BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kerlinger dalam Riduwan (2008: 49),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. RUANG LINGKUP Wanita Indonesia yang tinggal atau menetap di Jakarta. Pengujian Hipotesa. Kesimpulan Hipotesa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14)

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif dengan teknik korelasional yaitu penelitian untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September. B.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independensi dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit atas pengawasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. A. Latar Belakang Masalah...

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang dan kantor cabang berlokasi di Desa Rejosari RT 02 RW 02 Brangsong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Daerah penelitian berada di Ibukota Provinsi Lampung dengan objek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Seperti yang telah disinggung sebelumnya, penelitian ini mengambil lokasi di Badan Pemeriksa Keuangan RI. Pemilihan tempat ini didasarkan atas kemudahan peneliti mendapatkan akses untuk informasi yang diperlukan. Kondisi mutlak diperlukan agar kendala-kendala di lapangan dapat diminimalisasi. Penelitian ini berlangsung selama enam bulan, mulai sejak September 2002 hingga Februari 2003. 3. 2 Populasi Menurut Sugiyono (2000) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek / subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelalajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam pengertian tersebut, tidak hanya pada jumlah tetapi juga meliputi sifat yang dimiliki oleh subyek atao obyek yersebut, Adapun untuk populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga auditor pada Badan pemeriksa Keuangan (BPK) yang berjumlah 994 orang, terdiri atas; 1. Auditama I sebanyak 96 orang; 2. Auditama II sebanyak 206 orang; 3. Auditama III sebanyak 315 orang; 31

4. Auditama IV sebanyak 181 orang; dan 5. Auditama V sebanyak 196 orang. 3.3 Disain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan komputer, kemampuan manajerial dan motivasi kerja, baik secara sendiri-sendiri, maupun secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor. Untuk lebih jelasnya sasaran yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mempelajari seberapa besar pengaruh: (1) Kemampuan komputer terhadap kinerja auditor; (2) Kemampuan manajerial terhadap kinerja auditor; (3) Motivasi kerja terhadap kinerja auditor; dan (4) Kemampuan komputer, kemampuan manajerial, motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja auditor. Dengan demikian, penelitian ini akan mengkaji empat variabel, yaitu: (a) kemampuan komputer; (b) kemampuan manajerial dan (c) Motivasi kerja, sebagai variabel bebas yang diberi notasi (X 1 ), (X 2 ),dan (X 3 ), sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja auditor yang dinotasikan sebagai ( Y ). Berdasarkan pembagian variabel tersebut, desain penelitian ini dapat digambarkan sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1 32

X 1 X 2 Y X 3 Gambar 3.1 Disain Penelitian Keterangan: X 1 = Kemampuan Komputer X 2 = Kemampuan Manajerial X 3 = Motivasi kerja Y = Kinerja Auditor 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Kinerja Auditor (Y) Kinerja auditor sebagai variabel terikat, secara konseptual, dapat diartikan sebagai ketepatan pelaksanaan hal-hal yang terkait dengan tugasnya dan menjamin optimalnya unjuk kerja seseorang. 33

Secara operasional, kinerja auditor dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai ketepatan pelaksanaan tugas-tugas auditor yang terkait dengan tugasnya dan menjamin optimalnya unjuk kerjanya. Ketepatan pelaksanaan tugas-tugas auditor yang terkait dengan tugasnya adalah (1) jadwal, (2) ketentuan atau prosedur, (3) pemenuhan persyaratan dan (4) kemampuan. Keempat hal yang terakhir ini dijadikan sebagai indikator untuk menilai tinggi rendahnya kinerja auditor. Dengan demikian, item yang akan dijadikan instrumen penelitian terdiri atas: (1) jadwal, (2) ketentuan atau prosedur, (3) pemenuhan persyaratan dan (4) kemampuan. 3.4.2 Kemampuan Komputer (X 1 ) Kemampuan komputer sebagai variabel bebas pertama (X 1 ), secara konseptual, berarti kemampuan untuk merealisaikan kemampuan berpikir mengenai komputer pada kemampuan untuk melaksanakannya dalam suatu pekerjaan. Secara operasional kemampuan komputer dalam penelitian ini dibatasi sebagai kemampuan para auditor dalam merealisasikan kemampuan berpikirnya ke dalam tindakan yang terkait dengan penggunaan komputer, baik yang menyangkut perangkat keras, maupun perangkat lunak dan mampu mengoperasikannya serta mengusai sedikit banyak mengenai jaringan. 34

