BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman dan kekayaan akan budaya yang telah dikenal luas baik oleh masyarakat baik dalam maupun luar negeri, sehingga menjadikan Indonesia menjadi sebuah negara yang unik, karena terdiri dari berbagai macam suku dan budaya yang setiap daerah memiliki ciri khas masingmasing. Keanekaragaman ini dipengaruhi oleh keadaan geografis dan etnis yang beragam. Tanah Jawa menjadi salah satu pulau yang sangat kental akan berbagai tradisi dan kebudayaan di Indonesia. Kekayaan budaya yang dimiliki tanah Jawa menyimpan berbagai macam sejarah dan ilmu pengetahuan. Berbagai pengaruh kebudayaan seperti, corak bangunan, candi, patung dan seni banyak tersebar di Indonesia. Kekayaan tersebut banyak dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan besar Jawa yang jangkauan kekuasaanya tidak hanya di Pulau Jawa, namun hingga ke luar Indonesia. Kerajaan besar tersebut terbagi dalam beberapa periode kekuasaan yaitu Kerajaan Hindu/Budha dalam penyebaran agama Hindu/Budha, Kerajaan Islam dalam penyebaran agama Islam hingga Kerajaan Jawa Moderen yang masih ada hingga saat ini yang berbentuk Kesultanan dan Kesunanan. Adanya Keraton dari berbagai Kesultanan dan Kesunanan yang tersebar di tanah Jawa yang ada saat ini masih menjaga kelestarian budaya yang semakin hilang seiring dengan perkembangan jaman. Kerajaan tersebut juga sangat mempengaruhi kebudayaan di pulau Jawa yang sangat beragam, mulai dari rumah tempat tinggal yang mempunyai ciri khas (Rumah Adat), upacara adat, barang peninggalan, kesenian, pakaian, makanan dan lain sebagainya. Budaya jawa merupakan budaya yang berasal dari jawa yang dilakukan oleh masyarakat jawa khususnya yang berada di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah dan banyaknya populasi suku Jawa memperngaruhi budaya yang dianutnya, budaya Jawa di bedakan menjadi 3 garis

2 besar, yakni budaya Jawa Timur, Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Banyumasan. Daerah yang diapit oleh garis besar Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kabupaten Klaten yang diapit oleh Kesunanan dan Kesultanan di tanah Jawa. Berada di Provinsi Jawa Tengah. Posisi yang berada di tengah tengah pusat kota budaya Solo dan Yogyakarta, menjadikan Klaten sebagai sebuah Kabupaten yang sangat kaya akan potensi budaya daerah. Berbagai peninggalan sejarah mulai dari tempat peninggalan nenek moyang yang berupa candi candi, tempat ziarah religi, desa wisata, seni pertunjukan hingga upacara tradisi yang sangat kental akan sarat budaya daerah ada dalam Kabupaten Klaten. Salah satu peninggalan sejarah Klaten berupa candi seperti candi Plaosan yang didirikan ketika bersemayam Raja Wangsa Sailendra bernama Rakai Pikatan, raja yang sama yang mendirikan candi Borobudur. Peninggalan sejarah lainnya yaitu makam Sunan Tembayat atau KA Pandanaran yang dalam sejarahnya diutus oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam. Klaten juga memiliki beberapa upacara tradisi yang sudah berlangsung sejak jaman penyebaran agama Islam yang pada masa itu masyarakat masih banyak menganut kepercayaan pada pohon dan batu besar. Salah satu upacara tradisi tersebut yaitu Yaaqowiyuu, upacara tradisi yang dilakukan untuk mengenang jasa Ki Ageng Gribig, seorang tokoh ulama penyebar agama Islam di Jawa yang menetap dan meninggal di Jatinom, Klaten. Selain upacara tradisi, potensi budaya yang ada di Kabupaten Klaten adalah desa wisata yang menawarkan edukasi mengenai beberapa budaya yang ada seperti kerajinan keramik, wayang, gamelan, pertunjukan tradisional, batik dan lain lain. Kabupaten Klaten yang menyimpan banyak potensi budaya daerah seharusnya dapat menjadi destinasi wisata budaya selain Solo dan Yogyakarta. Namun, penyampaian informasi mengenai potensi tersebut kurang dapat dikemas dengan lebih maksimal, sehingga banyak informasi mengenai potensi wisata budaya yang disampaikan menjadi kurang diminati oleh wisatawan. Hal ini tentu berpengaruh terhadap penyebarluasan informasi mengenai imu pengetahuan dan potensi wisata budaya daerah. Meskipun demikian, melalui data yang didapatkan

3 dari observasi yang dilakukan penulis ke beberapa tempat wisata, tidak sedikit masyarakat baik dari Kabupaten Klaten maupun luar kota hingga luar negeri yang telah mengunjungi tempat-tempat kebudayaan, baik untuk melakukan penelitian maupun berwisata walaupun masih jauh dari ramai. Visual dan desain sangat berpengaruh besar dalam kemudahan penyampaian informasi yang dapat menarik perhatian lebih, karena secara tidak sadar manusia akan lebih tertarik dengan hal yang berhubungan dengan visual daripada yang hanya berupa tulisan (Zeegan dan Crush, 2005:22). Untuk itu penggunaan visual dan desain akan sangat membantu dalam penyampaian informasi sehingga akan menarik lebih banyak wisatawan dan objek wisata budaya menjadi semakin diminati. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi sebagai berikut : a) Penyampaian informasi mengenai potensi wisata budaya yang tersebar di Kabupaten Klaten belum dikemas dengan maksimal. b) Ketertarikan masyarakat akan potensi budaya daerah dirasakan masih rendah. 1.3 Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang dihadapi dalam perancangan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Bagaimana merancang sebuah media informasi berupa Buku Panduan Wisata Budaya Kabupaten Klaten yang lebih menarik perhatian masyarakat? 1.4 Ruang Lingkup Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, ruang lingkup atau fokus penelitian dan perancangan buku ini adalah : a) Perancangan Tugas Akhir yang dilakukan dari bulan Februari hingga Juni tahun 2015 ini memfokuskan diri pada objek wisata budaya

4 daerah yang ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dengan target audience yaitu masyarakat domestic. 1.5 Tujuan Perancangan Adapun tujuan diadakannya perancangan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Merancang sebuah buku panduan wisata budaya yang dapat memunculkan ciri khas Klaten agar lebih menarik sehingga potensi budaya daerah lebih diminati oleh masyarakat. 1.6 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data penelitian yang dibutuhkan, penyusun menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data, antara lain : a. Studi Pustaka Metode yang digunakan untuk pengumpulan data melalui tempat tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan (Ratna, 2010:196). b. Pengamatan/Observasi Menurut Adler dan Adler (2009:523) dalam Ratna ( ) semua penelitian dunia sosial pada dasarnya menggunakan teknik observasi. Faktor terpenting dalam teknik observasi adalah observer (pengamat) dan orang yang diamati yang kemudian juga berfungsi sebagai pemberi informasi, yaitu informan. Observasi dilakukan pada objek wisata budaya, baik lokasi, benda, serta pengunjung wisatawan yang ada di Kabupaten Klaten. c. Wawancara Wawancara (interview) adalah cara-cara memperoleh data dengan berhadapan langsung, bercakap-cakap, baik antara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok (Ratna, 2010:222). Wawancara akan dilakukan kepada pihak Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klaten bagian Pariwisata serta bagian Kebudayaan, ahli terkait Balai Pelestarian Cagar Budaya

5 Jawa Tengah bagian dokumentasi dan publikasi, pemilik atau seseorang yang terkait langsung dengan budaya daerah, dan wisatawan yang sedang berkunjung. 1.7 Skema Perancangan Gambar 1 1 Skema Perancangan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

6 1.8 Pembabakan Penyusunan Tugas Akhir dibagi menjadi bab bab yang akan disusun menurut sistematika penulisan yang ada, masing masing bab memberikan uraian dan penjelasan mengenai masalah, pengumpulan data, analisis dan jawabannya. Pembagan bab tersebut diantaranya adalah : a. Bab I Pendahuluan Bab yang memuat latar belakang permasalahan, objek wisata budaya Kabupaten Klaten. Identifikasi permasalahan, rumusan masalah, ruang lingkupyang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data seperti Studi pustaka, observasi, wawancara dan kuesioner, skema perancangan tugas akhir serta pembabakan. b. Bab II Dasar Pemikiran Memuat tentang teori dan dasar pemikiran yang akan dipakai sebagai pijakan dalam pembuatan laporan tugas akhir, yaitu mengenai wisata, buku serta elemen desain didalamnya. c. Bab III Uraian Data Bab ini memuat penjelasan mengenai data yang ada mengenai wisata budaya yang ada di Kabupaten Klaten, yang didapatkan melalui hasil studi pustaka, observasi, wawancara dan kuesioner. Terdapat analisa data buku panduan wisata sebelumnya beserta matriks dari buku panduan wisata sejenis. d. Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan Menjelaskan konsep konsep yang akan digunakan dalam perancangan, mulai dari sketsa hingga penerapan visual pada media. e. Bab V Penutup Berisi kesimpulan yang menjawab rumusan masalah, saran dan masukan selama melakukan perancangan.