PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBINAAN GUGUS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI INKLUSI DAN TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA

PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

PETUNJUK TEKNIS ORIENTASI TEKNIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NSPK PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD (BOP PAUD) Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD (BOP PAUD) Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KERJASAMA ANTAR INSTANSI

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERCONTOHAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

NSPK PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL PAUD INKLUSI TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA. Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan NSPK. Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL PEMBINAAN GUGUS PAUD

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN RINTISAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN RINTISAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) ATAU KELOMPOK BERMAIN (KB)

NSPK PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL PAUD INKLUSI TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA. Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN RINTISAN SATUAN PAUD SEJENIS (SPS)

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (BOP PAUD)

MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan NSPK. Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL PAUD PERCONTOHAN

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN DANA DALAM RANGKA PENYIAPAN AKREDITASI LEMBAGA PAUD

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA. Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN ORGANISASI MITRA PAUD TINGKAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN RINTISAN PROGRAM KELOMPOK BERMAIN (KB) DAN TAMAN KANAK-KANAK (TK)

MONITORING DAN EVALUASI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN RINTISAN PROGRAM TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) DAN SATUAN PAUD SEJENIS (SPS)

TOLAK. Bantuan Penyelenggaraan Koordinasi Penuntasan Pendidikan Anak Usia Dini Pra Sekolah Dasar pada Tahun 2018 PETUNJUK TEKNIS

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN RINTISAN PAUD DI DAERAH TERPENCIL DAN PERBATASAN

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN 2018

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

TOLAK. PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemberian Makanan Sehat

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN 2018

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

Pedoman Block Grant Pendidikan Kesetaraan Program Paket B 2010 BPPNFI REGIONAL V MAKASSAR

PETUNJUK TEKNIS. DANA BANTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM INOVATIF 2013 (Bagi UPTD BPKB dan Lembaga/Organisasi Penyelenggara Program PAUDNI)

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DRAFT PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PELATIHAN CALON PENGUJI UJI KOMPETENSI

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 di Sekolah Dasar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

- 1 - CONTOH FORMAT DOKUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2013

PEDOMAN BANTUAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PENGAWAS MELALUI POKJAWAS TAHUN 2013

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

DRAFT PETUNJUK TEKNIS BANTUAN UJI KOMPETENSI

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

KATA PENGANTAR. Makassar, April H. Muhammad Hasbi, S.Sos, M.Pd Nip

KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. SUKONANDI NO.8 Telp. (0274) , FAX (0274) YOGYAKARTA Kode Pos 55284

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

2013, No

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN STUDI GURU SMA KE JENJANG PENDIDIKAN S-1/D-IV

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Penyelenggaraan Konferensi Internasional Tahun 2017

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK PELAKSANAAN

Transkripsi:

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Usia dini merupakan periode perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pada masa ini, seluruh instrumen besar manusia terbentuk, bukan kecerdasan saja tetapi seluruh kecakapan psikis. Para ahli menamakan periode ini sebagai usia emas perkembangan. Pemerintah terus mendorong kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) menuju PAUD sebagai sebuah gerakan nasional. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa PAUD dapat dilaksanakan melalui semua jalur pendidikan, baik formal, nonformal, maupun informal. Selain memberikan kepastian hukum dan penetapan standar, pemerintah terus berupaya memberikan stimulasi terhadap penyelenggaraan PAUD, antara lain dalam bentuk pemberian bantuan dana rintisan penyelenggaraan PAUD, bantuan operasional pendidikan, bantuan alat permainan edukatif, bantuan pembangunan dan rehab sarana dan prasarana, insentif pendidik, serta peningkatan mutu pendidik secara berkelanjutan. Namun demikian mengingat besarnya tantangan yang dihadapi, maka mengandalkan dukungan pemerintah saja tidaklah cukup. Untuk mewujudkan PAUD sebagai gerakan nasional diperlukan keterlibatan semua komponen bangsa dan sumber-sumber pendanaan yang tersedia yang meliputi orangtua, masyarakat, dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), alokasi dana desa, program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), dan sumber lain yang tidak mengikat. Selain upaya perluasan, kita juga harus memperhatikan aspek pemerataan. PAUD harus mampu menjangkau kawasan yang tertinggal, terisolir, dan terdepan dengan berbagai karakteristiknya. Prioritas pembangunan tahun ini diarahkan untuk menjangkau wilayah ini, dengan moto menjangkau yang tidak terjangkau. Untuk mempercepat upaya tersebut, pemerintah telah menetapkan koridor-koridor pembangunan nasional yang terdiri dari enam koridor, yaitu koridor I untuk wilayah Sumatera; koridor II untuk wilayah Jawa; koridor III untuk wilayah Kalimantan; koridor IV i

