BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I 1.1 Latar Belakang

poster di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia semakin hari semakin berkembang. Sektor pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Observasi pada beberapa TK Kelompok B di Kota Bandung pada bulan Oktober

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi bayi dan perkembangannya di kemudian hari. ASI dipercaya dapat menguatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN bab XIII, pasal 31 ayat (1) dan (2) bahwa: Tiap-tiap warga negara berhak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) Konsep Proposal Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mengikuti perkuliahan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Efek domino dari fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

Banyak faktor yang membuat kegiatan ASI eksklusif ini tidak berjalan dengan baik, padahal menurut standar kesehatan dunia WHO, bayi harus diberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia berhak mendapatkan atau memperoleh pendidikan sehingga pada gilirannya ia menjadi manusia yang berbudaya tinggi dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat (Yamin, 2012). Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (10), Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal di pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan formal, nonformal dan informal adalah bagian dari continuing education dan lifelong education, ketiga-tiganya tidak dapat terpisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri (Kamil, 2009). Ketika seseorang memilih pendidikan formal, kemudian berhenti pada satu titik tertentu karena pendidikan formal dibatasi kesempatan dan waktu, atau ia tidak diperkenankan untuk memperoleh pendidikan formal karena usia, atau putus pendidikan formal (putus sekolah). Menurut data PAUDNI tahun 2014, tercatat ada 7,39 juta masyarakat putus sekolah di Indonesia dan 56% penyebab utamanya adalah faktor kekurangan biaya. Masyarakat putus sekolah tersebar hampir diseluruh daerah di Indonesia, tidak sedikit pula masyarakat yang putus sekolah namun sudah tidak dapat melanjutkan pendidikan melalui sekolah formal karena usianya telah melampaui batas usia sekolah. Namun berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, dari angka 7,39 juta masyarakat putus sekolah di Indonesia, 40% diantaranya berdomisili di kota Jakarta. Fakta tersebut sangat mempengaruhi posisi kualitas sumber daya manusia untuk Indonesia. Pemerintah Indonesia telah melakukan banyak hal untuk menyikapi hal tersebut, seperti mencanangkan program kartu Indonesia pintar dan program wajib belajar 12 tahun yang merupakan program lanjutan wajib belajar 6 tahun dan wajib belajar 9 tahun yang telah dilaksanakan sebelumnya. Namun menurut liputan yang dilakukan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Anies Baswedan saat melakukan kunjungan ke Yayasan 1

Pemimpin Anak Bangsa (2015), hal-hal tersebut dirasa tidak cukup karena begitu banyaknya masalah yang harus ditangani, perlu adanya bantuan dari pihak lain khususnya dari masyarakat. Maka peran pendidikan nonformal sangat dibutuhkan untuk membantu menyikapi masalah pendidikan di Indonesia khususnya perihal masyarakat putus sekolah. Dengan melihat hal tersebut, Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB) hadir sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) independen yang tidak memungut biaya sepeserpun dari masyarakat putus sekolah yang ingin melanjutkan belajar lagi serta memegang teguh prinsip kejujuran. YPAB menawarkan berbagai layanan pendidikan untuk masyarakat khususnya pendidikan kesetaraan ujian paket A, B dan C. Pada saat ini, Yayasan Pemimpin Anak Bangsa telah memiliki kurang lebih 225 peserta didik dan menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan Andri Rizki Putra yang merupakan pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa, setiap peserta didik setidaknya membutuhkan kurang lebih dua juta rupiah setiap tahunnya untuk memenuhi segala kebutuhan belajar mengajarnya. Sedangkan selama ini sumber pemasukan terbesar Yayasan Pemimpin Anak Bangsa hanya berasal dari perusahaan swasta yang telah menjalin kerja sama saja, serta beberapa dari donasi para relasi terdekat relawan namun dengan jumlah yang tidak besar. Maka dengan melihat kebutuhan tersebut, Yayasan Pemimpin Anak Bangsa sangat memerlukan dukungan yang besar dari khalayak luas untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya dapat melalui program yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa yaitu Mari Donasi, yaitu sebuah program yang memberikan wadah untuk masyarakat yang ingin memberikan sebagian uangnya untuk masyarakat putus sekolah melalui yayasan ini sebagai perantara. Namun saat ini, partisipasi serta kepedulian masyarakat dalam program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa masih sangat kurang. Kebanyakan pemasukan dari program Mari Donasi hanya berasal dari kerabat terdekat relawan Yayasan Pemimpin Anak Bangsa saja. Maka dirasa perlu diadakannya sebuah kampanye sosial untuk mengajak masyarakat untuk berpartisipasi lebih dalam program Mari Donasi dengan 2

