1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, konsumsi energi listrik pada masyarakat sangat meningkat yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan bertambahnya jumlah gedung perkantoran yang membuat tingginya konsumsi energi listrik di Indonesia. Dengan bertambahnya gedung-gedung tersebut, penerapan efisiensi energi menjadi hal yang sangat penting. Menurut EECHI (Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia), pada umumnya gedung di negara tropis seperti Indonesia paling banyak menggunakan energi untuk sistem tata udara (45% - 70%), sistem tata cahaya (10% - 20%), lift dan eskalator (2% - 7%) serta alatalat kantor dan elektronik (2% - 10%). Oleh karena itu, pemanfaatan energi listrik harus dilakukan secara hemat dan efisien. Pentingnya usaha-usaha untuk menghemat energi di segala bidang makin dirasakan karena sumber-sumber energi yang tersedia makin terbatas dan biaya pemakaian energi yang semakin meningkat. Beberapa tahun terakhir, kesadaran global akan lingkungan hidup khususnya dalam bidang arsitektur meningkat dengan tajam. Gerakan hijau dan penerapannya sudah berkembang pesat tidak hanya sekedar melindungi sumber daya alam, melainkan juga dalam rangka efisiensi penggunaan energi dan meminimalisir kerusakan lingkungan. Green building adalah sebuah konsep untuk meningkatkan efisiensi sumber daya yang dibutuhkan untuk sebuah gedung, rumah atau fasilitas 1
2 lainnya. Sumber daya yang dimaksud adalah energi, air, dan material-material pembentuknya. Diharapkan dampak negatif yang timbul dari intensitas penggunaan sumber daya pada bangunan terhadap kesehatan dan lingkungan dapat dikurangi dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan (konstruksi), operasional, perawatan dan perbaikan serta perobohannya. Green building tidak hanya fokus pada masalah ekologi namun juga memperhatikan keindahan dan keharmonisan antara struktur bangunan dan lingkungan alami sekitar. Program efisiensi dan konservasi energi di tingkat nasional bertujuan untuk mengurangi subsidi energi dan mengurangi kesenjangan antara persediaan dan permintaan energi. Menurut undang-undang (UU) Energi No.30/2007 dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang konservasi energi, definisi konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Dalam mengantisipasi kelangkaan energi di masa depan, tidak hanya diperlukan upaya pemerintah dalam mengembangkan energi terbarukan, namun sektor industri juga harus menjalankan kebijakan konservasi energi. Menurut buku Pedoman Energi Efisiensi untuk Desain Bangunan Gedung di Indonesia, saat ini persentase konsumsi energi di sektor komersial dan bangunan hanya berkisar 4% dari keseluruhan konsumsi energi nasional. Namun dalam 20 tahun terakhir pertumbuhan konsumsi energi dalam sektor komersial dan bangunan mencapai persentase tertinggi pada 8,58% (industri 5,1%, transportasi 6,4%, penggunaan non-energi 5,4%, rumah tangga 3,1%, lain-lain 0,03%). Hal ini mendasari pentingnya aspek efisiensi energi dan konservasi untuk terciptanya penghematan energi pada bangunan.
3 Indonesia memiliki banyak potensi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi, termasuk di sektor bangunan yang kini tengah menjalani kemajuan yang signifikan dalam bidang efisiensi energi. Implementasi konsep green building merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan untuk meminimalisir konsumsi energi di Indonesia. Berdasarkan rating yang dikeluarkan oleh GBCI (Green Building Council Indonesia) energi efisiensi dan konservasi merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam terciptanya green building. Energi merupakan hal yang paling sering digunakan untuk mendukung kinerja karyawan di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman. Kantor ini adalah pelanggan yang termasuk dalam golongan tarif Kantor Pemerintah dan Penerangan Jalan Umum (P-1/TR) dengan daya sebesar 33.000 VA. Pemakaian energi untuk sistem pencahayaan dan pendinginan merupakan hal yang dominan untuk mendukung aktivitas perkantoran. Walaupun pemakaian energi listrik untuk pencahayaan dan tata udara pada gedung ini terbilang efisien, namun kondisi pencahayaan dan suhu kelembabannya masih jauh dari standar kenyamanan kerja. Padahal tujuan utama melakukan efisiensi energi pada bangunan gedung adalah memperkecil konsumsi energi tanpa mengorbankan kenyamanan, kesehatan atau produktivitas dari penghuni bangunan gedung (Buku Pedoman Energi Efisiensi untuk Desain Bangunan Gedung di Indonesia, 2012). Dari dasar pemikiran tersebut, maka dalam penyusunan tugas akhir ini dapat diambil judul Implementasi Konsep Green Building Pada Bangunan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman. Diharapkan dari tugas akhir ini dapat diketahui kondisi eksisting pada bangunan tersebut baik penggunaan listrik, sistem
4 pencahayaan, dan sistem tata udaranya. Setelah itu agar dapat diberikan rekomendasi implementasi konsep green building yang tidak mengorbankan kenyamanan dan efisien dalam penggunaan energi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana nilai IKE berdasarkan data historis di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman? 2. Bagaimana implementasi konsep green building pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman? 3. Bagaimana kondisi pencahayaan ruang kerja di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman apakah sudah sesuai dengan standar kenyamanan kerja? 4. Bagaimana kondisi termal ruang kerja di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman apakah sudah sesuai dengan standar kenyamanan kerja? 1.3 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan menghasilkan beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui nilai IKE sesuai pemakaian berdasarkan data historis di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman. 2. Dapat mengetahui implementasi konsep green building pada bangunan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman.
5 3. Dapat memperoleh rekomendasi pencahayaan yang sesuai dengan standar kenyamanan kerja pada bangunan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman. 4. Dapat memperoleh rekomendasi sistem tata udara yang sesuai dengan standar kenyamanan termal ruang kerja pada bangunan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menentukan IKE (Intensitas Konsumsi Energi) berdasarkan data historis kantor. 2. Memberikan rekomendasi implementasi konsep green building pada sistem pencahayaan di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman. 3. Memberikan rekomendasi implementasi konsep green building pada sistem tata udara di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman. 4. Mengefisienkan energi melalui implementasi konsep green building dengan tidak mengabaikan faktor kenyamanan pada ruang kerja. 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Pembahasan konsep green building hanya dari aspek kelistrikan saja. 2. Analisis implementasi konsep green building hanya dibatasi pada sistem pencahayaan dan sistem tata udara pada ruang kerja.
6 3. Analisis implementasi konsep green building dibatasi dengan mengabaikan faktor cost. 1.6 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 5 April 2013 sampai dengan 20 April 2013 dan dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman. 1.7 Sistematika Penulisan Laporan Sistematika untuk penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, waktu dan tempat penelitian serta sistematika penulisan laporan. Bab II : Dasar Teori Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori yang mendukung penelitian. Bab III : Metode Penelitian Pada bab ini berisi tentang diagram alir penelitian yang terdiri dari tahapan persiapan, tahapan observasi dan pengumpulan data, tahapan tabulasi dan pengolahan data, tahapan pembahasan, serta penarikan kesimpulan dan saran.
7 Bab IV : Hasil Penelitian dan Analisis Bab ini berisi mengenai data hasil penelitian beserta analisis intensitas konsumsi energi, sistem pencahayaan, dan sistem tata udara. Bab V : Kesimpulan Berisi kesimpulan terhadap hasil analisis yang telah dilakukan terhadap data penelitian.