BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kesempatan Pemerintah Indonesia menyampaikan. komitmennya untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. besar pada sektor infrastruktur. Bagi sebagian pengambil kebijakan, kesuksesan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dimensi tantangan lokal, nasional maupun global. Kemiskinan tidak

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

1 BAB I PENDAHULUAN. dipandang tidak memuaskan menjadi lebih baik secara lahir dan batin.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi semua Negara. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan

BAB I PENDAHULUAN. disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi topik utama dalam bidang Ilmu Ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian karena berguna bagi pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam perekonomian menurut Adam Smith (1776) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. PDRB berperan sebagai pengukur tingkat pendapatan bruto yang berada

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ekonomi terbesar di dunia pada tahun Tujuan pemerintah tersebut

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek. hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. orang lain, daerah yang satu dengan daerah yang lain, negara yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur

1. BAB I PENDAHULUAN. produk domestik bruto. Menurut BPS (2014) Produk Domestik Bruto (PDB)

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mulyadi (2001) mengartikan investasi sebagai pemanfaatan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan pelayanan publik yang lebih efisien, efektif, dan merata serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem

I. PENDAHULUAN. Iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. prioritas nasional dalam proses pencapain pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. modal manusia merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menurunnya kinerja perekonomian. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. yang menunjukkan besarnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam suatu. angkatan kerja. Terakhir yaitu kemajuan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dihadapi oleh semua negara di dunia. Amerika Serikat yang tergolong sebagai

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Model ekonomi keseimbangan umum digunakan untuk menganalisis secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat menggambarkan bahwa adanya peningkatan

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang terencana. Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh keterbatasan dari daya saing produksi (supply side), serta

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

1 Universitas indonesia

4. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertumbuhan Ekonomi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.2 Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan,

BAB I PENDAHULUAN. serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). Salah satu indikator kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. perhatian para peneliti dan telah ditelaah secara lebih mendalam di berbagai

PENGARUH INVESTASI, JUMLAH UNIT USAHA, EKSPOR, TINGKAT UPAH, INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECILDI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

Tgs PEMBANGUNAN EKONOMI PERDESAAN DAN PERKOTAAN. Rv Ppr

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti.

Kajian Pustaka Keterkaitan Infrastruktur Publik dan Ekonomi Oleh : Ir. Putu Rudi Setiawan Msc

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

Perekonomian Suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka pelaksanaan otonomi daerah. pendapatan dan pembiayaan kebutuhan pembangunan di daerahnya.

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan. terbesar di dunia yang mempunyai lebih kurang pulau.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional yang hendak dicapai negara Indonesia

BAB PENDAHULUAN. Kreativitas ditemukan di semua tingkatan masyarakat. Kreativitas adalah ciri

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat

I. PENDAHULUAN. Implementasi desentralisasi fiskal yang efektif dimulai sejak Januari

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. dan teralokasi ke tingkat daerah. Keseimbangan antardaerah terutama dalam

RINGKASAN PENGARUH DAYA SAING REGIONAL TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI INDONESIA: ANALISIS DATA PANEL

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berbagai kesempatan Pemerintah Indonesia menyampaikan komitmennya untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur. Hal tersebut dikarenakan Pemerintah Indonesia berpendapat bahwa pembangunan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan ekonomi (http://bisnis.liputan6.com). Berdasarkan RPJMN 2015 2019 beberapa infrastruktur yang akan dibangun adalah jalan baru sepanjang 2.650 km, jalan tol 1.000 km, jalur kereta api 3.258 km, pembangunan 15 bandara, pembangunan 24 pelabuhan dan 33 PLTA. Total investasi yang dibutuhkan sekitar Rp5.519 triliun. Program pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia ini bukan suatu hal yang unik. Pemerintah di negara lain telah melakukan hal yang sama. Sebagai contohnya adalah Pemerintah Cina. Selama tiga dekade Cina telah melakukan investasi infrastruktur secara besar besaran. Pada tahun 1993 investasi infrastruktur Cina sebesar 6,5 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sementara rata rata negara berkembang hanya menginvestasikan sebesar 4 persen dari PDB. Pada tahun 2009 investasi infrastruktur Cina mencapai 15 20 persen dari PDB (Shi, 2013). Studi mengenai dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi merupakan topik penelitian yang sudah sering dilakukan. Beberapa diantaranya seperti yang telah dilakukan oleh Batuo (2015) di Afrika, Dash dan Sahoo (2010) di India dan Imran dan Niazi (2011) di Pakistan yang semuanya berkesimpulan 1

infrastruktur berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun hasil ini tidak berlaku secara umum. Menurut Straub (2008), dalam studi literaturnya mengenai dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi, hanya 63 persen yang berkesimpulan positif signifikan, 31 persen tidak signifikan, dan 6 persen justru berkesimpulan negatif signifikan. Hal ini menjadi peringatan bagi Pemerintah Indonesia mengingat investasi infrastruktur membutuhkan biaya yang sangat besar jangan sampai nantinya hasil dari investasi tersebut tidak efektif. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Infrastruktur di sini meliputi infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi. Menurut World Bank (1994, dalam Radiansyah, 2012), infrastruktur listrik, telekomunikasi, jalan, dan air bersih termasuk infrastruktur ekonomi sementara fasilitas kesehatan dan pendidikan termasuk infrastruktur sosial. Pada umumnya studi sebelumnya hanya meneliti dampak salah satu dari infrastruktur ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban pasti mengenai dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 1.2 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai kontribusi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi sudah sering dilakukan sebelumnya, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Batuo (2015), melakukan penelitian mengenai peranan infrastruktur telekomunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional Afrika dengan hasilnya adalah infrastruktur telekomunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Di India penelitian dilakukan oleh Dash dan Sahoo (2010) 2

dan Pradhan et al. (2011). Dash dan Sahoo (2010), meneliti mengenai peranan infrastruktur sosial dan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi India. Hasil dari penelitiannya adalah infrastruktur sosial dan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pradhan et al. (2011), melakukan penelitian mengenai infrastruktur kesehatan dan hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. Hasilnya adalah input kesehatan memiliki dampak signifikan terhadap output kesehatan, apabila kondisi kesehatan di India dapat ditingkatkan maka pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Imran dan Niazi (2011), melakukan penelitian mengenai infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di Pakistan hasilnya adalah infrastruktur listrik, telekomunikasi dan air bersih berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Deng (2013), melakukan studi literatur mengenai penyebab mengapa hasil penelitian sebelumnya mengenai infrastruktur transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi berbeda beda. Hasil temuannya perbedaan tersebut disebabkan oleh (berdasarkan kategori) konteks penelitian yang berbeda beda, fenomena penelitian yang berbeda beda dan metode penelitian yang berbeda. Namun secara umum infrastruktur transportasi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Di dalam negeri penelitian mengenai kontribusi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi dilakukan oleh Radiansyah (2012), yang hasilnya adalah infrastruktur jalan, listrik, dan telekomunikasi berpengaruh positif signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Nugroho (2012) dan Atmajaya (2014) yang masing masing melakukan penelitian di 3

Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian Nugroho (2012) adalah infrastruktur listrik berpengaruh signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sementara infrastruktur jalan hanya signifikan dalam jangka panjang. Hasil penelitian Atmajaya (2014) adalah infrastruktur listrik berkontribusi positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan infrastruktur jalan, kesehatan, dan air bersih tidak signifikan. Tabel 1.1. Secara singkat hasil dari penelitian penelitian sebelumnya diuraikan dalam Tabel 1.1 Hasil Penelitian Terkait Kontribusi Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi No. Peneliti Lokasi Periode Metode Kesimpulan 1. Rajkumar dan Swaroop (2008) 91 negara 1990 2003 Regresi Belanja publik sektor kesehatan berdampak lebih besar dalam mengurangi angka kematian anak di negara dengan pemerintahan yang baik. Belanja publik sektor pendidikan berdampak lebih besar dalam meningkatkan tingkat tamatan pendidikan dasar di negara dengan 2. Straub (2008) Negara berkembang 1989 2007 Studi literatur pemerintahan yang baik. Ada tiga potensi area penelitian yang dapat dikembangkan yaitu dari aspek makroekonomi, mikroekonomi dan ekonomi geografi. Dalam hal pengembangan mikroekonomi dilakukan dengan strategi pengumpulan tingkat rumah tangga dan perusahaan mengenai aspek akses, kualitas dan biaya jasa. Untuk makroekonomi dan ekonomi geografi indikator dikumpulkan pada tingkat yang berbeda. 4

Tabel 1.1 lanjutan No. Peneliti Lokasi Periode Metode Kesimpulan 3. Straub et al. Wilayah 1971 1995 Regresi Hasil dari growth accounting: (2008) Asia Timur Infrastruktur berkontribusi dan Pasifik (93 negara) terhadap pertumbuhan TFP di negara miskin tetapi tidak di negara kaya. Hasil dari growth regression: interaksi antara dummy negara berpenghasilan rendah dengan 4. Escribano et al. (2010) 5. Dash dan Sahoo (2010) 6. Imran dan Niazi (2011) 7. Straub dan Terada (2011) 26 Negara Afrika 1999 2005 Regresi India 1970 2006 2SLS dan Dynamic OLS Pakistan 1975 2011 Regresi time series Wilayah Asia Timur dan Pasifik (102 negara) 1971 2006 (growth regression) 1961 2007 (growth accounting) Regresi infrastruktur negatif signifikan. Kualitas infrastrukur yang buruk mengurangi produktifitas perusahaan perusahaan di Afrika khususnya di negara berpenghasilan rendah di Afrika Tengah. Infrastruktur ekonomi (energi, transportasi, telekomunikasi) dan sosial (kesehatan dan pendidikan) berkontribusi positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Analisis pertama: Pertumbuhan SDM, public capital stock, foreign direct investment dan perdagangan terbuka berpengaruh positif dan signifikan terhadap total factor productivty. Analisis kedua: infrastruktur listrik, telekomunikasi dan air bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi namun infrastruktur jalan tidak berpengaruh signifikan. Pembangunan besar besaran infrastruktur telekomunikasi, listrik, transportasi dan air bersih diperlukan agar berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. 5