untuk wilayah Sulawesi; koridor V untuk wilayah Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara; serta koridor VI untuk wilayah Papua. Saya menyambut gembira atas terbitnya petunjuk teknis ini untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanakan kegiatan di lapangan. Semoga pelaksanaan program PAUD tahun 2012 dapat berjalan lebih baik. Kritik dan saran dari para pemangku kepentingan untuk perbaikan petunjuk teknis ini di masa yang akan datang, sangat kami harapkan. Jakarta, Februari 2012 Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog NIP. 19570322 198211 2001 ii

KATA PENGANTAR Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak. Di dalam keluarga anak belajar tentang banyak pengetahuan terutama tentang pengetahuan sosial, norma, nilai, dan budaya yang berlaku di dalam keluarga itu sendiri. Program pendidikan anak usia dini yang baik seharusnya mengadopsi atau setidaknya memperhatikan budaya keluarga untuk membuat program yang sesuai untuk setiap anak. Sebaliknya keluargapun membuat kesepakatan tentang program dan output yang diharapkan dari lembaga dalam rangka membantu tumbuh kembang anak. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa keluarga yang menjalin komunikasi dan terlibat dalam program PAUD di lembaga memberikan dampak yang mengagumkan, selain membantu lembaga tetapi yang lebih penting membantu anak siap belajar dan mencapai prestasi yang lebih baik di jenjang pendidikan lebih lanjut. Hal ini lebih dipahami mengingat jumlah waktu anak berinteraksi di dalam keluarga lebih banyak di banding di lembaga PAUD. Sedangkan para ahli perkembangan, Piaget, Vigotsky, maupun para ahli tentang otak sepakat bahwa anak belajar saat berinteraksi dengan lingkungan dan orang dewasa. Apabila keluarga memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana pengasuhan yang dapat melejitkan potensi kecerdasan jamak anak, maka dapat dipastikan anak-anak Indonesia siap menjadi insan cerdas komprehensif yang siap berkompetisi dengan bangsa manapun. Sayangnya belum semua orang tua memiliki bekal yang dibutuhkan untuk stimulasi kecerdasan anak. Untuk kepentingan tersebut, Direktorat mengembangkan pendidikan PAUD Berbasis Keluarga (parenting) yang sudah diluncurkan sejak tahun 2010. Tahun 2012 ini Direktorat berharap dapat menghasilkan model penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga melalui ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga. Hasil ujicoba diharapkan menghasilkan model atau pola penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga yang dapat diterapkan di lembaga-lembaga PAUD sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Petunjuk Teknis Ujicoba PAUD Berbasis Keluarga. Semoga Petunjuk Teknis ini bermanfaat. Jakarta, Januari 2012 Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Dr. Erman Syamsuddin NIP. 19570304198303101 iii

DAFTAR ISI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, INFORMAL... i KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... iii... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Manfaat bantuan... 2 D. Tujuan... 2 E. Pengertian... 3 BAB II MODEL PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA... 4 A. Konsep... 4 B. Pelaksanaan... 5 C. Evaluasi... 6 BAB III KRITERIA LEMBAGA UJI COBA A. Sasaran Ujicoba... 7 B. Sifat... 7 C. Persyaratan Administrasi Lembaga Ujicoba... 7 D. Besar Dana... 7 E. Penggunaan Dana... 7 F. Hak dan Kewajiban Lembaga Ujicoba... 8 G. Keberlangsungan Program... 8 BAB IV PROSES PENETAPAN DAN PENYALURAN BANTUAN PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA A. Proses Pengajuan Dana... 9 B. Sistematika Proposal... 9 C. Pengelolaan Proposal... 10 iv

