BAB 4 STUDI KASUS 4.1 UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 ANALISIS Elemen yang Tidak Memenuhi Persyaratan Kekuatan API RP 2A WSD

5 Pemodelan Struktur

BAB 3 DESKRIPSI KASUS

Perancangan Struktur Jacket dantopside Anjungan Lepas Pantai Ditinjau dari Analisis Inplace

5 Analisis Seismic BAB 5

Sensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 1 PENDAHULUAN

3 Kriteria Desain dan Pemodelan

4 Analisis Inplace BAB Kombinasi Pembebanan (Load Combination)

4 Dasar untuk Analisis Struktur

ANALISA KEKUATAN ULTIMAT PADA KONSTRUKSI DECK JACKET PLATFORM AKIBAT SLAMMING BEBAN SLAMMING GELOMBANG

6 Analisa Seismik. 6.1 Definisi. Bab

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab 1

Manual SACS - Pembebanan

BAB III METODE ANALISIS

Susunan Lengkap Laporan Perancangan

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Analisa Kekuatan Ultimate Struktur Jacket Wellhead Tripod Platform akibat Penambahan Conductor dan Deck Extension

BAB 5 ANALISIS HASIL

Analisa Ultimate Strenght Fixed Platform Pasca Subsidence

3 Pembebanan dan Pemodelan Struktur

ANALISIS NON-LINIER PERKUATAN ANJUNGAN LEPAS PANTAI DENGAN METODE GROUTING PADA JOINT LEG YANG KOROSI

Struktur yang menjadi studi kasus pada tugas akhir ini adalah struktur lepas pantai tipe jacket 4 kaki yang memiliki kriteria sebagai berikut:

BAB 3 METODE ANALISIS

Kajian Buoyancy Tank Untuk Stabilitas Fixed Offshore Structure Sebagai Antisipasi Penambahan Beban Akibat Deck Extension

2 Anjungan Lepas Pantai

Kehandalan Kriteria Desain Anjungan Lepas Pantai Studi Kasus Jacket 4 Kaki berdasarkan Analisis In-Place Metode API RP2A WSD dan LRFD

Sensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 4 PEMODELAN

BAB I PENDAHULUAN. Abstrak

Analisa Riser Protection pada Fixed Jacket Platform Akibat Beban Tubrukan Kapal

BAB I PENDAHULUAN. Di perairan laut Utara Jawa atau perairan sekitar Balikpapan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMADUDDIN ABIL FADA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

ANALISIS STATIK PUSHOVER PADA ANJUNGAN LEPAS PANTAI

6 Analisis Fatigue BAB Parameter Analisis Fatigue Kurva S-N

2 Pengenalan Bangunan Lepas Pantai

Analisis Dampak Scouring Pada Integritas Jacket Structure dengan Pendekatan Statis Berbasis Keandalan

PERENCANAAN FIXED TRIPOD STEEL STRUCTURE JACKET PADA LINGKUNGAN MONSOON EKSTRIM

Analisa Kegagalan Crane Pedestal Akibat Beban Ledakan

Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 4, No. 3 Juli

Existing : 790 psig Future : 1720 psig. Gambar 1 : Layout sistem perpipaan yang akan dinaikkan tekanannya

PERHITUNGAN GAYA LATERAL DAN MOMEN YANG BEKERJA PADA JACKET PLATFORM TERHADAP GELOMBANG AIRY DAN GELOMBANG STOKES

Oleh: Sulung Fajar Samudra Dosen Pembimbing: Ir. Murdjito, M.Sc. Eng Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D MRINA

STUCTURE STRENGTH ANALYSIS CONVENTIONAL PILE FIXED JACKET PLATFORM IN NATUNA SEA USING FINITE ELEMENT METHOD

DESAIN DAN ANALISA STRUKTUR YOKE MOORING TOWER UNTUK FLOATING STORAGE OFFLOADING (FSO)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum

Bab VI Studi Kasus VI.1

Bab IV Studi Kasus dan Analisis

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi

RESPONS DINAMIK JACKET STEEL PLATFORM AKIBAT GELOMBANG LAUT DENGAN RIWAYAT WAKTU

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BANGUNAN LEPAS PANTAI

ANALISIS PENGARUH MARINE GROWTH TERHADAP INTEGRITAS JACKET STRUCTURE Anom Wijaya Daru 1, Murdjito 2, Handayanu 3

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1. Bagaimana cara melakukan perancangan fixed platform dengan bracing yang berbeda?

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Umum Beban Gempa Menurut SNI 1726: Perkuatan Struktur Bresing...

