Trend Angka Infeksi Triwulan III Tahun 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Insiden Rate IDO pada Triwulan III di RSUD Karawang, Tahun 2016

Per Mil ISK Standar Linear ISK

LAPORAN KOMITE PPI TRIWULAN PERTAMA RUMAH SAKIT UMUM HAMBA KABUPATEN BATANG HARI BULAN APRIL S.D JUNI 2016

LAPORAN KEJADIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PERIODE BULAN JANUARI - MARET TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan

Laporan bulanan PPI Bulan September

pola kuman 1. Program penerapan Kewaspadaan Isolasi 2. Program kegiatan surveilans PPI dan peta 4. Program penggunaan antimikroba rasional

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UPDATE WEBSITE DAN MADING TRIWULAN I TAHUN 2017

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT. Halaman 1 dari 5. No. Dokumen... No. Revisi... RS ADVENT MANADO. Ditetapkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World

Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

LAPORAN HASIL EVALUASI INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUP FATMAWATI TAHUN 2015

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANG PANJANG

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UNTUK WEBSITE DAN MADING TRIWULAN III TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), HAI s (Healthcare

Data Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien di RSUP Fatmawati Tahun 2014

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UPDATE WEBSITE DAN MADING SEMESTER I TAHUN 2017

Tindakan/Operasi 1 Diagnosa. 2 Tanggal Operasi 1 Lama Operasi Jam.. Menit. 2 Lama Operasi Jam.. Menit

INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT RSUD dr. SOEDONO MADIUN TRIBULAN III TAHUN 2017

C. TUJUAN 1. TujuanUmum : Untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. (World Health Organization (WHO), 2011). Menurut survei di Inggris,

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

KOMITE PPI RSUD KABUPATEN BULELENG TAHUN 2018

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU AULIA BLITAR

PROGRAM KERJA SUB KOMITE MUTU KEPERAWATAN RUMAH SAKIT LNG BADAK TAHUN 2016

LAPORAN DATA INDIKATOR MUTU PELAYANAN RSUD KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

Ventilator Associated Pneumonia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JADWAL KEGIATAN IPCN TAHUN 2016

PPI TELUSUR SKO R 1 MATERI Pembentukan Tim PPI, pengorganisasian, operasional, program kerja, pelaksanaannya

Pendahuluan BAB I. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA

BAB I PENDAHULUAN. Pasien yang masuk ke rumah sakit untuk menjalani perawataan dan. pengobatan sangat berharap memperoleh kesembuhan atau perbaikan

ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, toksin, replikasi intra seluler atau reaksi antigen-antibodi.

ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT DAN STRATEGI PENURUNAN HEALTH-CARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

100% 100% (2/2) 100% 100% (4142) (4162) (269) (307) (307) (269) (278) (263) (265) (264) 0% (638) 12 mnt. (578) 10 mnt

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober 2016 di Unit Bedah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

BAB I PENDAHULUAN. Healthcare Associated Infections (HAIs) telah banyak terjadi baik di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KABUPATEN KAPUAS LAPORAN PROGRAM DAN EVALUASI PMKP (PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN)

BAB I PENDAHULUAN. kadang-kadang mengakibatkan kematian pada pasien dan kerugian keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam rangka mencapai tujuan Bangsa Indonesia. yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 perlu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RSCM KEWASPADAAN. Oleh : KOMITE PPIRS RSCM

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam

dr. Luwiharsih,MSc Komisi Akreditasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KAMUS INDIKATOR BLU REVISI AREA KLINIS (15 INDIKATOR)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

PROGRAM KERJA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FOKUS AREA : Program kepemimpinan dan koordinasi (PPI 1; 2;

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated

PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS PMKP RS PANTI NIRMALA. Laporan bulanan dan laporan tahunan direksi ke yayasan. Pemilik mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. mampu melaksanakan fungsi manajemen keperawatan (Sitorus, R & Panjaitan,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang selalu bertambah setiap tahunnya. Salah satu jenis infeksi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai. dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik.