D. Tim Pengelola... 10 E. Kriteria Penelaahan Proposal... 11 F. Proses Pencairan dana... 11 BAB V PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN... 12 A. Penyampaian Laporan... 12 B. Pengadministrasian Keuangan oleh Lembaga... 12 1. Pembelian Barang... 12 2. Pembelian Konsumsi... 13 3. Pembayaran Honorarium... 13 4. Penyetoran Pajak... 14 5. Pergeseran Penggunaan Dana... 14 BAB VI PEMBINAAN A. Monitoring dan Supervisi... 15 B. Pengawasan dan Sanksi... 15 Lampiran Lampiran 1: Format Proposal... 17 Lampiran 2: Outline Laporan... 18 Lampiran 3: Contoh Surat Akad Kerjasama... 19 v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan dan prestasi akademik yang dicapai anak di sekolah yang lebih tinggi sangat ditentukan oleh keterlibatan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi di berbagai negara menyatakan program pendidikan anak usia dini yang berkualitas tinggi adalah program pendidikan yang memiliki kesinambungan antara lembaga dengan keluarga. Penelitian senada juga menyatakan bahwa orang tua yang terlibat dalam program pendidikan anak usia dini akan memberi dampak terhadap peningkatan kesiapan sekolah dan mendorong prestasi anak di sekolah yang lebih lanjut. Dalam Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 ditetapkan bahwa pendidikan informal merupakan salah satu jalur pendidikan yang diakui di Indonesia. Mengacu pada dasar-dasar di atas dan atas kesadaran bahwa lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi anak usia dini, maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini mengembangkan program PAUD Berbasis Keluarga (parenting). PAUD berbasis keluarga telah digulirkan sejak tahun 2010, dan telah dilaksanakan di banyak provinsi. Banyak model dilakukan oleh berbagai lembaga, namun belum ada prototipe model PAUD berbasis keluarga yang dijadikan sebagai acuan bagi lembaga PAUD yang akan menyelenggarakan program tersebut. Menyadari hal tersebut, tahun 2012 Direktorat Pembinaan PAUD melakukan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (parenting). Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan ujicoba maka disusunlah Petunjuk Teknis Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (parenting). 1

B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 46 ayat (2): Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat (4) Undangundang Dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2010; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini; 5. Peraturan Menteri No 44 Tahun 2010 tentang Renstra Kemdiknas 2010-2014; 6. Peraturan Menteri No 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional. C. Manfaat bantuan 1. Meningkatkan layanan program PAUD Berbasis Keluarga yang tepat untuk menunjang tumbuh kembang anak. 2. Mendapatkan model penyelenggaraan ujicoba PAUD Berbasis Keluarga di lembaga PAUD. 3. Sebagai bahan bagi pengambil kebijakan untuk memfasilitasi kebutuhan penyelenggaraan ujicoba PAUD Berbasis Keluarga di lembaga PAUD. D. Tujuan 1. Tujuan disusunnya Petunjuk Teknis ini memberikan petunjuk bagi lembaga PAUD yang menjadi ujicoba PAUD Berbasis Keluarga. 2. Sebagai bahan acuan bagi instansi Pembina dalam melaksanakan bantuan teknis dan pembinaan terhadap lembaga-lembaga PAUD khususnya dalam rangka penerapan program PAUD Berbasis Keluarga. 2

E. Pengertian 1. PAUD Berbasis Keluarga merupakan program layanan bagi orang tua yang anaknya terlayani di lembaga PAUD ataupun belum terlayani di lembaga PAUD. 2. Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga adalah bantuan yang diberikan kepada lembaga PAUD terpilih untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis keluarga di lembaganya yang selanjutnya dijadikan sebagai model penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga. 3