SENSITIVITY ANALYSIS STRUKTUR ANJUNGAN LEPAS PANTAI TERHADAP PENURUNAN DASAR LAUT

ABSTRAK. Kata Kunci : rangka beton bertulang, perkuatan, bresing baja eksternal tipe X, MF, BF. iii

M.Mustaghfirin Ir. Wisnu W, SE, M.Sc, Ph.D Yoyok Setyo Hadiwidodo,ST.,MT

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

5 Analisa Fatigue. 5.1 Definisi. wave cinematic factor 1,0 dan conductor shielding factor 1,0 untuk gelombang fatigue. Nilai. Bab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

ANALISIS LINIER DAN NON LINIER STRUKTUR ANJUNGAN LEPAS PANTAI AKIBAT SUBSIDENCE

Bab 5 Analisis Tegangan Ultimate dan Analisis Penambahan Tumpuan Pipa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

Analisa Riser Protection pada Fixed Jacket Platform akibat Beban tubrukan kapal

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

ANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SEVAN STABILIZED PLATFORM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Well Tripod Platform Berbasis Resiko "

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang

Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Project Management Awareness

Penulangan pelat Perencanaan Balok PerencanaanKonstruksiBawahDermaga (Lower Structure)... 29

RISK BASED UNDERWATER INSPECTION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

BAB 1 PENDAHULUAN Sekilas Objek Studi

DAFTAR ISTILAH. xxiii

ANALISA STRUKTUR ULA WELL PLATFORM TAHAP LIFTING DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SACS 5.2 (STUDI KASUS PROYEK PT. BAKRIE CONSTRUCTION)

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN Umum

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

ANALISIS UMUR KELELAHAN STRUKTUR BANGUNAN LEPAS PANTAI TERPANCANG AKIBAT PENGARUH AGING CORROSION

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 4 STUDI KASUS 4.1 UMUM Platform LProcess merupakan struktur anjungan lepas pantai tipe jacket dengan struktur empat kaki dan terdiri dari dua deck untuk fasilitas Process. Platform ini terletak pada kedalaman 89 ft dari MSL (Mean Sea Level) di Laut Jawa dengan koordinat sebagai berikut: 050 53' 45.00" S; 1070 29' 34.00" E Platform ini memiliki empat kaki, empat tiang pancang struktur baja yang mengakomodasikan dua deck, tujuh riser dan dua caissons. Elevasi deck sebelum mengalami subsidence sebagai berikut: Elevasi main deck (+) 43,10 ft Elevasi cellar deck (+) 23,225 ft Gambar 4. 1 Platform LProcess Harry Firmansyah 15004096 4 1

Gambar 4. 2 Orientasi arah/ posisi platfom Platform L-Process ini telah mengalami subsidence yang dapat mengakibatkan peningkatan beban gelombang dan arus, sehingga diperlukan analisis lebih lanjut terhadap struktur-struktur pada platform tersebut. Analisis yang dilakukan yaitu pemodelan anjungan lepas pantai dengan beban statik menggunakan analisis linier statik menghasilkan member-member struktur yang telah mengalami leleh akibat peningkatan beban gelombang dan adanya gaya gelombang pada deck. Tingkat kerusakan pada member yang telah mengalami leleh pada analisis linier statik akan dianalisis lebih lanjut lagi menggunakan analisis non-linier statik untuk mengetahui perilaku tegangan yang terjadi pada member dengan lebih akurat. Oleh karena itu, analisis non-linier statik perlu dilakukan pada member-member struktur yang telah mengalami leleh. Informasi-informasi seperti distribusi kerusakan dan kapasitas tegangan sisa pada struktur akan diolah dalam analisis pemeriksaan keamanan struktur. Harry Firmansyah 15004096 4 2

4.2 KRITERIA DISAIN 4.2.1 Beban Berat/Gravitasi Struktur Beban mati (termasuk gaya apung) pada semua member akan digunakan sebagai data input dalam program SACS. Yang termasuk beban mati adalah berat pelat deck dan grating, handrail, tangga, jalur pipa, dan peralatan-peralatan lainnya dimodelkan sebagai beban merata atau beban terpusat pada deck dan beban-beban tersebut menjadi salah satu load case pada analisis. Beban-beban yang terjadi pada struktur platform akan dipaparkan sebagai berikut: Tabel 4. 1 Kondisi Pembebanan Pada Struktur No Nama Beban Berat (kips) 1 Structural 1002.5 2 Equipment loads 430.8 3 Piping loads a. Main Deck 342 b. Cellar Deck 152 3 Bridge and Stair Loads 204.5 4 Boat Landing 55 Total 2186.8 Beban peralatan (Equipment) yang terdapat pada platform ini disajikan pada table berikut ini: Harry Firmansyah 15004096 4 3