Sesuai dengan definisi operasional di atas, maka indikator kemampuan komputer yang akan dikembangkan ke dalam instrumen penelitian adalah: (1) perangkat keras (2) perangkat lunak (3) pola pengoperasian, (4) penguasaan jaringan internal maupun ekternal. 3.4.3 Kemampuan Manajerial (X 2 ) Secara konseptual, kemampuan manajerial, sebagai variabel bebas kedua (X 2 ) adalah kapasitas dan kapablitas seseorang dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan pekerjaannya. Secara operasional, kemampuan manajerial dalam penelitian ini dibatasi sebagai kapasitas dan kapabilitas para auditor dalam mengimplentasikan fungsifungsi manajemen dalam kegiatan pemeriksaan. Fungsi-fungsi manajemen dalam hal ini juga dibatasi hanya mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Keempat fungsi ini dapat dijadikan indikator untuk mengukur kemampuan manajerial auditor Indikator yang akan dikembangkan menjadi item dalam instrumen penelitian adalah: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengarahan, dan (4) Pengawasan. 35

3.4.4 Motivasi kerja (X 3 ) Secara konseptual, motivasi kerja merupakan dorongan intrinsik yang dimiliki seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang dapat ditingkatkan oleh dirinya sendiri maupun lingkungannya. Secara operasional motivasi kerja dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai dorongan intrinsik yang dimiliki auditor untuk melakukan kegiatan pemeriksaan yang efektif yang dapat ditingkatkan oleh dirinya sendiri maupun lingkungannya. Dorongan ini dapat terlihat dari perilaku, kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafliasi, kebutuhan kekuasaan, dan tanggapan terhadap imbalan (insentif). Sesuai dengan paparan di atas, maka indikator yang akan diuraikan ke dalam instrumen penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) perilaku, (2) kebutuhan berprestasi, (3) kebutuhan berafliasi, (4) kebutuhan kekuasaan, dan (5) tanggapan terhadap imbalan (insentif). Berdasarkan indikator-indikator di atas, maka dilahirkanlah instrumen penelitian berupa angket/kuesioner yang masing-masing variabel terdiri atas 20 butir pernyataan dengan lima opsi jawaban. Masing - masing instrumen menggunakan angket skala Likert dengan alternatif pilihan: Selalu, Sering, Kadang-kadang, Jarang, Tidak Pernah. Untuk pernyataan positif, masing-masing pilihan diberi bobot: 36

5. untuk pilihan Selalu (SL); 4. untuk pilihan Sering (SR); 3. untuk pilihan Kadang-kadang (KK); 2. untuk pilihan Jarang (JR); 1. untuk pilihan Tidak Pernah (TP). Untuk pernyataan negatif skor nilai diatas diterapkan secara terbalik, dengan teknik sebagai berikut; 1. untuk pilihan Selalu (SL); 2. untuk pilihan Sering (SR); 3. untuk pilihan Kadang-kadang (KK); 4. untuk pilihan Jarang (JR); 5. untuk pilihan Tidak Pernah (TP) Distribusi penyebaran item untuk masing-masing variabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 37

