PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) NOFRI SUSANTI NIM. 11050112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SUMATERA BARAT PADANG 2017
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DISERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN Oleh: Nofri Susanti*, Rina Febriana**, Ainil Mardiyah** * ) Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK This research was based on the result of students mathematics learning was still low and students preferred to ask their friends. This study aimed to determine whether the results of students mathematics learning that applied direct instructional model with active learning strategies Everyone Is A Teacher Here (ETH) is better than the results of students mathematics learning that applied conventional learning at VIII grade SMPN 4 Koto XI Tarusan. Type of this research was experimental research with Random design toward the subject. The population in this study were all students of VIII grade SMPN 4 Koto XI Tarusan enrolled in 2016/2017 academic year. The sampling technique was done randomly, chosen VIII.6 class as an experiment class and VIII.5 as a control class. The instrument used was mathematics achievement test with essay form. Hypothesis test was done by t test one side with t calculated 1,74 and t table 1,68. Based on the data analysis was known that both of sample class distributed normally, homogeneous and t calculated > t table then the hypothesis was accepted. It can be concluded that students mathematics achievement applied direct instructional model with active learning strategies Everyone Is A Teacher Here (ETH) type is better than students mathematics achievement applied conventional learning at VIII grade SMPN 4 Koto XI Tarusan. Key Words: Direct Instructional Model with Active Learning Strategies Everyone Is A Teacher Here (ETH), Results of Mathematics. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam membentuk pola pikir siswa. Besarnya peranan matematika, membuat matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Matematika merupakan mata pelajaran yang dapat melatih cara berpikir siswa yaitu berpikir secara logis, kritis, dan sistematis, sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran matematika dijenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah seperti yang tertuang dalam kurikulum 2006 (Permendiknas no 22 tahun 2006) adalah
untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Pengamatan di SMPN 4 Koto XI Tarusan terlihat guru mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas, guru yang banyak berperan dalam pembelajaran, mulai dari menjelaskan materi sampai menyelesaikan soal. Siswa juga kurang berani bertanya kepada guru, hal ini terlihat ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang tidak dipahami, siswa lebih banyak diam seolah-olah mengerti dengan apa yang dijelaskan guru, padahal ketika ditanyakan kembali tentang materi yang telah dijelaskan masih ada materi yang belum dipahami. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dan mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah dipelajari, salah satunya dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran (ETH). Menurut Suprijono (2014:46) pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan faktual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksud untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan. Pembelajaran aktif tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH) merupakan salah satu strategi belajar aktif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertindak sebagai guru bagi teman-temannya. Menurut Silberman (2009: 171) beberapa prosedur pembelajaran Everyone Is A Teacher Here (ETH) sebagai berikut: 1. Bagikan kartu indeks kepada setiap peserta didik. Mintalah para peserta menulis sebuah pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di dalam kelas atau topik khusus yang akan mereka diskusikan di kelas. 2. Kumpulkan kartu, kocok dan
bagikan satu pada setiap siswa. Mintalah siswa membaca diamdiam pertanyaan atau topik pada kartu dan pikirkan satu jawaban. 3. Panggillah sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang mereka dapat dan memberi respons. 4. Setelah diberi respons, mintalah yang lain di dalam kelas untuk menambahkan apa yang telah disumbang sukarelawan. 5. Lanjutkan selama masih ada sukarelawan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran aktif tipe Everyone Is A Teacheer Here matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ridho Hadi Purnama (2014) dengan judul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawahlunto. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli sampai tanggal 11 Agustus 2016 di kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII. 6 dan kelas kontrol adalah kelas VIII. 5. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes akhir yang berbentuk esai dengan reliabilitas tes dengan menggunakan rumus Alpha merujuk kepada Arikunto (2009 : 109). Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t menurut Sudjana (2005: 239). Dalam penelitian ini diperoleh dan dengan, karena maka hipotesis penelitian diterima. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan. Penilaian hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan rubrik holistik berpedoman kepada Iryanti (2004:13). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data hasil tes akhir tentang hasil belajar matematika siswa pada kelas sampel. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas S Eksperimen 62 17,16 90 30 Kontrol 52,8 18,33 80 20 Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada ratarata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil daripada simpangan baku kelas kontrol. Nilai maksimum kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, sedangkan nilai minimum kelas kontrol lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMPN 4 Koto XI Tarusan keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Proses pembelajaran pada kelas sampel menerapkan model pembelajaran (ETH) berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Proses pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan materi pelajaran, lalu membagikan kartu indeks kepada setiap siswa dan masing-masing siswa diminta untuk membuat sebuah pertanyaan atau soal di kartu indeks tentang materi yang sedang dipelajari. Guru mengumpulkan kartu indeks lalu diacak dan dibagikan kembali kepada setiap siswa, guru memastikan bahwa
siswa tidak menerima kartu yang ditulis sendiri. Guru membimbing siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kartu tersebut, memikirkan dan menuliskan jawabannya. Setelah selesai menuliskan jawabannya, guru memanggil satu sukarelawan (siswa) yang akan membaca dengan keras kartu yang didapat dan memberi respons. Jika tidak ada sukarelawan (siswa), maka dilakukan pengundian dan bagi siswa yang terundi harus membacakan pertanyaan pada kartu indeks dan menjelaskan jawabannya. Pertanyaan yang tidak bisa dijawab siswa, maka guru yang akan menjelaskan jawabannya. Adapun contoh jawaban siswa pada kartu dapat dilihat dalam gambar berikut. Gambar 1. Contoh hasil jawaban siswa dikartu indeks Gambar 1 terlihat siswa masih belum mampu menyelesaikan operasi penjumlahan bentu aljabar, siswa belum mampu mengurangkan pangkat dengan benar. Berdasarkan data penelitian dan pengamatan pada lembar jawaban siswa dapat dilihat pada kelas eksperimen siswa sudah mampu memahami soal dengan benar, dapat dilihat dari contoh lembar jawaban tes akhir siswa kelas eksperimen berikut.
Gambar 2. Lembar jawaban siswa kelas eksperimen yang berkemampuan tinggi. Gambar 2 terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen telah mampu menjawab dengan benar untuk operasi penjumlahan bentuk aljabar. Gambar 3. Lembar jawaban siswa kelas eksperimen yang berkemapuan sedang. Gambar 3 tentang operasi perkalian bentuk aljabar siswa yang berkemampuan sedang pada kelas eksperimen sudah menjawab dengan benar. Gambar 4. Lembar jawaban siswa kelas eksperimen yang berkemampuan rendah. Gambar 4 tentang memfaktorkan bentuk aljabar, siswa tidak dapat menentukan faktor bentuk aljabar dan menyederhanakannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran Konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Iryanti, Puji.(2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Trianto (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.