Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

Evaluation Of Land Suitability For Rainfed Paddy Fields (Oryza sativa L.) In Muara Sub District North Tapanuli Regency

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL DI DESA SIHIONG KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADA TANAH ENTISOL DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica)

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kab.

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (19):

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

Lampiran 1. Deskripsi Profil

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (602) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT ABSTRACT

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI SAWAH, PADI GOGO

TATA CARA PENELITIAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT SKRIPSI.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) SKRIPSI OLEH :

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

TINJAUAN PUSTAKA. proyek-proyek pengembangan wilayah. Survei dan pemetaan tanah merupakan

ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

Evaluasi Kesesuaian Lahan Kabupaten Dairi Untuk Tanaman Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl.)

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pasir di semua wilayah penelitian sehingga cukup baik untuk meloloskan air.

AGROVIGOR VOLUME 6 NO. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Singkong. prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanah dan Lahan. bumi, yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik, serta mempunyai sifat

KESESUAIAN LAHAN TANAH MINERAL DAN TANAH HISTOSOL UNTUK TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN POLLUNG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SKRIPSI OLEH :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Salak BM Periode Tahun

Kesesuaian Lahan Pengembangan Ubi Jalar di Kota Ternate

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

Tri Fitriani, Tamaluddin Syam & Kuswanta F. Hidayat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Geofisik Wilayah. genetik tanaman juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berupa nutrisi

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura Di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. informasi dari sumber-sumber lain yang relevan (Rayes, 2007).

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PADA BENTUK LAHAN ASAL VOLKANIS DI KECAMATAN PASRUJAMBE KABUPATEN LUMAJANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1.

ANALISIS KELAS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH DI DESA PASARAN PARSAORAN KECAMATAN NAINGGOLAN KABUPATEN SAMOSIR

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI DAN PADI LADANG DI DESA BILA TALANG KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BROKOLI (BRASSICA OLERACE VAR ITALICA)

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

11. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA POTENSI LAHAN UNTUK KOMODITAS TANAMAN KEDELAI DI KABUPATEN SITUBONDO

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN MANGGA GEDONG GINCU DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis (Garcinia Mangosta Linn) Di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT. Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Pisang. Pertumbuhan tanaman pisang sangat dipengaruhi faktor-faktor yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas dan Karakteristik Lahan Sawah. wilayahnya, sehingga kondisi iklim pada masing-masing penggunaan lahan adalah

KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU

Imam Ash Shiddiq, Ali Kabul Mahi, Kuswanta F Hidayat & Afandi

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

BAB III METODE PENELITIAN

Survey dan Pemetaan Status Hara-P di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian Lahan tanaman kopi di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CENGKEH (Eugenia aromatica L.) DI KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG. Yuli Purwati

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY mulai

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) ialah tumbuhan tropika dan subtropika dari

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pemetaan Potensi Sumber Daya Perkebunan untuk Komoditas Strategis di Provinsi Jawa Barat

Transkripsi:

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara The Evaluation of Land Suitability coffea arabica (Coffea arabica L.) in Muara Subdistrict of North Tapanuli District Bernart Jhensen Arihta Barus *, Razali *, Gantar Sitanggang * *Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Coressponding author: email: razali@usu.ac.id ABSTRACT This research aims to evaluate the land suitability of coffea (Coffea arabica L.) in Muara Subdistrict of North Tapanuli Utara. This research use survey method From the results of the overlay from the map of soil types, map of topography, and climate, retrieved 3 (three) units of land use map. SPL 1 has a land area of 796 hectares, SPL 2 has a land area of 243 hectares, and SPL 3 has a land area of 619 hectares.with the Matching method, then retrieved the land suitability class actual and potensial class for coffea (Coffea arabica L.) on each of the SPL. At SPL 1 and SPL 2 are actual land suitability class S3 (wa,nr) while the potential land suitability class is S3 (wa) and at SPL 3 is actual land suitability class S3 (wa,nr,eh) while the potential land suitability class is S3 (wa). Potention of land for Arabic coffea in Muara Subdistrict is 1658 Ha. Key words : land suitability, Arabic coffea, Muara Subdistrict ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan tanaman kopi (Coffea arabica L.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Penilitian ini mengguinakan metode survei. Dari hasil overlay peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, dan iklim, diperoleh 3 (tiga) Satuan Peta Lahan (SPL). SPL 1 memiliki luas 796 ha, SPL 2 memiliki luas 243 ha, dan SPL 3 memiliki luas 619 ha. Dengan metode Pencocokan, maka diperoleh kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman kopi (Coffea arabica L.) pada setiap SPL. Pada SPL 1 dan SPL 2 kelas kesesuaian lahan aktualnya adalah S3 (wa,nr) sedangakan kelas kesesuaian lahan potensialnya adalah S3 (wa) dan pada SPL 3 kelas kesesuaian lahan aktualnya adalah S3 (wa,nr,eh) sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya adalah S3(wa). Potensi lahan umtuk tanaman kopi arabika di kecamatan muara adalah 1658 ha. Kata kunci : Kesesuaian lahan, kopi arabika, Kecamatan Muara PENDAHULUAN Evaluasi lahan adalah suatu penilaian terhadap karakteristik suatu lahan untuk mengetahui potensi lahan tersebut, sehingga penggunan lahan tersebut dapat maksimal. Pengunanan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya dapat menyebabkan terjadinya degradasi lahan, oleh sebab itu evaluasi lahan merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar penggunanan lahan 1459

sesuai dengan kemampuannya (Hardjowigeno dan Widiatmaka,2007) Menanam kopi, menjadi pilihan banyak masyarakat di Indonesia, khususnya untuk jenis kopi arabika. Kopi arabika varietas ateng menjadi pilihan banyak petani karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan kopi-kopi lain yaitu proses penanaman hingga panennya hanya membutuhkan waktu ± 2tahun. Daerah-daerah yang menjadi penghasil kopi arabika antara lain; Sumatera Utara, Aceh, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan lain sebagainya. Indonesia menjadi produsen ke-empat terbesar di dunia untuk penghasil kopi saat ini (Wibowo,2007) Kopi arabika varietas kopi ateng juga banyak dikembangkan di Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Tapanuli Utara. Masyarakat yang menanam kopi di daerah ini sudah merasakan manfaatnya. Seperti petani di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara yang dulunya menanam tanaman jagung (Rahayu,1999). Kecamatan Muara adalah salah satu dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara, yang memiliki luas daerah sekitar 79,75 km 2. Kecamatan Muara memiliki letak geografis yaitu 02º15-02º22 LU dan 98º49-98º58 BT. Dan sebagian besar masyarakat di daerah ini memiliki mata pencaharian sebagai petani tanaman kopi arabika varietas kopi ateng. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kopi arabika (Coffea arabica L.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan adanya kegiatan penelitian ini, diharapkan petani di kecamatan Muara dapat mengembangkan komoditi ini sesuai dengan potensi lahan yang telah dievaluasi, sehingga produksi yang akan diperoleh dapat meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara (02º15-02º22 LU dan 98º49-98º58 BT) dengan ketinggian tempat 900 sampai dengan 1640 meter di atas permukaan laut. Dilaksanakan dari bulan Mei 2013 sampai dengan September 2013. Bahan dan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanah yang diambil dari setiap Satuan Peta Lahan (SPL), Peta Kecamatan Muara, Peta Jenis Tanah, Peta Kemiringan Lereng, GPS (Global Positioning System), bor tanah. Adapun peta administrasi Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini. 1460

Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu 1. Tahap persiapan dengan pengadaan petapeta yang dibutuhkan, pengumpulan data iklim untuk Kecamatan Muara selama 10 tahun (2002-2012), perolehan Satuan Peta Lahan (SPL). 2. Tahap kegiatan di lapangan dengan pengamatan karakteristik lahan pada setiap SPL, pengambilan sampel tanah di setiap SPL dengan berat tanah + 2 kg. 3. Tahap pengolahan data yang dilakukan dengan metode Matching yaitu membandingkan karakteristik lahan pada setiap SPL dengan kriteria kelas kesesuaian lahan tanaman kopi arabika (Coffea Arabica L.) menurut Djaenudin, Tabel 1. Data Curah Hujan Tahunan (2003-2012) dkk (2003). Karakteristik lahan yang digunakan adalah temperatur rata-rata ( 0 C), curah hujan tahunan rata-rata (mm), drainase, tekstur, bahan kasar (%), kedalaman tanah (cm), KTK (me/100 g), ph H2O, KB (%), lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan (%), dan singkapan batuan (%). Curah hujan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sampali, data curah hujan 10 tahun terakhir (2002-2012) Kecamatan Muara dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. CURAH HUJAN (mm) Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total 2003 370.0 330.0 224.0 261.0 110.0 323.0 280.0 212.0 144.0 303.0 307.0 291.0 3155.0 2004 247.0 426.0 123.0 336.0 42.0 62.0 199.0 31.0 335.0 464.0 332.0 392.0 2933.0 2005 161.0 138.0 239.0 152.0 85.0 66.0 123.0 202.0 104.0 161.0 269.0 184.0 1884.0 2006 297.0 106.0 143.0 195.0 142.0 125.0 46.0 81.0 322.0 354.0 385.0 204.0 2400.0 2007 217.0 260.0 263.0 383.0 134.0 311.0 184.0 164.0 295.0 269.0 241.0 164.0 2885.0 1461

2008 376.0 84.0 260.0 330.0 141.0 267.0 83.0 270.0 162.0 376.0 273.0 250.0 2872.0 2009 153.0 220.0 289.0 247.0 22.0 171.0 44.0 175.0 143.0 207.0 314.0 291.0 2276.0 2010 175.0 142.0 240.0 182.0 189.0 88.0 91.0 130.0 261.0 127.0 143.0 165.0 1933.0 2011 225.0 149.0 210.0 221.0 242.0 88.0 15.0 129.0 127.0 210.0 376.0 251.0 2243.0 2012 221.0 251.0 220.0 201.0 57.0 91.0 228.0 290.0 99.0 239.0 342.0 311.0 2550.0 Rata-rata 244.2 210.6 221.1 250.8 116.4 153.6 129.3 168.4 199.2 271.0 298.2 250.3 2513.1 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Kecamatan Muara memiliki curah hujan tahunan rata-rata sebesar 2513 mm. Bila dicocokkan dengan kesesuaian lahan untuk tanaman kopi arabika, Kecamatan Temperatur Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Muara memiliki kelas kelas kesesuaian lahannya menjadi sesuai marginal / S3. (BMKG) Sampali, temperatur udara 10 tahun terakhir (2002-2012) Kecamatan Muara dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Data Temperatur Tahunan (2003-2012) TEMPERATUR ( 0 C) Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Rata-rata/ tahun 2003 20.0 20.3 20.2 20.5 20.0 19.9 19.7 19.8 19.8 19.6 20.4 20.3 20.04 2004 20.2 20.2 20.3 20.5 20.0 19.8 19.5 19.3 20.0 20.0 20.1 20.2 20.00 2005 19.7 19.8 19.9 20.0 20.1 20.0 19.9 19.5 20.5 20.2 20.3 20.2 20.00 2006 20.1 20.3 20.3 20.3 20.3 20.2 19.6 19.7 19.9 20.1 20.2 20.3 20.10 2007 19.9 20.2 20.4 20.6 20.4 20.1 19.5 19.9 20.0 19.7 19.8 20.3 20.06 2008 20.2 19.9 19.6 20.3 19.7 19.8 19.8 19.6 19.6 19.6 20.2 20.0 19.85 2009 19.7 19.6 20.0 20.1 20.1 19.8 19.6 19.7 20.0 20.3 19.9 20.1 19.90 2010 20.1 20.6 20.3 20.3 20.8 20.5 20.0 19.8 20.1 19.6 20.0 19.8 20.15 2011 20.0 20.0 20.2 20.4 20.2 20.0 19.7 19.7 20.0 19.9 20.0 20.1 20.01 2012 19.7 19.9 19.8 19.7 19.8 20.0 19.6 19.3 19.6 19.9 20.0 20.1 19.78 Rata-Rata 20.0 20.1 20.1 20.3 20.1 20.0 19.7 19.6 20.0 19.9 20.1 20.1 19.53 1462

