KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
WINDA YULIA PUTRI NPM

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BIOGRAFI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK TEKS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS SINOPSIS NOVEL REMAJA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP N 2 KECAMATAN KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Keterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS WAWANCARA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP N 1 V KOTO TIMUR PARIAMAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RANAH AMPEK HULU TAPAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL ARTIKEL ILMIAH

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Oleh ABSTRAK. Kata kunci: merevisi, kekurangan teks laporan hasil observasi, diskusi

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH AULIA IKHSAN NIM

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS SINOPSIS NOVEL SISWA KELAS VIII SMP N 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL E JURNAL

KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 1 SUTERA

KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN ARUS SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN E-JURNAL ILMIAH LINDA OKTAVIA SARI NPM

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG ABSTRACT

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE INKUIRI ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SOLOK SELATAN JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII MTs TI BATANG KABUNG KOTA PADANG E-JURNAL ILMIAH

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM

KETERAMPILAN MEMBACA TABEL SISWA KELAS VII SMPN 13 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE ARTIKEL ILMIAH

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 BINTAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

LENI EXTRISNAWELI NPM

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

KETERAMPILAN BERMAIN PERAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK COPY THE MASTER ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENERUSKAN TULISAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG SKRIPSI

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR

KEMAMPUAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN KEMAMPUAN BERCERITASISWA KELAS VII SMP N 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI BERITA YANG DIPERDENGARKAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS POSTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII MTsN 1 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEKURANGAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK COOPERATIVE SCRIPT SISWA KELAS VII SMP NEGERI12 PADANG

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII MTsN TALAOK BAYANG PESISIR SELATAN DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI ARTIKEL ILMIA

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT 250 KATA PER MENIT RAGAM WACANA TULIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPETENSI SEMANTIS DAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMAN 1 LENGAYANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VIII SMP N 1 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBUAT KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM Oleh

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X.1 MADRASAH ALIYAH NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018. Oleh. Azura. Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

Transkripsi:

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH RIRI WULANDARI NPM.11080062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN Oleh Riri Wulandari 1, Trisna Helda 2, Zulfitriyani 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dibelatarbelakangi oleh tiga hal sebagai berikut. Pertama, siswa kurang tertarik untuk menulis, terutama menulis teks cerita fabel. Kedua, siswa kurang mampu membedakan tulisan fabel dengan tulisan lainnya, seperti eksposisi, deskripsi, eksplanasi dan cerpen pada kelas VII. Ketiga, penggunaan media pembelajaran yang tidak efektif. Siswa sulit memahami konsep atau materi yang di ajarkan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyusun teks cerita fabel dengan mengunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMPN 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Painan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas VIII tersebut adalah 210 siswa yang tersebar dalam 7 kelas. Mengingat jumlah populasi 210 siswa, perlu adanya teknik penarikan sampel penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pertama, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 1 ( orientasi) tergolong baik (B), dengan rata-rata 78,57 yang terdapat pada rentangan 76-85%. Kedua, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 2 ( komplikasi) tergolong sangat baik ( SB), dengan rata-rata 95,24 yang terdapat pada rentangan 86-95%. Ketiga, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 3 (resolusi) tergolong baik (B), dengan rata-rata 82,15 yang terdapat pada rentangan 76-85%. Keempat, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 4 ( koda) tergolong kurang (K), dengan rata-rata 45,22 yang terdapat pada rentangan 36-45%. Kelima, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 5 (konjungsi) tergolong sempurna (SR), dengan rata-rata 100 yang terdapat pada rentangan 96-100%. Keenam, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk gabungan kelima indikator tergolong baik (B), dengan rata-rata 80.00 yang terdapat pada rentangan 76-85%. Kata kunci: menulis teks cerita fabel, pemodelan

