BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sosial sesuai dengan indicator yang dijasikan penelitian.dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, katakata,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan dan Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, kualitatif deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan beberapa hal sebagai berikut. kawasan prioritas dalam hal pengelolaan sampah. memilih tempat tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research) studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Suatu metode ilmiah dapat dipercaya apabila disusun dengan mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Metode adalah pedoman-pedoman, cara seseorang ilmuwan mempelajari dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut: 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Penelitian Deskriptif Kualitatif Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Dan biasanya penelitian deskriptif ini menggunakan metode survei (Atherton & Klemmack,1982). Penelitian deskriptif ini meliputi : 1) Penelitian yang menggambarkan karakteristik suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu. 2) Penelitian yang menggambarkan penggunaan fasilitas masyarakat. 3) Penelitian yang memperkirakan proporsi orang yang mempunyai pendapat, sikap, atau bertingkah laku tertentu. 4) Penelitian yang berusaha untuk melakukan semacam ramalan. 5) Penelitian deskriptif lain adalah penelitian yang mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. 48

digilib.uns.ac.id 49 Sedangkan penelitian kualitatif sendiri mengandung beberapa arti, diantaranya ialah, Penelitian kualitatif merupakan upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti (Jane Richie). Pengertian lain menurut Denzin dan Lincoln 1987, penelitian kualitatif ialah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Sehingga dapat disintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lainnya, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dan jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lainnya, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah dalam menafsirkan berbagai fenomena yang terjadi yang tentunya membawa dampak perubahan. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial-ekologi yang dialami masyarakat lokal sekitar kawasan Solo Baru yang merupakan daerah peri urban (masyarakat Madegondo) oleh adanya pengembangan pembangunan berkelanjutan kawasan Solo Baru commit yang to terus user meningkat. Di samping itu untuk

digilib.uns.ac.id 50 mengetahui apakah pengembangan wilayah tersebut sudah selayaknya sesuai prosedur yang ada atau apa sudah sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan pada umumnya. Serta untuk mengetahui perkembangan laju pembangunan kawasan Solo Baru. Maka, perspektif fenomenologis pun digunakan dalam penelitian ini. Perspektif ini mengarahkan bahwa apa yang dicari peneliti dalam kegiatan penelitiannya, bagaimana melakukan kegiatan dalam situasi penelitian, dan bagaimana peneliti menafsir beragam informasi yang telah digali dan dicatat, semuanya sangat tergantung pada perspektif teoritis yang digunakannya (Bogdan & Taylor, 1975). Fenomenologi memandang perilaku manusia, apa yang mereka katakan, dan apa yang mereka lakukan, adalah sebagai suatu produk dari bagaimana orang melakukan tafsir terhadap dunia mereka sendiri. Tugas penelitian kualitatif ialah untuk mengungkap proses tersebut dan untuk itu diperlukan pemahaman empatik dengan merasa berada dalam diri orang lain yaitu kemampuan untuk mereproduksi diri di dalam pikiran orang, perasaan, motif yang menjadi latar belakang kegiatannya. Sehingga peneliti berusaha melihat segalanya dari pandangan beragam orang yang terlibat dalam situasi yang menjadi sasaran studinya. Setiap peristiwa selalu harus dilihat dari beragam perspektif dari orangorang yang terlibat, baik secara aktif maupun pasif. Cara pandang ini membentuk simpulan multiperspektif yang menimbulkan makna intersubjektif, dengan memperhatikan beragam alasan mengapa dan bagaimana terjadinya tafsir makna mengenai suatu peristiwa. (HB. Sutopo, 2002:25-26).