Menurut kriteria kesesuaian lahan untuk kopi arabika Djaenuddin, dkk (2003), dimana temperatur yang dibutuhkan adalah (16 22) C. Untuk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara diperoleh rata-rata temperatur adalah 19,53 C, sehingga kelas kesesuaian lahannya menjadi sangat sesuai / S1 (16 22) C untuk tanaman kopi arabika. Kemiringan lereng Berdasarkan kriteria kelas kesesuaian lahan menurut djaenuddin dkk (2003) pada tanaman kopi arabika kecamatan muara terbagi atas 4 kategori kemiringan lereng yaitu sebagai berikut: 1. S1 dengan kemiringan lereng 0-8%. 2. S2 dengan kemiringan lereng 8-16%. 3. S3 dengan kemiringan lereng 16-30%. 4. N dengan kemiringan lereng >30%. Gambar 2. Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Muara Jenis tanah Adapun peta jenis tanah Kecamatan Muara dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. Gambar 3. Peta Jenis Tanah Kecamatan Muara 1463

Satuan Peta Lahan (SPL) Berdasarkan hasil analisis dan teknik overlay kecamatan muara dijumpai iklim (curah hujan dan suhu) yang homogen, jenis tanah seluruhnya inseptisol dan kemiringan Tabel 3. Karakteristik Lahan SPL (Satuan Peta Lahan) lereng terbagi 4 kategori maka SPL yang ada 4. Dikarenakan SPL 4 kemiringan lereng >30 tidak sesuai maka harus dilakukan analisis lebih lanjut sehngga hanya ada 3 SPL saja yang digunakan. Adapun rincian setiap SPL dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Satuan Peta Lahan (SPL) Kemiringan Lereng (%) Luas (Ha) SPL 1 0-8 796 SPL 2 8-16 243 SPL 3 16-30 619 SPL 4 >30 - Adapun peta SPL untuk tanaman kopi arabika dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini. Gambar 4. Satuan Peta Lahan (SPL) Kecamatan Muara Tabel 3.Kesesuaian Lahan Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabical.) Untuk Setiap Satuan Peta Lahan (SPL) Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temp.rata-rata( 0 C) 16-22 15-16 22-24 Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan rata-rata (mm) Ketersediaan oksigen (oa) Kelas Kesesuaian Lahan Data Satuan Peta Lahan (SPL) S1 S2 S3 N 1 2 3 1200-1800 1000-1200 1800-2000 14-15 24-26 2000-3000 800-1000 <14 >26 >3000 <800 19,53 19,53 19,53 2513 2513 2513 1464

Drainase Baik sedang Agak terhambat, agak cepat Media perakaran (rc) Tekstur Halus, agak halus, sedang Terhambat, Sangat terhambat, cepat - Agak kasar Kasar, Sangat halus Baik Baik Baik Agak halus Agak halus Agak halus Bahan kasar (%) <15 15-35 35-60 >60 >15 >15 >15 Kedalaman tanah >100 75-100 50-75 <50 >100 >100 >100 (cm) Retensi hara (nr) KTK (me/100gr) >16 < 16 - - 14,75 13,00 22,38 Kejenuhan basa >50 35-50 <35-20,73 20,05 15,15 (%) ph H 2O 5,6-6,6 6,6-7,3 <5,5-5,28 4,70 5,37 7,8-8,0 >8,0 - C-organik (%) >1,2 0,8-1,2 <0,8 4,34 3,05 3,05 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) <0,5-0,5-2 >2 - - - Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) - - - - - - - Bahaya erosi (eh) Lereng (%) <8 8-16 16-30 16-50 >30 >50 1-2 16 20 Berat Sangat berat Sangat Sangat rendah rendah Berat Sangat berat Bahaya erosi sangat rendah Rendah, sedang Bahaya banjir rendahsedang (fh) Genangan F0 - - >F0 F0 F0 F0 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Singkapan batuan (%) Dengan menggunakan metode pencocokkan (matching) antara data karakteristik tanah dan kesesuian lahan untuk Sangat rendah <5 5-15 15-40 >40 >5 >5 >5 <5 5-15 15-25 >25 >5 >5 >5 Tabel 3. Kelas Kesesuaian Lahan Aktual dan Potensial Setiap SPL SPL Kelas Kesesuaian Lahan Aktual Potensial 1 S3 (wa,nr) S3 wa) 2 S3 (wa,nr) S3 (wa 3 S3 (wa,,nr,eh) S3 (wa) tanaman kopi arabika (Djaenudin, dkk), maka diperoleh hasil SPL yang dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini. 1465

Adapun peta SPL Aktual/Potensial untuk tanaman kopi arabika dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini. Gambar 5. Satuan Peta Lahan (SPL) Aktual/Potensial Kelas kesesuaian lahan aktual untuk SPL 1, dan 2 adalah sesuai marginal / S3 (wa,nr) dengan faktor pembatas curah hujan rata-rata dan retensi hara kejenuhan basa, ph H20 dan C-organik. Permasalahan curah hujan ratarata tidak dapat dlakukan usaha perbaikan dan permaslahan kejenuhan basa,ph tanah, dan C- organik dapat dilakukan usaha perbaikan dengan beberapa cara, yaitu pemupukan, penambahan bahan organik, dan pengapuran Sedangkan untuk SPL 3 kelas kesesuaian lahan aktual sesuai marginal / S3 (wa,nr,eh) dengan faktor pembatas curah hujan rata, retensi hara kejenuhan basa, ph H20, dan C-organik dan bahaya erosi yaitu lereng. Permasalahan curah hujan rata-rata tidak dapat dlakukan usaha perbaikan dan permaslahan kejenuhan basa,ph tanah, dan C- organik dapat dilakukan usaha perbaikan dengan beberapa cara, yaitu pemupukan, penambahan bahan organik, dan 21 pengapuran, Permasalahan 0-kemiringan lereng dapat dilakukan usaha perbaikan dengan beberapa cara, yaitu pengurangan laju erosi, pembuatan teras, penanaman sejajar kontur, dan penanaman tanaman penutup tanah. SIMPULAN Ada tiga Satuan Peta Lahan (SPL) untuk tanaman kopi arabika yaitu SPL 1, SPL 2, dan SPL 3 di Kecamatan Muara. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kopi arabika pada SPL 1 dan SPL 2 adalah S3 (wa,nr) sedangkan pada SPL 3 kelas kesesuaian lahan aktualnya adalah S3 (wa,nr, eh). Kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman kopi arabika pada SPL 1, 2 dan 3 adalah S3 (wa) Potensi luas lahan untuk pertanaman kopi arabika di Kecamatan Muara adalah 1658 ha. DAFTAR PUSTAKA BPS. 2009. BPS Kabupaten Tapanuli Utara..2010. Tapanuli Utara Dalam Angka.2011. Tapanuli Utara Dalam Angka 1466

Djaenudin, D., Marwan, Subagio, dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (Puslitbangtanak). Bogor. Hardjowigeno, S dan Widiatmaka, 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sutanto, R., 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan, Penerbit Kanisius,Yogyakarta. 1467