BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek peneltian Penelitian ini meneliti pengaruh saluran distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian di properti.objek yang dijadikan unit analisis dalam penelitian ini adalah penghuni perumahan Puri Mansion: Jl. Lingkar luar- kembangan selatan, Jakarta Barat Telepon: 021-290259922, Fax: 021-290259923. 3.2 Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kausal. Analisis kausal adalah peneliti untuk mengetahui tentang pengaruh satu vaiabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Tujuan penelitian kausal dalam hal ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh saluran distribusi dan promosi, dalam keputusan pembelian di perumahan Puri Mansion Jakarta Barat dan melakukan pengumpulan data melalui metode survey langsung perumahaan Puri Mansion. Metode survey ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke lapangan dan menyebarkan angket yang telah disusun oleh penulis serta mengumpulkan data yang tertulis maupun tidak tertulis yang didapatkan dari perumahan Puri Mansion Jakarta Barat. 40
41 3.3 Definisi dan Operasionalisasi variabel 3.3.1 Definisi Naratif Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2008:58). Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, serta variabel bebas (independent variable). Variabel variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : A. Variabel-variabel bebas (independent variable) yaitu : 1. Saluran distribusi 2. Promosi B. Variabel terikat (dependent variable) yaitu: Keputusan pembelian 3.3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
42 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Saluran Distribusi Variabel Dimensi Indikator Skala Saluran Distribusi (X1) 1. Tingkat informasi produk Informasi 2. Tingkat keramahan penyampaian informasi. Sumber: Kotler, 2004 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Promosi Variebel Dimensi Indikator Skala Promosi (X2) Tempat Waktu Bentuk Advertising Sales promotion Personal Selling Direct marketing Sumber : Babin, 2011 Tingkat kestrategisan lokasi 1. Tingkat kesesuaian pesanan 2. Tingkat ketepatan waktu 3. Tingkat kecepatan proses pengiriman. 1. Tingkat kesesuaian produk yang dipesan 2. Tingkat kesesuaian produk yang diterima 3. Tingkat kualitas kemasan produk 4. Tingkat daya tarik produk 1. Memberikan informasi 2. Mengajak dan menarik konsumen. 1. Dengan memberikan diskon kepada konsumen 2. Dengan memberikan hadiah langsung 3. Dengan memberikan produk sempel 1 (Personal confrontation) Terjadi relasi langsung dan interaktif antara dua atau lebih pihak, dimana masing-masing pihak dapat saling mengamati reaksi masingmasing. 2 (Cultivation) hubungan yang akrab antara wiraniaga dan pembeli. 3 (Response) Situasi yang seolah-olah mengharuskan pembeli untuk mendengar, memerhatikan, atau menanggapi presentasi penjual. 1 (One-step approach) media digunakan secara langsung untuk memenuhi tujuan 2 (two-step approach) menggunakan beberpa macam media untuk mencapai tujuan. Ordinal Ordinal
43 Keputusan Tebel 3.3 Definisi Operasional Variabel Pembelian Variebel Dimensi Indikator Skala Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Sutisna, 2003 Benefit Association Priotitas dalam membeli Frekuensi pembelian 1. Manfaat produk 2. Persepsi kualitas 1. Pertimbangan dalam membeli 2. Kemantapan membeli 1. Kecepatan memutuskan memilih merek 2. Kemudahan mendapatkan/memperoleh produk 3. Pembelian produk kembali Ordinal 3.3.3 Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan penulis adalah skala ordinal dimana data hasil pengamatan diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori, dan diantara kategori ada suatu urutan. Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sifatnya membedakan dan mengurutkan. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu subyek yang merupakan perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat dengan perumahan PT. Agung Sedayu Group, jumlah populasi yang dijadikan objek penelitian adalah 585 populasi.
44 3.4.2 Sampel Menurut Sugiyono (2011:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar dan peneliti tidakmungkin mempelajari semua populasi, misalnya dengan keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil sari populasi itu. Keseluruhan populasi penghuni perumahan Puri Mansion tidak mungkin dapat diteliti karena faktor keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu. Oleh sebab itu peneliti hanya mengambil 100 responden penghuni yang berada di perumahan puri mansion. Metode pengambilan sampel yang digunakan convenience sampling adalah non-probabilitas sampling teknik dimana dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja, seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tersebut ada dan bersedia untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Umar (2006:76), bahwa ukuran sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan untuk metode deskripsi-korelasi, minimal 30 subjek. Sampel yang dipilih dalam penelitian harus mampu mewakili populasi yaitu memiliki karakteristik seperti yang dijelaskan di bagian populasi sebelumnya. Dalam penelitian ini, sampel ditentukan dengan menggunakan rumus slovin, yaitu: =
45 Dimana: n N : ukuran sampel : ukuran populasi e : toleransi kesalahan 10% Dengan asumsi tingkat keandalan 90% karena menggunakan ɑ = 0,10 dan toleransi kesalahan sebesar 10%. 585 = 1 + 585 0,1 =, = 99.82935 di bulatkan menjadi 100 Jadi, jumlah sampel atau ukuran yang diperlukan untuk di teliti adalah 100 orang untuk mendapat hasil dengan tingkat kepercayaan yang akurat. Dari data populasi yang ada di perumahan Puri Mansion. 3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan mengetahui apa yang biasa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2009:142).
