ANALISIS MASALAH-MASALAH SISWA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEUTUHAN KELUARGA DI MTs GUNUNG MULYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
THE PROBLEMS EXPERIENCED BY THE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER XIII KOTO KAMPAR 2015/2016 YEAR

ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DI SDN 023 SEI GERINGGING TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Analisa Tentang Hubungan Sosial Siswa Kelas VI di SDN Gugus Batang Bio Kampar Kiri Hulu Tahun Pelajaran 2012/2013. Abstract

ANALISIS MASALAH-MASALAH SISWA YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (UN) DI MTs NEGERI LIPAT KAIN KECAMATAN KAMPAR KIRI

Ramtia Darma Putri 1) Rosmawati 2) Abu Asyari 3) Program Studi Bimbingan Konseling

THE PROBLEM EXPERIENCED BY JUNIOR HIGH SCHOOL NUMBER 3 RUMBIO JAYA

THE PROBLEMS EXPERIENCED BY STUDENTS OF NAUMBAI STATE ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF KAMPAR SUB DISTRICT

ANALISIS PREFERENSI SISWA MELANJUTKAN KE SMP SANTA MARIA PEKANBARU T.P. 2014/2015

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH BELAJAR SISWA YANG SERING ABSEN KELAS X SMA 2 SIAK HULU TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS EMOSI SISWA KELAS VI SDN SE-GUGUS TOEROBA KECAMATAN KAMPAR KIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PEKANBARU

ANALYSIS OF STUDENT LEARNING PROBLEMS Class X in SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

ANALISIS PREFERENSI SISWA MELANJUTKAN STUDI KE MTSN KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR TP. 2014/2015.

ANALISIS PREFERENSI SISWA MELANJUTKAN KE SMA SANTA MARIA KECAMATAN SAIL KOTA PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS AGRESIVITAS SISWA KELAS V SDN SE-GUGUS BUKIT TOBEK GEMA KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013. abstract

PROFILE STUDENT LEARNING PROBLEMS Class VIII in SMP N 1 Bangkinang ABSTRACT

ANALISIS MASALAH HUBUNGAN SOSIAL SISWA KELAS V YANG ORANG TUANYA PETANIDI SDN SE-GUGUS BUKIT TOBEK KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU TAHUN PELAJARAN

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG MEMBATU DENGAN YANG TIDAK MEMBATU ORANG TUA MENCARI NAFKAH KELAS VIII DI SMP 4 TANAH PUTIH

This study entitled "Analysis of Junior High School Students Aggressiveness XIII Koto Kampar Year 2 Lesson

Keywords: Group Guidance, Character Values,Social Relation, Firt Born Student.

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

MOTIVASI DAN HASIL STUDI SISWA MISKIN SMP NEGERI 3 KECAMATAN PUJUD

STUDI KOMPARATIF TENTANG KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DENGAN SISWAKELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU TP 2013/2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

Reri Saputra 1) Sardi Yusuf 2) Tri Umari 2)

This study entitled "Analysis of Student Learning Styles And Regular Featured In SMP N 2 Bangkinang"

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organ reproduksi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PERBEDAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN DI SDN GUGUS I KATULISTIWA LIPAT KAIN ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA SANTRI KELAS X SMA BABUSSALAM PEKANBARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA SMA NEGERI 6 PADANG

PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN KARIR SISWA KELAS XII SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

KESIAPAN PESERTA DIDIK MENGHADAPI MASA PUBERTAS DAN LAYANAN BK DI KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA YANG PRESTASI BELAJARNYA RENDAH DI SMA N 12 PEKANBARU

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

KECAMATAN SEMBILAN KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL DESPI LONAWATI NPM:

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

Hendrizal nur 1) Sardi Yusuf 2) Rosmawati 2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

PERBANDINGAN KONSEP DIRI SISWA YANG ATLET SEKOLAH DENGAN YANG TIDAK ATLET SEKOLAH DI SMPN I KECAMATAN KAMPAR KIRI ABSTRACT

