BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkembangan jaman keberadaan Public Relations, tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Rizky Ananda, 2014 PENGARUH EVENT MARKETING ATRAKSI WISATA DALAM MENCIPTAKAN REVISIT INTENTION WISATAWAN NUSANTARA KE KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB V PENUTUP. pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB I PENDAHULUAN. lain yang jeli melihat peluang yang tidak ditimbulkan pesaingnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Bobung dikunjungi oleh wisatawan laki-laki maupun perempuan, sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia.Pengelolaan dan pengembangan pariwisata harus dilanjutkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini makin ketat, dalam tahun ini akan ada penambahan kamar dari 11

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB V PENUTUP. Hasil pembahasan dari gambaran sebaran dan pengujian hipotesis mengenai

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah internet. Manfaat internet saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informasi manajemen yang diharapkan,

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan di daerah tersebut. Tinggi-rendahnya aktivitas perdagangan

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian kian menjadi trend di kalangan pemerintah daerah dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dampak yang terjadi akibat hal ini pun dapat dilihat dari semakin

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Kampoeng Lawas Maspati.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP SULAMAN KARAWO. kebutuhan para wisatawan selama mereka berwisata. Ketika wisatawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat dengan

BAB V PENUTUP. rumusan masalah. Dalam identifikasi masalah hal yang terkait adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dari

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Daya tarik kepariwisataan di kota Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menawarkan beragam tempat wisata yag terbagi menjadi

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. rutinitasnya masing-masing. Baik yang sudah bekerja atau yang masih

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian

HOTEL BUTIK & SPA DI SURAKARTA

BAB III DESKRIPSI MENGENAI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. 1. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN. prosedur tersebut adalah sebagai berikut :

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /344/ /2009 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA FESTIVAL SENI LINTAS BUDAYA TAHUN 2009

Transkripsi:

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Dinas pariwisata dan kebudayaan Yogyakarta beralamatkan di Jalan Suroto kota Yogyakarta,Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan tempat pelaksanaan kuliah kerja media(kkm) penulis. Pelaksanaan KKM dimulai pada tanggal 1 Februari sampai dengan 31 maret 2016,sedangkan aktivitas pelaksanaan magang itu sendiri dilaksanakan sama seperti jam kerja dinas pariwisata dan kebudayaan yaitu pukul 07.30-15.30 dengan aturan 5 hari kerja. B.Bidang Pelaksanaan Selama melaksanakan kuliah kerja media,penulis ditempatkan dibeberapa bagian yaitu bagian sekretariat,bidang obyek daya tarik wisata,bidang promosi dan bidang pengembangan wisata kerena tidak adanya sub bagian yang menangani langsung mengenai kehumasan dinas. Bagian-bagian tersebut merupakan bidang bagian yang cocok dengan bidang konsentrasi penulis yaitu Public Relations,sehingga penulis bisa secara langsung mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan lebih mudah. 44

Dalam pelaksanaan KKM,penulis menggunakan kesempatan sebaik mungkin dengan melakukan rolling tempat pada sub bagian lainnya namun tetap ada korelasi dengan ilmu kehumasan.hal demikian memberi manfaat bagi penulis, baik berupa pengalaman,pengetahuan, dan skill yang semakin menunjukkan peningkatan serta dapat mengoptimalkan potensi penulis. C.Laporan pelaksanaan Pada periode dari tanggal 1 Februari sampai 31 Maret 2016 bermacammacam kegiatan dilaksanakan penulis di Dinas Pariwisata dan kebudayaan kota Yogyakarta. Macam kegiatan tersebut: 1.Apel pagi Penulis wajib mengikuti apel pagi yang dilaksanakan setiap hari dan kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Dinas pariwisata dan kebudayaan kota Yogyakarta. 2.Kegiatan Penulis Kegiatan yang dilakukan penulis adalah: A.Meliput dan mengikuti acara jelajah kampung wisata yang diadakan bidang ODTW guna memperkenalkan destinasi wisata baru bagi para wisatawan yang melibatkan masyarakat secara langsung B.Meliput dan mengikuti acara kunjungan wisata 45

