15 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PT. Uvindo Prima Cemerlang PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang berdiri pada tahun 2002. Pada awalnya PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan yang memiliki dua orang pemilik dengan system pembagian saham. Namun pada tahun 2005, saham minoritas PT. Uvindo Prima Cemerlang dibeli oleh pemilik saham mayoritas PT. Uvindo Prima Cemerlang yaitu bapak Joseph Pranata yang sampai sekarang menjadi pemilik PT. Uvindo Prima Cemerlang. UV Varnish merupakan jasa untuk melapisi kemasan makanan maupun barang agar tampilannya lebih menarik dan tampilan kemasan yang diberi UV Varnish lebih mengkilap atau glossy. UV Varnish juga berguna untuk melindungi kemasan agar tidak mudah rusak dan gambar pada kemasan tidak mudah pudar. Namun tidak semua kemasan makanan diperbolehkan menggunakan lapisan UV Varnish karena UV Varnish menggunakan cairan kimia varnish untuk melapisinya sehingga untuk makanan tidak dianjurkan menggunakan lapisan ini kecuali makanan tersebut didalamnya memiliki lapisan aluminium foil seperti pada kemasan susu. Memasuki tahun 2006, PT. Uvindo Prima Cemerlang mengembangkan bidang pelayanan jasanya dengan menambah jasa Laminating. Jasa Laminating ini tidak jauh beda dengan UV Varnish, yaitu sama-sama untuk melapisi sebuah kemasan. Namun bedanya Laminating menggunakan bahan dasar yang tidak berbahaya jika digunakan
16 pada kemasan makanan. Selain itu, jasa Laminating ini dapat memberikan hasil yang mengkilap atau glossy dan doff tergantung pada permintaan konsumen. Pengembangan yang dilakukan oleh PT. Uvindo Prima Cemerlang ini didasari oleh keinginan oleh PT. Uvindo Prima Cemerlang untuk terus memajukan perusahaan jasa ini agar dapat bersaing dengan perusahaan jasa sejenis lainnya dan keinginan untuk memenuhi keinginan serta kebutuhan konsumen yang terus meningkat. 3.2 Struktur Organisasi PT. Uvindo Prima Cemerlang Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Uvindo Prima Cemerlang Sumber : Data Internal PT. Uvindo Prima Cemerlang
17 3.3 Prosedur yang Berlaku Prosedur yang berlaku pada bagian Promotion Department adalah : 3.3.1 Promosi Pada tahap ini bagian sales dari Promotion Department akan mempromosikan hasil cetakan dari PT. Uvindo Prima Cemerlang kepada konsumen. Promosi ini dapat dilakukan dengan mengirimkan fax kepada perusahaan-perusahaan atau mendatangi langsung perusahaan tersebut untuk menunjukkan contoh hasil kerja UV Varnish dan Laminating PT. Uvindo Prima Cemerlang. Serta melakukan strategi promosi dengan memberikan diskon sebesar 5% - 10% tergantung pada bayaknya cetakan. 3.3.2 Antisipasi Krisis Public Relations dari Promotion Department bertugas menjaga komunikasi yang baik antara para pegawai dari setiap department dengan Presiden Direktur dan Managing Director untuk mencegah krisis antara atasan dan bawahan. Selain itu Public Relations bertugas memperhatikan kesejahteraan dan keinginan pegawai agar pegawai lebih loyal terhadap perusahaan dan dapat bekerja maksimal sehingga jasa yang dihasilkan selalu maksimal dan memuaskan konsumen. Public Relations juga menjaga hubungan baik dengan konsumen dengan selalu mengutamakan keinginan konsumen dan memberikan yang terbaik untuk konsumen. Selain itu selalu dengan segera menanggapi keluhan dari konsumen agar konsumen tidak kecewa. Serta melakukan beberapa strategi agar perusahaan dapat terus maju dan berkembang.
18 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Metodologi Pada penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif. Metodologi ini mempunyai prinsip objectivist. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat keteraturan atau hukum-hukum yang dapat digeneralisasikan dalam fenomena sosial. Karena itu, penelitian ini mensyaratkan bahwa peneliti harus membuat jarak dengan objek atau realitas yang diteliti. Penilaian yang bersifat subjektif, atau yang mengandung bias pribadi dari peneliti, hendaknya dipisahkan dari temuan penelitian (Wimmer & Dominick., 2000: 102). 3.4.2 Instrumen Penelitian Variabel X (independen) Tingkat pengaruh Public Relations pada pelanggan PT. Uvindo Prima Cemerlang dioperasionalkan melalui kuesioner yang diberikan kepada para pelanggan. Variabel Y (dependen) Variabel Y dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen dalam memilih PT. Uvindo Prima Cemerlang
19 3.4.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 3.4.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan yang menjadi subjek penelitiaan (Aritonang R., 2007:95). Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen dari jasa yang diberikan PT. Uvindo Prima Cemerlang. 3.4.3.2 Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini dilakukan teknik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling, yang artinya populasi yang dipilih karena didasarkan pada tujuan tertentu (Kriyantono 2006:156) yaitu hanya konsumen dari PT. Uvindo Prima Cemelang pada bulan Januari 2011 Maret 2011. Karena keterbatasan waktu, peneliti menggunakan pengambilan sampel menggunakan teknik acak atau random. 3.4.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data yang digunakan merupakan data primer atau data lapangan. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden. Tabel 3.1 Tabel Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Data Jenis Data Sumber Data T1 Pengaruh Public Relations terhadap keputusan konsumen. Kuantitatif Kuesioner
20 3.4.5 Pengukuran Variabel Analisis kuesioner dilakukan dengan memberikan nilai atau skor untuk pertanyaan-pertanyaan kuesioner berdasarkan metode likert dengan bobot sebagai berikut (Sugiyono., 2006, P86) Tabel 3.2 Tabel Pengukuran Variabel Keterangan Penilaian Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Netral 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Sumber : Sugiyono, 2006, P86 Menurut Sugiyono (2006, P86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
21 3.4.6 Teknik Pengumpulan Data Penelitian 3.4.6.1 Kuesioner Kuesioner sebagai salah satu cara dalam pengumpulan data biasa digunakan untuk penelitian kuantitatif. Data yang didapat melalui kuesioner ini adalah data hasil isian dari responden, yaitu orang yang dijadikan objek sampel penelitian (Yus Agusyana., 2011:28). 3.4.6.2 Studi Pustaka Peneliti melakukan studi pustaka dengan membaca, mencatat dan mendapat informasi yang bersifat teoritis sehingga penelitian ini memiliki landasan yang kuat sebagai hasil ilmiah. 3.4.7 Rancangan Uji Hipotesis (Analisis Regresi) Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi, belum tentu korelasi dilanjutkan dengan regresi. Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau hubungan fungsional (Kriyantono 2006:181) 3.4.7.1 Uji T Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual.
22 Ho : Satu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil. Promosi tidak mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih jasa perusahaan. Ha : Satu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah. Promosi mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih jasa perusahaan. Dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka probabilitas, dengan aturan : Probabilitas Sig. Tabel koefisien regresi < α (0,05), maka H 0 ditolak. Probababilitas Sig. Tabel koefisien regresi > α (0,05), maka H 0 diterima. Peneliti melakukan penghitungan teknik Uji T menggunakan program SPSS 19. Berikut urutan penggunaan SPSS 19 dalam menghitung teknik Uji T : 1. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> Parametrik.sav 2. Dari Menu [Analyze] -> [Regression] -> [Linear] 3. Pindahkan [Sales_Promotion] ke variabel Inependent, kemudian [Keputusan_Pembelian] ke variabel Dependent. 4. Pada menu [Statistics] centang Estimates, Convariance matrix, Model Fit, R squared change, Descriptives, Casewise diagnostics kemudian [Continue] 5. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil.
23 6. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> Parametrik.sav 7. Dari Menu [Analyze] -> [Regression] -> [Linear] 8. Pindahkan [Public_Relations] ke variabel Independent, kemudian [Keputusan_Pembelian] ke variabel Dependent. 9. Pada menu [Statistics] centang Estimates, Convariance matrix, Model Fit, R squared change, Descriptives, Casewise diagnostics kemudian [Continue] 10. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil. 11. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> Parametrik.sav 12. Dari Menu [Analyze] -> [Regression] -> [Linear] 13. Pindahkan [Sales_Promotion] dan [Public_Relations] ke variabel Independent, kemudian [Keputusan_Pembelian] ke variabel Dependent. 14. Pada menu [Statistics] centang Estimates, Convariance matrix, Model Fit, R squared change, Descriptives, Casewise diagnostics kemudian [Continue] 15. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil.
24 3.4.7.2 Uji F Uji F merupakan pengujian secara bersama sama pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka variabel, maka variabel bebas secara bersama sama mempuntai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tidak bebas. Kesimpulan ini dapat dilihat pula dari nilai signifikansi F hitung. Dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka probabilitas, dengan aturan : Probabilitas Sig. Tabel ANOVA < α (0,05), maka H 0 ditolak. Probababilitas Sig. Tabel ANOVA > α (0,05), maka H 0 diterima. Peneliti melakukan penghitungan teknik Uji F menggunakan program SPSS 19. Berikut urutan penggunaan SPSS 19 dalam menghitung teknik Uji F dengan ANOVA : 1. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> Parametrik.sav 2. Dari Menu [Analyze] -> [Compare Means] -> [One-Way Anova], pada menu One Way ANOVA, pilih [Sales_Promotion] ke Dependent List, kemudian [Keputusan_Pembelian] ke Factor 3. Dari Options pilih [Homogenity Test] kemudian [Continue] 4. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil. 5. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> Parametrik.sav
25 6. Dari Menu [Analyze] -> [Compare Means] -> [One-Way Anova], pada menu One Way ANOVA, pilih [Public_Relations] ke Dependent List, kemudian [Keputusan_Pembelian] ke Factor 7. Dari Options pilih [Homogenity Test] kemudian [Continue] 8. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil. 9. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> Parametrik.sav 10. Dari Menu [Analyze] -> [Compare Means] -> [One-Way Anova], pada menu One Way ANOVA, pilih [Sales_Promotion] ke Dependent List, lalu pilih juga [Public_Relations] ke Dependent List kemudian [Keputusan_Pembelian] ke Factor 11. Dari Options pilih [Homogenity Test] kemudian [Continue] 12. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil.
26 3.4.8 Reliabilitas dan Validitas 3.4.8.1 Reliabilitas Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian keperawatan, walaupun sudah ada beberapa pertanyaan ( kuisioner ) yang sudah distandarisasi baik nasional maupun internasional,peneliti harus tetap menyeleksi instrumen yang dipilih dengan mempertimbangkan keadaan sosial budaya dari area penelitian ( Nursalam, 2003 : 108 ). Uji Reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach : Uji Reliabilitas dengan menggunakan teknik Spearman Brown : r 11 = 2xr 1/ 21/ 2 ( 1+ r ) 1/ 21/ 2 Keterangan: r 11 : reliabilitas instrument r 1/21/2 : r xy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrument.
27 Peneliti melakukan penghitungan teknik Spearman Brown dan Alpha Cronbach menggunakan program SPSS 19. Berikut urutan penggunaan SPSS 19 dalam menghitung teknik Spearman Brown dan Alpha Cronbach : Untuk teknik Alpha Cronbach : 1. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> [buka data hasil skala likert kuesioner yang sebelumnya telah kita data menggunakan Microsoft Excel] 2. Dari Menu [Analyze] -> [Scale] -> [Reliability Analysis]. 3. Pilih butir yang akan diujikan ke kotak [Items]. 4. Pada menu Statistics cek list pada Scale if item deleted, kemudian [Continue] untuk melanjutkan. 5. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil. Dengan melakukan cek list pada Scale if item deleted output hasil akan menampilkan data korelasi antar item dengan total butir. Nilai ini adalah nilai korelasi yang digunakan sebagai nilai uji validitas. Untuk Teknik Spearman Brown : 1. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> [buka data hasil skala likert kuesioner yang sebelumnya telah kita data menggunakan Microsoft Excel] 2. Dari Menu [Analyze] -> [Scale] -> [Reliability Analysis]. 3. Pilih butir yang akan diujikan ke kotak [Items].
28 4. Ganti kotak model menjadi Split-half 5. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil. 3.4.8.2 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 1999: 65). Uji Validitas menggunakan Korelasi Product Moment : Dimana : r = Koefisien korelasi Pearson s Product Moment N = jumlah individu dalam sampel X = angka mentah untuk variabel X Y = angka mentah untuk variabel Y Peneliti melakukan penghitungan teknik Korelasi Product Moment dengan program SPSS 19. Berikut urutan penggunaan SPSS 19 dalam menghitung teknik Korelasi Product Moment :
29 1. Buka [File] -> [Open] -> [Data] -> [buka data hasil skala likert kuesioner yang sebelumnya telah kita data menggunakan Microsoft Excel] 2. Dari Menu [Analyze] -> [Correlate] -> [Bivariate]. 3. Pada [Coefisient Correlation], pilih [Pearson]. Kemudian pilih [Biaya_Penjualan_Perorang] dan [Penjualan] kemudian klik tanda panah [->]. 4. Pada boks Correlation Coefficient pilih [Parson]. Untuk kolom Test of Significance, karena akan diuji dua sisi maka pilih Two-Tailed. Untuk pilihan Flag Significant Correlations berhubungan dengan tanda untuk signifikansi 5% dan 10% akan ditampilkan pada atau tidak. Tanda (*) untuk 5% dan tanda (**) untuk 10% 5. Kemudian klik [Ok] untuk menampilkan hasil.