BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang kita sudah mulai memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan tatanan kehidupan global. Dalam industri dan perdagangan, globalisasi menyebabkan arus keluar masuk produk barang atau jasa antar negara lebih mudah dan cepat sehingga persaingan akan semakin ketat. Persaingan yang ketat dalam rangka merebut dan mempertahankan pasar telah menuntut dunia industri untuk dapat memenuhi standar internasional. Proses di dalam industri jelas memerlukan kegiatan tenaga kerja sebagai unsur dominan yang mengelola bahan baku/material, mesin, peralatan,dan proses lainnya yang dilakukan ditempat kerja, guna menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai salah satu pelaku di sektor ekonomi, industri atau perusahaan sadar betul bahwa persaingan akan terus meningkat, apalagi di zaman yang serba canggih dan modern sekarang ini. Oleh karena itu dibutuhkan produktivitas yang sangat tinggi untuk terus bertahan, bersaing dan berusaha menjadi yang terbaik. Menurut Hasibuan (2010) Produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dengan jumlah setiap sumber yang 1
dipergunakan selama produksi berlangsung. Menurut pengertian tersebut produktivitas dapat dihitung dengan membandingkan jumlah produk yang dihasilkan dengan sumber - sumber yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Dalam hal ini, produktivitas sangat ditentukan oleh sumber-sumber tenaga kerja yang berperan aktif di dalam kegiatan perusahaan tersebut. Menurut Hasibuan (2010) Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawaan lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari (belajar dan pelatihan). Sumber daya manusia atau man power disingkat SDM merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia, yang terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya pikir dan daya fisiknya serta menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal/canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Dalam perusahaan, Karyawan merupakan satu-satunya aset perusahaan yang bernafas atau hidup di samping asat-aset lain yang tidak bernafas atau bersifat kebendaan seperti modal, bangunan gedung, mesin, peralatan kantor, persediaan barang, dan sebagainya. Keunikan aset SDM ini mensyaratkan pengelolaan yang berbeda dengan aset lain, sebab aset ini memiliki pikiran, perasaan, dan perilaku, sehingga jika dikelola dengan baik mampu memberi sumbangan bagi kemajuan perusahaan secara aktif. hampir seluruh kegiatan
3 produksi tergantung pada unsur manusia, dimana tanpa ada campur tangan manusia mustahil kegiatan produksi akan berjalan dengan lancar dan memenuhi target yang ditentukan oleh perusahaan (Hasibuan, 2010). Pada era industri modern sekarang ini, peranan sumber daya manusia jadi sangat penting. karena mampu memberikan potensi barang atau jasa yang dapat menghasilkan aliran kas bagi perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas, suatu perusahaan tidak dapat menjalankan roda perusahaannya dengan baik. Selain kualitas sumber daya manusia, untuk meningkatkan produktivitas kerja juga diperlukan pula faktor disiplin kerja karyawan yang akan mempengaruhi produktivitas suatu perusahaan. Menurut Rivai & Sagala (2013:825) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga kesediaan seseorang agar menaati semua peraturan dan norma sosial yang berlaku di suatu perusahaan. Oleh karena itu, peningkatan disiplin menjadi bagian yang penting dalam manajemen sumber daya manusia. Agar mampu bertahan di tengah tantangan dan perubahan, perusahaan harus mampu meningkatkan keahlian karyawan, karena teknologi mesin terbaru sangat membutuhkan kemampuan dan kompetensi yang baik dari operatornya. Selain itu hal yang paling penting adalah perusahaan harus mengubah cara kerja mereka selama ini. Sehingga apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini semakin rendah kualitasnya, tentu saja secara keseluruhan kualitas industri ini beserta produk-produknya akan semakin menurun pula.
4 Untuk mengatasi hal tersebut, maka perusahaan harus mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas, baik dalam kompetensi yang harus ditingkatkan maupun peningkatan sikap mental produktif berupa motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan. Disamping dengan diadakannya pelatihan, perusahaan juga terus memperbaharui dan mengembangkan sistem kebijakan kompensasi guna mempengaruhi cara kerja karyawan, agar karyawan dapat bekerja lebih baik.serta bersemangat untuk melaksanakan tugas-tugasnya, mampu mendengar dan menjalankan perintah atasan dengan baik sehingga produktivitas karyawan juga akan meningkat. Seiring dengan meningkatnya persaingan global di berbagai bidang industri, maka PT. Bina Guna Kimia yang bergerak di bidang industri Formulasi Pestisida berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas kerja karyawa, agar target priority yang ditetapkan tiap bulannya yaitu pemenuhan order akan tercapai dan bahkan terlampaui guna memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia, Asia, Eropa, Australia dan Hongkong. Jumlah karyawan PT. Bina Guna Kimia yaitu 411 orang diupayakan seoptimal mungkin untuk menghasilkan produktivitas yang tertinggi pula. Latar belakang karyawan yang sangat beragam menyebabkan perusahaan ini mengalami berbagai permasalahan yang harus dihadapi setiap bulannya. Permasalahannya adalah rendahnya produktivitas kerja pada Deptartement Liquid Insectiside dengan jumlah karyawan sebanyak 49 orang, yang tingkat kehadiranya dalam penilaian baik, justru sepanjang tahun 2016 realisasi produksinya selalu dibawah target yang diberikan oleh manajemen PT. Bina Guna Kimia.