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS SKALA PENYIMPANGAN PRILAKU SISWA/I SMA N 5 PEKANBARU

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK

THE PROFILE OF CAREER INTEREST TEDENCY ELECTION BASED ON THE TYPE OF STUDENTS PERSONALITY AT CLASS OF XI SENIOR HIGH SCHOOL OF BENGKULU CITY

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA YANG MEMILIKI PERINGKAT SEPULUH TERENDAH DI SMPN 13 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling, Confidence, Physical Development and Health

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang

ANALISIS PREFERENSI SISWA MELANJUTKAN STUDI KE MTs PONDOK PESANTREN DARUSSALAM KECAMATAN KABUN KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN AJARAN 2014/2015

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

ABSTRACT. 'perceptions of teaching students skills PPL Department of PIPS with seventh grade students'

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

Perbedaan Peran Keluarga Utuh Dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

ANALISIS KONSELING REALITAS TERHADAP PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP TRI BHAKTI PEKANBARU TAHUN AJARAN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Transkripsi:

ANALISIS MASALAH-MASALAH SISWA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEUTUHAN KELUARGA DI MTs GUNUNG MULYA TAHUN PELAJARAN 212/213 Aida Laila 1) Zulfan Saam 2) Elni Yakub 3) Abstract The purpose of this study is: to know the problems of students in terms of parents' education level, and know the problems of students in terms of the family unit at Mount Mulya MTs. This study is a population of students, class I, class II and class III MTs Mountain Majesty by the number of 5 students. To gather data about students' problems used AUM. The results of this study are: the problem of students whose parents did not complete primary school in the high category with the dominant frequency of the number of 5 students 5 students (1%); problems of students whose parents had completed primary school dominant in the category by the number of frequency 17 students from 21 people students (8.95%); problems whose parents graduated from junior high school students in a category is the dominant frequency of the number 9 students from 12 students (75%); problems whose parents completed high school students in the high category with the dominant frequency of the number 6 students from 9 people students (66.67%); problems of students whose parents graduated from college in the category with the dominant frequency of the number of 3 students of 3 students (1%); problems of students whose families live together in the category with a dominant frequency of 19 the number of students from 21 the students (9.48%); problems students whose families do not live together in the dominant category with a number of high-frequency 2 students from 29 students (68.97%). Keywords: Analisis, Student Problem, Parents Education Famili Pendahuluan Mengingat betapa pentingnya peran keluarga untuk anak, maka atmosphere keluarga sangat menentukan kepribadian, perilaku, konsep diri, motivasi berprestasi, serta pandangan hidup anak tersebut. Maka, akan sangat fatal akibatnya apabila keluarga tidak lagi mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Membahas mengenai keberfungsian keluarga, hal ini pasti berkaitan dengan peran dari anggota keluarga itu sendiri terutama peran orang tua. Perceraian memberikan konsekuensi yang tidak ringan.selain menjadikan seorang istri menjadi janda dan suami menjadi duda, lebih jauh lagi hal tersebut berpengaruh sekali terhadap kondisi psikologis anak. Belum lagi ketika anak diharuskan mengambil 1 Aida Laila adalah Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 2 Prof.DR. Zulfan Saam.,SU adalah Dosen Pembimbing Bimbingan konseling FKIP Universitas Riau 3 Dra. Elni Yakub, M.Si adalah Dosen Pembimbing Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau 1