Tabel 3.1 Distribusi Penyebaran Item Berdasarkan Indikatornya Variabel Indikator Jumlah Butir 1. Menyusun jadwal Kinerja Pegawai (Y) 2. Mematuhi ketentuan/prosedur 3. Memenuhi persyaratan 4. Kemampuan No Butir 1-5 6-10 11-15 16-20 Kemampuan Komputer (X 2 ) 1. Operasional komputer 2. Jaringan komputer 3. Perangkat lunak 1-5 6-10 11-15 4. Perangkat keras 16-20 1. Perencanaan. 1-5 Kemampuan Manajerial (X 2 ) 2. Pengorganisasian 3. Pengarahan. 4. Pengawasan. 6-10 11-15 16-20 Motivasi kerja (X 3 ) 1. Perilaku. 2. Kebutuhan berprestasi 3. Kebutuhan Berafliasi 4. Kekuasaan 5. Tanggapan terhadap insentif 4 butir 4 butir 4 butir 4 butir 4 butir 1-4 5-8 9-12 13-16 17-20 Jumlah 60 butir ------------ 38

3.5 Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan sifat yang dimiliki oleh populasi, jika sampel tidak memiliki sifat seperti yang dimiliki populasi maka sampel tersebut dianggap tidak mewakili (representatif). Sampel penelitian ini ditarik dengan teknik stratified propotional random sampling, yakni dengan menarik sampel secara proporsional berdasarkan stratanya. Teknik ini dipilih agar strata yang terdapat dalam populasi terwakili secara proporsional dan peluang untuk terpilih menjadi sampel, bagi semua anggota populasi berdasarkan stratanya mempunyai peluang yang sama. Strata yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah bidang pemeriksaannya (Auditama). Jumlah sampel yang ditarik ditetapkan sebanyak 10%. Penetapan angka ini sesuai dengan pendapat Newman (2000) yang menyatakan bahwa jumlah populasi antara 1000 sampai 10.000 dapat ditarik sampel sebanyak 10% agar data yang dihasilkan lebih representatif. Dengan demikian, jumlah sampel penelitian ini adalah 102 orang dan distribusinya dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Distribusi Penyebaran Sampel Bidang pemeriksaan Jumlah populasi 10% Pembulatan Auditama I 96 9,6 10 Auditama II 206 20,6 21 Auditama III 315 31,5 32 Auditama IV 181 18,1 19 Auditama V 196 19,6 20 Total 994 102 39

3.6 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan didalam penelitian ini terkait dengan kondisi keempat variabel penelitian yang telah ditetapkan. Data ini dikumpulkan dengan berbagai teknik, namun secara garis besarnya dapat dibagi ke dalam dua teknik, yaitu; a. Teknik penelitian lapangan, teknik penelitian ini dilakukan dengan turun langsung ke lapangan (survei) dengan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner. b. Teknik penelitian kepustakaan, teknik ini dilakukan untuk mendukung gagasan teoritik atau konseptual mengenai variable-variabel penelitian, yang dalam hal ini didukung dengan alat pengumpulan data melalui buku-buku teks atau literature yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk membuat instrumen penelitian. 3.7 Analisis Data 3.7.1 Validitas dan Reliabilitas Pengukuran validitas dan reliabilitas saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Luthans (1992) menyatakan bahwa validitas terbukti bila pengukuran dilakukan dengan mengukur yang seharusnya diukur. Untuk mengukur validitas dari suatu instrumen penelitian, instrumen tersebut harus reliable. Reliabilitas dari instrumen penelitian didasarkan pada kekonsistenan dan kestabilan dari instrumen yang digunakan dalam melakukan pengukuran variabel 40

penelitian. Sugiyono, (1997). Selanjutnya dijelaskan pengukuran reliabilitas juga menyangkut pengukuran dalam kekonsistenan dan kestabilan perilaku variabel. Terdapat beberapa teknik dalam melakukan test reliabilitas dari instrumen penelitian, yaitu Cronbach Alpha, Gutman Split Half Test, Spearman Brown Coeffciant dan Test Retest Sugiyono (2000). Dalam penelitian ini digunakan metode Spearman Brown Split Half Test. Alasannya adalah data yang dihasilkan oleh instrumen penelitian bersifat kontinum sehingga sangat cocok menggunakan metode ini. Reliability dari suatu instrumen penelitian diindikasikan dengan derajat koefisien reliabilitasnya. Guilford dan Ruchter (1973) menyarankan bahwa dalam praktek, koefisien reliabilitas harus lebih besar dari 0.7. Koefisien reliabilitas yang melebihi angka 0.7, mengindikasikan bahwa instrumen yang digunakan merupakan alat ukur yang stabil. 3.7.2 Analisis Statistik Data yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari data ordinal yang digunakan tidak hanya untuk variabel bebas, tetapi juga variabel terikat. Data ordinal ini terdapat pilihan 1 sampai 5 dimana makin besar angka makin penting atau tinggi sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Tingkat kepercayaan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 95%. Angka ini ditetapkan berdasarkan konsensi bahwa dalam penelitian social, statistical analisis pada dasarnya menggunakan = 0.05 atau 5%. Ketetapan ini 41