Tabel 1.1 lanjutan No. Peneliti Lokasi Periode Metode Kesimpulan 8. Pradhan et.al. (2011) 9. Radiansyah (2012) 10. Nugroho (2012) India 1980 2005 ECM dan Granger Causality 26 Provinsi Indonesia Provinsi Kalimantan Timur 1996 2008 Regresi 1981 2010 Regresi 11. Shi (2013) Cina 1990 2010 Regresi Input kesehatan (rumah sakit, jumlah tempat tidur, puskesmas, sub-centres, pelayanan kesehatan primer, jumlah dokter, perawat, dokter gigi) memiliki dampak signifikan terhadap output kesehatan (tingkat kelahiran, tingkat kematian, angka kematian bayi, angka harapan hidup, angka KB). Ada kausalitas unidirectional dari pertumbuhan ekonomi ke tingkat kelahiran, tingkat kematian, angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Infrastruktur kesehatan harus diarahkan dengan benar untuk mempertahankan status kesehatan yang lebih baik yang pada akhirnya akan memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Investasi, pendidikan, otonomi daerah, infrastruktur jalan, infrastruktur listrik dan infrastruktur telekomunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur listrik berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun panjang. Infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang tetapi tidak signifikan dalam jangka pendek. Secara umum infrastruktur berperan positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional Cina namun infrastruktur yang berlebihan justru merugikan pertumbuhan ekonomi. 6

Tabel 1.1 lanjutan No. Peneliti Lokasi Periode Metode Kesimpulan 12. Deng (2013) - - Studi Penyebab luasnya perbedaan literatur elastisitas output dari infrasrtuktur transportasi adalah: konteks penelitian yang berbeda beda (periode penelitian, skala geografis, kemampuan negara dalam pembangunan ekonomi), fenomena penelitian yang berbeda beda (sektor ekonomi yang berbeda, tipe infrastruktur transportasi yang berbeda, kualitas infrastruktur yang berbeda), metode penelitian yang berbeda beda (ukuran yang digunakan untuk menggambarkan variabel dependen, ukuran yang digunakan untuk menggambarkan variabel independen, spesifikasi fungsional dan metode estimasi). Secara umum infrastruktur transportasi berkontribusi terhadap peningkatan produktifitas dan 13. Atmajaya (2014) Provinsi Sumatera Selatan 14. Batuo (2015) 44 negara Afrika 2007 2011 Regresi 1990 2010 Regresi OLS dan GMM pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur listrik berkontribusi positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan infrastruktur jalan, kesehatan dan air tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi, foreign direct investment, perdagangan bebas dan infrastruktur telekomunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Negara dengan teledensitas yang tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga akan tinggi. Penelitian ini memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan penelitian penelitian sebelumnya. Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Deng (2013), maka penelitian ini memiliki perbedaan metode penelitian yaitu menggunakan studi empiris. Dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Imran dan Niazi (2011), maka penelitian ini berbeda dalam hal yang digunakan yaitu. Dibandingkan penelitian Dash dan Sahoo (2010), 7

maka penelitian ini berbeda dalam hal alat analisisnya yaitu menggunakan regresi berganda. Dibandingkan penelitian Radiansyah (2012), Nugroho (2012), dan Atmajaya (2014), maka penelitian ini berbeda dalam hal lokasi penelitian dan periode penelitian. Lokasi penelitian ini akan dilakukan di 33 provinsi Indonesia dengan periode penelitian 2006 2013. Variabel independen yang akan digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya (e.g. Pradhan et al., 2011; Batuo, 2015) yaitu infrastruktur transportasi, infrastruktur energi, infrastruktur air bersih, infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur kesehatan, dan infrastruktur pendidikan. Untuk variabel dependen yang akan digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan yang digunakan oleh Radiansyah (2012), Nugroho (2012), dan Atmajaya (2014) yaitu pertumbuhan ekonomi. Perbedaan lainnya adalah penelitian ini memasukkan variabel kontrol sementara penelitian Radiansyah (2012), Nugroho (2012) dan Atmajaya (2014) tidak memasukkan variabel kontrol. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa Pemerintah Indonesia saat ini berkomitmen untuk melakukan investasi infrastruktur secara besar besaran. Harapan dari hasil investasi ini tentunya mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Namun dari hasil studi empiris tidak semuanya menyimpulkan bahwa infrastruktur mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini menarik untuk diteliti apakah di Indonesia infrastruktur berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. 8

1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah infrastruktur jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pendidikan dan kesehatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia? 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh infrastruktur jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pendidikan, dan kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. pemerintah dalam hal memberikan informasi untuk menentukan arah dan kebijakan dalam pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakatnya; 2. peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi terkait masalah pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, menguraikan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, berisikan tentang teori, studi empiris sebelumnya, model penelitian, dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian, 9

menjelaskan tentang desain penelitian, metode pengumpulan, definisi operasional dan metode analisis. Bab IV Analisis, berisi deskripsi, hasil estimasi dan pembahasan. Bab V Kesimpulan dan Saran, memuat kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya. 10