keputusan harus memilih tinggal bersama siapa: ayah atau ibu? Hal tersebut bukanlah hal yang sepele bagi seorang anak. Anak akan mengalami kebingungan, kelabilan secara emosional dan memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang tua atau bahkan menyalahkan dirinya sendiri. Tidak dapat dipungkiri kebutuhan ekonomi yang semakin sulit membuat setiap orang bekerja semakin keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Akan tetapi, orang tua seringkali tidak menyadari kebutuhan psikologis anak yang sama pentingnya dengan memenuhi kebutuhan hidup. Fenomena broken home ini memang tidak dapat dianggap sepele atau bukan untuk diabaikan dan dibiarkan berlalu begitu saja. Gejala yang ditemukan di MTs Gunung Mulia antara lain: 1) Sebagian siswa mengeluhkan bahwa mereka merasa tidak dapat mengiuti pelajaran dengan baik, terutama merasa kesuitan dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru. 2) Sebagian siswa mengeluh sering merasa kesulitan dalam membayar uang untuk keperuan sekolah seperti uang SPP, untuk membeli buku dan peralatan dan perlengkapan sekolah lainnya, karena orang tuanya tidak memiliki pendapatan yang memadai. 3) Sebagian siswa yang orang tuanya dengan tingkat pndidikan yang rendah (tidak tamat SD) merasa kesulitan dalam mengerjakan PR, hal ini karena orang tuanya tidak dapat/tidak mampu untuk dimintai bimbingannya dalam mengerjakan PR tersebut. 4) Sebagian siswa yang berasal orang tuanya berpendidikan rendah, merasa tidak nyaman belajar di rumah, hal ini dikarenakan keadaan rumah yang tidak teratur. Menurut pendapat Abdul Zaky (29: 57) yang mengatakan bahwa hidup dan berkembang itu mengandung resiko. Perjalanan kehidupan dan proses perkembangan sering kali ternyata tidak mulus. Banyak mengalami berbagai hambatan dan rintangan.lebih-lebih bagi siswa sekolah menengah yang berada dalam fase perkembangan remaja, masa dimana individu mengalami berbagai perubahan baik fisik maupun secara psikis. Terdapat beberapa perubahan yang terjadi pada masa remaja menurut Alfin Fauzan (212) yaitu: 1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pad masa remaja awal; 2. yang cepat secara fisik yang diserta kematangan seksual; 3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain; 4. Perubahan nilai, apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui masalah-masalah siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua pada MTs Gunung Mulya Tahun Pelajaran 212/213 2. Untuk mengetahui masalah-masalah siswa ditinjau dari keutuhan keluarga pada MTs Gunung Mulya Tahun Pelajaran 212/213. 2

Metode Peneitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.metode penelitian deskriptif (descriptiveresearch) adalah suatu penelitian yang bertujuan membuat suatu penyanderaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik angket alat ungkap masalah (AUM) yang dikembangkan oleh Prayitno (24). 1. Data tentang masalah-masalah siswa ditinjau dari pendidikan orang tua di MTs Gunung Mulya T.P 212/213. 2. Data tentang masalah-masalah siswa ditinjau dari keutuhan kelurga di MTs Gunung Mulya T.P. 212/213. Untuk menjaring data dari kedua kelompok (jenis) data tersebut, dipergunakan beberapa instrument. TABEL 1 KISI-KISI ANGKET PENELITIAN TENTANG MASALAH-MASALAH SISWA No Indikator Sebaran Item Jumlah 1. Bidang permasalah hubungan social 1,2,3,4,5,6,7,8 8 2. Bidang permasalahan 9,1,11,12,13,14,15, 8 kesehatan/pertumbuhan 16 3. Bidang permasalahn kepribadian yang 17,18,19,2,21,22,23 8 menyangkut sifat dan sikap, 24 4. Bidang permasalahan pengisian waktu 25,26,27,28,29,3,31 8 luang,32 5. Bidang permasalahan kehidupan 33,34,35,36,37,38,39 8 keluarga,4 6. Bidang permasalahan studi/belajar 41,42,43,44,45,46,47 8,48 7. Bidang permasalahan masa depan 49,5,51,52,53,54,55 8,56 8. Bidang permasalahan moral agama 57,58,59,6,61,62,63 8,64 Jumlah 64 Sumber: (Prayitno, 24) Untuk menganalisa data yang diperoleh dari penelitian ini digunakan: 1. Teknik persentase menurut Anas Sudijono (21: 4) yaitu dengan rumus berikut: P = F N x 1% P = persentase (%) F = (orang) N = Jumlah sampel 3