5 Untuk memberikan gambaran tentang masalah yang ada pada Departement Liquid Insectiside, Berikut ini tabel data kehadiran karyawan selama periode Januari s/d Desember 2016 : No Tabel 1.1 Data Kehadiran Karyawan Departement Liquid Insectiside Periode Januari Desember 2016 Bulan Jumlah Karyawan Hari Kerja Absensi Karyawan Realisasi Kehadiran Karyawan Pencapaian Kehadiran Karyawan (%) 1 Januari 49 21 25 1,004 98 2 Februari 49 20 44 936 96 3 Maret 49 22 49 1,029 95 4 April 49 21 51 978 95 5 Mei 49 21 53 976 95 6 Juni 49 22 65 1,013 94 7 Juli 49 14 27 659 96 8 Agustus 49 22 26 1,052 98 9 September 49 21 30 999 97 10 Oktober 49 20 18 962 98 11 November 49 22 21 1,057 98 12 Desember 49 21 26 1,003 97 Sumber : Dept. Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia, Ungaran 2017 Dari tabel 1.1 kehadiran karyawan diatas, bisa dilihat tingkat kehadiran karyawan cenderung konsisten, dengan tingkat kehadiran rata-rata berada pada angka 96 persen dan masih dalam penilaian baik oleh manajemen PT. Bina Guna Kimia, Ungaran. Untuk memberikan gambaran tentang masalah rendahnya produktivitas pada Departement Liquid Insectiside, dapat dilihat pada tabel 1.2 yaitu data realisasi produksi selama periode Januari s/d Desember 2016 :
6 Tabel 1.2 Data Produktivitas Departement Liquid Insectiside Periode Januari Desember 2016 No Bulan Target Produktivitas (liter) Total Realisasi (liter) Target Produktivitas per Karyawan (liter) Realisasi per Karywan (liter) Pencapaian (%) 1 Januari 531,665 515,502 10,850 10,520 96.96 2 Februari 514,814 479,446 10,506 9,785 93.13 3 Maret 456,435 414,854 9,315 8,466 90.89 4 April 444,065 413,735 9,063 8,444 93.17 5 Mei 434,641 391,872 8,870 7,997 90.16 6 Juni 305,954 267,159 6,244 5,452 87.32 7 Juli 333,926 270,013 6,815 5,510 80.86 8 Agustus 362,409 292,935 7,396 5,978 80.83 9 September 377,796 300,612 7,710 6,135 79.57 10 Oktober 430,304 334,863 8,782 6,834 77.82 11 November 475,922 358,988 9,713 7,326 75.43 12 Desember 558,252 373,806 11,393 7,629 66.96 Sumber : Dept. Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia, Ungaran 2017 Dari tabel 1.2 dapat diketahui produktivitas di Departement Liquid Insectiside dari bulan januari sampai dengan desember, selalu mengalami penurunan dan selalu berada dibawah target produktivitas yang ditargetkan oleh manajemen. Sedangkan untuk tingkat kehadiran karyawan perbulan rata-rata 96 persen, sesuai dengan harapan manajemen. Masih rendahnya produksivitas di Departement Liquid Insectiside selama tahun 2016 mengindikasikan faktor kehadiran karyawan yang tinggi tidak serta merta diikuti Produktivitas yang tinggi juga. Rendahnya produktivitas pada Departement Liquid Insectiside juga mengindikasikan bahwa ada Faktor faktor yang sangat mempengaruhi
7 rendahnya produktivitas kerjanya. Dan dari hasil pra Survey yang sudah dilakukan terhadap karyawan ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya produktivitas kerja. Berikut ini adalah data hasil pra survey yang sudah dilakukan terhadap karyawan Departement Liquid Insectiside PT. BinaGuna Kimia, dengan jumlah responden 15 orang. Tabel 1.3 Pra survey No Penyebab Rendahnya Produktivitas kerja Responden Frekuensi Responden Persentase (%) 1 Kualitas SDM 15 10 66,66 2 Disiplin kerja 15 9 60 3 Kompetensi 15 8 53,33 4 Kompensasi 15 7 46,66 5 Fasilitas 15 4 26,66 6 Lingkungan kerja 15 3 20 7 Bebankerja 15 2 13,33 8 Kepemimpinan 15 2 13,33 9 Motivasi 15 1 6,66 10 Perilaku kerja 15 1 6,66 Sumber : Karyawan Dept. Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia, Ungaran 2017 Dari hasil pra survey seperti pada tabel 1.3 dapat diketahui bahwa faktor dominan yang menyebabkan rendahnya produktivitas kerja adalah, faktor kualitas
8 sumber daya manusia, disiplin kerja, kompetensi serta kompensasi berpengaruh terhadap produktivitas pada Departement Liquid insectiside selama tahun 2016. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dan pra survey, maka kami tertarik mengambil judul penelitian Pengaruh Faktor Kualitas SDM, Disiplin Kerja, Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja pada Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran. 1.2. Perumusan Masalah Bagaimana meningkatkan produktivitas kerja, agar target produksi dapat tercapai? sedangkan pertanyaan penelitianya adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana pengaruh Kualitas SDM terhadap Produktivitas kerja karyawan Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran? 2) Bagaimana pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas kerja karyawan Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran? 3) Bagaimana pengaruh Kompetensi Karyawan terhadap Produktivitas kerja Karyawan Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran? 4) Bagaimana pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran?
9 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui pengaruh antara Kualitas SDM terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran? 2) Untuk mengetahui pengaruh antara Disiplin kerja karyawan terhadap Produktivitas kerja karyawan Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran? 3) Untuk mengetahui pengaruh antara Kompetensi karyawan terhadap Produktivitas kerja Karyawan Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran? 4) Untuk mengetahui pengaruh antara Kompensasi terhadap Produktivitas kerja karyawan Departement Liquid Insectiside PT. Bina Guna Kimia Ungaran? 1.3.2. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1) Kegunaan teoritis bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menyelesaikan studi kesarjanaan dengan menyelesaikan skripsi yang berkenaan dengan penelitian ini. 2) Kegunaan bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan belajar dan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
10 3) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).