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

BAB I PENDAHULUAN. Masa neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Peraturan.:

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PMKP

INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

SURVEILANS INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER ( IADP)

BAB I PENDAHULUAN. paru. Bila fungsi paru untuk melakukan pembebasan CO 2 atau pengambilan O 2 dari atmosfir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP) (Rana Suryana SKep. Medical Dept. PT Widatra Bhakti)

BAB I PENDAHULUAN B. Pengertian : C. Dasar Hukum

LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015

Infection Control Risk Assesment, Strategi Dan Dampak Penurunan Health-Care Associated Infections Di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ratusan juta pasien terkena dampak Health care-associated infections di

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

SKALA PRIORITAS ICRA TERAPI CAIRAN

Indikasi : No. Rekam : Medis Nama pasien : Tanggal Masuk : Jenis kelamin : Laki-laki Rujukan : Ya Tidak

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari

Lampiran Hasil Penilaian Instrumen Dan Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Gamping

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Tuberculosis menyebabkan 5000 kematian perhari atau hampir 2 juta

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan adalah

EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA INFEKSI DAERAH OPERASI PASCA SC DI DEPARTEMEN OBSGIN RSCM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN PROTAP PERAWATAN LUKA POST OPERASI DI RUANG CENDANA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

EPIDEMIOLOGI HEALTH CARE ASSOCIATED INFECTION ( HAIS )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial terjadi di seluruh dunia dan dampaknya mempengaruhi terutama pada negara berkembang dan negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

LAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU PERIODE JULI S.D SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

Transkripsi:

Persentase/permill LAPORAN PPI SURVAILANS TRIWULAN III TAHUN 27 Trend Angka Infeksi Triwulan I, II, dan III tahun 27 Bulan IDO ISK IADP VAP Dekubitus Phlebitis TW I,3% 3, TW II,8% 7,3 TW IIII,% 2,5 Trend Angka Infeksi Triwulan III Tahun 27 8 7 6 5 4 3 2 IDO ISK IADP VAP Dekubitus Phlebitis TW I.3 3 TW II.8 7.3 TW IIII. 2.5 Analisa dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata angka infeksi pada triwulan III menurun dibandingkan dengan triwulan I dan triwulan II. Angka infeksi tertinggi pada triwulan ke III yaitu angka phlebitis sebesar 2,5 menurun dibandingkan dengan triwulan I sebesar 3 dan triwulan II 7,3. Wlaupun angka plebitis menurun tetapi belum mencapai target yang diharapkan yaitu <,5. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh : - Kurangnya kepatuhan kebersihan tangan yang dibuktikan dengan rata-rata tingkat kepatuhan yang masih rendah. - Perawatan infus tidak sesuai dengan standar prosedur operasional (SPO) - Petugas belum memahami bundle pencegahan phlebitis. - Petugas belum memahami teknik pemasangan infus sesuai prosedur. - Pada saat pencampuran obat injeksi menggunakan box pencampuran obat belum terlaksana secara optimal. - Kondisi penyakit pasien

Persentase (%). Insiden Rate Infeksi Daerah Operasi (IDO) Angka IDO <,5%,3%,8%,%,3% % %.9%.8%.7%.6%.5%.4%.3%.2%.%.% Angka IDO Triwulan III Tahun 27 Angka IDO <,5%.3%.8%.% Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa angka kejadian Infeksi Daerah Operasi pada triwulan ke III,% terjadi penurunan dari Triwulan II sebanyak,7 % dibandingkan Triwulan II. Angka IDO pada Triwulan III terjadi pada pasien post SC satu orang yaitu terjadi pada bulan Juli 27. Kemungkinan penyebab dari angka IDO : - Kurangnya edukasi pada pasien tentang perawatan luka post operasi dirumah - Lingkungan kamar operasi belum bertekanan positif dan tidak mempunyai HEPA filter, alur bersih dan kotor masih bergabung - Petugas belum melakukan perawatan luka dengan cara septik dan aseptik dengan benar. - Kepatuhan petugas dalam melakukan kebersihan tangan pada 5 moment masih kurang - Bundle pencegahan IDO belum terlaksana dengan baik seperti pasien dimandikan dengan menggunakan clorhexidine sebelum operasi, pemberian antibiotik profilaksis pada pasien jam sebelum operasi dimulai tidak konsisten.

. Membuat rekomendasi untuk pencukuran rambut sebelum operasi dengan menggunakan CLIPPER. 2. Berkoordinasi dengan IPCLN untuk memastikan bahwa pasien dimandikan menggunakan chlorhexidine 4% sebelum operasi. 3. Berkoordinasi dengan IPCLN untuk melakukan Monitoring kepatuhan Kebersihan tangan dan penggunaan APD. 4. Monitoring pelaksanaan bundle pencegahan IDO oleh IPCN. 2. Insiden Rate Infeksi Saluran Kemih (ISK) Angka <,5 ISK Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa angka Infeksi saluran kemih (ISK) Triwulan III, masih sama dibandingkan dengan Triwulan I dantriwulan II. Kemungkinan disebabkan oleh sedikitnya jumlah hari pemasangan kateter urin, sehingga resiko terjadinya ISK sangat kecil. Hal ini hendaknya dapat dipertahankan baik secara SPO maupun penggunaan APD serta kesesuaian indikasi dalam pemakaian alat tersebut agar tidak terjadi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Angka kejadian ISK <,5. Memastikan bahwa pencatatan kejadian infeksi saluran kemih (ISK) selalu tercatat dengan benar. Angka ISK Triwulan III Tahun 27.8.6.4.2 2. Melakukan monitoring pelaksanaan bundles Infeksi daerah Operasi (ISK)