Hasil dan Pembahasan 1. Gambaran Masalah-Masalah Siswa Ditinjau Dari Pendidikan Orang Tua di MTs Gunung Mulya Berdasar pada perhitungan diatas dapat diperoleh kategori masalah-masalah siswa berdasarkan pendidikan orang tua di MTs Gunung Mulya pada tabel berikut : TABEL 1 TOLAK UKUR TINGKAT MASALAH SISWA DITINJAU DARI PENDIDIKAN ORANG TUA DI MTs GUNUNG MULYA NO KATEGORI PERSENTASE (%) 1. Tinggi 66.67-1 2. Sedang 33.33 66.66 3. Rendah.33 33.32 Sumber: Data Olahan Penelitian (213) Berdasarkan tabel tolak ukur tingkat masalah siswa di atas, dan dengan berkonsultasi pada tabel persentase skor pada setiap siswa, maka selanjutnya dapat diketahui distribusi tingkat masalah siswa ditinjau dari pendidikan orang tua di MTs Gunung Mulya. 1. Pendidikan Orang Tua Yang Tidak Tamat SD Skor mentah masalah siswa yang orang tuanya tidak tamat SD dapat dilihat pada tabel 3 dan persentase skor masalah siswa yang orang tuanya tidak tamat SD dapat dilihat pada tabel 4. Berdasarkan tolak ukur masalah siswa pada tabel 5, maka dapat diketahui distribusi frekuensi pada pada setiap tingkatan masalah siswa.berikut tabel distribusi frekuensi tingkat masalah siswa yang orang tuanya tidak tamat SD. TABEL 2 TINGKAT MASALAH SISWA YANG PENDIDIKAN ORANGTUA TIDAK TAMAT SD DI MTs GUNUNG MULYA No Kategori Rentangan Skor 1. Tinggi 66.67-1 5 1 2. Sedang 33.33 66.66 3. Rendah.33 33.32 Jumlah - 5 1 Sumber: Data Olahan Penelitian (213) 4

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah siswa yang orangtuanya tidak tamat SD dominan pada kategori tinggi dengan jumlah frekuensi 5 orang siswa dari 5 orang siswa (1%), dan tidak ada siswa yang masalahnya berada pada kategori sedang dan rendah (%). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang tinggi ditinjau dari pendidikan orang tua yang tidak tamat SD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini. 1 5 1 Histogram 1. Gambaran Masalah Siswa Yang Pendidikan Orang Tuanya Tidak Tamat SD di MTs Gunung Mulya 2. Pendidikan Orang Tua Yang Tamat SD Berdasarkan tolak ukur masalah siswa pada tabel 5, maka dapat diketahui distribusi frekuensi pada pada setiap tingkatan masalah siswa.berikut tabel distribusi frekuensi tingkat masalah siswa yang orang tuanya tamat SD. TABEL 3 TINGKAT MASALAH SISWA YANG PENDIDIKAN ORANGTUA TAMAT SD DI MTs GUNUNG MULYA No Kategori Rentangan Skor 1. Tinggi 66.67 1 4 19.5 2. Sedang 33.33 66.66 17 8.95 3. Rendah.33 33.32 Jumlah - 21 1 Sumber: Data Olahan Penelitian (213) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah siswa yang orangtuanya tamat SMP dominan pada kategori sedang dengan jumlah frekuensi 17 orang siswa dari 21 orang siswa (8.95%), dan siswa yang masalahnya pada kategori tinggi terdapat 3 siswa (25%) dan tidak ada siswa yang masalahnya berada pada kategori rendah (%). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari pendidikan orang tua yang tamat SD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini. 5

