Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi
A. LATAR BELAKANG Pembangunan rumah sakit tersebut seharusnya dimulai bulan agustus, tetapi dikarenakan terdapat pekerjaan persiapan pembangunan dan lain-lainnya maka pembangunan strukturnya baru dapat berjalan pada tanggal 25 September 2013. Hal ini menimbulkan keterlambatan pembangunan kurang lebih selama 1 bulan. Berikut contoh bagannya : Jadwal Proyek Normal Agustus September Selesai Jadwal Percepatan Proyek September Dipercepat
B. RUMUSAN MASALAH Berapakah durasi total proyek setelah dipercepat menggunakan metode Time Cost Trade Off? Berapakah total biaya yang harus dikeluarkan setelah diterapkan metode Time Cost Trade Off? C. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui durasi optimum proyek setelah dipercepat menggunakan metode Time Cost Trade Off. Dapat diketahui jumlah total biaya terendah yang dikeluarkan untuk mempercepat durasi pembangunan perluasan RSPG. D. BATASAN MASALAH Metode percepatan yang digunakan adalah Time Cost-Trade Off. Harga satuan tidak berubah selama pelaksanaan proyek. Biaya yang timbul akibat percepatan antara lain : pertambahan biaya untuk pengawas, mobilisasi, upah dan overhead.
E. MANFAAT PENELITIAN Meskipun terdapat penambahan biaya untuk lingkup pekerjaan yang dipercepat, penambahan tersebut dapat ditekan lagi sehingga dapat memberikan gambaran pemilihan alternatif percepatan dalam membangun proyek tersebut maupun proyek sejenis lainnya.
Perumusan Masalah : 1 Berapakah durasi total proyek setelah dipercepat menggunakan metode Time Cost Trade Off? 2 Berapakah total biaya yang harus dikeluarkan setelah diterapkan metode Time Cost Trade Off? Studi Literatur Pengumpulan data : Time Schedule dan RAB Membuat Network Diagram berdasarkan aktivitas pekerjaan primer Penentuan Normal Cost dan Normal Duration Penentuan alternatif percepatan : penambahan jam kerja, penambahan tenaga kerja, penambahan alat berat Perhitungan Crash Cost dan Crash Duration A
A Perhitungan Cost Slope Iterasi lintasan kritis berdasarkan cost slope terendah dengan program QM Diketahui alternatif-alternatif total durasi beserta total biaya percepatan Pemilihan total durasi yang memberikan total biaya percepatan terendah Kesimpulan
A. RENCANA JADWAL PROYEK Rencana jadwal proyek yang diperoleh dari PT. Adhi Karya berupa microsoft project dan microsoft excel. Dengan data waktu pelaksanaan proyek yang didapat tersebut, selanjutnya dapat diketahui hubungan aktivitas satu dan aktivitas lain dengan menguraikan seluruh pekerjaan menjadi suatu kelompok-kelompok pekerjaan sehingga dapat diketahui ketergantungan masing-masing pekerjaannya. B. MEMBUAT NETWORK DIAGRAM Setelah didapatkan hubungan antar aktivitas, serta durasi masingmasing aktivitas. Langkah selanjutnya yaitu membuat jaringan kerja (Network Planning). Jaringan kerja dibutuhkan untuk mengurutkan proses proyek dari pekerjaan awal sampai dengan pekerjaan finishing akhir, serta merupakan langkah krusial untuk mendapatkan lintasan kritis dari proyek tersebut. Berikut adalah contoh sebagian network diagram yang telah dibuat berdasarkan pekerjaan yang ditinjau :
C. NORMAL COST DAN NORMAL DURATION Data Normal Duration dan Normal Cost didapatkan dari Rencana Anggaran dan Biaya Proyek.
