RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

dokumen-dokumen yang mirip
- 1 - GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

MENGHINDARI PENGULANGAN YANG TIDAK PERLU. No Kode : EP1 Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM No.Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS PRAGAAN

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

PEMELIHARAAN PERALATAN. Terbitan : I/2016 No. Revisi : 00 Tgl. Mulai Berlaku : 01 JUNI 2016 Halaman : 1/ Halaman : 2

PANDUAN RUJUKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

PANDUAN RUJUKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI TERHADAP PROSEDUR PENYAMPAIAN INFORMASI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BENGKULU TENTANG SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN.

SPO. Menentukan informasi pendaftaran (termasuk di dalamnya mengenai transfer pasien) yang akan disampaikan pada unit unit penunjang terkait

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

PERKESMAS. No.Dokument : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

EVALUASI KINERJA KLINIS No. Dokumen :. No. Revisi :. TanggalTerbit : Halaman :..

BAB II RUANG LINGKUP

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

Identifikasi dan Penanganan Keluhan No. Dokumen : SOP No. Revisi :- Tanggal Terbit : Halaman : 1 UPTD Puskesmas Sememi

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. komitmen pembangunan kualitas masyarakat di Indonesia. Sejalan dengan

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN DI PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

FUNGSI RM DI RUMAH SAKIT MATERI MIK - 1 PRODI DIII RMIK F KES. UDINUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal : Terbit. berlaku Halaman :

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah f. Petugas mengukur suhu tubuh pasien

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

EVALUASI KINERJA UKM

PEDOMAN PENGENDALIAN DOKUMEN PUSKESMAS KEDUNGWUNI II DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN.

PANDUAN RUJUKAN PASIEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. penduduk agar dapat terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu perlu

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

STRUKTUR ORGANISASI SEKSI CATATAN MEDIS DAN PELAPORAN

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

SOP PENCABUTAN AKDR No. Dokumen No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 01 Mei 2015 Halaman : 1

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

Sememi dr. Lolita Riamawati NIP

SOP PENCABUTAN IMPLANT No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPTD Puskesmas Tanjungsari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN. kuliah pengelolaan system rekam medis 1 yang diberikan dosen pengasuh, juga

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

SOP MENERIMA PASIEN RUJUKAN DARI PUSKESMAS ATAU RUMAH SAKIT LAIN. No. Revisi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CILAWU Jln. Raya Garut-Tasikmalaya KM.8

Transkripsi:

SOP No. Kode Terbitan No. Revisi : : 01 : 00 Ditetapkan Oleh Ka. Halaman : 1-1. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP. 19740409 200312 2 002 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yg memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yg timbul,baik secara horisontal (komunikasi antar unit yg sederajat) ataupun secara vertikal ke fasilitas pelayanan yg lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi wilayah administrasi. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah). 1. untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu 2. Meningkatkan kemampuan puskesmas dan peningkatannya dalam rangka menangani rujukan kasus resiko tinggi dan gawat darurat SK Kepala No 445.4/ /104/Tahun 2015 Tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat 1. Undang-undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran 3. Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang 4. Permenkes No.585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik Prosedur standar merujuk pasien A. Prosedur Klinis: 1. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnose banding. 2. Petugas memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO). 3. Petugas memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan. a. Rujukan internal ; Petugas klinik mengantar pasien ke unit gawat darurat / UGD apabila kondisi pasien memerlukan perawatan lebih lanjut dan masih bisa di lakukan tindakan di puskesmas b. Rujukan eksternal : Petugas UGD / Rawat inap mengantar pasien ke RS tempat rujukan apabila kondisi pasien memerlukan perawatan yang intensif B. Prosedur Administratif: 1. Petugas membuat catatan rekam medis pasien. 2. Petugas memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan rujukan) 3. Petugas membuat surat rujukan pasien 4. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien. 5. Petugas menyiapkan sarana transportasi / ambulance 6. Petugas menghubungi RS tempat rujukan yang di tuju dan memastikan bahwa unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien 7. Petugas merujuk dan mendampingi pasien ke RS setelah menyelesaikan administrasi.

No. Kode : SOP Terbitan : 01 No. Revisi : 00 Halaman : 2-2 A. PROSEDUR KLINIS Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang Melakukan tindakan pra rujukan sesuai spo Memutuskan unit pelayanan 6. Diagram alir Rujukan internal Rujukan eksternal B. B. PROSEDUR ADMINISTRATIF Membuat catatan rekam medik Merujuk dan mendampingi pasien Inform consent Menghubungi RS rujukan dan memastikan menerima Membuat surat rujukan Menyiapkan ambulance 7. Unit terkait Mencatat ke buku regester rujukan Klinik rawat jalan, Klinik KIA/KB, UGD, Ambulance

8. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

DAFTAR TILIK No. Kode : Ditetapkan Oleh Ka. Terbitan : 01 No. Revisi : 00 Halaman : dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP. 19740409 200312 2 002 No KEGIATAN YA TIDAK TB. 1. A. Prosedur Klinis: 1. Apakah petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnose banding? 2. Apakah petugas memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO)? 3. Apakah petugas memutuskan unit pelayanan rujukan setelah menentukan diagnosa? a. Rujukan internal ; apakah petugas klinik mengantar pasien ke unit gawat darurat / UGD apabila kondisi pasien memerlukan perawatan lebih lanjut dan masih bisa di lakukan tindakan di puskesmas? b. Rujukan eksternal : apakah petugas UGD / Rawat inap mengantar pasien ke RS tempat rujukan apabila kondisi pasien memerlukan perawatan yang intensif? 5. B. Prosedur Administratif: 1. Apakah petugas membuat catatan rekam medis pasien? 2. Apakah petugas memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan rujukan)? 3. Apakah petugas membuat surat rujukan pasien rangkap dua Lembar, pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip? 4. Apakah petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien? 5. Apakah petugas menyiapkan sarana transportasi / ambulance? 6. Apakah petugas menghubungi RS tempat rujukan yang di tuju dan memastikan bahwa unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien? 7. Apakah petugas merujuk dan mendampingi pasien ke RS setelah menyelesaikan administrasi / Jumlah Compliance rate (CR) = Ouditor Pelaksana/