Yayasan Pemimpin Anak Bangsa mengingat bahwa menurut hasil survey yang dikeluarkan oleh McKinsey & Company, Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara dengan perilaku konsumerisme tertinggi di dunia dengan perolehan angka 125, yang di mana rata-rata negara di dunia hanya 98. Serta kota Jakarta pun disebut sebagai kota paling konsumtif di Indonesia, dan perilaku konsumtif serta materialisme merupakan dampak dari perilaku hedonisme yang marak di era global ini. Diharapkan dengan adanya kampanye ini, masyarakat dapat mengurangi perilaku hedonism yang ada dalam dirinya dengan rutin memberikan sebagian uangnya kepada yang lebih membutuhkan melalui Yayasan Pemimpin Anak Bangsa sebagai perantara, dan secara tidak langsung pun masyarakat telah ikut membantu serta telah menjadi solusi kecil untuk mengatasi pendidikan di Indonesia. 1.2 Permasalahan 1.2.1 Identifikasi Masalah Dalam tugas akhir ini, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan di angkat, yaitu: a. Banyaknya jumlah presentase masyarakat putus sekolah di Indonesia. b. Diperlukan jalan keluar alternatif untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia khususnya dalam mengurangi presentase masyarakat putus sekolah. c. Semakin meningkatnya kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. d. Kurangnya pengetahuan dan awareness serta partisipasi masyarakat akan program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. e. Kota Jakarta yang dikenal sebagai kota paling konsumtif di Indonesia. Dan perilaku konsumtif merupakan salah satu dampak dari perilaku hedonisme. 1.2.2 Rumusan Masalah Dalam tugas akhir ini, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan di angkat, adalah: 3

a. Bagaimanakah strategi kampanye sosial yang dapat mengedukasi masyarakat perihal program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa? b. Bagaimanakah rancangan media visual yang tepat untuk mendukung kampanye sosial guna mengedukasi masyarakat perihal program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa? 1.3 Ruang Lingkup Berdasarkan identifikasi masalah diatas, batasan yang akan dilakukan selama penelitian ini adalah merancang kegiatan kampanye yang dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap program Mari Donasi yang dilaksanakan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. Penelitian dilaksanakan kirakira selama 8 bulan terhitung sejak November 2015 di sekitar lokasi rumah belajar Yayasan Pemimpin Anak Bangsa serta wilayah Jakarta. Primary target yang disasar adalah laki-laki dan perempuan dewasa dini dengan usia 22-30 tahun, yang berprofesi sebagai karyawan maupun wirausahawan yang telah memiliki penghasilan tetap dengan kelas sosial menengah keatas, serta secondary target yang disasar adalah laki-laki dan perempuan dengan usia 18-21 tahun yang merupakan usia peralihan dari remaja ke dewasa dini yang kebutuhannya masih ditanggung oleh orang tua. Perlu digarisbawahi bahwa penelitian ini merupakan penelitian skala kecil sehingga tidak dapat digeneralisasikan terhadap wilayah lainnya namun hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pilihan strategi untuk permasalahan yang diangkat. 1.4 Tujuan Perancangan Tujuan perancangan meliputi dua bagian yaitu Tujuan Umum dan Tujuan Khusus, adapun tujuan tersebut adalah : 1.4.1 Tujuan Umum a. Untuk menemukan strategi kampanye sosial yang tepat agar dapat mengedukasi masyarakat perihal program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. 4

b. Untuk merancang media visual yang tepat agar dapat mengedukasi masyarakat perihal program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. 1.4.2 Tujuan Khusus Merancang kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat perihal program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. 1.5 Manfaat Perancangan 1.5.1 Bagi Masyarakat Umum Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran serta partisipasi masyarakat terhadap program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa serta mengurangi tingkat konsumerisme yang ada pada diri masyarakat. 1.5.2 Bagi Akademis Dapat dijadikan referensi untuk penelitian dalam pendidikan nonformal khususnya pendidikan kesetaraan paket A, B dan C serta dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya masyarakat putus sekolah. 1.5.3 Bagi Penulis dan Rekan-rekan Seprofesi Menjadikan perancangan tugas akhir ini sebagai pengalaman penting dan portfolio yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perusahaan yang akan menjadi tempat kerja penulis, serta dapat meningkatkan kemampuan serta pengetahuan penulis. Juga dapat dijadikan bahan pembanding atau referensi bagi rekan-rekan seprofesi. 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan untuk menyempurnakan data dalam perancangan kampanye sosial Mari Donasi Yayasan Pemimpin Anak Bangsa adalah metode 5

penelitian kualitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono dalam Memahami Penelitian Kualitatif (2014:1) mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (apa adanya, tidak dimanipulasi), di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisa data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif umumnya tidak bersifat general. 1.6.2 Cara Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa langkah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Observasi Marshall dalam Sugiyono (2014:64) mengemukakan bahwa melalui observasi, peneliti dapat belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Metode ini merupakan praktek dimana peneliti mengamati langsung keadaan dan aktivitas pada sample khalayak sasaran serta kegiatan yang berlangsung pada lokasi Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. b. Wawancara Menurut Stainback dalam Sugiyono (2014:72) dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Kegiatan wawancara dilakukan kepada narasumber yang ahli pada bidangnya, seperti Andri Rizki Putra selaku pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa untuk mengetahui lebih dalam perihal product knowledge serta latar belakang permasalahan dengan jelas. Wawancara juga dilakukan kepada beberapa sample khalayak sasaran yaitu laki-laki dan perempuan dewasa dini dengan usia 22-30 tahun. 6

c. Sampling Menurut Dr. Didit Widiatmoko Soewardikoen, M.Sn pada bukunya Metodologi Penelitian Visual (2013:24), sampling adalah sebagian dari populasi dapat mewakili karakteristik suatu populasi. Kegiatan sampling harus dapat mewakili populasi, karena apa yang dipelajari dari sampel tersebut adalah kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi. Pada penelitian ini, sampling yang akan dilakukan adalah random sampling, dimana sampel diambel secara acak tanpa memperhatikan strata maka populasi dianggap homogen. Random sampling dilakukan untuk mengetahui wilayah Jakarta bagian manakah yang dapat menjadi lokasi yang paling efektif untuk dijalankannya kampanye Mari Donasi Yayasan Pemimpin Anak Bangsa tersebut. d. Studi Pustaka Studi pustaka adalah suatu pembahasan yang didasari pada bukubuku referensi yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun sebagai dasar dalam menganalisa dan mendesain suatu struktur. Studi pustaka akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan pengarah dalam penelitian perancangan kampanye sosial tugas akhir penulis. Studi pustaka yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah studi pustaka mengenai pendidikan nonformal di Indonesia serta perkembangan psikologi dewasa madya. Studi pustaka pada perancangan kampanye Mari Donasi Yayasan Pemimpin Anak Bangsa digunakan sebagai dasar pemikiran dan panduan dalam penelitian. 1.6.3 Metode Analisis Data Dari topik yang mengangkat Perancangan Kampanye Sosial Mari Donasi Yayasan Pemimpin Anak Bangsa, penulis menggunakan pendekatan sebagai berikut: a. Metode Analisis SWOT Penulis akan mengamati beberapa model kampanye serupa yang telah dilakukan sebelumnya dan kemudian akan dianalisis melalui metode analisis 7