Penulis mengikuti kegiatan kunjungan wisata bersama tour guide dari Yogyakarta ke Solo dan mengadakan perbandingan penyajian wisata C.Mengikuti dan menjadi notulen kegiatan PR Dinas Pariwisata menaungi kegiatan-kegiatan PR hotel dalam rangka menaikkan jumlah wisatawan dan kunjungan ke Yogyakarta sehingga Dinas pariwisata mengadakan kegiatan pembekalan PR officer seluruh hotel di Yogyakarta bersama bidang promosi di Hotel indische. D.Mengendalikan surat masuk dan keluar beserta jawabannya Penulis juga bertugas mengendalikan surat keluar dan surat masuk serta memberikan jawabannya sesuai dengan kebijakan pemerintah. Serta mendokumentasikan surat-surat tersebut kedalam dokumentasi surat dinas. E.Mengikuti dan menjadi notulen seminar wisata bersama bidang P3 di hotel Gowongan Inn Penulis bertugas mengikuti seminar wisata di hotel Gowongan Inn dan menyajikan alternatif wisata di kota Yogyakarta yang variatif dan menarik di sertai dengan fasilitas yang sudah mumpuni untuk kenyamanan wisatawan. F.Mengklasifikasikan Hotel berbintang dan non bintang dikota Yogyakarta Penulis membantu bidang P3 dalam pengklasifikasian hotel berbintang dan non bintang di kota Yogyakarta sehingga dapat dijadikan suatu alternatif penginapan bagi para wisatawan. 46

G.Menerima tamu kunjungan dari Dinas Pariwisata Poso Dinas Pemerintahan seringkali mendapat kunjungan dari dinas lain di daerahdaerah di Indonesia. Seperti pada kesempatan yang lalu, Dinas Pariwisata kota Yogyakarta berkesempatan mendapat kunjungan dari Dinas Pariwisata Poso untuk melakukan studi banding wisata antara kedua pihak daerah tersebut dan mengadakan kerja sama promosi wisata masing-masing. H.Membantu dalam event Mata Fair di Malaysia Dinas Pariwisata khususnya bidang promosi melakukan kegiatan Matta Fair yang diselenggarakan di Malaysia bersama PR hotel berbintang dan tour travel di yogyakarta. Penulis berkesempatan melakukan persiapan event tersebut dengan mengadakan rapat dan pertemuan bersama pihak-pihak yang terkait guna mempersiapkan event tersebut agar berjalan dengan lancar. I.Mengikuti jelajah kampung wisata Penulis berkesempatan mengikuti Jelajah Kampung Wisata bersama bidang ODTW dimana kegiatan tersebut diadakan guna membuat destinasi wisata baru di Yogyakarta yang melibatkan kehidupan Yogyakarta yang kreatif secara langsung. J.Membantu penyertifikasian hotel non bintang di Yogyakarta Penulis membantu dalam penyertifikasian hotel-hotel non bintang di yogyakarta guna menyiapkaan hotel non bintang mampu bersaing dengan segmentasi wisatawan low-middle namun tetap dengan pelayanan yang baik dan fasilitas mumpuni yang sesuai dengan kelasnya. 47

3.Dokumentasi Ketika melakukan kegitan peliputan dalam mencatat atau merangkum semua inti kegiatan yang dilaksanakan juga dibutuhkan pengambilan gambar sebagai dokumentasi dan melengkapi agar dapat dijadikan suatu berita dikoran-koran lokal. D.Bentuk Kegiatan Seksi Kehumasan Yang Telah Dilaksanakan Sebagai Upaya Membangun Citra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Dalam Menunjang Jumlah Wisatawan Melalui Informasi Yang Terbuka. Upaya yang dilakukan agar tercapai tujuan peningkatan jumlah wisatawan di Yogyakarta sangat bermacam-macam. Peningkatan sarana dan prasarana guna meningkatkan kenyamanan wisatawan pun menjadi salah satu hal penting yang menjadi sorotan pemerintah Yogyakarta. Dalam hal ini, pemerintah kota Yogyakarta bersama jajarannya khususnya bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Yogyakarta telah bekerja keras untuk meningkatkan jumlah wisatawan dikota Yogyakarta dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang menyangkut kegiatan kehumasan. Upaya atas kegiatan yang dilakukan oleh bidang-bidang di dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Yogyakarta untuk menambah destinasi wisata yang melibatkan 48

masyarakat secara langsung sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan di kota Yogyakarta. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain: A.Melaksanakan observasi mengenai daerah wisata yang akan dijadikan destinasi wisata yang baru yang memilki kualifikasi,wilayahnya menarik,bersih,nyaman,masyarkat yang kreatif serta memilki daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. B.Melakukan jelajah wisata bersama rombongan yang telah menyiapkan daerah tersebut agar layak dan dapat dijadikan objek wisata bersama pers sehingga dapat menjadi salah satu sarana publikasi kepada masyarakat luas. C.Melakukan pembinaan pada tour guide tentang fenomena daerah sekitar agar disampaikan kepada turis bahwa ada wisata baru ditengah masyarakat. D.Kegiatan jumpa pers dan kemitraan pers.pers dianggap sebagai mitra kerja bagi instansi pemerintah kota Yogyakarta.Sebab melalui media massa informasi disebarluaskan terutama penyebaran informasi mengenai destinasi wisata kampung-kampung kreatif Yogyakarta. E.Sosialisasi dalam pencitraan dan publikasi program baru pemerintah kota Yogyakarta melalui media massa dan internet,sehingga berita ataupun keadaan kota Yogyakarta dapat diketahui secara menyeluruh dan terbuka dengan masyarakat luas. 49

Dalam mengolah kegiatan yang baru Humas harus pandai mengaplikasikannya melalui keterbukaan informasi era teknologi,agar menunjang laju pertumbuahan dan pembangunan di kota yogyakarta. Masalah pokok dalam pembangunan daerah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhas an daerah yang bersangkutan. Tindakan langsung dan nyata perkembangan wisatawan di Yogyakarta melalui penyebaran informasi yang modern. Dengan memanfaatkan teknologi jaman sekarang Kota Yogyakarta mulai mencoba hal-hal yang baru. Dikemas dengan sedemikian hingga masyarakat dapat memahami, memanfaatkan, dan berguna mempermudah kinerja Kota Yogyakarta dalam meningkatkan mutu kualitas hidup masyarakat diera keterbukaan informasi yang bebas saat ini, untuk kemajuan dan perkembangan Kota Yogyakarta. Penyebaran informasi saat ini yang paling mudah adalah melalui website www.pemkot.jogjakarta.go.id, di website tersebut banyak kegiatan pemerintah kota yogyakarta termasuk dinas pariwisata yang di lakukan guna memenuhi pemberian informasi bagi masyarakat luas.demi meningkatkan laju wisatawan di Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta mengadakan kegiatan Jelajah kampung Wisata. Kegiatan Jelajah Kampung Wisata merupakan rencana kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Yogyakarta, dimana kegiatan tersebut meliputi kegiatan memasuki kampung-kampung didaerah kota yogyakarta yang masyarakatnya kreatif dan memdapatkan keuntungan dari usaha kreatifnya. Contoh misalnya pembuatan pabrik, pembuatan alat-alat gamelan, pembuatan kerajinan tas dan 50

perabotan perempuan, kampung kampung penginapan yang didalamnya terdapat hiburan berupa restoran maupun bar. Kegiatan tahunan ini melibatkan himpunan guide yogyakarta, pengusaha-pengusaha hotel dan travel, serta media partner yaitu koran harian jogja. Dalam kegiatan tersebut rombongan mengunjungi kampung wisata sosrowijayan, sosromenduran, juga pakuioalaman. Dalam desa sosrowijayan kita menemui desa yang terdapat banyak rumah cagar wisata yang masih dilindungi oleh pemerintah, pembuatan batik, dan pembuatan kerajinan tas yang melibatkan ibu-ibu kampung itu sendiri dan dipasarkan. Selain itu di desa sosromenduran kita datang disuguhi dengan kesenian gamelan oleh warga sekitar yang sangat menarik lalu kita masuk ke desa tersebut yang merupakan desa penginapan bagi para wisatawan asing atau lokal yang tidak ingin tinggal dihotel dan ingin menikmati suasana kampung asli yogya. Di dalam kampung tersebut terdapat hiburan berupa restoran dan juga bar. Hal tersebut menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar yang menggantungkan nasibnya pada daerah mereka ini. Selain itu didaerah lain lagi yaitu daerah desa pakualaman yang bernuansa kraton hal yang ditonjolkan dikampung ini adalah kekhasan tradisionalnya. Bermain diserambi keraton, berlatih panah memanah kraton, juga meminum jamu tradisional yang terkenal. Dari 3 desa wisata tersebut dapat menjadikan destinasi wisata baru bagi wisatawan agar tidak melulu mengunjungi sentra wisata di yogyakarta yang itu-itu saja. Pemerintah mengembangkan wisata yang melibatkan kreatifitas masyarakat sekitar dan menggunakan media untuk penyebaran informasi kepada masyarakat luas. Dengan media, akan memunculkan berita yang akan di muat di media massa. 51

Sehingga penyebaran informasi nya dapat meluas dan dapat diketahui oleh masyarakat luas. Diharapkan dari kegiatan ini wisatawan akan lebih sering mengunjungi kampung wisata di Yogyakarta. Selain dapat menemukan sisi lain dari wisata juga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan menambah pemasukan daerah pemerintah dalam memajukan kota Yogyakarta itu sendiri. 52