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN Oleh Riri Wulandari 1, Trisna Helda 2, Zulfitriyani 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dibelatarbelakangi oleh tiga hal sebagai berikut. Pertama, siswa kurang tertarik untuk menulis, terutama menulis teks cerita fabel. Kedua, siswa kurang mampu membedakan tulisan fabel dengan tulisan lainnya, seperti eksposisi, deskripsi, eksplanasi dan cerpen pada kelas VII. Ketiga, penggunaan media pembelajaran yang tidak efektif. Siswa sulit memahami konsep atau materi yang di ajarkan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyusun teks cerita fabel dengan mengunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMPN 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Painan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas VIII tersebut adalah 210 siswa yang tersebar dalam 7 kelas. Mengingat jumlah populasi 210 siswa, perlu adanya teknik penarikan sampel penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pertama, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 1 ( orientasi) tergolong baik (B), dengan rata-rata 78,57 yang terdapat pada rentangan 76-85%. Kedua, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 2 ( komplikasi) tergolong sangat baik ( SB), dengan rata-rata 95,24 yang terdapat pada rentangan 86-95%. Ketiga, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 3 (resolusi) tergolong baik (B), dengan rata-rata 82,15 yang terdapat pada rentangan 76-85%. Keempat, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 4 ( koda) tergolong kurang (K), dengan rata-rata 45,22 yang terdapat pada rentangan 36-45%. Kelima, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk indikator 5 (konjungsi) tergolong sempurna (SR), dengan rata-rata 100 yang terdapat pada rentangan 96-100%. Keenam, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa untuk gabungan kelima indikator tergolong baik (B), dengan rata-rata 80.00 yang terdapat pada rentangan 76-85%. Kata kunci: menulis teks cerita fabel, pemodelan

PENDAHULUAN Permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan diperoleh informasi tentang kendala dalam pembelajaran menyusun teks cerita fabel sebagai berikut. Pertama, siswa kurang tertarik untuk menulis, terutama menulis teks cerita fabel. Kedua, siswa kurang mampu membedakan tulisan fabel dengan tulisan lainnya, seperti eksposisi, deskripsi, eksplanasi dan cerpen pada kelas VII. Ketiga, penggunaan media pembelajaran yang tidak efektif. Siswa sulit memahami konsep atau materi yang di ajarkan guru. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan. Di dalam menulis teks cerita fabel, guru mata pelajaran bahasa Indonesia harus mampu menggunakan teknik yang cocok dalam kegiatan menulis teks cerita fabel. Salah satu teknik yang diasumsikan dapat membantu siswa menulis teks cerita fabel adalah teknik pemodelan. Rumusan tujuan penelitian ini adalah, Bagaimanakah kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan?. Tarigan (2008:22) mengungkapkan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Pada dasarnya peran utama menulis adalah sebagai alat berkomunikasi yang bersifat tidak langsung. Menurut Priyatni (2014:65) teks adalah ujaran (lisan) atau tulis bermakna yang berfungsi untuk mengekspresikan gagasan. Menurut E.Kosasih (2008 :18), fabel atau cerita binatang adalah cerita yang tokoh-tokohnya binatang dengan peran layaknya manusia. Menurut Mahsun (2014:19), sruktur teks fabel sebagai struktur teks cerita fabel, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Serta menggunakan ciri kebahasaan teks cerita fabel, yaitu konjungsi. Sudaryat (2009:155) mengemukakan konjungsi merupakan kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sintaksis (frasa, klausa, kalimat) dalam satuan yang lebih besar. Menulis teks cerita fabel dengan menggunakan teknik pemodelan dapat membantu siswa dalam menulis teks cerita fabel dengan mudah. Menurut Sandjaya (2006:267), pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Painan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas VIII tersebut adalah 210 siswa yang tersebar dalam 7 kelas. Mengingat jumlah populasi 210 siswa, perlu adanya teknik penarikan sampel penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik yang biasa dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar dan jauh (Arikunto,2006:140). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja tentang menulis teks cerita fabel, yaitu menulis cerita fabel berbantuan mengunakan teknik pemodelan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes unjuk kerja, yang dilakukan dengan cara: Pertama, guru menjelaskan materi yang berhubungan dengan teks cerita fabel. Kedua, guru memperlihatkan model penulisan teks cerita fabel yang benar kepada siswa yang berjudul kupu - kupu berhati mulia, siswa di berikan kesempatan untuk memahami cara menulis teks cerita fabel yang benar. Keempat, siswa menulis teks fabel yang benar. Kelima, menilai hasil siswa dengan lembaran pengamatan (tabel). Data yang terkumpul dianalisis melalui tahap-tahap berikut ini. Pertama, adalah memeriksa hasil tulisan teks cerita fabel siswa berdasarkan indikator yang akan dinilai. Kedua, memberi skor hasil tes yang telah dikerjakan siswa dengan cara memberi skor 1 untuk dinilai terendah dan skor 3 untuk nilai tertinggi. Ketiga, mencari nilai rata-rata kemampuan menulis cerita fabel menggunakan rumus. Keempat, mengelompokkan kemampuan menulis cerita fabel berdasarkan tabel skala 10. Kelima, membuat histogram. Keenam, menafsirkan kemampuan

