BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Dengan kata lain, mutu perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan yang tidak dapat kita prediksi sebelumnya. Dengan adanya suatu

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh. terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

BAB 1 PENDAHULUAN. Fokus utama semua aktivitas yang dilaksanakan dalam setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance) dari

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena sumber daya manusia ini lah yang dapat membuat tujuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kritis dan secara kolektif tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya, dan prestasi akhir itulah yang dikenal dengan performance atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH TEKANAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KASUS PT. CENTRAL BANDUNG RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

Oleh : KELOMPOK 5. Nur Avni Rosalia ( ) Ami Angelia Pratama Putri ( ) Sagita Sukma ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hasibuan (2007) Byars dan Rue Sutrisno (2009)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, tampaknya persaingan bisnis di antara

2015 PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MULTI SERVISINDO SARANA

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

PENGARUH STRES DAN KONFLIK TERHADAP KINERJA PADA PT. PINDAD BANDUNG

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan dari usahanya dan selalu berupaya untuk menjaga

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kaum perempuan di sektor publik. Tampak tidak ada sektor publik yang belum

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penelitian ini akan dilaksanakan di Toko Istana Sepatu Merdeka Kota Bandung. Adapun jadwal penelitian akan dilaksanakan mulai bulan September 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. dirinya guna menemukan dan mengembangkan jati dirinya masing-masing. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga perusahaan melakukan berbagai

Oleh: DICKY ACHMAD DAHLAN I PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI FE-MANAJEMEN Halaman 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau karyawan merupakan kekayaan (asset) utama

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG. Oleh Nia Nur Arini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yakni memperoleh

PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS. ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan, perlu memperhatikan faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk kerja, manusia mempunyai kecenderungan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia dalam bidang industri. Dengan diketemukannya mesin serta

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan memerlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Dengan kata lain, mutu perusahaan sangat tergantung pada Sumber Daya Manusia yang ada di dalamnya. Apabila Sumber Daya Manusia yang dimiliki tidak berkualitas maka akan dapat menghambat tujuan dari perusahaan. Setiap perusahaan manufaktur, keberadaan divisi marketing dan distribusi sangat diperlukan agar membantu proses pengiriman produk-produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan untuk didistribusikan ke bagian penjualan maupun kepada agen-agen. Karyawan dituntut agar selalu meningkatkan kualitas kerja. Adanya sistem targeting bagi setiap daerah dan pendistribusian barang yang harus berjalan dengan lancar menjadikan beban kerja bagi karyawan. Beban kerja karyawan didasarkan pada pemanfaatan waktu kerja yang tersedia untuk melakukan serangkaian pekerjaan yaitu dilihat dari aktivitas atau kegiatan yang dilakukan staf pada waktu kerja. Baik kegiatan langsung, tidak langsung dan kegiatan lainnya. Waktu kerja mempengaruhi beban kerja seorang karyawan. Waktu kerja ini dilihat dari kesesuaian dengan standar waktu kerja yang dikeluarkan departemen kesehatan (Depkes) RI, yaitu waktu normal perhari adalah delapan jam (5 hari kerja ). 1

2 Usaha lainnya yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan perusahaan, salah satunya dengan mempunyai karyawan yang memiliki kapasitas bekerja yang baik yaitu karyawan harus bekerja secara efektif, berkompetisi dengan karyawan lainnya, mencapai target pekerjaannya dalam perusahaan dan tuntutan agar bekerja lebih baik. Apabila tuntutan pekerjaan dirasa terlalu berat, pada akhirnya hal tersebut dapat membuat karyawan menjadi stress dalam bekerja. Di Indonesia, fenomena stress kerja juga kerap terjadi. beberapa study menyimpulkan bahwa pada tahun 1990an terdapat sekitar 30% karyawan kantor pernah mengalami stress di tempat kerja dengan berbagai macam keluhan. Hal tersebut berpotensi menimbulkan dampak sosial, emosional, psikologis dan masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Gambar 1.1 Penyebab Utama Stress Kerja 73% Pekerjaan Itu Sendiri 39% Manajemen 36 % Keuangan Pribadi Sumber : Fillipo Sarti, CEO, Regus Asia (Data diolah penulis) Menurut Kiev dan Kohn dalam Miner (1992:103) stressor dapat timbul dari lingkungan kerja, kondisi kerja, organisasi, karir, jabatan, hubungan antar manusia dan keluarga. Stressor juga bersumber dari dalam diri individu bukan hanya aspek intelegensi, minat, bakat dan motivasi saja yang penting bagi seorang karyawan,

