136 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini membahas bagaimana suatu perusahaan menetapkan kebijakan hutang terhadap para investornya terutama pada pemegang saham institusional sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan cara menguji Struktur Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Otomotif yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Struktur Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang perusahaan pada Industri Otomotif periode 2008-2009. a. Perkembangan struktur kepemilikan institusional pada industri Otomotif periode 2008-2012 relatif stabil dan tidak terlalu berfluktuasi, dimana setiap peningkatan maupun penurunan tidak terlalu besar. Dapat dilihat bahwa kepemilikan institusional tertinggi periode 2008-2012 dimiliki oleh PT. Astra Otoparts Tbk dan PT. Indospring Tbk sedangkan kepemilikan institusional terendah dimiliki oleh PT. Multi Prima Sejahtera Tbk. b. Perkembangan kebijakan hutang yang dinilai dengan debt to equity ratio (DER) pada industri Otomotif periode 2008-2012 cukup stabil atau tidak mengalami perubahan yang terlalu besar kecuali pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk yang mengalami penurunan periode 2008-
137 2012. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan hutang yang terus mengalami fluktuasi. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memiliki nilai DER paling tinggi periode 2008-2012. Sedangkan perusahaan yang dimiliki nilai DER paling rendah dari tahun 2008-2012 adalah PT. Multi Prima Sejahtera Tbk dan PT. Sugih Energy Tbk. 2. Perkembangan Nilai Perusahaan (PBV) pada Industri Otomotif periode 2008-2012. Perkembangan nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan Price to Book Value (PBV) pada industri Otomotif periode 2008-2012 yang stabil, akan tetapi dapat dilihat terjadinya peningkatan yang tinggi dan hal ini disebabkan karena adanya peningkatan yang cukup signifikan pada harga saham perusahaan. Price to Book Value tertinggi dimiliki oleh PT. Goodyaear Indonesia Tbk dan Price to Book Value terendah dimiliki oleh PT. Astra Internasional, Tbk, PT. Indo Kordsa Tbk, PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, dan PT. Sugih Energy Tbk. 3. Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Otomotif periode 2008-2012 secara Simultan. Hasil pengolahan data secara simultan diperoleh hasil bahwa struktur kepemilikan institusional (X 1 ), dan kebijakan hutang (X 2 ), terhadap nilai perusahaan (Y) memiliki hubungan yang positif dengan berkorelasi yang lemah. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan tingkat signifikansi 5% diperoleh bahwa H 0 ditolak dan H a diterima artinya terdapat pengaruh yang
138 signifikan secara simultan antara struktur kepemilikan institusional (X 1 ) dan kebijakan hutang (X 2 ) terhadap nilai perusahaan (Y). 4. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Otomotif periode 2008-2012 secara Parsial. a. Berdasarkan hasil penelitian, hubungan antara struktur kepemilikan institusional (X 1 ) terhadap nilai perusahaan (Y) memiliki hubungan yang lemah dengan hasil uji t untuk struktur kepemilikan institusional (X 1 ) terhadap nilai perusahaan (Y) diperoleh hasil bahwa H 0 ditolak dan H a diterima, yang artinya terdapat pengaruh positif signifikan antara struktur kepemilikan institusional (X 1 ) dan nilai perusahaan (Y). b. Berdasarkan hasil penelitian, hubungan antara kebijakan hutang (X 2 ) terhadap nilai perusahaan (Y) memiliki hubungan yang lemah dan berlawanan arah dengan hasil uji t untuk kebijakan hutang (X 2 ) terhadap nilai perusahaan (Y) diperoleh hasil bahwa H 0 diterima dan H a ditolak, yang artinya terdapat pengaruh negatif signifikan antara kebijakan hutang (X 2 ) dan nilai perusahaan (Y). 5.2 Saran Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut: 1. Pemilihan variabel yang mempengaruhi Nilai Perusahaan hanya dari dua aspek, yaitu Struktur Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang. 2. Unit analisis penelitian terbatas pada Sektor Otomotif saja.
139 Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Peneliti memberikan beberapa saran untuk menjadi bahan masukan bagi pihak terkait, antara lain sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan Perusahaan diharapkan dapat menjaga kestabilan hutangnya. Karena kenaikan hutang dapat dilihat investor sebagai signal yang baik tentang perusahaan dimasa yang akan datang. Diharapkan juga agar perusahaan dapat memberikan informasi laporan keuangan perusahaan yang benar dan dapat di pertanggungjawabkan, sehingga dapat membantu investor untuk melakukan investasi yang tepat 2. Bagi investor dan calon investor Bagi investor dan calon investor yang ingin menginvestasikan sahamnya pada suatu perusahaan diharapkan lebih cermat dan teliti yaitu dengan melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan yang akan dipilih baik dari faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan. Disamping itu investor dapat memperhatikan struktur kepemilikan institusional suatu perusahaan karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan struktur kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan secara signifikan. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan diharapkan investor dapat menyusun portofolio investasinya secara optimal agar dapat memaksimalkan return dengan tingkat risiko tertentu.
140 3. Bagi peneliti selanjutnya Keterbatasan penelitian ini hanya pada faktor struktur kepemilikan institusional, kebijakan hutang dan nilai perusahaan juga penelitian ini hanya meneliti industri otomotif saja, sehingga diharapkan untuk penelitian selajutnya agar meneliti faktor lain selain ketiga faktor diatas, misalnya ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan, juga pada industri lain selain industri otomotif misalnya, pada industri rokok atau industri pertambangan. Karena industri ini berdasarkan fenomena yang ada memiliki dampak cukup besar terhadap perekonomian, disamping itu keadaan industri ini banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang ditetapkan terhadap kedua industri tersebut.