III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Januari 2014 di

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Masjid Al-Wasi i Universitas Lampung

SIMULASI PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (Zea Mays)

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan. Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

DEFt. W t. 2. Nilai maksimum deficit ratio DEF. max. 3. Nilai maksimum deficit. v = max. 3 t BAB III METODOLOGI

DAFTAR ISI. 1.2 RUMUSAN MASALAH Error Bookmark not defined. 2.1 UMUM Error Bookmark not defined.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... iii. LEMBAR PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai bulan April sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Januari 2015 di Jurusan

I. PENDAHULUAN. jagung adalah kedelai. Kedelai juga merupakan tanaman palawija yang memiliki

ANALISIS NERACA AIR UNTUK PENETAPAN POLA TANAM DALAM MENINGKATKAN INDEKS PERTANAMAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

Dr. Ir. Robert J. Kodoatie, M. Eng 2012 BAB 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR DAN KETERSEDIAAN AIR

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan Air untuk Pengolahan Tanah

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi Curah hujan rata-rata DAS

ABSTRAK. Kata kunci: Waduk Muara Nusa Dua, Pola Operasi, Debit Andalan, Kebutuhan air baku, Simulasi

PERANCANGAN MODEL ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK MEMPREDIKSI CUACA MARITIM

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

ANALISA KETERSEDIAAN AIR

JURUSAN TEKNIK & MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. berkisar antara 400 sampai 500 mm. Namun demikian, budidaya jagung

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HUJAN EFEKTIF UNTUK PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI

2 TINJAUAN PUSTAKA. Model Sistem Prediksi Gabungan Terbobot

Gambar 17. Tampilan Web Field Server

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Lampiran 1. Peta Jenis Tanah Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI. Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KETERSEDIAAN AIR SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MULIA SARI KECAMATAN MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN

TINJAUAN PUSTAKA. Neraca Air

V. SIMULASI LUAS HUTAN TERHADAP HASIL AIR

AIALISIS PEMANFAATAN AIR IIUGASI II DlVISI PENGAIRAN TENSAH KARAWANG PERUM OTOIUTA JATlLUHUR

DAFTAR ISI. Halaman Konsep Ketersediaan Air dan Model Prakiraan Kesesuaian Model ARIMA untuk Prakiraan Ketersediaan Air 10

PENDUGAAN DEBIT AIR SUB DAS BANTIMURUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AWBM M. A R A S G

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data klimatologi yang diambil dari stasiun pengamatan Landasan Udara Abdul Rahman Saleh didapatkanlah rata-rata ETo nya adalah 3,77 mm/day.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING (LP) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIDANAU, BANTEN. OLEH : MIADAH F

Gambar 1 Hubungan impedansi listrik (kω) dengan KAT(%) kalibrasi contoh tanah.

ANALISIS NERACA AIR TANAMAN JAGUNG (Zea Mays) DI BANDAR LAMPUNG [Analysis Of Water Balance Of Corn (Zea Mays) In Bandar Lampung]

Kata kunci: faktor penyesuai, evapotranspirasi, tomat, hidroponik, green house

MODEL TEMPERATUR UNTUK PENDUGAAN EVAPORASI PADA STASIUN KLIMATOLOGI BARONGAN, BANTUL. Febriyan Rachmawati

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Embung berfungsi sebagai penampung limpasan air hujan/runoff yang terjadi di

TUGAS KELOMPOK REKAYASA IRIGASI I ARTIKEL/MAKALAH /JURNAL TENTANG KEBUTUHAN AIR IRIGASI, KETERSEDIAAN AIR IRIGASI, DAN POLA TANAM

Optimalisasi Pemanfaatan Sungai Polimaan Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Irigasi

PENENTUAN DIMENSI KOLAM PENAMPUNGAN PADA SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN (WATER HARVESTING) UNTUK MENDUKUNG POLA TANAM PADI DAN KEDELAI

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Air Tanaman 1. Topografi 2. Hidrologi 3. Klimatologi 4. Tekstur Tanah

Evapotranspirasi. 1. Batasan Evapotranspirasi 2. Konsep Evapotranspirasi Potensial 3. Perhitungan atau Pendugaan Evapotranspirasi

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BENDUNG MRICAN1

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Lokasi Kabupaten Pidie. Gambar 1. Siklus Hidrologi (Sjarief R dan Robert J, 2005 )

ANALISA KEBUTUHAN AIR DALAM KECAMATAN BANDA BARO KABUPATEN ACEH UTARA

ANALISIS DEBIT ANDALAN

Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier

Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005 Versi : 1. Pertemuan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENENTUAN WAKTU TANAM PADA TANAMAN KACANG TANAH

STUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN M. FAKHRU ROZI

I. PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Penggunaan air pada bidang sanitasi sangatlah penting.

PRAKTIKUM VIII PERENCANAAN IRIGASI

Penentuan Masa Tanam Kacang Hijau Berdasarkan Analisis Neraca Air di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam ekonomi Indonesia. Potensi

BAHAN AJAR : PERHITUNGAN KEBUTUHAN TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

θ t = θ t-1 + P t - (ETa t + Ro t ) (6) sehingga diperoleh (persamaan 7). ETa t + Ro t = θ t-1 - θ t + P t. (7)

III. DATA DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 2.11 Kapasitas Lapang dan Titik Layu Permanen

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN

KADAR AIR KESETIMBANGAN (Equilibrium Moisture Content) BUBUK KOPI ROBUSTA PADA PROSES ADSORPSI DAN DESORPSI

WATER BALANCE DAS KAITI SAMO KECAMATAN RAMBAH

Misal dgn andalan 90% diperoleh debit andalan 100 m 3 /det. Berarti akan dihadapi adanya debit-debit yg sama atau lebih besar dari 100 m 3 /det

SIMULASI POTENSI DAN KAPASITAS EMBUNG SUNGAI PAKU TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAGI MASYARAKAT

Studi Kasus Penggunaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Ketibung Kabupaten Lampung Selatan

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak Geografis. Daerah penelitian terletak pada BT dan

PENDUGAAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN DAN NILAI KOEFISIEN TANAMAN (K c. ) KEDELAI (Glycine max (L) Merril ) VARIETAS TANGGAMUS DENGAN METODE LYSIMETER

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.

ANALISA KEHILANGAN AIR PADA SALURAN TERSIER DI DAERAH IRIGASI CIHERANG

ABSTRAK. Kata kunci : Saluran irigasi DI. Kotapala, Kebutuhan air Irigasi, Efisiensi. Pengaliran.

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI MELALUI PEMBANGUNAN LONG STORAGE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI MULAI IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA PENENTUAN LOKASI EMBUNG

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PROGRAM ALOKASI AIR(PAA) BERBASIS OPEN OFFICE CALC. Arif Faisol 1), Indarto 2) :

Kata kunci : Kebutuhan Irigasi, Kebutuhan Non Irigasi, keandalan waduk

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Pengeringan Lapisan Tipis Buah Mahkota Dewa

ANALISA KEANDALAN KOLAM TANDON AIR BAKU DENGAN INLET DARI PARIT YANG DIPENGARUHI OLEH PASANG SURUT

PENGARUH BAHAN KEMAS SELAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN KADAR AIR GULA KELAPA (Cocos Nucifera Linn) PADA BERBAGAI SUHU DAN RH LINGKUNGAN SKRIPSI

Transkripsi:

15 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Januari 2014 di Laboratorium Teknik Sumber Daya Air Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi: satu unit laptop dan perlengkapan yang digunakan untuk analisis dan penulisan laporan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa: 1. Data klimatologi tahun 1999-2011 (BMKG Bandar lampung) 2. Perkolasi, limpasan, kadar air, tinggi tanaman, kapasitas lapang (FC), titik layu permanen (PWP), evapotranspirasi (ET c ) (Muamar, 2012) C. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode simulasi dengan tahapan :

16 1. Fungsi pertumbuhan tanaman dengan regresi Fungsi pertumbuhan tanaman dilakukan dengan cara menganalisis data tinggi tanaman diperoleh dari penelitian (Muamar, 2012) menggunakan regresi polynomial. Data dari hasil analisis tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan simulasi pemanenan air hujan. 2. Validasi K c Validasi koefisien tanaman (K c ) ditaksir dengan menggunakan model persamaan yang dikembangkan oleh (Allen dkk, 1998). Model tersebut dirumuskan dengan Persamaan 11 sebagai berikut : - - - (11) K c tab : Nilai K c berdasarkan tabel dari FAO U 2 : Nilai kecepatan angin rata-rata harian (m/s) RH min : Nilai rata-rata kelembaban udara minimum (%) h : Tinggi tanaman (m) menggunakan regresi linear dimana : hst. Hasil perhitungan K c model selanjutnya dihitung kesalahan relatif nya dengan menggunakan Persamaan 12. (12) Tingkat keandalan model tersebut, dinilai dari besarnya RMSE (root means square error) yang dirumuskan pada Persamaan 13.