BAB II MODEL PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) A. Konsep Ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga yang dimaksud dalam Petunjuk Teknis ini merujuk pada Petunjuk Teknis Pendidikan PAUD Berbasis Keluarga yang telah ditetapkan. Program PAUD Berbasis keluarga pada dasarnya terbagi dalam 3 kelompok kegiatan yakni: 1. Pendidikan untuk orang tua, merupakan pembekalan terhadap orang tua tentang hal-hal yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemberian stimuli yang tepat untuk mendukung anak. Kegiatan dapat dilakukan melalui: a. Seminar b. Kelas orang tua c. Diskusi terarah 2. Pelibatan orang tua, merupakan pola pemberian pengalaman kepada orang tua tentang apa, bagaimana anak belajar. Pelibatan orang tua juga dapat mengoptimalkan orang sebagai nara sumber yang sesuai dengan tema yang sedang dibahas. Kegiatan pelibatan orang tua dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: a. Diskusi guru dengan orang tua dalam penyusunan kurikulum kegiatan pembelajaran b. Relawan sebagai tutor, mentor, penyelenggara kegiatan hari keluarga c. Narasumber yang terkait dengan tema dan kegiatan lembaga d. Memberikan masukan terhadap program lembaga. dll 3. Pemberdayaan orang tua a. Mengoptimalkan peran orang tua dalam pembelajaran dan pengasuhan anak di rumah b. Membuat APE dengan bahan yang ada di rumah untuk mendukung aktivitas bermain dan pengasuhan yang bermakna bagi anak. 4

Ketiga kegiatan ini merupakan satu kesatuan dimana tujuan akhir yang ingin dicapai adalah memberikan layanan pengasuhan yang mendukung kematangan perkembangan anak sehingga anak memiliki kesiapan untuk sekolah. B. Pelaksanaan Lembaga PAUD yang ditetapkan melaksanakan model ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga untuk jangka waktu 1 semester (6 bulan). Kegiatan tersebut mencakup ketiga kegiatan besar di atas, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan ujicoba. Secara rinci kegiatan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga di lembaga PAUD sebagai berikut: 1. Persiapan a. Mengidentifikasi lembaga-lembaga PAUD (5 lembaga) yang akan dijadikan sebagai tempat ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga. b. Meminta lembaga-lembaga yang terpilih untuk membuat rencana umum penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga di lembaganya dengan melampirkan: a) Izin Operasional b) Rekening Lembaga c) NPWP Lembaga c. Menelaah kesesuaian rencana umum penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga yang dibuat oleh lembaga dengan Petunjuk Teknis Pendidikan Karakter pada PAUD. 2. Pembekalan a. Lembaga yang terpilih menjadi ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga dilibatkan dalam kegiatan orientasi teknis Pendidikan Berbasis Keluarga. b. Kegiatan orientasi teknis bertujuan untuk pembekalan dan mematangkan rencana penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga yang telah dibuat oleh lembaga. 5

c. Orientasi teknis diikuti oleh 25 orang (tiap lembaga @ 5 orang) dan akan berlangsung selama 4 hari. d. Hasil kegiatan orientasi teknis berupa program operasional yang sudah terintegrasi dengan program lembaga. 3. Pelaksanaan a. Lembaga terpilih didukung dengan dana ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah). Dana tersebut sebagai dana stimulan. Untuk tahun-tahun selanjutnya didukung dari pendanaan lembaga masing-masing. b. Lembaga menerapkan program ujicoba PAUD Berbasis Keluarga sesuai dengan hasil kegiatan orientasi teknis. 4. Monitoring a. Monitoring dilakukan secara berkala, maksimal 2 kali dalam 1 tahun. b. Komponen yang dimonitoring mencakup pelaksanaan program dan pertanggungjawaban dana ujicoba. C. Evaluasi Kegiatan evaluasi mencakup: 1. Evaluasi program yakni perkembangan dan keberhasilan yang dicapai lembaga dalam penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga. 2. Efektivitas dan akuntabilitas penggunaan dana oleh lembaga. 6

BAB III KRITERIA LEMBAGA UJI COBA A. Sasaran Ujicoba Sasaran bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga adalah lembaga PAUD (Taman Kanak-Kanak, Kelompok bermain, Taman Penitipan Anak, atau Satuan PAUD Sejenis). B. Sifat Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga bersifat bantuan terbatas, hanya berlaku satu tahun anggaran. Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga di lembaga tersebut di tahun berikutnya menjadi tanggung jawab lembaga yang bersangkutan. C. Persyaratan Administrasi Lembaga Penyelenggara Ujicoba 1. Memiliki rekening aktif atas nama lembaga. 2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga. 3. Memiliki struktur organisasi dan kepengurusan yang jelas. 4. Memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan setempat. 5. Memberikan layanan pada anak usia 0-6 tahun minimal 15 anak. 6. Telah melaksanakan program minimal 1 (satu) tahun. 7. Mengajukan proposal rencana penyelenggaraan ujicoba PAUD Berbasis Keluarga. D. Besar Dana Besar dana bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) per lembaga. E. Penggunaan Dana Dana Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga dapat dipergunakan untuk: 7