memiliki arti bahwa kesalahan dalam menentukan hipotesis untuk setiap 100 kasus adalah 5. 3.7.3 Hipotesis Statistik Berdasarkan masalah dan tujuan dari penelitian serta model penelitian yang akan digunakan, terbentuk hipotesa sebagai berikut 1. Ho: Kemampuan komputer tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. H1 : Kemampuan komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor. 2. Ho: Kemampuan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor; H1: Kemampuan manajerial berpengaruh terhadap kinerja auditor; 3. Ho : Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor; H1 : Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor; 4. Ho: Kemampuan komputer, kemampuan manajerial, dan motivasi kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. H1 : Kemampuan komputer, kemampuan manajerial, dan motivasi kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. 42

Sesuai dengan hipotesis statitistik di atas, maka penelitian ini akan menggunakan teknik analisis regresi ganda mengingat variabel bebas penelitian ini lebih dari satu. Notasi rumus regresi ganda ini dapat diuraikan sebagai berikut: Y = β0 + β1x 1 + β2x 2 + β3x 3 + E Notasi tersebut berarti: X 1 = kemampuan komputer X 2 = kemampuan manajerial X 3 = motivasi kerja Y = kinerja auditor E = error yang terjadi Jika notasi di atas diinterpretasikan, maka artinya adalah variabel kinerja sebagai variabel terikat dapat dipengaruhi oleh variabel kemampuan komputer (X 1 ), kemampuan manajerial (X 2 ), dan motivasi kerja (X 3 ), baik secara sendirisendiri, maupun secara bersama-sama yang tercermin dari harga betanya (β). Dalam proses perhitungan yang terkait dengan pengujian hipotesis penelitian ini akan digunakan piranti lunak program SPSS for windows Versi 11,0. 3.7.4 Uji Hipotesis Uji Model Regresi Ho : β0 = β1 = β2 = β3 H1 : minimal ada satu β1 0 Dalam pengujian ini menggunakan The F Test. Aczel, (1999) dengan tingkat kesalahan = 0,05 atau 5%. Setelah melakukan Uji Model Regresi, maka 43

dilanjutkan kembali dengan uji satu persatu dari variabel bebas, dilanjutkan dengan uji satu per satu. Untuk menguji signifikansi model regresi ini dilakukan uji t. Sugiyono, (2001) mengatakan rumus t dapat digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis yang ada, tetapi untuk menggunakannya perlu diketahui dahulu nilai r dan sampel. Dengan cara membandingkan dengan t table sehingga bila t hitung lebih besar maka dapat ditentukan Ho dapat diterima atau r memang berkorelasi positif. Notasi rumus t ini dapat dilihat berikut ini. T = r 1 - r 2 n - 2 Hipotesis yang digunakan sebagai berikut: Untuk Y (kinerja) terhadap X 1,X 2, dan X 3 : 1. Ho : = 0, antara kinerja tidak terdapat hubungan dengan X1 H1 : 0, antara kinerja terdapat hubungan dengan X1 2. Ho : = 0, antara kinerja tidak terdapat hubungan dengan X2 H1 : 0, antara kinerja terdapat hubungan dengan X2 3 Ho : = 0, antara kinerja tidak terdapat hubungan dengan X3 H1 0, antara kinerja terdapat hubungan dengan X3 Selanjutnya untuk menentukan seberapa baik model regresinya dapat dihitung dengan multiple coefficient of determination. 44