digilib.uns.ac.id 51 3.2 Waktu Penelitian Penelitian mengenai transformasi sosial-ekologi pengembangan pembangunan berkelanjutan kawasan permukiman Solo Baru ini dilaksanakan pada jangka waktu: Hari/Tanggal : Rabu, 13 Maret 2013 Kamis, 13 Juni 2013 Pukul : Menyesuaikan. 3.3 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini meliputi wilayah desa Madegondo yang dipilih sebagai lokasi penelitian untuk mewakili dari beberapa daerah sekitar kawasan Solo Baru yang telah menjadi kawasan pemekaran kota mandiri atau kota satelit tersebut, yang telah menjadi daerah peri urban dengan berbagai transformasi yang mempengaruhinya, khususnya dalam penelitian ini transformasi sosial-ekologilah yang akan ditinjau lebih mendalam. Desa Madegondo sendiri terletak di kecamatan Grogol, kabupaten Sukoharjo. 3.4 Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain.sumber data utama dicacat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman, pengambilan foto. Data utama melalui wawancara atau pengamatan yang merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Pada penelitian kualitatif, kegiatan-

digilib.uns.ac.id 52 kegiatan ini di lakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh informasi yang di perlukan. (Moleong, 2002 : 112-113). Berbagai sumber data yang akan di manfaatkan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data Primer Data Primer yaitu data didapat langsung dari penelitian di lapangan. Yang merupakan keterangan atau fakta yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Data primer ini didapat dari observasi dan wawancara dengan masyarakat desa Madegondo, baik masayarakat Madegondo pada umumnya, maupun dengan tokoh masyarakatnya atau dengan pemerintah setempat dan dari beberapa pihak pengembang (developer). Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh data yang terkait dengan tema dan judul bahasan penelitian ini, diantaranya ialah : - Data monografi dan data demografi yang di dalamnya menjelaskan tentang aspek-aspek wilayah Solo Baru dan sapek kependudukan dari masyarakat sekitar yang terkena dampak dari pengembangan wilayah Solo Baru (masyarakat desa Madegondo). - Data sosial ekonomi dan ekologi dari instansi terkait serta dari masyarakat sekitar. Dan lain sebagainya - Data perencanaan tata ruang kota beserta kebijakan-kebijakan yang ditempuh pemerintah setempat, dan lain sebagainya.

digilib.uns.ac.id 53 2. Data Sekunder Data Sekunder yaitu data yang didapat secara tidak langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini sumber data sekunder yang di pakai adalah sumber tertulis seperti sumber buku, majalah ilmiah dan dokumendokumen dari pihak yang terkait mengenai masalah yang penulis angkat. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Teknik observasi atau pengamatan setiap kegiatan digunakan untuk melakukan penggalian data dari sumber data secara sistematik yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar, yang selanjutnya digunakan untuk pengukuran. Pengumpulan data dengan cara, peneliti atau dalam hal ini penulis, terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mengamati laju pembangunan kawasan Solo Baru ditambah juga dengan data-data yang ada yang berkaitan dengan perubahan atau transformasi sosial-ekologi yang terjadi di masyarakat lokal sekitar kawasan Solo Baru beserta (masyarakat desa Madegondo khususnya) yang notabene telah menjadi wilayah peri urban. Dalam penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan dimana observer tidak ikut di dalam kehidupan objek yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Dengan demikian pengamat

digilib.uns.ac.id 54 akan lebih mudah mengamati kemunculan tingkah laku yang diharapkan. 2. Wawancara Pada dasarnya wawancara merupakan usaha menggali keterangan atau informasi dari orang lain. Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawabanjawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder, kamera video, dan sebagainya). Dalam penelitian, wawancara dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut sebagai teknik wawancara mendalam (Indepth Interview). Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open-ended, yang mengarah kepada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam. (HB. Sutopo, 2002:59). Wawancara yang ditujukan kepada masyarakat desa Madegondo, beserta beberapa tokoh yang dianggap sebagai tokoh masyarakat atau yang dituakan maupun nekas para pemilik lahan, serta instansi pemerintahan setempat yang terkait dengan bahasan penelitian ini dan juga beberapa elemen masyarakat lainnya. Teknik pengumpulan data melalui wawancara ini tidak dilakukan secara ketat dan terstruktur, tertutup dan formal, tetapi lebih menekankan pada suasana

