan dengan mekanisme SFZ memegang andil dalam pembentukan Cekungan Salawati. 1.7. Keaslian Penelitian Lokasi penelitian berada pada Blok Mambruk Cekungan Salawati (lihat Gambar 1.1), data-data (berupa data seismik, data sumur, data geokimia, data cutting dan inti batuan/core baik sidewall maupun konventional serta data petrografi) yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini khususnya pada daerah atau lokasi tempat penulis melakukan penelitian (Blok Mambruk), sepanjang penulis ketahui belum diterbitkan atau dipublikasikan oleh peneliti- 6
peneliti terdahulu, walaupun judul penelitian yang dipakai oleh penulis kemungkinan sudah pernah diterapkan didaerah atau lokasi lainnya. 1.8. Luaran Penelitian Luaran penelitian dalam penelitian ini secara khusus adalah untuk mendapatkan elemen-elemen (petroleum system) dan proses yang berhubungan dengan akumulasi minyak dan gas bumi yang terdapat pada Blok Mambruk atau daerah penelitian. Selain itu juga penelitian ini menghasilkan petroleum time risk chart yang dapat dipergunakan dalam menentukan play baru pada daerah ini, sehingga akan memudahkan dalam kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi yang akan dilakukan pada daerah ini kedepannya. Hasil data-data rekonstruksi bawah permukaan dengan menggunakan sayatan-sayatan geologi hasil dari interpretasi seismik yang dihasilkan dari penelitian ini, diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi eksplorasi lanjutan ataupun pengembangan lapangan pada daerah ini. 7