Tabel 4. 2 Beban Peralatan (Equipment) 4.2.2 Beban Lingkungan Beban lingkungan pada analisis ini antara lain beban gelombang, angin, dan arus kondisi operating (periode ulang 1 tahunan) dan beban kondisi storm (periode ulang 100 tahunan). Pada analisis linier, beban lingkungan dilakukan untuk 8 arah sesuai dengan yang diisyaratkan oleh API RP2A WSD dengan ketentuan arah seperti tertera dalam gambar 4.3 berikut: Harry Firmansyah 15004096 4 4

Platform Gambar 4. 3 Arah Beban Lingkungan 1. Beban Angin Kecepatan angin yang dipakai dalam analisis ini adalah kecepatan angin selama 1 jam sesuai dengan yang diisyaratkan oleh API RP2A WSD. Kondisi angin untuk daerah studi kasus yang ditinjau adalah sebagai berikut: Kondisi Tabel 4. 3 Kondisi Angin Lokasi Studi Kecepatan angin (mph) Durasi Operating (periode ulang 1 tahunan) 38 1 jam Storm (periode ulang 100 tahunan) 63 1 jam Harry Firmansyah 15004096 4 5

2. Gelombang dan Arus Keterangan Operating (1 tahunan) Storm (100 tahunan) Tinggi gelombang (ft) 16.70 24.30 Perioda gelombang (sec) 7.10 7.80 Arus % Elevasi di Bawah Permukaan Laut Kecepatan (ft/sec) Kecepatan (ft/sec) 0 3.00 4.00 10 2.80 3.27 20 2.60 2.75 30 2.40 2.36 40 2.20 2.06 50 2.00 1.87 60 1.80 1.70 70 1.60 1.60 80 1.40 1.51 90 1.20 1.47 100 1.00 1.41 4.2.3 Kedalaman Air (Water Depth) Kedalaman air rata-rata (Mean Sea Level) pada kondisi original adalah 89 ft pada kondisi sebelum terjadi subsidence, dengan tingkat subsidence sebesar 17.028 ft, maka diperoleh kedalaman air untuk kondisi setelah terjadi subsidence seperti disajikan dalam tabel 4.4 berikut: Tabel 4. 4 Perhitungan Kedalaman Air Setelah Subsidence Deskripsi Sebelum Subsidence Setelah Subsidence MSL original (ft) 89 89 Subsidence (ft) 0 17.03 Highest astronomical tide (ft) 2.6 2.6 Surge (ft) Storm (100 year) 1 1 Kedalaman air (ft) 89 106.02 Kedalaman air maksimum (ft) 92.6 109.62 Harry Firmansyah 15004096 4 6

4.2.4 Marine Growth Pengukuran ketebalan marine growth sangat bervariasi dari struktur bagian bawah ke struktur bagian atas rata-rata sebesar 1.5 dari MSL ke -30 ft di bawah permukaan laut dan 1.0 dari -30 ft di bawah permukaan laut ke mudline (-89 ft). Tabel 4. 5 Marine Growth No Elevasi Ketebalan Radial (in) 1 MSL ( 30 ft) 2.00 in 2 ( 30 ft) Mudline 1.00 in 4.2.5 Material Kekuatan material yang digunakan dalam analisis ini adalah: Tegangan Leleh Tegangan Ultimate 35000 psi 60000 psi (241 MPa) (413 MPa) 4.3 PEMODELAN Pada kondisi storm, beban lingkungan yang digunakan adalah beban dengan perioda ulang 100 tahun. Terdapat dua pemodelan yang dianalisis pada Tugas Akhir ini, yang pertama kondisi saat platform belum mengalami subsidence dan yang kedua adalah model platform setelah mengalami subsidence. Peristiwa subsidence merupakan keadaan saat elevasi platform mengalami penurunan sehingga permukaan air meningkat dan mengakibatkan peningkatan gaya gelombang. Pada kondisi setelah terjadi subsidence, Pemeriksaan kapasitas tekuk dan kapasitas plastis berdasarkan API WSD telah dicapai sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan analisis nonlinier statik untuk mengetahui Harry Firmansyah 15004096 4 7

kapasitas struktur dalam menahan beban yang masih bisa dicapai. Sendi plastis dan elemen-elemen tekuk ditampilkan pada elemen di titik-titik tumpuan yang telah mengalami tegangan leleh. Perhitungan modifikasi matriks kekakuan sendi plastis dihitung dan prosesnya berlanjut pada tahap pembebanan berikutnya. Beban lingkungan ditambahkan secara bertahap sedikit demi sedikit sampai mencapai beban lingkungan maksimum. Harry Firmansyah 15004096 4 8

Analisis Linier dan Non Linier Struktur Anjungan Lepas Pantai Akibat Penurunan Dasar Laut 1 92.600 Gambar 4. 4 Kondisi sebelum subsidence Gambar 4. 5 Kondisi Setelah Subsidence Harry Firmansyah 15004096 4 9