1 5 75 25 Histogram 2. Gambaran Masalah Siswa Yang Pendidikan Orang Tuanya Tamat SD di MTs Gunung Mulya 3. Pendidikan Orang Tua Yang Tamat SMP Skor mentah masalah siswa yang orang tuanya tamat SMP dapat dilihat pada tabel 3 dan persentase skor masalah siswa yang orang tuanya tamat SMP dapat dilihat pada tabel 4. Berdasarkan tolak ukur masalah siswa pada tabel 5, maka dapat diketahui distribusi frekuensi pada pada setiap tingkatan masalah siswa.berikut tabel distribusi frekuensi tingkat masalah siswa yang orang tuanya tamat SMP. TABEL 4 TINGKAT MASALAH SISWA YANG PENDIDIKAN ORANGTUA TAMAT SMP DI MTs GUNUNG MULYA No Kategori Rentangan Skor 1. Tinggi 66.67-1 3 25 2. Sedang 33.33 66.66 9 75 3. Rendah.33 33.32 Jumlah - 12 1 Sumber: Data Olahan Penelitian (213) Berdasarkan tabel tingkat masalah siswa yang pendidikan orang tuanya tamat SMP di MTs Gunung Mulya di atas dapat diketahui bahwa masalah siswa yang orangtuanya tamat SMP dominan pada kategori sedang dengan jumlah frekuensi 9 orang siswa dari 12 orang siswa (75%), dan siswa yang masalahnya pada kategori tinggi terdapat 3 siswa (25%) dan tidak ada siswa yang masalahnya berada pada kategori rendah (%). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari pendidikan orang tua yang tamat SMP.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini. 6

8 6 4 2 75 25 Histogram 3. Gambaran Masalah Siswa Yang Pendidikan Orang Tuanya Tamat SMP di MTs Gunung Mulya 4. Pendidikan Orang Tua Yang Tamat SMA Berdasarkan tolak ukur masalah siswa pada tabel 5, maka dapat diketahui distribusi frekuensi pada pada setiap tingkatan masalah siswa.berikut tabel distribusi frekuensi tingkat masalah siswa yang orang tuanya tamat SMA. TABEL 5 TINGKAT MASALAH SISWA YANG PENDIDIKAN ORANGTUA TAMAT SMA DI MTs GUNUNG MULYA No Kategori Rentangan Skor 1. Tinggi 66.67-1 6 66.67 2. Sedang 33.33 66.66 3 33.33 3. Rendah.33 33.32 Jumlah - 9 1 Sumber: Data Olahan Penelitian (213) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah siswa yang orangtuanya tamat SMA dominan pada kategori tinggi dengan jumlah frekuensi 6 orang siswa dari 9 orang siswa (66.67%), dan siswa yang masalahnya pada kategori sedang terdapat 3 siswa (33.33%) dan tidak ada siswa yang masalahnya berada pada kategori rendah (%). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang tinggi ditinjau dari pendidikan orang tua yang tamat SMA.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini. 7

8 6 4 2 66,67 33,33 Histogram 4. Gambaran Masalah Siswa Yang Pendidikan Orang Tuanya Tamat SMA di MTs Gunung Mulya 5. Pendidikan Orang Tua Yang Tamat Perguruan Tinggi (PT) Berdasarkan tolak ukur masalah siswa pada tabel 5, maka dapat diketahui distribusi frekuensi pada pada setiap tingkatan masalah siswa.berikut tabel distribusi frekuensi tingkat masalah siswa yang orang tuanya tamat perguruan tinggi. TABEL 6 TINGKAT MASALAH SISWA YANG PENDIDIKAN ORANGTUA TAMAT PERGURUAN TINGGI DI MTs GUNUNG MULYA No Kategori Rentangan Skor 1. Tinggi 66.67 1 2. Sedang 33.33 66.66 3 1 3. Rendah.33 33.32 Jumlah - 3 1 Sumber: Data Olahan Penelitian (213) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah siswa yang orangtuanya tamat perguruan tinggi dominan pada kategori sedang dengan jumlah frekuensi 3 orang siswa dari 3 orang siswa (1%), dan tidak terdapat siswa yang masalahnya pada kategori tinggi dan rendah (%). Jadi dapat disimpulkan bahwa ratarata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari pendidikan orang tua yang tamat perguruan tinggi.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini. 1 5 1 8