digilib.uns.ac.id 55 akrab dengan mengajukan pertanyaan terbuka. Cara pelaksanaan wawancara yang lentur dan longgar ini mampu menggali dan menangkap kejujuran informan dalam memberikan informasi yang sebenarnya. Wawancara tidak hanya terikat pada informan yang ada dilokasi penelitian saja, tetapi juga dengan pihak lain yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Dalam metode ini, rencananya peneliti akan mengadakan tanya jawab langsung dengan responden di wilayah desa Madegondo dan beberapa pihak terkait (developer maupun instansi pemerintah setempat). 3. Study Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Akan tetapi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pencatatan-pencatatan atau pengutipan dari dokumen yang ada dilokasi penelitian. Penelitian ini juga berfungsi untuk memperoleh data sekunder yang diperlukan, khususnya sebagai teknik pengumpulan data. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer, jika dokumen ini berasal atau ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, sedangkan dokumen sekunder, jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang lain. Otobiografi adalah contoh dokumen primer dan biografi seseorang adalah contoh dokumen sekunder. Dokumen dapat berupa buku harian, catatan khusus, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan khusus (case records), dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya. Dalam penelitian

digilib.uns.ac.id 56 kualitatif teknik ini berfungsi sebagai alat pengumpul data utama, karena pembuktian hipotesanya dilakukan secara logis dan rasional melalui pendapat, teori atau hukum-hukum yang diterima keberadaanya, baik yang menolak maupun yang mendukung hipotesa tersebut. 3.6 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan unit analisis yaitu objek yang akan diteliti. Populasi yang diambil dalam penelitian ini ialah para warga masyarakat desa Madegondo, beserta tokoh masyarakatnya serta perangkat pemerintahan setempat dan beberapa pihak pengembang (developer) terkait. Sebagaimana diketahui bahwa wilayah tersebut telah menjadi wilayah yang dinilai paling dominan terkena dampak dari adanya pengembangan wilayah yaitu kawasan Solo Baru. 1. Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah.beberapa warga masyarakat dari desa Madegondo beserta tokoh masyarakatnya serta perangkat pemerintahan setempat, ditambah dengan pihak pengembang (developer) terkait. Dalam penelitian kualitatif sampel dapat mewakili populasi, sehingga berfungsi untuk menggali beragam informasi yang penting yang dibutuhkan peneliti di lapangan.

digilib.uns.ac.id 57 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling, siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul data, dalam penelitian ini peneliti sendiri, yang menurut dia sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Ukuran sampel tidak dipersoalkan sebagaimana di dalam accidental sampling. Perbedaanya terletak pada pembatasan sampel dengan hanya mengambil unit sampling yang sesuai dengan tujuan penelitian. 3.7 Validitas Data Validitas data ini merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Dalam penelitian ini, untuk menguji keabsahan data yang terkumpul, peneliti menggunakan teknik trianggulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data atau trianggulasi sumber. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton 1987: 331). Dalam triangulasi sumber digunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh kemudian diuji keabsahannya dengan cara yaitu membandingkan data hasil wawancara antara informan yang satu dengan

digilib.uns.ac.id 58 informan yang lain. Kemudian membandingkan hasil wawancara tersebut dengan data hasil pengamatan penelitian. Dengan demikian diharapkan mutu dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian ini menjadi valid dengan membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. (HB. Sutopo, 2002:78-79). 3.8 Analisis Data Analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilihmilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif. Dalam model ini ada tiga komponen analisis yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk lebih jelasnya masingmasing tahap dijabarkan sebagai berikut: 1. Reduksi Data Reduksi Data merupakan proses seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan dan abstraksi data dari field note. Proses ini berlangsung secara terus-menerus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya reduksi data berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan

digilib.uns.ac.id 59 (meski mungkin tidak disadari sepenuhnya) tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan khusus, menyusun pertanyaan penelitian dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan digunakan. Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh dilapangan. Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti juga membuat coding, memusatkan tema, menentukan batasan-batasan permasalahan dan juga menulis memo. Proses ini berlangsung secara terus-menerus. Sampai laporan akhir penelitian selesai disusun. Secara ringkasnya reduksi data tersebut adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus membuang halhal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. 2. Penyajian Data Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan peneliti dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logika dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bisa mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut.