D. PENENTUAN ALTERNATIF PERCEPATAN Rencana crashing atau skenario crashing dilakukan berdasarkan kebutuhan sumber daya pada tiap-tiap pekerjaan agar durasinya dapat dipercepat. Tetapi dapat juga berdasarkan lama durasi dan besar volume pekerjaannya. Pada waktu melakukan skenario crashing pada proyek ini, alternative percepatan yang digunakan ada dua (2) alternative, yaitu penambahan tenaga kerja dan penambahan jam kerja. Dengan asumsi : Tidak ada kesulitan dalam mendatangkan tenaga kerja karena tenaga kerja yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek. Menambah jam kerja tidak ada masalah dalam area sekitar lapangan. Berikut adalah tabel yang menunjukkan alternatif percepatan :
E. CRASH COST DAN CRASH DURATION Crash Duration = Crash Cost Penambahan Jumlah Pekerja = (Biaya Pekerja x Jumlah Pekerja Total x Durasi Percepatan) + Biaya Penambahan Pekerja + Biaya Bahan Crash Cost Penambahan Jam Kerja = (Upah/hari x durasi crash x jumlah pekerja) + (biaya bahan x volume pekerjaan) Diambil contoh yaitu pekerjaan galian dengan volume pekerjaan sebesar 1513,208 m 3, durasi penyelesaian normalnya adalah 25 hari dengan jumlah pekerja normal sebanyak 25 orang dan biaya per orang adalah Rp 50.000,00/hari. Direncanakan akan ditambahkan tenaga kerja sebanyak 25 orang dengan produktivitas pekerja baru sama dengan produktivitas pekerja lama yaitu 2,5 m 3 /hari/orang yang mengakibatkan biaya penambahan sebesar Rp 101.250,00. Pertamatama dicarilah produktivitas crashnya yaitu :
(Produktivitas Normal x Jumlah Pekerja Normal) + (Produktivitas Pekerja Baru x Jumlah Penambahan Pekerja) (2,5 m 3 /hari/orang x 25 orang) + (2,5 m 3 /hari/orang x 25 orang) = 125 m 3 /hari Kemudian setelah itu dicari durasi percepatan yang dicapai dengan produktivitas crash tersebut, yaitu : Karena durasi percepatan telah diketahui maka langkah selanjutnya adalah mencari biaya yang diakibatkan oleh percepatan tersebut, yaitu : (Biaya Pekerja x Jumlah Pekerja Total x Durasi Percpatan) + Biaya Penambahan Pekerja + Biaya Bahan (Rp 50.000,00 x 50 x 13) + Rp 101.250,00 + 0 (harga satuan bahan, tetapi karena galian tidak menggunakan bahan apapun jadi nilainya 0) = Rp 32.601.250,00 Berikut adalah tabel rekapan crash cost dan crash duration dari pekerjaan yang ditinjau :
F. COST SLOPE Cost slope merupakan hasil pengurangan antara crash cost dengan normal cost kemudian dibagi dengan hasil pengurangan antara normal duration dengan crash duration. Jika dirumuskan adalah sebagai berikut : Berikut grafik yang menunjukkan perbandingan cost slope pekerjaan galian dengan durasi proyek :
Diketahui durasi normal adalah 25 hari, dengan biaya normal Rp. 21.982.869. Kemudian pekerjaan galian dipercepat selama 12 hari sehingga durasinya menjadi 13 hari dengan biaya Rp. 32.601.250. Jadi perhitungan cost slopenya adalah : Jadi cost slope pekerjaan galian adalah Rp. 884.865/hari. Berikut adalah tabel dari cost slope tiap pekerjaan :
G. ANALISA TCTO DENGAN PROGRAM QUANTITATIVE METHOD (QM) Program Quantitative Method For Windows (QM) digunakan untuk mempermudah dalam menentukan aktivitas mana saja yang akan dipercepat dimulai dengan nilai cost slope terendah atau bisa juga disebut iterasi. Normal cost, normal duration, crash cost, dan crash duration tiap aktivitas dianalisa dengan program QM. Berikut tabel iterasi beserta dengan biayanya yang telah dihasilkan dengan bantuan QM :
H. TOTAL BIAYA PERCEPATAN PROYEK Total biaya percepatan proyek merupakan total biaya langsung dan tidak langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu. Berikut adalah grafik yang menunjukkan total biaya proyek beserta dengan grafik biaya langsung maupun tidak langsungnya.
I. KESIMPULAN Setelah dilakukan perhitungan percepatan menggunakan metode Time Cost-Trade Off, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, bentuk percepatan yang terbaik pada proyek pembangunan perluasan RSPG adalah alternatif dengan biaya total sebesar Rp 9.847.794.385,00 yang terdiri dari biaya langsung sebesar Rp 9.277.471.122,00 dan biaya tidak langsung sebesar Rp 570.323.263,00. Hal ini menghasilkan pengurangan durasi proyek selama 12 hari dari 405 hari waktu pelaksanaan menjadi 393 hari waktu pelaksanaan.
SEKIAN