3 tetapi aspek kepribadian juga penting untuk diperhatikan karena kebutuhan suatu perusahaan adalah kepribadian yang sehat dari karyawannya sehingga membantu kemajuan perusahaan. Bahkan menurut Gibson (1988:67) kepribadian merupakan salah satu aspek utama pada individu yang dapat mempengaruhi efektivitas sebuah organisasi. Self efficacy merupakan salah satu aspek dari kepribadian. Menurut Bandura (1997:3) self efficacy yaitu keyakinan seorang individu dalam kemampuannya menghasilkan tindakan yang diharapkan terhadap peristiwa yang mempengaruhi hidup mereka. Self efficacy dapat menentukan bagaimana individu merasakan berfikir dan memotivasi diri mereka. Jika individu atau karyawan merasa tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, maka hal itu akan menyebabkan individu atau karyawan kurang tepat dalam menentukan sikap seperti mengambil suatu keputusan. Jika kondisi tersebut timbul maka yang akan terjadi yaitu terciptanya kondisi stress kerja yang dialami karyawan tersebut yang dapat menyebabkan kinerja karyawan menurun. Tabel 1.1 Data Kinerja Karyawan PT Sumber Cipta Multiniaga bulan Juli s/d Desember Tahun 2013 Keterangan Bulan Hadir Tepat Waktu Terlambat Datang Lain-lain Sakit, Cuti % % % Juli 73,20 13,26 3,61 Agustus 67,87 12,56 2,95 September 72,90 12,20 4,50

4 Oktober 75,50 14,12 3,12 November 69,86 13,73 3,37 Desember 72,83 13,50 4,63 Sumber : District Supervisor (Data diolah oleh penulis) PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang marketing dan distribusi produk rokok terkemuka yang bekerja sama dengan PT. Djarum untuk mendistribusikan rokok Djarum ke seluruh Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Martin Basuki Hartono dan Bapak Roberto Setiabudi Hartono dimana mereka berdua merupakan para pemegang saham utama yang memproduksi rokok Djarum. PT. Sumber Cipta Multiniaga ini resmi berdiri pada 27 April 2009. Saat ini perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur bernama Bapak Goenadi Hadiwidjaja. Salah satu kegiatan dari PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu ialah Mendistribusikan rokok produk Djarum ke setiap daerah yang berada di seluruh Indonesia. Adanya sistem targeting disetiap wilayah tentu menjadikan beban kerja bagi karyawan karena karyawan harus lebih giat lagi dalam bekerja dan diperlukan kinerja Sumber Daya Manusia yang baik agar proses ditribusi dapat berjalan dengan lancar dan self efficacy yang tinggi agar karyawan mampu melakukan pekerjaan tersebut dan terhindar dari kondisi stress kerja. Berdasarkan uraian singkat dan permasalaan di atas, maka penulis tertarik membuat suatu penelitian yang berjudul PENGARUH BEBAN KERJA, STRESS KERJA DAN SELF EFFICACY TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT SUMBER CIPTA MULTINIAGA INDRAMAYU

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada uraian dari latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Kinerja Dari uraian di atas, kinerja memiliki peran yang sangat penting untuk produktivitas perusahaan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu. Karyawan dituntut agar melaksanakan pekerjaan nya dengan baik dan mencapai hasil tujuan perusahaan dengan maksimal. 2. Beban Kerja Beban kerja seorang karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu dapat dilihat dari kinerja seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas dan target pekerjaannya dalam penjualan dengan jangka waktu tertentu. 3. Stress Kerja Stress kerja dapat mempengaruhi emosi dan kondisi yang dialami oleh seorang karyawan. Dengan adanya ketidaksesuaian antara harapan, keinginan individu dengan tuntutan kerja pasti akan melibatkan pihak perusahaan di PT. Sumber Cipta Multiniaga dan berhubungan dengan kinerja karyawan itu sendiri serta produktivitas perusahaan tersebut. 4. Self Efficacy

6 Peran self efficacy akan berpengaruh pada usaha pribadi yang pada akhirnya akan terlihat dari performa kerja karyawan itu sendiri di PT. Sumber Cipta Multiniaga. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam 4 pertanyaan di bawah ini, yaitu: 1. Seberapa besar pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu? 2. Seberapa besar pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu? 3. Seberapa besar pengaruh self efficacy terhadap kinerja karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu? 4. Seberapa besar beban kerja, stress kerja dan self efficacy berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini juga mempunyai beberapa tujuan, yaitu: 1. Mengetahui besar pengaruh beban kerja yang terjadi pada karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu. 2. Mengetahui besar pengaruh stress kerja yang terjadi pada karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu.

7 3. Mengetahui besar pengaruh self efficacy yang terjadi pada karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu. 4. Mengetahui besar pengaruh beban kerja, stress kerja dan self efficacy secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT. Sumber Cipta Multiniaga Indramayu. E. Kegunaan Penelitian Penulis berharap bahwa hasil dari penelitian ini selain dapat berguna bagi penulis sendiri, juga dapat berguna untuk pihak-pihak lain. Kegunaan yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian, agar dapat menjadi rujukan atau gambaran yang luas tentang beban kerja, stress kerja dan self efficacy terhadap kinerja karyawan. b. Bagi peneliti, untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang manajemen Sumber Daya Manusia khususnya dalam segi pengaruh beban kerja, stress kerja dan self efficacy terhadap kinerja karyawan. c. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan agar dapat menambah wawasan tentang beban kerja, stress kerja dan self efficacy dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, serta sebagai sarana publik mahasiswa untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian lanjutan. F. Kerangka Teoritis

8 Dalam kerangka teoritis penulis menggunakan teori yang cocok untuk penelitian ini: Tabel 1.2 Teori yang di gunakan dalam penelitian Grand Theory Substansi Theory Beban Kerja 1. Menurut Menpan dalam Dhini Rama Dhania (2010:16) pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit Menurut Menpan dalam Dhini Rama Dhania (2010:16) pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu 2. Menurut Komaruddin (2010:235) analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan

9 dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas. Stress Kerja 1. Menurut T Hani Handoko (2011:200) Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang Menurut T Hani handoko (2011:200) Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. 2. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2008:157), Stress adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres

10 kerja ini tampak dari sindrom antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan penceranaan. Self Efficacy 1. Menurut Bandura dalam Alwisol (2009:287) self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuan yang dimilikinya dalam mengatur dan menampilkan suatu tindakan untuk menghasilkan Menurut Bandura dalam Alwisol (2009:287) pengertian self efficacy adalah keysakinan seseorang mengenai kemampuan yang dimilikinya dalam mengatur dan menampilkan suatu tindakan untuk menghasilkan suatu tindakan yang diharapkan. suatu tindakan yang diharapkan. 2. Menurut Kreitner & Knicki (2005:67) Self Efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai

11 peluangnya untuk berhasil mencapai tugas tertentu. Kinerja 1. Robert L. Mathis dan John H. Jackson dalam Human Resources Management Menurut Robert dan John (2006:87), Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan karyawan. (2006:87) Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan karyawan. 2. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001:67) Pengertian kinerja (prestasi Kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 3. Menurut Gery Dessler (2010:322) Penilaian kinerja ialah mengevaluasi kinerja

12 karyawan saat ini dan di masa lalu relative terhadap standar prestasinya. 4. Maluyu S.P. Hasibuan (2009:34) Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. F. Kerangka Pemikiran Beban kerja didasarkan pada pemanfaatan waktu kerja yang tersedia untuk melakukan serangkaian pekerjaan yaitu dilihat dari aktivitas, atau kegiatan yang dilakukan staf pada waktu kerja, baik kegiatan langsung, tidak langsung dan kegiatan lain, kegiatan pribadi dan kegiatan tidak produktif (Ilyas, 2000 : 95). Menurut T. Hani Handoko (2001 : 201) ada sejumlah kondisi kerja yang sering menyebabkan stres bagi para karyawan. Dua kategori penyebab stress, yaitu penyebab stress dari dalam pekerjaan (on-the-job) dan dari luar pekerjaan (off-thejob).

13 Self efficacy merupakan keyakinan seseorang mengenai kemampuan yang dimilikinya dalam mengatur dan menampilkan suatu tindakan untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Menurut Bandura (1997:42) dimensi self efficacy adalah: level, strengh dan general. Robert dan John (2006 :378) menjelaskan kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan, elemen-elemen kinerja karyawan yang umum digunakan untuk kebanyakan pekerjaan yaitu: kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, waktu dan kecepatan dari hasil, kehadiran dan absensi, kemampuan bekerja sama dan rasa dapat dipercaya. Berikut landasan Alquran yang berkaitan dengan beban kerja, stress kerja, self efficacy dan kinerja: Kinerja Artinya: Dan, katakanlah: Bekerjalah kamu, maka, Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan- Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Kata i malû berarti beramallah. Kata ini juga bisa berarti bekerjalah (At-Tawbah ayat : 105). Beban Kerja dan Stress Kerja Artinya: Dan janganlah kamu merasa lemah dan janganlah kamu berdukacita padahal kamulah orang yang tertinggi (darjatnya) jika kamu orang yang beriman ( Ali-imran ayat : 139). Self Efficacy

14 Artinya: Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.( Al-Qashash ayat : 67) Dari penjelasan di atas adanya beban kerja, stress kerja dan self efficacy dapat mempengaruhi tinggi rendah nya kinerja karyawan. sesuai dengan uraian di atas maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

15

No Peneliti (Tahun) Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu Mengenai Beban Kerja, Stress Kerja dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Judul penelitian Hasil penelitian Kontribusi bagi peneliti 1. Widiastuti Pengaruh beban kerja, motivasi dan Hasil penelitian ini menyebutkan Memberikan kontribusi bagi peneliti (2006) kemampuan terhadap pegawai administrasi dibagian TU Dinas bahwa beban kerja, motivasi dan kemampuan berhubungan positif bahwa beban kerja motivasi dan kemampuan secara signifikan dapat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. dengan kinerja pegawai. mempengaruhi kinerja pegawai. 2. Citra Hubungan dengan sikap antara beban Hasil Penelitian bahwa adanya Mendukung hasil penelitian dan Wulansari kerja dengan kerja kepuasan guru TK. pengaruh yang positif hubungan hipotesis yang digunakan peneliti (2008) sikap antara beban kerja dengan kepuasan. bahwa beban kerja memberikan efek positif terhadap kepuasan dan kinerja.

3. Netemeyer et Stress in role performance dan extra- Dalam penelitian mereka Memberikan kontribusi mengenai al role performance menyatakan stress kerja karyawan teori yang digunakan dalam penelitian (2005) menjadi predictor utama terhadap in yang dilakukan oleh peneliti role performance supervisor dan mengenai stress kerja dan performa extra-role performance karyawan karyawan secara langsung. dan pelanggan secara langsung. 4. Aulia Pengaruh stress kerja terhadap kinerja Hasil penelitian menunjukan adanya Memberikan kontribusi dan Rachmawati karyawan dengan menggunakan self pengaruh signifikan antara variabel menguatkan bagi peneliti bahwa Asyhar efficacy sebagai variabel moderator stress kerja dan self efficacy variabel stress kerja dan self efficacy (2011) pada divisi pemasaran PT. Lion Super terhadap kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan Indo Surabaya. terhadap kinerja pada divisi pemasaran.

5. Miqdad Arats Hubungan antara beban kerja dan self Hasil penelitian ini menujukan ada Memberikan argumen dan kontribusi Kusnadi efficacy dengan stress kerja pada dosen hubungan positif antara beban kerja hipotesis bagi peneliti bahwa (2014) Universitas X. dan self efficacy dengan stress kerja. hubungan beban kerja, self efficacy Terdapat juga hubungan positif dan stress kerja dapat berhubungan antara beban kerja dengan stress secara positif dan adanya hubungan kerja dan juga ada hubungan negatif yang negatif antara self efficacy dan antara self efficacy dan stress kerja. stress kerja 6. Engko pengaruh kinerja individu dan self Hasil penelitian yang dilakukan oleh Memberikan kontribusi teori yang (2006) efficacy engko menunjukan bahwa kinerja digunakan dalam penelitian yang individu dipengaruhi oleh self dilakukan peneliti mengenai efficacy, semakin tinggi self efficacy pengaruh dari self efficacy yang seorang karyawan maka akan dipengaruhi oleh kinerja individu. meningkatkan kinerja individualnya.

G. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Sugiyono (2010:70) menjelaskan lebih lanjut bahwa hipotesis dikatakan sebagai jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Hipotesis 1 Ho: Tidak terdapat pengaruh antara variabel beban kerja (X1) terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Ha : Terdapat pengaruh antara variabel beban kerja (X1) terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Hipotesis 2 Ho: Tidak terdapat pengaruh antara variabel stress Kerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Ha : Terdapat pengaruh antara variabel stress kerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Hipotesis 3 Ho: Tidak terdapat pengaruh antara variable self efficacy (X3) terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

Ha : Terdapat pengaruh antara self efficacy (X3) terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Hipotesis 4 Ho: Tidak terdapat pengaruh antara beban kerja (X1), stress kerja (X2) dan self efficacy (X3) terhadap kinerja karyawan (Y). Ha :Terdapat pengaruh antara variable beban kerja (X1), stress kerja (X2) dan self efficacy (X3) terhadap kinerja karyawan (Y).