digilib.uns.ac.id 60 Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pernyataan peneliti, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskriptif mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian ini merupakan narasi yang disusun dengan pertimbangan permasalahan-permasalahan yang ada dengan menggunakan logika peneliti. Yang banyak terjadi dimasa lalu, penyajian data tetap berupa kalimat-kalimat panjang atau cerita yang banyak berbeda dengan catatan lengkap yang diperoleh dari lapangan. 3. Penarikan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data. Jika disimpulkan dirasa kurang mantap, maka penulis akan menggali dalam field note, tetapi jika dalam field note belum diperoleh data yang diinginkan maka penulis mencari data lagi dilapangan. Kesimpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Kesimpulan akhir yang ditulis merupakan rangkaian keadaan dari yang belum jelas kemudian meningkat sampai pada pertanyaan yang telah memiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap fenomena yang ada. (Sutopo, 2002: 91-93). 3.9 Kerangka Berpikir

digilib.uns.ac.id 61 Pembangunan adalah suatu proses perubahan yang direncanakan ntuk mencapai tujuan yang lebih baik bagi masyarakat demi meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat dan dilakukan dengan norma-norma atau nilai-nilai tertentu. Pembangunan yang baik, merupakan pembangunan yang tetap memperthatikan dan berpedoman pada tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang dan tanpa mengabaikan kebutuhan di kelak masa depan. Sehingga hasil dari pembangunan dapat dirasakan manfaatnya oleh generasi masa kini dan generasi masa mendatang. Dan pembangunan yang seperti itulah yang disebut sebagai pembangunan berkelanjutan, yang akhir-akhir ini mulai mendapat perhatian dari berbagai negara di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Dalam penelitian ini, kita akan melihat tentang pembangunan suatu kota baru (kota satelit) yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu agar terwujud sebagai kota yang benar-benar mampu mencukupi kebutuhan masyarakatnya. Solo Baru, merupakan suatu wilayah yang dirintis untuk menjadi kota baru (kota satelit) yang lahir di tengah-tengah kecamatan Grogol ini sebenarnya merupakan wilayah pemekaran dari pusat kota yaitu kota Surakarta. Dengan adanya kawasan kota Solo Baru ini diharapkan akan menjadi penghubung antara kota Surakarta dengan wilayah Sukoharjo. Tentunya pengembangan suatu kawasan/kota juga dilatarbelakangi oleh berbagai tujuan yang diharapkan dapat tercapai lewat pembangunan ini. Dan dari sinilah, kita akan melihat seperti apakah sebenarnya pengembangan pembangunan kawasan Solo Baru tesebut, dan apakah tujuan dari pembangunan

digilib.uns.ac.id 62 tersebut (tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan). Serta siapa dan bagaimanakah peran aktor-aktor atau pelaku pembangunan tersebut, serta bagaimana planning atau perencanaan konsep pembangunannya. Dilanjutkan dengan seperti apakah langkah/proses pembangunan kawasan tersebut apakah benar-benar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Serta bagaimanakah dampak-dampak dari pembangunan tersebut (sosial, ekonomi, lingkungan) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Terakhir, dari keseluruhan alur pengembangan pembangunan kawsan Solo Baru tersebut akan kita lihat dengan apa yang disebut sebagai kajian Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. Karena pembangunan akan dinilai baik dan berhasil bila mampu mencapai ketiga indikator tujuan pembangunan berkelanjutan (ekonomi, sosial dan lingkungan) serta dampak/hasilnya pun dapat dinikmati oleh generasi masa kini tanpa mengabaikan kebutuhan generasi mendatang, dan pembangunan tersebut sudah selayaknya dilaksanakan atas kerja sama berbagi pihak (pemkab, pihak swasta/pengembang, serta peran serta masyarakat) demi tercapai kesejahteraan bersama masyarakat dan lingkungan sebagai garis besar tujuan utamanya. Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat dari skema kerangka berpikir di bawah ini. 3.10 Skema Kerangka Berpikir

digilib.uns.ac.id 63 Gambar 3.1. skema kerangka berpikir penelitian transformasi sosial-ekologi dengan adanya pembangunan Pengembangan Pembangunan Wilayah Kawasan Solo Baru Aktor Pembangunan: (Developer, Instansi Pemerintah Setempat, Elemen Masyarakat). Perencanaan Pengembangan Solo Baru. Proses Pengembangan Solo Baru. Tujuan Pengembangan Kawasan Solo Baru. Transformasi masyarakat Madegondo adanya Pengembangan Kawasan Solo Baru (sosial, ekonomi, ekologi) Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan.