Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa sebanyak 34 orang yang terdiri dari 21 orang perempuan dan 13 orang

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-B SMA NEGERI 7 TAKENGON ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. berkaitan dengan penggunaan media permainan smart monopoly untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

Transkripsi:

JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman Mariana* Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Aman, Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, Aceh Besar 23373, Aceh-Indonesia *Email Korespondensi: mariana16111974@gmail.com Abstrak: Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelompok bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Melalui Pakem, bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Sistem pengajaran Pakem didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) apakah pembelajaran Pakem berpengaruh terhadap hasil belajar IPA?; dan (b) seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran IPA dengan diterapkannya pembelajaran Pakem? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap pengaruh pembelajaran Pakem terhadap hasil belajar IPA dan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran IPA setelah diterapkannya pembelajaran Pakem. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga siklus. Setiap pembelajaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VII. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I sebesar 64,7%, siklus II sebesar 76,5%, dan siklus III sebesar 100%. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pakem dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar Siswa kelas VII dan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pelajaran IPA. Kata Kunci: Pembelajaran PAKEM, Pemanasan Global, Prestasi Belajar PENDAHULUAN Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaharui perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian (Suyono dan Hariyanto, 2011:9). Belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya sehingga menjadi suatu kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru (Sukmadinata, 2004:155). Dengan demikian, belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya. Hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Sehingga hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar disebut hasil belajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar (Dimyati, 2006:3-4), yang menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran (Djamarah, 2006:121). ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 79 J. Edu. Kim. 2017, 2(1), 79-85

Carin dan Sund dalam Depdiknas (2006) mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Salah satu tujuan belajar IPA di sekolah adalah untuk mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitarnya, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebagai pengelola langsung pada proses pembelajaran harus memahami karakteristik dari pendidikan ilmu pengetahuan alam. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitarnya secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitarnya. Salah satu materi yang diajarkan di SMP/MTs kelas VII mata pelajaran IPA adalah Pemanasan Global. Materi Pemanasan Global ini akan mudah dipahami siswa jika dipraktekkan secara langsung. Menjadi susah dipahami siswa jika dihafal dan hanya dibaca dari buku paket saja. Kenyataan di sekolah menengah, tuntutan pendidikan IPA sebagai yang diamanatkan oleh kurikulum masih jauh dari yang dimaksudkan. Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar belum menunjukan perubahan yang sangat berarti. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, menghafal materi pelajaran dan menyalin di buku apa yang dituliskan guru dipapan tulis. Kegiatan pembelajaran jarang dalam bentuk kegiatan praktikum, karena alat-alat yang diperlukan sangat terbatas. Guru sudah berusaha menyediakan alat-alat sederhana sesuai dengan kemampuannya, tetapi karena sangat terbatasnya keterampilan, strategi pembelajaran dan waktu yang di miliki guru sangat terbatas juga alat yang dapat disediakan. Selain aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA tidak efektif, masih banyak ditemukan siswa yang kurang memahami konsep Pemanasan Global dan kurang mampu menjawab soal-soal yang berkaitan dengan Pemanasan Global, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang belum optimal. Nilai yang diperoleh siswa setiap ulangan IPA rata-rata berkisar antara 50 sampai dengan 65. Lebih-lebih pada saat ujian akhir semester, nilai ulangan mereka rata-rata kurang dari 60. Selain itu, pada saat ujian sekolah untuk mata uji praktikum IPA, aktivitas dan hasil ujian siswa sangat jauh dari yang diharapkan. Untuk menghindari agar pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik, maka strategi pembelajaran yang paling memungkinkan digunakan guru dalam pembelajaran IPA adalah pembelajaran Pakem (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan dengan teman kelompoknya dalam menguasai materi pembelajaran dan mengkomunikasikannya ke teman-temannya yang lain (Subrata, 2008). Proses pembelajaran yang berlandaskan atas asas keaktifan belajar dan menekankan pada proses belajar siswa. Seorang guru yang menginginkan agar siswanya memahami suatu konsep, misalnya guru yang bersangkutan tidak mengajarkan konsep tersebut, tetapi mendorong keaktifan siswa untuk belajar melalui suatu kegiatan tertentu sehingga menemukan sendiri konsep itu. Upaya guru dalam mengajar hanya memberi 80

rangsangan, bimbingan, arahan, dan dorongan untuk berlangsungnya proses belajar (Sumiati, 2008:32). Dengan menerapkan pakem ini diharapkan juga dapat menumbuhkembangkan sikap saling kerjasama, meningkatkan minat sekaligus aktivitas siswa dalam mempelajari materi Pemanasan Global yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA di MTsS Darul Aman Aceh Besar semula dimaksudkan agar siswa dapat terlibat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi kenyataan, pada setiap pembelajaran IPA khususnya di kelas VII belum menghasilkan pembelajaran yang efektif. Pada saat pembelajaran masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Bahkan tidak sedikit siswa yang masih sempat melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, misalnya mengobrol dengan teman, memain-mainkan sesuatu, mengganggu teman, atau menulis dan membuat coretan gambar sesuai dengan keinginannya sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh penulis untuk mengatasi masalah ini dan merupakan upaya efektif untuk membuat siswa aktif belajar baik secara fisik maupun mental adalah dengan menggunakan pembelajaran Pakem. Dalam hal ini, penulis telah melakukan penelitian dengan menerapkan pembelajaran pakem pada materi Pemanasan Global untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII MTsS Darul Aman kabupaten Aceh Besar. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Arikunto (2006), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dituntut tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif yaitu data tentang keadaan proses pembelajaran di kelas dan data tentang prestasi belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas selama tiga siklus, tiap siklus berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap. Menurut Kemis dan Taggart dalam Arikunto (2002:84) mengatakan dalam satu siklus terdiri atas empat langkah, yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (action), obsevasi (observing), dan refleksi (reflecting). Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsS Darul Aman Kabupaten Aceh Besar. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII dengan jumlah siswa 17 orang, terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan pada awal Tahun Pelajaran 2014/2015, yaitu bulan Februari sampai April 2015. Penentuan waktu penelitian ini 81

mengacu pada kelender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. Prosedur Penelitian Langkah-langkah penelitian mengikuti 3 (tiga) siklus yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observating), dan refleksi (reflecting). Pada langkah perencanaan siklus 1, peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetesi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan pendekatan pakem; menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siklus 1; membuat instrument penelitian untuk mengumpulkan data yaitu lembaran pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan membuat soal; dan membuat media tentang sub konsep pembuatan makanan pada Pemanasan Global. Selanjutnya pada langkah pelaksanaan, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP siklus 1. Yang dilakukan adalah mengajar materi yang telah direncanakan sebelumnya untuk RPP siklus 1 dengan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan pembelajaran Pakem. Adapun langkah-langkah pembelajarannya siswa harus aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pada langkah observasi, kegiatan pembelajaran diamati oleh pengamat dengan mencatat semua kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Adapun yang diamati adalah semua aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung di kelas, kemudian dilakukan tes. Dan langkah terakhir adalah refleksi. Pada langkah ini, setelah selesai kegiatan belajar mengajar, guru bersama pengamat melakukan refleksi/masukan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 1. Hasil refleksi siklus 1 atau masukan yang diberikan oleh pengamat dijadikan pedoman oleh peneliti dalam merevisi berbagai kelemahan pada RPP siklus 1 dalam menyusun RPP pertemuan selanjutnya. Siklus 2 dan siklus 3 dilaksanakan sesuai dengan hasil refleksi siklus sebelumnya. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui 2 (dua) kegiatan yaitu observasi dan tes tertulis. Observasi yang dilakukan oleh pengamat, yaitu teman sejawat (guru IPA) di MTsS Darul Aman Aceh Besar. Obsevasi yang dilakukan meliputi aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan Pakem selama pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan adalah lembar panduan pengamat (observasi) aktivitas siswa daan lembar pengamat kemampuan guru mengelola pembelajaran. Observasi dapat juga berupa catatan lapangan yang dilakukan pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Tes hasil belajar merupakan sejumlah soal yang diberikan kepada siswa yang di pilih sebagai subjek penelitian. Tes dilakukan adalah tes tertulis yang berupa soal post-test (tes akhir). Post-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mempelajari konsep Pemanasan Global menggunakan Pakem. Soal disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 10 soal untuk setiap siklus. 82

Teknik Analisis Data a. Data Tes. Data tentang hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang di tetapkan di kelas VII MTsS Darul Aman Aceh Besar untuk pelajaran IPA yaitu kekuntasan secara individual dengan menggunakan patokan KKM 65%. Analisa hasil belajar siswa dengan menggunakan persentase menggunakan rumus: P= F/N x 100% (Sudijono, 2005:43) Dimana P, persentase yang dicari, F, frekuensi jawaban siswa, dan N, jumlah siswa. Kriteria penilaian hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut (Aqib, 2009:269): Tabel 1. Kriteria Keberhasilan Belajar No Nilai Kategori penilaian Keterangan 1 >80. Sangat Tinggi Tuntas 2 75-79 Tinggi Tuntas 3 65-74 Sedang Tuntas 4 60-64 Rendah Tidak tuntas b. Data Aktivitas Siswa dan Guru Data aktivitas siswa dan guru menggunakan kriteria tingkat keaktifan siswa dan guru selama pembelajaran menurut Aqib (2009:269-270) adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria aktivitas siswa No Skor Katagori penilaian 1. 1 Sangat kurang 2 2 Kurang 3 3 Cukup 4 4 Baik 5 5 Sangat baik Analisis data aktivitas siswa dan guru dianalis dengan menggunakan rumus yang sama untuk menghitung persentase yang digunakan untuk data tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Belajar Siswa Berdasaarkan hasil pengolahan data untuk ketiga siklus diperoleh hasil belajar siswa kelas VII MTs Swasta Darul Aman Aceh Besar pada materi Pemanasan Global mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan secara individual dan klasikal. Hasil tes pada siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 64,7%, siklus II sebesar 76,5%, dan siklus III sebesar 100%, dari hasil jumlah siswa telah mencapai 65, maka terlihat bahwa nilai siswa telah mencapai standar ketuntasan secara klasikal yaitu 85 %. Berdasarkan hasil analisa tersebut dapat dijelaskan bahwa sesuai dengan prinsip belajar tuntas, dimana seorang siswa dikatakan tuntas belajarnya jika mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai indikator dan tujuan pembelajaran yang ditentukan. Mulyana (2002:26) menyatakan keberhasilan kelas dilihat dai jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai sekurangkurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa selama tiga 83

siklus dan telah tuntas secara klasikal pada materi Pemanasan Global dengan menggunakan pembelajaran Pakem. Tabel 3. Rekapitulasi prestasi belajar siswa siklus I, II, dan III Siklus Nilai Rata-rata Kategori I 65 Sedang II 73 Sedang III 80 Sangat tinggi Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan terhadap 17 orang siswa. Semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar secara individual dan klasikal. Hal ini disebabkan adanya peningkatan interaksi yang terjadi sehingga mengakibatkan efek yang positif terhadap pemahaman siswa dalam mempelajari Pemanasan Global Rekapitulasi hasil pengolahan data hasil belajar dapat dilihat Tabel 3. Pengamatan Aktivitas Siswa Data yang diperoleh dari hasil aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran Pakem dengan tiga siklus adalah siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 2,9 (57,5%) termasuk kategori kurang, siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 4,13 (82,5%) termasuk kategori baik, dan siklus III diperoleh skor rata-rata sebesar 4,75 (95%) termasuk katagori sangat baik. Berdasarkan hasil analisa data terlihat adanya peningkatan pada aktivitas siswa. Tabel 4. Rekapitulasi aktivitas siswa siklus I, II dan III Siklus Skor Rata-rata Kategori I 2,9 Kurang II 4,13 Baik III 4,75 Sangat Baik Aktivitas siswa mempengaruhi prestasi akademik maupun non akademik, tinggi rendahnya aktivitas siswa akan mendorong kemauan dalam pengembangan diri sehingga seseorang siswa akan menghasilkan sesuatu yang baru. Aktivitas siswa ini meliputi mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, bekerja sama dalam kelompok, menjawab pertanyaan guru dengan caranya sendiri, melakukan percobaan, hasil kerja kelompok/diskusi, mengikuti pembelajaran dengan menyenangkan dan berani mengemukakan pendapat/prestasi. Rekapitulasi hasil pengolahan data tentang aktivitas siswa selama 3 siklus dapat dilihat pada Tabel 4. Pengamatan Aktivitas Guru Aktivitas guru selama tiga siklus juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I 4,02 (80,5%) kategori baik, siklus II sebesar 4,49 (89,8%) kategori baik, dan siklus III sebesar 4,88 (97,8%) kategori sangat baik. Data tersebut menunjukkan bahwa guru dalam mengelola Pakem adalah sangat baik. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada kegiatan awal, inti, dan akhir sudah terlaksana sesuai dengan rencana yang disusun pada RPP dan mencerminkan Pakem. Meningkatnya aktivitas guru berpengaruh terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, dan menunjukan pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa. Salah satu pembelajaran bermakna adalah dengan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam mengembangkan daya imajinasinya untuk berfikir dan menemukan sendiri 84

hasil belajarnya melalui ekspremen dalam memecahkan masalah. Rekapitulasi hasil pengolahan data tentang aktivitas guru selama tiga siklus dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi aktivitas guru siklus I, II, dan III Siklus Skor rata-rata Katagori I 4,02 Baik II 4,49 Baik III 4,88 Sangat baik KESIMPULAN Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII MTsS Darul Aman Aceh Besar dalam mempelajari materi Pemanasan Global menggunakan pakem dengan nilai rata-rata kelas siklus I sebesar 65 (64,7%), siklus II sebesar 73 (76,5%), dan siklus III sebesar 80 (100%). Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan pakem pada materi Pemanasan Global terdapat siklus I, II, dan III masing-masing dengan skor 2,9 (57,5%), 4,13 (82,5%), dan 4,75 (95%). Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada materi Pemanasan Global terdapat peningkatan dengan rata-rata pada siklus I sebesar 4,02 (80,5%), siklus II 4,49 (89,8%), dan siklus III sebesar 4,88 (97,8%). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Yrama Widya. Depdiknas. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk SD dan MI. Jakarta. Depdiknas. Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakata. Rineka Cipta Djamarah dan Zain. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta. PT Rineka Cipta. Mulyana, Deddy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosdakarya. Subrata. 2008. Menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. (Online), (http://mbahbrata-edu.blogspot.com., diakses 6 Maret 2013). Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Sukmadinata, N. S. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosda Karya. Bandung. Sinar Baru. Sumiati dan Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima. Suyano dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 85