Robbins and Judge Organization Behavior 15 Edition The material used in producing this presentation derived from the book. Several examples added to enrich the student s understanding Please acknowledge the Authors
Memahami pentingnya konsep motivasi dalam membangun lingkungan kerja yang produktif Memahami konsep motivasi klasik Memahami konsep motivasi kontemporer
GOAL ONE
Proses yang mencakup niat, tujuan, dan ketekunan individu dalam mencapai sasaran pribadi maupun organisasi. Tiga elemen kunci: Niat/intensitas sejauhmana individu mau mencoba Tujuan kesesuaian usaha yang dilakukan dengan tujuan perusahaan/individu Ketekunan berapa lama individu dapat melangsungkan usahanya
Uang Kebahagiaan Jabatan Anak Keluarga Kebanggaan Kontribusi...
Waktu kerja fleksibel Dilibatkan Pekerjaan yang menantang Kemandirian...
GOAL TWO
Maslow s Hierarchy of Needs Theory McGregor s Theory X and Theory Y Herzberg s Two-Factor Theory McClelland s Theory of Needs
Maslow s Hierarchy of Needs Theory Individu memenuhi kebutuhannya dari tingkat paling dasar menuju ke atas Pergerakan ke atas mengikuti tahapan hirarki
McGregor s Theory X and Theory Y Membagi manusia dalam 2 kategori Theori X (manusia pada dasarnya perlu diatur) & Teori Y (manusia dapat bersikap mandiri). Teori X Karyawan tidak memiliki ambisi Tidak suka bekerja Selalu menghindari tanggung jawab Teori Y Karyawan mandiri Menyukai pekerjaan Bertanggung jawab
Herzberg s Two-Factor Theory Intrinsic factors : advancement, recognition, responsibility, & achievement related to job satisfaction. Extrinsic factors : supervision, pay, company policies, & working conditions related to dissatisfaction (hygiene) Satisfaction & dissatisfaction is not opposite Pemenuhan terhadap faktor kepuasan tidak berarti individu terbebas dari ketidakpuasan
McClelland s Theory of Needs Need for Achievement (nach): dorongan untuk menonjol dan berhasil (mencapai standar) Need for Power (npow): kebutuhan untuk memerintah & mempengaruhi orang lain Need for Affiliation (naff): kebutuhan untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan interpersonal
GOAL THREE
Self-Determination Theory Job Engagement Goal-Setting Theory Management by Objectives (MBO) Self-Efficacy Theory Social Cognitive Theory or Social Learning Theory Reinforcement Theory Equity Theory Expectancy Theory
Self-Determination Theory Mengkaji manfaat motivasi instrinsik dan kelemahan motivasi ekstrinsik Orang senang jika bisa mengendalikan perilakunya, dan suka melakukan sesuatu berdasarkan keinginan sendiri tanpa dibebani kewajiban Cognitive evaluation theory : bentuk lain teori selfdetermination yang menyatakan bahwa penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya secara intrinsik memuaskan, dapat menurunkan tingkat motivasi jika dipandang adanya unsur pengendalian Job engagement, the investment of an employee s physical, cognitive, and emotional energies into job performance
Job Engagement Employee will more engage if they believes the job is meaningful and give benefit Job characteristics VS sufficient resources Individual s values VS job characteristic & organization. Leadership behaviors that inspire workers to a greater sense of mission Engagement may also predict important work outcomes better than traditional job attitudes. dark side of engagement work life conflict
Goal-Setting Theory - Locke Management by Objectives (MBO) Konsep dasar tujuan yang spesifik dan relatif sulit dan dapat memberikan umpanbalik dapat mengarah pada kinerja yang tinggi Tujuan yang sulit membuat: Individu lebih fokus Individu bekerja lebih keras Munculnya ketekunan Individu lebih efektif dan efisien
Goal-Setting Theory Hubungan antara tujuan & kinerja ditentukan oleh: Komitmen terhadap tujuan Sifat pekerjaan Budaya Sasaran yang ditetapkan harus Jelas, Terukur, Dapat tercapai 4 unsur MBO : Jelas Pengambilan keputusan partisipatif Target waktu Umpanbalik
Self-Efficacy Theory - Bandura Dikenal dengan istilah teori Social Cognitive atau Social Learning keyakinan individu bahwa dia mampu menyelesaikan pekerjaan Tingkat efikasi dipengaruhi oleh: Keberanian Keyakinan Ketekunan menghadapi masalah Respon positif terhadap umpanbalik negatif Teori self-efficacy mendukung teori Goal-Setting
Self-Efficacy Theory Cara membangun Enactive mastery (peningkatan kemampuan) Unsur paling penting Practice makes perfect Vicarious modeling (penggunaan contoh) Semakin yakin setelah melihat orang lain mengerjakan Verbal persuasion Motivation through verbal conviction Pygmalion and Galatea effects - self-fulfilling prophecies Arousal Getting psyched up emotionally aroused to complete task
Reinforcement Theory Teori yang meyakini bahwa perilaku adalah fungsi dari akibat yang ditimbulkan (penyebab) Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi yang akan terjadi Thought (internal cognitive event) is not important Feelings, attitudes, and expectations are ignored Sering dikatakan bukan teori motivasi tetapi lebih pada studi perilaku Reinforcement strongly influences behavior but is not likely to be the sole cause
Teori Keadilan Adams Karyawan membandingkan hasil yang diperoleh dengan input yang diterima, dan dibandingkan juga dengan rekan kerjanya Jika dinilai adil, maka karyawan puas Jika dinilai tidak adil, maka muncul kekecewaan Perasaan kurang dihargai akan mendorong munculnya kemarahan Perasaan dihargai berlebihan akan memunculkan rasa bersalah
Teori Keadilan 4 situasi keadilan Self-Inside The person s experience in a different job in the same organization Self-Outside The person s experience in a different job in a different organization Other-Inside Another individual or group within the organization Other-Outside Another individual or group outside of the organization
Teori Keadilan Faktor yang sering dijadikan perbandingan: Jenis kelamin Lama kerja Posisi dalam organisasi Tingkat pendidikan yang dimiliki...
Teori Keadilan Tindakan karyawan ketika merasakan ketidakadilan: Mengubah input (bekerja lebih sedikit) Mengubah output (menghasilkan lebih banyak) Mengubah persepsi terhadap diri sendiri Mengubah persepsi terhadap orang lain Memilih individu lain untuk dijadikan referensi Keluar dari pekerjaan Keadilan adalah konsep yang subjektif, karena pada dasarnya manusia akan merasakan keadilan ketika apa yang dialaminya sesuai dengan yang diharapkan
Expectancy Theory - Vrooms Teori motivasi yang menyatakan kuatnya tendensi untuk bertindak ditentukan oleh kuatnya harapan akan hasil yang bakal diperoleh dari tindakan tersebut Fokus pada 3 hubungan: Hubungan antara upaya-kinerja: Hubungan kinerja-reward relationship Hubungan antara rewards sasaran pribadi. Tingkat kepuasan individu
Teori motivasi saling melengkapi