PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG Mutiara Helmi 1, Anna Cesaria 2, Siskha Handayani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat mutiarahelmi3@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by understanding of students' mathematical concept is low. This study aims to determine how the development of students 'understanding of mathematical concepts and find the understanding of mathematical concepts of students by using the technique One to One with Speed Test is better than the ability to understand students' mathematical concepts with conventional learning. Type of research is experiment. Study population is all students of class VIII MTsN VI Padang. Sampling technique was done randomly, the sample consisted of experimental and control class. The instruments used in this research are Speed Test and final test. Essay is The test form used with test reliability is = 0,92. Based on the value of Speed Test there is an increase in understanding of mathematical concepts of students in every meeting except from meeting first to second, the average first Speed Test I 80.18, second 79.81, third 84.81 and last 84.89. Statistic test used for hypothesis testing is a one-party t test. Hypothesis test results obtained = 2.02 and = 1.67 means >, then reject. So hypothesis is accepted with a real level of α = 0.05. Than it can be concluded the understanding of mathematical concepts of students applying by technique One to One with Speed Test is better than understanding the mathematical concepts of students with conventional learning. Keywords: Technique One to One, Speed Test, Concept Understanding PENDAHULUAN Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Matematika dapat dikatakan sebagai landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena matematika dapat mengembangkan kemampuan logis, kritis dan sistematis. Depdiknas (2004) menyatakan bahwa aspek penilaian matematika dalam rapor dikelompokkan menjadi 3 aspek yaitu : kemampuan pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, serta pemecahan masalah.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di MTsN VI Padang pada tanggal 25 sampai 29 Januari 2016, pembelajaran masih terpusat pada guru. Guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas kemudian memberikan contoh soal dan latihan. Siswa kurang berpatisipasi dalam mengikuti pelajaran, mereka takut bertanya dan mengeluarkan pendapat tentang materi yang belum dipahami sehingga proses pembelajaran cenderung pasif. Selain itu, pada saat siswa mengerjakan latihan dengan materi bentuk aljabar, sebagian besar siswa kesulitan dalam menyelesaikannya. Hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru dikarenakan kapasitas siswa yang terlalu banyak di dalam satu kelas. Siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal yang berbeda dengan contoh soal yang diberikan guru. Berdasarkan persoalan yang dikemukakan di atas, perlu dilakukan suatu pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman konsepnya dan bisa memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Salah satu model pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu penerapan teknik One to One. Untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa, diakhir pembelajaran akan diadakan Speed Test. Proses pembelajaran teknik One to One terdiri dari 5 langkah menurut Ginnis (2008:153) yaitu: 1. Bagi kelas menjadi setengah. 2. Bagi ringkasan materi yang dipelajari menjadi setengah, beri satu subtopik kepada salah satu dari setengah kelas dan satu subtopik lain kepada setengah yang lain, bersama dengan materi belajar. 3. Beri deadline yang bisa diterima, saat dimana tiap siswa harus menguasai topik mereka. Selama periode awal ini, siswa dapat bekerja secara individu atau berpasangan. Mereka dapat mencari bantuan dari lainnya dalam kelompok setengah mereka, atau sebagai pilihan terakhir dari guru. 4. Pasangkan siswa diantara kelompok setengah tersebut baik secara acak, style belajar maupun dengan kemampuan akademik siswa tersebut. Siswa pindah untuk duduk
dengan lainnya dalam pasangan baru mereka. 5. Pasangan sekarang saling mengajar. Deadline realitis diberikan. Guru berkeliling untuk memantau, mendukung dan memberikan masukan disaat siswa mengalami kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah perkembangan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTsN VI Padang dengan penerapan teknik One to One disertai Speed Test dan untuk mengetahui apakah pemahaman matematis siswa dengan penerapan teknik One to One disertai Speed Test lebih baik daripada pemahaman konsep matematis dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII MTsN VI Padang. Pembahasan ini telah dilakukan melalui sebuah penelitian, dan penelitian yang relevan dilakukan oleh Elda Husni (2014) dengan judul Pengaruh Penerapan teknik One to One Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMPN 4 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan teknik One to One lebih baik dari pada pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek merujuk pada Arikunto (2010:126). Penelitian ini dilaksanakan tanggal 4 April 2017 sampai 17 Mei 2017 semester genap di kelas VIII MTsN VI Padang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kelas VIII 11 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 13 sebagai kelas kontrol. Variabel pada penelitian ini adalah teknik One to One disertai Speed Test dan pembelajaran konvensional sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTsN VI Padang sebagai variabel terikat. Instrumen dalam penelitian ini adalah Speed Test dan tes akhir. Bentuk tes akhir adalah essai, untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa
dalam penelitian ini, digunakan rubrik analitik skala 4, Iryanti (2004:14). Setelah dilakukan analisis soal ujicoba diperoleh dan, maka soal dikatakan reliabel merujuk pada Arikunto (2010:228). Teknik analisis data dilakukan dengan rumus uji t satu arah merujuk pada Sudjana (2005:239). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data perkembangan pemahaman konsep matematis siswa yang diperoleh melalui Speed Test setiap pertemuan. Rata-rata nilai Speed Test terlihat pada Tabel 1 dibawah ini: Tabel 1. Rata-rata Nilai Speed Test Kuis Rata-rata I 80,18 II 70,81 III 84,81 IV 84,89 Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa terjadi peningkatan perkembangan pemahaman konsep matematis siswa. Hanya saja terdapat penurunan pada pertemuan kedua. Hasil analisis data pemahaman konsep matematis siswa melalui tes akhir yang diberikan pada kelas sampel. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Tes Akhir Kelas Sampel Kelas ( S x min Eksperimen 77,93 14,33 100 53 Kontrol 68,96 15,71 95 40 Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Simpangan baku pada kelas eksperimen rendah daripada kelas kontrol. Pembelajaran teknik One to One dimulai dengan guru membagi kelas menjadi dua kelompok besar sesuai dengan sub materi setiap kali pertemuan. Guru membagikan ringkasan materi beserta lembar diskusi kelompok besar kepada masing masing siswa, kemudian siswa diberi waktu untuk mengamati lembar diskusi secara individu dan menanyakan kepada teman kelompok besarnya mengenai materi yang tidak dipahami. Siswa juga diwajibkan menyelesaikan latihan yang telah disediakan pada ringkasan materi. Setelah beberapa waktu guru memasangkan siswa kedalam kelompok kecil sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
guru. Cuplikan lembar diskusi kelompok besar pertemuan 1. Gambar 1. Diskusi kelompok besar Gambar 1 terlihat siswa sudah bisa menyatakan ulang sebuah konsep, namun pada tahap mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah siswa mengalami kesalahan. Cuplikan lembar diskusi kelompok kecil pertemuan 1. Gambar 2. Diskusi kelompok kecil Gambar 2 menjelaskan siswa mengerti dengan materi ataupun contoh soal yang telah dipelajari berdasarkan teknik One to One. Akan tetapi siswa masih keliru ketika menemukan hasil akhir. Guru memilih pasangan kelompok kecil secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi bersama teman kelompok kecilnya. Pembelajaran konvensional berlangsung menggunakan metode saintifik yaitu proses pembelajaran yang biasa dilaksanakan di kelas. Guru di kelas kontrol membagi siswa berkelompok, siswa memahami dan mendiskusikan materi, guru membimbing siswa memahami materi. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru dalam kelompok. Saat siswa memberikan latihan, guru kembali membantu siswa yang mengalami kesulitan. Hipotesis penelitian ini adalah Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran teknik One to One disertai Speed Test lebih baik daripada pemahaman konsep belajar matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN VI Padang. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors, diperoleh data kelas eksperimen berdistribusi normal maka, untuk uji hipotesis menggunakan uji t satu arah diperoleh dan
, hal ini berarti hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan teknik One to One disertai Speed Test lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan teknik One to One disertai Speed Test sudah cukup baik disetiap pertemuan dan sudah terjadi peningkatan pertemuan II sampai IV. Pemahaman konsep siswa dengan penerapan teknik One to One disertai Speed Test lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas VII MTsN VI Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2001. Penyusunan Butir Soal dan Instrumen Penilaian. Depdiknas. Jakarta: Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Teknik Mengajar. Jakarta: PT. Indeks. Husni, Elda. 2014. Pengaruh Penerapan Teknik One To One Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMPN Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi tidak diterbitkan: STKIP PGRI SUMBAR. Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Sudjana, Nana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito Bandung.