46 3.4.4 Teknik Pegumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data asli atau data mentah yang penulis peroleh dilapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan field research yaitu penelitian terhadap objek yang menjadi penelitian dan responden penelitian ini. Dalam metode ini penulis menggunakan kuesioner untuk metode pengumpulan data. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2009:199). Dalam metode pengumpulan data melalui kuesioner ini, penelitian menggunakan skala pengukuran likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata diberi skor.
47 TABEL 3.2 SKALA PENGUKURAN LIKERT Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono,2009:133 Keterangan: SS = Sangat Setuju diberi skor 5 ST = Setuju diberi skor 4 N = Netral diberi skor 3 TS = Tidak Setuju diberi skor 2 STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 3.5 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan oleh penulis dalam mengukur hasil penelitian ini adalah: 3.5.1 Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrument (kuesioner) yang dilakukan untuk mengetahui apakah item-
48 item yang tersaji dalam kuisioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi di bandingkan dengan nilaikritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrument dikatakan vallid apabila mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpan dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. = n x y ( x)( y) [n x ( ) ][n y ( ) ] Dimana: r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terkait n = Ukuran populasi atau responden x = Skor tiap Total item y = Ukuran populasi atau responden 3.5.2 Uji Reliabilitas Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaan, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Uji realibilitas digunakan Uji Teknik Alpha
49 Cronbach, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Rumus: r 11 = 1 keterangan: = r11 = Realibilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan σb 2 = Jumlah varian butir στ 2 = Jumlah varian total Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan distribusi tabel-r (tabel-r) untuk ɑ = 0.05 dan df (dk = n-2) dengan keputusan jika r11>r tabel berarti reliabel dan sebaliknya jikar11<r tabel berarti tidak reliabel.
50 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Analisis Kuantitatif 1) Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda merupakan bagaimana satu variabel dihubungkan dengan variabel lain. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk Persamaan dimana nilai dari suatu variabel yang diketahui dapat digunakan untuk menduga nilai variabel yang diketahui. Dengan rumus sebagai berikut : (Djarwanto P.S., 2001) y = a + + Dimana : y = keputusan pembelian a = Nilai Konstanta = Saluran distribusi = Promosi = koefisien regresi dari = koefisien regresi dari Untuk dapat menggunakan analisis regresi linear berganda harus memenuhi asumsi klasik sebagai berikut : 1. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk apakan model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
51 Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation faktor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan VIF di atas 10. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamat lain. Jika variance dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut heskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari Grafik Flot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Jika ada pola
52 tertentu, seperti titik-titik yang ada memebentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit) maka mengindikasikan terlah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik. Cara mendeteksi terjadinya normalitas adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan floting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2001).
53 3.6.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Dipergunakan untuk menguji nyata tidaknya pengaruh varibel bebas secara simultan terhadap variabel terikat (Imam Ghozali, 2001). Langkah-langkah : 1) Menentukan formulasi hipotesis Dalam menentukan formulasi harus disesuaikan dengan bunyi hipotesis :, = 0 artinya tidak ada pegaruh yang positif dan signifikan antara saluran distribusi dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian :, > 0 artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara saluran distribusi dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian 2) Ketentuan Pengujian Dengan menggunakan derajat kepercayaan 5% atau apabila alpha 5%, maka F-tabel :, ; (k; n-k-1). 3) Kriteria penerimaan atau penolakan Ho Ho diterima apabila F-hitung F-tabel Ho ditolak apabila F-hitung > F-tabel. 4) Penentuan nilai F-hitung F-hit = Dimana : / ( )/( )
54 n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas = kuadrat koefisien korelasi berganda 5) Penarikan kesimpulan Oleh karena F-hit terletak pada daerah penolakan Ho berarti saluran distribusi (X1) dan promosi (X2) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y), bukan didapat secara kebetulan. 3.6.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel saluran distribusi (X1) dan promosi (X2) dterhadap keputusan pembelian (Imam Ghozali, 2001) Langkah-langkah penyelesaian : 1) Pengujian koefisien regresi a) Penentuan formulasi hipotesis Ho : = 0 berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikas antara saluran distribusi (X1) dengan keputusan pembelian (Y) Ho : > 0 berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara saluran distribusi (X1) dengan keputusan pembelian (Y) b) Ketentuan pengujian Dalam alpha 5% maka t-tabel =, ; (n-k-1)
55 k = jumlah variabel bebas c) Kriteria Pengujian Ho diterima apabila t-hit t-tabel Ho ditolak apabila t-hit > t-tabel d) Penentuan t-hitung t-hitung = Dimana : t = t-hitung b = koefisien regresi Sb = tingkat kesalahan koefisien regresi e) Penarikan Kesimpulan Oleh karena t-hitung terletak pada daerah penolakan Ho maka saluran distribusi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) bukan didapat secara kebetulan. 2) Pengujian koefisien regresi a) Penentuan formulasi hipotesis Ho : = 0 berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikanantara promosi (X2) dengan keputusan pembelian (Y)
56 Ho : > 0 berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara promosi (X2) dengan keputusan pembelian (Y) b) Ketentuan pengujian Dalam alpha 5% maka t-tabel =, ; (n-k-1) k = jumlah variabel bebas c) Kriteria Pengujian Ho diterima apabila t-hit t-tabel Ho ditolak apabila t-hit > t-tabel d) Penentuan t-hitung t-hitung = Dimana : t = t-hitung b = koefisien regresi Sb = tingkat kesalahan koefisien regresi Penarikan Kesimpulan, oleh karena t-hitung terletak pada daerah penolakan Ho maka promosi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) bukan didapat secara kebetulan.