Histogram 5. Gambaran Masalah Siswa Yang Pendidikan Orang Tuanya Tamat Perguruan Tinggi (PT) di MTs Gunung Mulya 2. Gambaran Masalah-Masalah Siswa Ditinjau Dari Keutuhan Keluarga di MTs Gunung Mulya Berdasarkan tabel tolak ukur tingkat masalah siswa, dan dengan berkonsultasi pada tabel persentase skor pada setiap siswa, maka selanjutnya dapat diketahui distribusi tingkat masalah siswa ditinjau dari keutuhan keluarga di MTs Gunung Mulya. 1. Keluarga yang Tinggal Bersama Skor mentah masalah siswa yang keluarganya tinggal bersama dapat dilihat pada tabel 11 dan persentase skor masalah siswa yang keluarganya tinggal bersama dapat dilihat pada tabel 11. Berdasarkan tolak ukur masalah siswa pada tabel 12, maka dapat diketahui distribusi frekuensi pada pada setiap tingkatan masalah siswa.berikut tabel distribusi frekuensi tingkat masalah siswa yang keluarganya tinggal bersama. TABEL 7 TINGKAT MASALAH SISWA YANG KELUARGANYA TINGGAL BERSAMA DI MTs GUNUNG MULYA No Kategori Rentangan Skor 1. Tinggi 66.67 1 2 9.52 2. Sedang 33.33 66.66 19 9.48 3. Rendah.33 33.32 Jumlah - 21 1 Sumber: Data Olahan Penelitian (213) Berdasarkan tabel tingkat masalah siswa yang keluarganya tinggal bersama di MTs Gunung Mulya di atas dapat diketahui bahwa masalah siswa yang keluarganya tinggal bersama dominan pada kategori sedang dengan jumlah frekuensi 19 orang siswa dari 21 orang siswa (9.48%), dan masalah siswa yang termasuk kategori tinggi sebanyak 2 siswa (9.52%) dan tidak terdapat siswa yang masalahnya pada kategori rendah (%). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari keluarga yang masih tinggal bersama.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini. 1 8 6 4 2 9,48 9,52 9

Histogram 6. Gambaran Masalah Siswa Yang Keluarganya Tinggal Bersama di MTs Gunung Mulya 2. Keluarga yang Tidak Tinggal Bersama Skor mentah masalah siswa yang keluarganya tidak tinggal bersama dapat dilihat pada tabel 11 dan persentase skor masalah siswa yang keluarganya tinggal bersama dapat dilihat pada tabel 11. Berdasarkan tolak ukur masalah siswa pada tabel 12, maka dapat diketahui distribusi frekuensi pada pada setiap tingkatan masalah siswa.berikut tabel distribusi frekuensi tingkat masalah siswa yang keluarganya tidak tinggal bersama. TABEL 8 TINGKAT MASALAH SISWA YANG KELUARGANYA TIDAK TINGGAL BERSAMA DI MTs GUNUNG MULYA No Kategori Rentangan Skor 1. Tinggi 66.67 1 2 68.97 2. Sedang 33.33 66.66 9 31.3 3. Rendah.33 33.32 Jumlah - 29 1 Sumber: Data Olahan Penelitian (213) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah siswa yang keluarganya tidak tinggal bersama dominan pada kategori tinggi dengan jumlah frekuensi 2 orang siswa dari 29 orang siswa (68.97%), dan masalah siswa yang termasuk kategori sedang sebanyak 9 siswa (31.3%) dan tidak terdapat siswa yang masalahnya pada kategori rendah (%). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang tinggi ditinjau dari keluarga yang tidak tinggal bersama.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini. 1 5 68,97 31,3 Histogram 7. Gambaran Masalah Siswa Yang Keluarganya Tidak Tinggal Bersama di MTs Gunung Mulya Pembahasan Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa masalah siswa yang pendidikan orang tuanya tidak tamat SD berada pada tingkatan masalah yang tinggi.artinya pendidikan orang tua berpengaruh terhadap siswa.pendidikan yang kurang yang dimiliki orang tua siswa merupakan salah satu bagian dari masalah siswa. 1

Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa masalah siswa yang pendidikan orang tuanya tamat SMP dan SMA termasuk dalam kategori sedang.hal ini berarti tingkat masalah siswa yang pendidikan orangtuanya tamat SMP dan tamat SMA termasuk dalam kategori sedang.artinya orang tua sudah semakin mengerti dengan masalah yang dihadapi siswa.sedangkan masalah siswa yang pendidikan orang tuanya tamat perguruan tinggi rata-rata masalahnya berada pada tingkat sedang. Temuan penelitian tentang masalah-masalah siswa dari keluarga yang tinggal bersama termasuk dalam kategori sedang. Lebih dari separuh jumlah siswa yang dari keluarga yang tinggal bersama mempunyai masalah pada kategori sedang.namun jika dibandingkan dengan masalah pada siswa yang keluarganya tidak tinggal bersama, lebih rendah dari masalah yang dari keluarga yang tinggal bersama.masalah siswqa yang keluarganya tidak tinggal bersama termasuk dalam tingkat tinggi. Artinya siswa yang orangtuanya berpisah atau bercerai, akan mempengaruhi kondisi siswa baik dari fisik maupun mental. Karena dari perhatian, pola asuh yang kurang dari salah satu orang tuanya. Kesimpulan 1. rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang tinggi ditinjau dari pendidikan orang tua yang tidak tamat SD; rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari pendidikan orang tua yang tamat SD; rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari pendidikan orang tua yang tamat SMP; rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang tinggi ditinjau dari pendidikan orang tua yang tamat SMA; rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari pendidikan orang tua yang tamat perguruan tinggi 2. masalah siswa yang keluarganya tinggal bersama di MTs Gunung Mulya yaitu ratarata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari keluarga yang masih tinggal bersama; rata-rata masalah siswa tersebut memiliki tingkat masalah yang sedang ditinjau dari keluarga yang tidak tinggal bersama Saran 1. Kepada siswa diharapkan agar lebih bersikap dewasa dan tidak terpengaruh dengan pendidikan orang tua, sehingga masalah yang dihadapi siswa tidak berlebihan, khususnya pada siswa yang pendidikan orang tuanya di bahwa sekolah menengah. 2. Kepada siswa diharapkan agar tidak membawa masalah keluarga dalam meningkatkan belajarnya karena siswa belum cukup mengerti dengan keadaan keluarga, khususnya bagi siswa kelas I yang keluarganya tidak tinggal bersama. 3. Kepada guru di sekolah agar supaya lebih memperhatikan siswa mengenai masalah-masalah yang dihadapi siswanya, dan diharapkan agar guru memberikan bimbingan individu bagi siswa yang mengalami masalah. 4. Kepada peneliti berikutnya agar dapat melakukan penelitian lanjutan yang berjudul pengaruh keutuhan keluarga terhadap masalah siswa di MTs Gunug Mulya 11

DAFTAR PUSTAKA.Abdul Zaky (29). Psikologi Umum. Alumni: Bandung. Anas Sudijono (21). Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Asri (21). Sebab-sebab perceraian wanita karier di Jakarta.Skripsi.UNJ. Jakarta. Elizabeth B. Hurlock (198). Psikologi Perkembangan. Erlangga: Jakarta. (26). Psikologi Perkembangan Anak Jilid 4. Erlangga: Jakarta. Handanbakran (24).Masalah-Masalah Anak-Anak. Rineka Cipta. Jakarta. John W. Santrock (22).Perkembangan Anak dan Remaja. Remaja Rosda Karya : Bandung..Khaidir Jalal (21). Psikologi Kepribadian. Pustaka Tani : Semarang. Dewa Ketut Sukardi (25).Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Rineka Cipta: Jakarta..Listiyono Budi (211).Bimbingan dan Konseling. Gramedia: Jakarta. Mudjiono (22).Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Prayitno (24).Masalah-Masalah Siswa. Rineka Cipta: Jakarta..Timothy Wibowo (21). Cara Jitu Dlam Membentuk Karakter Anak. Gramedia: Jakarta. Winkel (1991).Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Gramedia : Jakarta..Zaifbio (212).Belajar dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta. 12