17 RMSE = - (13) K c tersebut selanjutnya digunakan untuk memprediksi ET c model. ET c model dihitung dengan menggunakan Persamaan 2. ET c model kemudian dibandingkan dengan ET c pengukuran (Muamar, 2012). Kesalahan relatif pada perhitungan ET c model dihitung dengan menggunakan Persamaan 12. ET c pengukuran dan data ET c model selanjutnya diuji tingkat keandalannya menggunakan Persamaan 13 dan ditampilkan dengan kurva 45 0. 3. Validasi model Validasi model meliputi kadar air, evapotranspirasi harian dan kumulatif, limpasan dan perkolasi. Validasi model dilakukan dengan cara membandingkan data pengukuran (Muamar, 2012) dan model. Validasi model selanjutnya ditampilkan dengan program vissim. D. Deskripsi Sistem Pemanenan Air Hujan Model pemanenan air terdiri dari 1ha lahan dan satu kolam dengan kedalaman 3m yang berfungsi untuk menampung air hujan. Model tersebut disajikan pada Gambar 2. Kadar air lahan akan meningkat ketika terjadi hujan dan di irigasi, dan sebaliknya kadar air lahan akan turun karena evapotranspirasi dan perkolasi. Ketika kadar air lebih dari kapasitas lapang, maka air akan mengalir sebagai perkolasi dan ketika lebih kecil dari kapasitas lapang maka penurunan air tanah terjadi karena proses evapotranspirasi.

18 Ketika terjadi hujan lebat, hingga kadar air lahan berada diatas titik jenuh maka akan terjadi perkolasi dan limpasan. Air limpasan selanjutnya akan ditampung pada kolam. Air dikolam akan bertambah apabila terjadi limpasan dari lahan dan air hujan dan akan berkurang karena pengambilan irigasi dan penguapan langsung dari kolam. Limpasan dari kolam akan terjadi jika kolam tidak mampu menampung limpasan dari lahan dan curah hujan. Gambar 2. Deskripsi sistem pemanenan air hujan Neraca air memiliki input curah hujan dan irigasi, sedangkan outputnya adalah evapotranspirasi, perkolasi dan limpasan ke kolam. Kondisi ini digambarkan dengan Persamaan 14 berikut, - - - (14) CH IR ET c P L 1 : perubahan tinggi muka air pada lahan (mm/hari) : curah hujan (mm/hari) : irigasi (mm/hari) : evapotranspirasi (mm/hari) : perkolasi (mm/hari) : limpasan dari lahan ke kolam (mm/hari)

19 Neraca air pada kolam memiliki input curah hujan dan limpasan dari lahan, sedangkan outputnya adalah irigasi, evaporasi dan overflow. Model neraca air kolam ini digambarkan dengan Persamaan 15 berikut : - - - (15) CH L 1 IR E k L 2 : Perubahan tinggi muka air pada kolam (mm/hari) : Curah hujan (mm/hari) : Limpasan dari lahan ke kolam (mm/hari) : Irigasi (mm/hari) : Evaporasi kolam (mm/hari) : Limpasan dari kolam (mm/hari) Evaporasi kolam digambarkan dengan Persamaan 16 berikut, (16) E k K ET 0 :Evaporasi kolam :Koefisien evaporasi kolam :Evapotranspirasi acuan Berdasarkan model kesetimbangan air (Persamaan 14 dan 15), simulasi tersebut berjalan secara kontinyu dari hari ke hari. Ketinggian air dapat dihitung dengan pendekatan metode Euler, seperti pada Persamaan 17 berikut, (17) (i) / T (i) :Tinggi air pada hari ke i+1 :Tinggi air pada hari ke i :Perubahan ketinggian pada hari ke i

Ya Ya Tidak Tidak 20 E. Diagram Alir Penelitian Mulai Initialisasi (TInggi Air) Read data Klimat (curah hujan, kecepatan angin, ET 0 dan RH min ) Input data (tanah, perkolasi, limpasan & KA,) Interpolasi K c tab dan K c Adj Menentukan fase pertumbuhan Menghitung tinggi tanaman & kesetimbangan air Hari ke 365 Simpan data Tahun ke 13 Simpan data Selesai Gambar 3. Flow chart program sistem pemanenan air hujan

21 F. Analisis Data Analisis dilakukan di Laboratorium Sumber Daya Air dan Lahan Universitas Lampung. Data dari analisis disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan uraian. Data yang dianalisis berupa, 1. Fungsi pertumbuhan tanaman dengan regresi 2. Validasi K c 3. Validasi model (kadar air, limpasan, perkolasi dan ET c ) 4. Menghitung kebutuhan air tanaman melalui simulasi untuk 13 tahun waktu tanam. 5. Menentukan perbandingan luas lahan (1ha) dan kolam yang optimal.