menyusun cerita fabel berdasarkan sejarah yang diperdengarkan menggunakan metode kontekstual. Ketujuh, membuat kesimpulan hasil deskripsi data. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh dari kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menyusun teks cerita fabel untuk indikator orientasi ini, yaitu (1) siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 5 orang (17,86%), (2) siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 8 orang (28,57%), dan (3) siswa yang mendapat skor 3 sebanyak 15 orang (53,57%). Kedua, kemampuan menyusun teks cerita fabel untuk indikator komplikasi ini, yaitu (1) siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 4 orang (14,29%), dan (2) siswa yang mendapat skor 3 sebanyak 24 orang (85,71%). Ketiga, kemampuan menyusun teks cerita fabel untuk indikator resolusi ini, yaitu (1) siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 3 orang (10,72%), (2) siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 9 orang (32,14%), dan (3) siswa yang mendapat skor 3 sebanyak 16 orang (57,14%). Keempat, kemampuan menyusun teks cerita fabel untuk indikator koda ini, yaitu (1) siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 20 orang (71,43%), (2) siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 6 orang (21,43%), dan (3) siswa yang mendapat skor 3 sebanyak 2 orang (7,14%). Kelima, kemampuan menyusun teks cerita fabel untuk indikator konjungsi ini, yaitu siswa mendapatkan skor 3 sebanyak 28 orang (100%). Hasil penelitian yang diperoleh dari kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan adalah sebagai berikut. Pertama, untuk indikator 1 yaitu orientasi. Menurut Zainurahman (2011:38) menjelaskan struktur cerita fabel yaitu orientasi merupakan tempat penulis memperkenalkan latar atau setting serta memperkenalkan tokoh dalam cerita. Berdasarkan pendapat Zainurahman tersebut, diketahui kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 1 yaitu orientasi adalah sebagai berikut. (1) nilai 100 berjumlah 15 orang (53,57%), (2) nilai 66,7 berjumlah 8 orang (28,57%), dan (3) nilai 33,3 berjumlah 5 orang (17,86%). Berdasarkan rata-rata hitung (M) diperoleh sebesar 78,57. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 1, yaitu orientasi tegolong baik (B) berada pada, tingkat penguasaan 76-85%. Rata-rata M = = 78,57 Kedua, untuk indikator 2 yaitu komplikasi. Menurut Zainurahman (2011:38), komplikasi berfungsi untuk menyampaikan konflik yang terjadi, bagaimana para tokoh menyelesaikan masalah. Berdasarkan pendapat Zainurahman tersebut, diketahui kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 2 yaitu komplikasi adalah sebagai berikut. (1) nilai 100 berjumlah 24 orang (85,71%), dan (2) nilai 66,7 berjumlah 4 orang (14,29%). Berdasarkan ratarata hitung (M) diperoleh sebesar 95,24. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 2, yaitu komplikasi tergolong baik (B) berada, pada tingkat siswa Kelas VII SMP Negeri 1 penguasaan 86-95%. Rata-rata M = = 95,24 Ketiga, untuk indikator 3 yaitu resolusi. Zainurahman (2011:38) mengemukakan resolusi berfungsi untuk menggambarkan upaya para tokoh untuk memecahkan masalah. Berdasarkan pendapat Zainurahman tersebut, diketahui kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 3 yaitu resolusi sebagai berikut. (1) nilai 100 berjumlah 16 orang ( 57,14%), (2) nilai 66,7 berjumlah 9 orang ( 32,14%), dan (3) nilai 33,3 berjumlah 3 orang (10,71%). Berdasarkan rata-rata hitung (M) diperoleh sebesar 82,15. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 3, yaitu resolusi tergolong baik (B) berada, pada tingkat penguasaan 76-85%. Rata-rata M = = 82,15

Keempat, untuk indikator 4 yaitu koda. Mahsun (2014-19) mengemukakan koda adalah bagian cerita yang berisi kesimpulan. Berdasarkan pendapat Mahsun tersebut, diketahui kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 4 yaitu koda sebagai berikut. (1) nilai 100 berjumlah 2 orang (7,14%), (2) nilai 66,7 berjumlah 6 orang (21,43%), dan (3) nilai 33,3 berjumlah 20 orang (71,43%). Berdasarkan rata-rata hitung (M) diperoleh sebesar 45,22. Jadi, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan dapat disimpulkan bahwa untuk indikator 4, yaitu, koda tergolong kurang (K) berada pada tingkat penguasaan 36-45%. Rata-rata M = = 45,22 Kelima, untuk indikator 5 yaitu konjungsi. Sudaryat (2009:155) mengemukakan konjungsi merupakan kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sintaksis (frasa, klausa, kalimat) dalam satuan yang lebih besar. Berdasarkan pendapat Sudaryat tersebut, diketahui kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 5 yaitu konjungsi diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan berjumlah 28 orang (100%). Berdasarkan ratarata hitung (M) diperoleh sebesar 100. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 5, yaitu konjungsi tergolong sempurna (SR ) berada pada tingkat penguasaan 96-100%. Rata-rata M = = 100. Keenam, untuk gabungan kelima indikator. (1) nilai 100 berjumlah 2 orang (7,14%), (2) nilai 93,3 berjumlah 2 orang (7,14%), (3) nilai 86,7 berjumlah 6 orang (21,43%), (4) nilai 80 berjumlah 8 orang (28,57%), (5) nilai 73,3 berjumlah 5 orang (17,85%), (6) nilai 66,7 berjumlah 4 orang (18,27%), dan (7) nilai 60 berjumlah 1 orang (3,57%). Berdasarkan rata-rata hitung (M) diperoleh sebesar 80.00. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk gabungan kelima indikator tergolong baik (B) karena (M) berada pada tingkat, penguasaan 76-85%. Rata-rata M= = 80,00 Tabel 1 Klasifikasi Nilai Kemampuan Menyusun Teks Cerita Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan Teknik Pemodelan (Gabungan Indikator) No Tingkat Nilai Frekuensi Persentase Kualifikasi Penguasaan Ubahan 1 96 100% 10 2 7,14% Sempurna 2 86 95% 9 8 28,57% Sangat Baik 3 76 85% 8 8 28,57% Baik 4 66 75% 7 9 32,14% Lebih dari Cukup 5 56 65% 6 1 3,57% Cukup 6 46 55% 5 0 0 Hampir Cukup 7 36 45% 4 0 0 Kurang 8 26 35% 3 0 0 Sangat Kurang 9 16 25% 2 0 0 Buruk 10 0 15% 1 0 0 Sangat Buruk 28 100 Berdasarkan tabel 1 kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan untuk gabungan kelima indikator dapat digambarkan dalam bentuk histogram di bawah ini.

20 15 Frekuensi 10 5 0 Cukup Lebih dari Cukup Baik Sangat Baik Sempurna Kualifikasi Skala 10 Gambar 1 Histogram Kemampuan Menyusun Teks Cerita Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan Dengan Menggunakan Teknik Pemodelan (Gabungan Indikator) KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dijabarkan pada bab IV, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan berdasarkan indikator satu tergolong baik (B) dengan nilai rata -rata 78,57 yang berada pada rentangan 76-85%. Kedua, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan berdasarkan indikator dua tergolong sangat baik (SB) dengan nilai rata-rata 95,24 yang berada pada rentangan 89-95%. Ketiga, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan berdasarkan indikator 3 tergolong baik (B) dengan nilai rata-rata 82,15 yang berada pada rentangan 76-85%. Keempat, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan berdasarkan indikator 4 tergolong Lebih kurang (K) dengan nilai rata-rata 45,22 yang berada dengan rentangan 36-45%. Kelima, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan berdasarkan indikator lima tergolong sempurna (SR) dengan nilai rata-rata 100 yang berada dengan rentangan 96-100%. Keenam, kemampuan menyusun teks cerita fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik pemodelan berdasarkan kelima indikator tergolong baik (B) dengan nilai rata -rata 80,00 yang berada dengan rentangan 76-85%. Penulis mengemukakan beberapa saran berikut ini. Pertama, Pertama, bagi siswa penelitian ini dapat menumbuhkan semangat dan motivasi siswa pada pelajaran menulis terutama menulis cerita fabel. Kedua, bagi guru bidang studi bahasa Indonesia khususnya di SMPN 1 Painan untuk menambah wawasan guru dalam penerapan pembelajaran menulis terutama menulis teks ceita fabel. Ketiga, bagi pembaca lainnya, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan berpikir pembaca dalam menghasilkan bacaan yang baik. Keempat, bagi peneliti sendiri penelitian ini sangat bermanfaat dalam menambah wawasan.

KEPUSTAKAAN Kosasih,E.2008. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia Mahsun.20014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sandjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sudaryat,Yayat. 2009. Makna makna Dalam Wacana. Bandung :Yrama widya. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Zainurahman 2011. Menulis : Dari Teori Hingga Praktik. Bandung.Alfabita.