1. Pendidikan untuk orang tua (Seminar, Kelas orang tua atau Diskusi terarah): Transport nara sumber, snack peserta, sewa kursi, bahan-bahan dan kegiatan administratif, maksimal 40% 2. Pelibatan orang tua (rapat, tutor atau narasumber): pembelian bahan kegiatan, transport orang tua, snack, maksimal 30% 3. Pemberdayaan orang tua: pembelian bantuan bahan ajar atau APE untuk orang tua dsb, maksimal 20% 4. Kebutuhan lain yang mendukung kegiatan PAUD Berbasis Keluarga di lembaga PAUD: pembelian pengeras suara, ATK untuk kegiatan orang tua dsb, maksimal 15% 5. Pembinaan oleh lembaga atau Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, maksimal 10%. F. Hak dan Kewajiban Lembaga Penyelenggara Ujicoba 1. Hak: a. Mendapatkan dana bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akad Kerjasama; b. Mendapatkan pembinaan dalam pelaksanaan dan pengembangan program dari pembina teknis. 2. Kewajiban: a. Menyelenggarakan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga. b. Menggunakan dana yang diterima sesuai dengan aturan yang ditetapkan. c. Membuat dan menyampaikan laporan program dan pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. G. Keberlangsungan Program Untuk keberlangsungan program, Lembaga penyelenggara ujicoba PAUD Berbasis Keluarga dapat menggali dana bantuan dari masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Perusahaan (melalui dana Coorporate Social Responsibility) atau menjalankan usaha-usaha penggalian dana yang tidak bertentangan dengan perundangan yang ada. 8

BAB IV PROSES PENETAPAN DAN PENYALURAN BANTUAN PENYELENGGARAAN UJICOBA PAUD BERBASIS KELUARGA A. Proses Pengajuan Dana 1. Direktorat Pembinaan PAUD menginformasikan tentang dana Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga kepada lembaga dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. 2. Lembaga PAUD penyelenggara ujicoba PAUD Berbasis Keluarga menyusun proposal dengan mengacu pada Petunjuk Teknis yang ditetapkan. 3. Lembaga PAUD mengajukan proposal ke Direktorat dengan diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota. B. Sistematika Proposal Proposal yang diajukan terdiri atas 4 bagian, yaitu: 1. Sampul Depan Memuat judul proposal, identitas lembaga serta alamat lengkapnya. 2. Surat Pengajuan dan Rekomendasi Memuat pengajuan dari pengelola lembaga dan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan diketahui oleh Pengawas/Penilik PAUD. 3. Isi Proposal a. Pendahuluan, Memberikan deskripsi tentang pentingnya PAUD Berbasis Keluarga di lembaga PAUD. b. Program Lembaga 1) Visi dan Misi Lembaga 2) Rencana penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga, memuat: program-program yang akan dilaksanakan jadwal kegiatan 9

c. Manajemen Lembaga: Mencantumkan jumlah ketenagaan yang tergabung dalam lembaga disertai dengan tugas dan fungsinya (lampirkan stuktur kepengurusannya). d. Pembiayaan Memberikan gambaran secara terinci besar dana yang diajukan, rencana penggunaan dana, dan rincian penggunaan/ peruntukan dana tersebut. e. Daya Dukung Menguraikan daya dukung yang dimiliki oleh Lembaga sebagai kontribusi penyelenggaraan program. f. Penutup 4. Lampiran Proposal dilengkapi dengan lampiran-lampiran sebagai kelengkapan proposal yang antara lain (1) struktur organisasi; (2) nomor rekening lembaga; (3) NPWP; (4) jadwal kegiatan; (5) data pendukung lainnya. C. Pengelolaan Proposal 1. Direktur Pembinaan Pendidikan Anak usia Dini membetuk Tim Ujicoba PAUD Berbasis Keluarga. 2. Tim menelaah kesesuaian proposal dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Petunjuk Teknis. 3. Direktur PPAUD menerbitkan SK Penetapan Lembaga penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga. 4. Berdasarkan Surat Keputusan, Direktorat PPAUD mengajukan pencairan dana ke KPPN. D. Tim Pengelola Tim Pengelola adalah staf Subdit Pembelajaran dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 10

