BAB I PENDAHULUAN. Area Mahakam Selatan merupakan area lepas pantai yang berada di

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Area Mahakam Selatan merupakan area lepas pantai yang berada di sebelah tenggara Provinsi Kalimantan Timur. Secara geologi, Area Mahakam Selatan merupakan bagian dari Cekungan Kutei bagian selatan. Penelitian dilakukan pada Lapangan X di Area Mahakam Selatan, tepatnya di sebelah tenggara batas pesisir Kota Balikpapan (Gambar I.1). Area Mahakam Selatan mempunyai beberapa lapangan yang aktif beroperasi dan menghasilkan hidrokarbon. Lapangan X mempunyai 3 buah sumur yang terletak di dua segmen berbeda yang dibatasi oleh sesar dengan jurus barat laut-tenggara, yaitu 2 sumur (M-2 dan M-3) di segmen sebelah timur laut dan satu sumur (N-1) di segmen sebelah barat daya. Migrasi hidrokarbon berasal dari batuan induk yang terletak di sebelah timur laut Lapangan X. Produksi gas berada pada sumur di bagian timur laut, sedangkan sumur di bagian segmen barat daya hanya menunjukkan kandungan gas yang sedikit ( Well Report Sumur M-3, 1999). Fenomena di atas menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan adanya kebocoran pada perangkap sesar di Lapangan X yang menyebabkan terjadinya migrasi dari segmen bagian timur laut menuju ke segmen barat daya melewati batas sesar. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap kekedapan sesar 1

2 2 di kisaran interval produktif yaitu interval reservoar Batupasir Jumelai ( Well Report Sumur M-3, 1999). Upaya untuk melakukan penelitian yang lebih detil terhadap kekedapan sesar di sebuah lapangan menjadi sangat penting untuk dilakukan guna memprediksi adanya potensi kebocoran hidrokarbon menuju ke perangkap yang lain. Interpretasi terhadap kemampuan sesar sebagai perangkap hidrokarbon dapat membantu memperkirakan tingkat kekedapan dan kebocoran reservoar secara lateral. I.2. Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Maksud Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kebocoran pada perangkap hidrokarbon di Lapangan X. 2. Tujuan a. Untuk menentukan arah dan tipe sesar di Lapangan X. b. Untuk melakukan analisis kekedapan sesar dengan menggunakan metode jukstaposisi dan SGR (Shale Gouge Ratio) di Lapangan X. c. Untuk mengetahui potensi kebocoran sesar berdasarkan integrasi antara hasil analisis jukstaposisi dan SGR di Lapangan X. I.3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Lapangan X, yang secara administratif terletak di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

3 3 Lapangan X merupakan daerah lepas pantai yang berjarak sekitar 36 km ke arah tenggara dari batas pesisir Kota Balikpapan (Gambar 1.1). Secara geologi, Lapangan X terletak di Cekungan Kutei bagian selatan, tepatnya pada Area Mahakam Selatan. Lapangan X mempunyai kedalaman muka air laut sekitar m (Gambar 2.1). Gambar 1.1 Lokasi penelitian di lapangan X, yaitu pada daerah Sumur M-2, M-3, dan N-1 I.4. Batasan Masalah (Googlemaps dengan modifikasi). Penelitian analisis kekedapan sesar ini dilakukan pada interval reservoar Batupasir Jumelai di Lapangan X, Area Mahakam Selatan dengan menggunakan metode juksaposisi dan Shale Gauge Ratio (SGR). Data untuk penelitian ini

4 4 berupa data penampang seismik 2D dan log sumur serta tidak ada data tekanan sebagai validasi kekedapan sesar. I.5. Peneliti Terdahulu dan Keaslian Penelitian Beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan pada daerah penelitian antara lain : 1. Loiret dan Mugniot (1982) menyatakan bahwa korelasi dari utara ke selatan dari Area Mahakam meghasilkan hubungan antara satuan batuan sedimen yang produktif. Dari hasil korelasi, didapatkan bahwa ketidakselarasan pada kala Miosen tengah membatasi sekuen delta yang merupakan zona produktif hidrokarbon di Lapangan Sepinggan. 2. Syarifuddin, dkk (2008) menyatakan bahwa reservoar pada Area Mahakam Selatan terutama adalah pada Seri Delta Sepinggan yang berumur Miosen Tengan Atas dan reservoar Batupasir Jumelai yang berumur Miosen Tengah. Sesar Geser Sepinggan menghasilkan gaya transtensi dan transpresi yang mengakibatkan area menjadi kompleks secara struktur. Sesar-sesar utama di Area Mahakam Selatan memiliki orientasi barat laut-tenggara dengan kemiringan yang besar. Pergerakan sesar-sesar tersebut aktif sejak Miosen Awal menyebabkan terjadinya synfault sedimentation atau sesar tumbuh yang mempengaruhi pembajian sedimen ke arah timur. 3. Adam, dkk (2009) melakukan penelitian data-data seismik Mahakam Selatan untuk melakukan interpretasi terhadap terumbu karbonat di

5 5 sekitarzona patahan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa Mahakam Selatan merupakan transisi antara tinggian Paternoster dengan Cekungan Kutei yang sangat kompleks. Seismik yang dihasilkan pada daerah ini mempunyai variasi kecepatan pada bidang-bidang patahan dan menghasilkan gambar yang kurang jelas. Hasil dari analisis optimalisasi data seismik yang dalam di Area Mahakam Selatan ini berupa fitur geologi baru yang terlihat yaitu adanya beberapa terumbu karbonat yang berada di dekat patahan yang berpotensi menjadi jebakan hidrokarbon. 4. Susianto, dkk (2012) menyatakan bahwa Sesar Sepinggan merupakan bagian dari Sesar Adang yang merupakan struktur utama yang membentuk jebakan hidrokarbon di Cekungan Kutei bagian selatan akibat proses transtensional dan transpresional. Sesar-sesar yang berkembang di Area Mahakam Selatan membentuk segmentasi untuk akumulasi hidrokarbon. 5. Well report Sumur M-3 (1999) memaparkan tentang perangkap sesar yang mempengaruhi sistem jebakan hidrokarbon di area Sumur M-3 serta keberadaan batuan sumber dan reservoarnya. Area jebakan Jumelai berada di antara Sesar Sepinggan dan Sesar Sesumpu yang mempunyai jurus barat laut-tenggara. Sumur M-3 terletak di area Jumelai dan berada di bagian blok turun dari sesar normal. Tipe jebakan area Sumur M-3 dibatasi oleh sesar normal dengan batuan reservoar adalah reservoar Batupasir Jumelai dari Seri Delta Sepinggan. Pengisian hidrokarbon berasal dari arah utara yang merupakan jalur migrasi dari batuan sumber yang terletak di bagian utara Area Mahakam.

6 6 Penelitian tentang analisis kekedapan sesar di Area Mahakam Selatan merupakan penelitian baru yang belum pernah dipublikasikan oleh penelitipeneliti terdahulu. Penelitian kekedapan sesar ini dilakukan pada reservoar produktif yaitu pada interval reservoar Batupasir Jumelai di Lapangan X, Area Mahakam Selatan untuk mengetahui potensi kebocoran perangkap hidrokarbon di lapangan tersebut. Analisis kekedapan sesar pada penelitian ini menggunakan integrasi metode jukstaposisi batuan dan Shale Gouge Ratio (SGR). I.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kualitas sesar pada daerah penelitian untuk menjadi perangkap hidrokarbon. Apabila hasil penelitian menunjukkan sesar bersifat kedap maka dapat diprediksikan bahwa pengisian hidrokarbon berhenti pada perangkap tersebut dan tidak bocor menuju ke perangkap yang lain. Sebaliknya, apabila hasil penelitian menunjukkan potensi kebocoran, maka dapat diprediksikan bahwa ada hidrokarbon yang bocor dan termigrasi untuk terakumulasi di perangkap yang lain. Secara akademis, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan analisis kekedapan sesar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca yang tertarik pada analisis sesar sebagai jebakan hidrokarbon.