SWOT. Mengacu pada definisi yang dikemukakan oleh Kotler (2008:88), metode analisis SWOT adalah bentuk dari evaluasi secara menyeluruh mengenai kekuatan kelemahan, kesempatan, dan ancaman sebuah perusahaan. 1. Strength Merupakan faktor-faktor internal kekuatan dan keunikan dari sebuah perusahaan. Faktor-faktor tersebut meliputi kemampuan internal perusahaan dan juga kelebihan-kelebihan atau faktor positif yang dimiliki oleh suatu perusahaan. 2. Weakness Meliputi keterbatasan internal perusahaan, kekurangan-kekeurangan dari halhal negative yang dimiliki perusahaan yang bisa mengganggu kinerja perusahaan. 3. Opportunity Merupakan peluang yang muncul atau yang akan muncul dari faktor eksternal. 4. Threat Merupakan faktor pengancam yang sekiranya dapat mengganggu atau menjadi penghalang sebuah produk untuk berkembang. b. Metode AISAS AISAS adalah proses seseorang yang memperhatikan sebuah produk, layanan atau iklan (Attention), menimbulkan ketertarikan (Interest) sehingga muncul keinginan untuk mengumpulkan informasi (Search) tentang hal tersebut. Seseorang tersebut kemudian membuat penilaian secara keseluruhan berdasarkan informasi yang telah didapatkan, dan akan bertindak sesuai dengan hal yang ada dalam layanan atau iklan tersebut. Setelah itu, seseorang tersebut akan menjadi penyampai informasi dengan berbicara pada orang lain atau meneruskan pesan tersebut (Sharing) (Sugiyana, 2011). Pada penelitian ini metode AISAS digunakan untuk mengetahui media apakah yang paling cocok dalam perancangan kampanye sosial Mari Donasi Yayasan Pemimpin Anak Bangsa 8

1.7 Skema Perancangan LATAR BELAKANG Kurangnya partisipasi serta kesadaran masyarakat akan Yayasan Pemimpin Anak Bangsa yang menawarkan pendidikan nonformal gratis bagi masyarakat terutama masyarakat putus sekolah yang tidak pada usia sekolah. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana strategi yang efektif untuk mengkampanyekan program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa? 2. Bagaimana visualisasi yang tepat untuk mendukung kampanye sosial guna mengedukasi masyarakat perihal program Mari Donasi yang ditawarkan oleh Yayasan Pemimpin Anak Bangsa? PENGUMPULAN DATA OBSERVASI Peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas peralihan dewasa dini ke dewasa madya (24-30 tahun) di Jakarta WAWANCARA Founder YPAB Dinas Sosial Khalayak sasaran Peserta didik YPAB STUDI LITERATUR Buku, jurnal, artikel, skripsi mengenai fenomena yang diangkat. Teori kampanye, teori segmentasi khalayak sasaran, teori media, teori psikologi teori komunikasi, teori desain komunikasi visual Analisis Target Audience (AOI) ANALISIS Analisis SWOT Matriks SWOT Analisis Kampanye Sejenis Analisis Media (AISAS) PERANCANGAN Strategi Perancangan Kampanye Sosial Mari Donasi Yayasan Pemimpin Anak Bangsa VISUALISASI STRATEGI KESIMPULAN DAN SARAN Bagan 1.1 Kerangka Perancangan 9

1.8 Sistematika Penelitian Dalam penulisan, dibutuhkan sistematika penulisan agar perancangan yang ditulis lebih terperinci dan memudahkan dalam menguraikan masing-masing bab. Bab bab tersebut adalah : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang permasalahan pendidikan di Indonesia serta perilaku hedonisme yang ada di kalangan masyarakat Jakarta, permasalahan yang ada dalam ruang lingkup, tujuan perancangan kampanye sosial dan manfaat, metodologi yang digunakan untuk mendukung perancangan kampanye sosial, hingga pembabakan. BAB II LANDASAN PERANCANGAN Landasan perancangan berisi teori-teori yang akan digunakan untuk dasar pemikiran perancangan kampanye sosial. Teori yang digunakan adalah teori-teori dasar kampanye, teori uji coba rencana kampanye, teori media dalam kampanye, teori dasar pendidikan, teori pendidikan nonformal, teori segmentasi khalayak sasaran, teori psikologi khalayak sasaran, teori komunikasi serta teori desain komunikasi visual. BAB III DATA DAN ANALISIS Data dan analisis masalah berisi data pemberi proyek, data fenomena, data hasil observasi, data hasil kuesioner, data hasil wawancara, data khalayak sasaran, data mengenai kegiatan kampanye serupa, analisis SWOT dan AISAS beserta analisisnya. BAB IV KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN Konsep dan hasil perancangan menjelaskan konsep perencanaan kampanye sosial dalam Upaya Memperkenalkan Pendidikan Nonformal Gratis Yayasan Pemimpin Anak Bangsa hingga hasil akhir. BAB V PENUTUP Penutup berisi kesimpulan dan saran. 10