E. Kriteria Penelaahan Proposal 1. Kelengkapan administrasi 2. Ketercapaian atau kesesuaian dengan persyaratan yang ditentukan. 3. Kejelasan program layanan Format Penelaahan Proposal terlampir. F. Proses Pencairan dana 1. Direktorat Pembinaan PAUD mengajukan daftar nama lembaga calon penerima dana Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga sesuai aturan yang berlaku. 2. KPPN mengirimkan dana dan diterimakan langsung ke rekening lembaga PAUD pengusul. 11

BAB V PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN A. Penyampaian Laporan a. Lembaga penyelenggara ujicoba PAUD Berbasis Keluarga diharuskan menyampaikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. b. Laporan pelaksanaan program dan penggunaan dana disampaikan secara tertulis oleh lembaga maksimal 7 bulan proses ujicoba. c. Laporan disampaikan ke Direktorat Pembinaan PAUD dan ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. d. Semua bukti pengeluaran dibuat rangkap 2 (dua), dengan peruntukan sebagai berikut. Lembar pertama (asli) untuk arsip oleh lembaga penyelenggara dan lembar kedua disampaikan bersamaan dengan laporan pelaksanaan program ke Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. e. Pihak penerima bantuan wajib menyimpan dan mengadministrasikan semua bukti pengeluaran keuangan dengan sebaik-baiknya untuk persiapan pemeriksaan oleh auditor (Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan/BPKP, Badan Pemeriksa Keuangan/BPK, Bawasda/Bawaska atau pihak berwenang lainnya) dan disimpan untuk jangka waktu minimal 5 (lima) tahun. B. Pengadministrasian Keuangan oleh Lembaga Pengelolaan/penggunaan dana bantuan diatur dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pembelian Barang a. Kuitansi dan Bukti Pembelian Setiap pembelian barang harus disertai bukti pembelian berupa: 12

Kwitansi dari toko, lengkap dengan tanda tangan penjual dengan dibubuhi stempel perusahaan/toko. Faktur/Nota Pembelian. b. Materai dan kuitansi Materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk pembelian di atas Rp. 1.000.000,- Materai Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah) untuk pembelian senilai Rp. 500.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- Materai tersebut dilintasi tandatangan dan stempel perusahaan/toko. c. Pajak (PPN dan PPh) Setiap pembelian barang ditanggung oleh pihak penjual. 2. Pembelian Konsumsi Pembelian konsumsi dapat dilakukan melalui katering atau rumah makan. Kelengkapan bukti pembelian konsumsi, misalnya dalam rangka sosialisasi terhadap masyarakat, ketentuannya sama dengan pembelian barang. 3. Pembayaran Honorarium a. Setiap pembayaran honorarium harus ada bukti kuitansi penerimaan uang dari penerima honor (tidak boleh diwakilkan). b. Pembayaran honorarium harus dipungut PPh Ps. 21 dengan ketentuan: Honorarium yang diberikan kepada tenaga berstatus PNS golongan II/d ke atas. Honorarium yang diberikan kepada tenaga berstatus non PNS adalah untuk kelebihan uang honorarium dari batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang jumlahnya ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. c. Besar Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi adalah Rp. 15.840.000,- per tahun (Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008) atau Rp. 1.320.000,- per bulan. 13

4. Penyetoran Pajak Lembaga berkewajiban untuk: a. Menyetorkan hasil pungutan pajak kepada Kas Negara b. Melampirkan copy semua bukti setor pajak tersebut dalam laporan akhir. 5. Pergeseran Penggunaan Dana Pergeseran pembiayaan yang berbeda dengan yang dicantumkan dalam proposal harus memperoleh persetujuan tertulis dari Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 14

BAB VI PEMBINAAN A. Monitoring dan Supervisi 1. Tujuan Monitoring dan suvervisi dilakukan dalam rangka pemantauan, pembinaan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan ujicoba PAUD Berbasis Keluarga dan penggunaan dana bantuan. 2. Waktu Monitoring dapat dilaksanakan: a. Sebelum ujicoba dilaksanakan. b. Selama ujicoba dilaksanakan. c. Setelah ujicoba dilaksanakan. 3. Pelaksana a. Monitoring oleh Tim Pusat dan Provinsi 1) Monitoring ditujukan untuk memantau penyelenggaraan ujicoba PAUD Berbasis Keluarga. 2) Responden terdiri dari Tim Pendidik di lembaga, Pengawas/Penilik. 3) Monitoring dilaksanakan di awal, selama proses, dan atau setelah ujicoba dilaksanakan. b. Monitoring oleh Tim Kabupaten/Kota 1) Monitoring ditujukan untuk memantau perkembangan penyelenggaraan ujicoba. 2) Responden terdiri dari Lembaga PAUD ujicoba. B. Pengawasan dan Sanksi 1. Pengawasan Pengawasan dan sanksi ditekankan pada penggunaan dana bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga. 15

a. Pengawasan Melekat dilakukan oleh pimpinan masingmasing instansi pengelola dana Bantuan baik di tingkat Pusat dan lembaga PAUD. b. Pengawasan Fungsional Internal dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Pusat dan Daerah sesuai dengan kewenangannya. c. Pengawasan Fungsional Eksternal dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan sesuai dengan kewenangannya. d. Pengawasan oleh masyarakat dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan dana Bantuan sebagai masukan jika terdapat indikasi penyalahgunaan dana. 2. Sanksi a. Sanksi bagi Lembaga 1) Lembaga Penerima dana bantuan penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga tidak menggunakan dana sesuai dengan pengajuan sehingga berakibat menghambat pelaksanaan program, harus mempertanggungjawabkan dan mengembalikan semua dana yang telah diterima dengan dilengkapi berita acara pengembalian. 2) Bukti setoran ke Kas Negara dilampirkan dalam Berita Acara Pengembalian Dana yang ditandatangani oleh pihak penerima dana dan Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat dikirimkan ke Direktorat Pembinaan PAUD. 16

Lampiran 1. Format Proposal JUDUL PROPOSAL Contoh: Rincian Proposal A. Latar Belakang Pentingnya pendidikan karakter dilaksanakan di lembaga PAUD. B. Tujuan Tujuan pengajuan proposal untuk: C. Lokasi tempat ujicoba Alamat lengkap tempat penyelenggaraan, beserta kondisi lembaga. D. Program Kegiatan 1. Visi dan Misi Lembaga 2. Rencana penyelenggaraan pendidikan karakter, memuat: a. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan b. program-program yang akan dilaksanakan c. jadwal harian E. Ketenagaan - Struktur kepengurusan - Jumlah tenaga Pendidik, latar belakang pendidikan, dan pengalaman pelatihan yang relevan F. Dana yang Diusulkan - Jumlah dana dan penggunaannya G. Pendukung Menguraikan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini, dukungan dari orang tua dan masyarakat H. Lampiran-lampiran Proposal dilengkapi dengan lampiran-lampiran sebagai kelengkapan proposal yang antara lain (1) struktur organisasi; (2) nomor rekening lembaga; (3) NPWP; (4) jadwal harian; (5) photo kegiatan anak; dan (6) data pendukung lainnya. 17

Lampiran 2. Outline Laporan A. Identitas Lembaga a. Halaman Sampul Halaman sampul harus memuat judul laporan (jenis kegiatan), nama lembaga pelapor (sesuai dengan Akad) dan alamat lengkap lembaga. b. Pengantar Dalam pengantar laporan harus ditandatangani oleh penanggungjawab kegiatan sesuai dengan Akad. c. Isi Laporan Lembar isi laporan menggunakan sistematika sebagai berikut: 1) Bagian 1, Pendahuluan. Berisi uraian tentang dasar penyelenggaraan ujicoba PAUD Berbasis Keluarga di lembaga. 2) Bagian 2, Pelaksanaan Program. Berisi uraian: langkah-langkah yang ditempuh dalam merealisasikan kegiatan program; permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan program disertai upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan dengan memperhatikan faktor penghambat dan faktor pendukung. 3) Bagian 3, Hasil Yang Dicapai. Menguraikan hasil dari penyelenggaraan ujicoba. 4) Bagian 4, Penggunaan Dana. Menguraikan seluruh komponen-komponen penggunaan dana sesuai dengan keadaan riil di lapangan 5) Bagian 6, Penutup. Berisi uraian tentang kesimpulan, saran dan harapan d. Lampiran Berisi dokumen-dokumen tertulis, foto-foto terkait, dan bukti penggunaan dana sesuai dengan ketentuan yang telah diuraikan di atas, seperti copy semua bukti pembelian, copy semua kuitansi penerimaan honor, dan copy semua bukti setor pajak. 18

Lampiran 3. Contoh Surat Akad Kerjasama AKAD KERJASAMA NOMOR:... ANTARA: DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN... DALAM RANGKA PENGELOLAAN DANA BANTUAN PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA... Pada hari ini,... tanggal... bulan... tahun..., kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama :. Jabatan :... Alamat :. Yang selanjutnya dalam akad kerjasama ini disebut Pihak Pertama. Nama :. Jabatan : Pemimpin Lembaga/ Organisasi. Alamat :. NPWP :. Yang selanjutnya dalam akad kerjasama ini disebut Pihak Kedua. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga, kedua belah pihak telah bersepakat mengadakan akad kerjasama sebagaimana diatur dalam pasal-pasal berikut ini: Pasal 1 Lingkup Kegiatan Pihak Kedua telah menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut: (1) Melaksanakan kegiatan Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga sesuai dengan proposal yang disetujui Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (2) Mengadministrasikan penggunaan dana Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga sesuai dengan jenis penggunaanya. 19

(3) Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap program yang dikembangkan (4) Melaporkan hasil kegiatan terhitung sejak Akad Kerjasama ditandatangani. Pasal 2 Besarnya Dana Bantuan Untuk keperluan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pihak Pertama menyediakan dana bantuan Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga sebesar Rp. 25.000.000,- [Dua puluh lima juta rupiah] untuk diserahkan kepada Pihak Kedua. Pasal 3 Sifat Dana Bantuan Dana bantuan khusus sebagimana dimaksud pada pasal 2 bersifat dana stimulan untuk mendorong peningkatan mutu Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga. Pasal 4 Penggunaan Dana Bantuan Pihak Kedua akan menggunakan dana yang diterima dari Pihak Pertama tersebut untuk membiayai program sesuai dengan proposal yang telah disetujui. Pasal 5 Fakta Integritas Proses pemilihan dan penetapan lembaga Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga dilaksanakan secara transparan dan bebas dari unsur KKN. Pasal 6 Tanggung Jawab Mutlak Penyelenggaraan dan penggunaan anggaran yang telah diterimakan oleh Pihak kedua menjadi tanggung jawab mutlak Pihak kedua sebagai penerima bantuan. Pasal 7 Sanksi Apabila Pihak Kedua ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan proposal yang telah disetujui, maka Pihak Pertama berhak menuntut Pihak Kedua untuk mempertanggungjawabkan dan membuat pernyataan menjamin keberlangsungan program. 20

Pasal 8 Penyelesaian Perselisihan a. Apabila terjadi perselisihan kedua belah Pihak telah bersepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. b. Apabila tidak terjadi kemufakatan kedua belah pihak telah bersepakat untuk menempuh jalur hukum melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri setempat. c. Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatas, ditanggung oleh pihak yang ditunjuk berdasarkan hasil keputusan pengadilan. Pasal 9 Untuk keperluan administrasi, surat perjanjian kerjasama ini dibuat dalam rangkap 5 (lima) diatas kertas bermaterai enam ribu rupiah. Pasal 10 Aturan Tambahan Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini, akan diatur kemudian atas kesepakatan kedua belah pihak, dan selanjutnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian kerjasama ini. Pihak Kedua Pihak Pertama (stempel lembaga)...... 21