3. Insiden Rate Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) Angka IADP <,5 Angka IADP Triwulan III Tahun 27.8.6.4.2 Angka IADP <,5 Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa angka Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) Triwulan III, dimana pasien yang terpasang kateter vena sentral ada satu orang pasien dengan jumlah hari pemakaian alat 5 hari. Sedangkan pada triwulan I dan triwulan 2 tidak ada pasien yang terpasang kateter vena sentral. Hal ini hendaknya dapat dipertahankan baik secara SPO maupun kesesuaian indikasi dalam pemakaian alat serta tserta pelaksanaan bundle pencegahan Infeksi Aliran Darah Primer (IADP).. Memastikan bahwa pencatatan kejadian Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) selalu tercatat dengan benar. 2. Melakukan monitoring pelaksanaan bundles Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)

4. Insiden Rate Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Angka VAP <,5 Angka (VAP) Triwulan III Tahun 27.8.6.4.2 Angka (VAP) <,5 Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa angka Infeksi akibat penggunaan ventilator atau VAP (ventilator associated pneumoni) Triwulan III, masih sama dengan triwulan I dan triwulan II, dimana pasien yang terpasang Ventilator pada triwulan ke III ada orang pasien dengan jumlah hari pemakaian alat 8 hari. Sedangkan pada triwulan I ada 2 pasien yang terpasang ventilator dengan jumlah hari pemasangan 4 hari dan triwulan II ada orang pasien yang menggunakan ventilator dengan jumlah hari pemasangan hari. Hal ini hendaknya dapat dipertahankan baik secara SPO maupun penggunaan pelaksanaan Bundle pencegahan VAP.. Memastikan bahwa pencatatan kejadian Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) selalu tercatat dengan benar. 2. Melakukan monitoring pelaksanaan bundles Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)

5. Insiden Rate Dekubitus Angka <,5 Dekubitus Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa angka dekubitus pada pasien tirah baring pada triwulan III %, masih sama dengan triwulan I dan triwulan II dan sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini hendaknya dapat dipertahankan dalam melakukan perawatan atau mobilisasi pasien tirah baring, agar tidak terjadi Infeksi Dekubitus. Angka Dekubitus Triwulan III Tahun 27.9.8.7.6.5.4.3.2. Angka kejadian Dekubitus Target. Memastikan bahwa pencatatan kejadian Infeksi pada pasien tirah baring lama (dekubitus) selalu tercatat dengan benar. 2. Melakukan monitoring pelaksanaan perawatan pasien tirah baring lama.

6. Insiden Rate Phlebitis Angka Phlebitis <,5 3, 7,3 2,5 2,4 3,6,9 Angka Phlebitis Triwulan III Tahun 27 8 7 6 5 4 3 2 Angka Phlebitis <,5 3 7.3 2.5 Berdasarkan grafik diatas, insiden rate phlebitis di Rumah Sakit Islam Arafah Jambi pada triwulan III mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan I dan triwulan II. Pada triwulan I angka phlebitis 3, triwulan II 7,3 dan triwulan III 2,5. Akan tetapi angka phlebitis ini belum mencapai target yang diharapkan yaitu >,5. Kemungkinan penyebab terjadinya Phlebitis : Kemungkinan penyebab terjadinya Phlebitis : - Pemasangan infus masih ada yang belum sesuai SPO - Kepatuhan dan ketepatan kebersihan tangan belum maksimal. - Pemahaman petugas mengenai bundle pencegahan phlebitis masih kurang. - Ketepatan penggunaan APD tidak konsisten - Teknik aseptik pada pemasangan infus tidak maksimal dilakukan.

.. Mengadakan pelatihan bagaimana melakukan pemasangan infus yang benar agar tidak terjadi phlebitis. 2. Sosilisasi dan monitoring bundle pencegahan phlebitis 3. Monitoring kepatuhan kebersihan tangan dan penggunaan APD. Jambi, Oktober 27 Ketua Komite PPIRS dr. Mahmudah