BAB II KAJIAN TEORI. berbicara. Adapun beberapa pengertian berbicara menurut para ahli, suatu bahaya yang dapat digunakan untuk berkomunikasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB II KAJIAN TEORI. menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. 10 Berbicara juga merupakan

Lampiran 1 : Daftar Terjemah Bahasa Asing

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya bahasa bagi manusia tidak dapat diragukan lagi. Mengingat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tiap siklus tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORI. hati, otak, dan benak mereka. Dengan turunnya Al-Qur an membawa kosa kata

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik berada dalam

2014 PENERAPAN METODE QUANTUM WRITING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Abd al-majid,

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ا ر س ل ت م, disebut fi il

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

3.1 Membaca nyaring huruf hijaiyah, kata, frasa, kalimat, yang sederhana tentang dengan intonasi baik dan benar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

SILABUS PEMBELAJARAN

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata:

BAB I PENDAHULUAN. penutur bahasa yang sopan, maka terkesan seseorang tersebut berkarakter. meningkatkan kualitas penggunaan bahasa.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE TERJEMAH BAHASA ARAB DI MAN 1 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Bab 1. Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

Bacaan Tahlil Lengkap

SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. menambah istri yang lebih muda yakni 9 dan 7 tahun, bocah ingusan yang masih duduk di sekolah dasar itu.

المهنة. ,المهنة Disajikan sebuah wacana sederhana tentang

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL MTs NEGERI MODEL SELONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SMPN 3 Baradatu Way Kanan-Silabus PAI kelas /2011

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian dengan judul. Pengaruh Kompetensi Komunikasi Dosen terhadap Tingkat Pemahaman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

dan 3 ماضي juga dapat di-tashrif (diubah) berdasarkan kata ganti, baik dalam bentuk المزيد

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Berbicara 1. Pengertian Keterampilan Berbicara Kemampuan menggunakan bahasa dalam dunia pengajaran bahasa disebut keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu ada empat, dimana salah satu dari keterampilan berbahasa tersebut yakni keterampilan berbicara. Adapun beberapa pengertian berbicara menurut para ahli, diantaranya yakni: 19 a. Menurut Akhmadi: Berbicara merupakan suatu keterampilan di dalam menciptakan arus sistem bunyi artikulasi yang memiliki kegunaan untuk menyampaikan suatu keinginan, perasaan dan kehendak pada orang lain. b. Menurut Laksana: Berbicara merupakan perbuatan yang menghasilkan suatu bahaya yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. c. Moris dan Novia: Berbicara merupakan alat komunikasi yang digunakan antar anggota masyarakat dengan alami guna menyampaikan suatu pikiran dan suatu tingkah laku dalam melakukan sosialisasi. d. Badudu-Zain: Berbicara merupakan bercakap-cakap, berkata-kata dan berpidato. 19 Bob Susanto, 6 Pengertian Berbicara Menurut Para Ahli, (Diakses 8 Maret 2017 pukul 21.57). http://www.seputarpengetahuan.com/2016/10/6-pengertian-berbicara-menurut-para-ahli.html. 10

11 e. Tarigan: Berbicara merupakan kemampuan yang memiliki guna untuk mengucapkan bunyi-bunyian artikulasi atau memiliki kata-kata untuk dapat diekspresikan, menyatakan gagasan, menyampaikan pikiran dan perasaan. f. Nuraeni: Berbicara merupakan proses yang berguna dalam menyampaikan informasi dari pembicara atau sumber kepada pendengar. Yang memiliki tujuan untuk mengubah keterampilan, pengetahuan dan juga sikap dari si pendengar yang dilibatkan informasi yang telah diterimanya. Pengertian-pengertian menurut para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi yakni baik dalam menyampaikan informasi, pikiran maupun menyatakan gagasan dari pembicara kepada pendengar. 2. Tujuan Keterampilan Berbicara Beberapa tujuan keterampilan berbicara, diantaranya yakni: 20 a. Agar mampu mengucapkan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Arab. b. Agar mampu mengucapkan ungkapan-ungkapan yang berbeda atau menyerupainya. c. Agar mampu membedakan ungkapan yang dibaca panjang dan yang dibaca pendek. 20 Taufik, Pembelajaran Bahasa, 49-50.

12 d. Agar mampu mengungkapkan keinginan hatinya dengan menggunakan susunan kalimat yang sesuai dengan nahwu (tata bahasa). e. Agar mampu mengungkapkan apa yang terlintas pada fikirannya dengan menggunakan aturan yang benar dalam penyusunan kalimat berbahasa Arab. f. Agar mampu menggunakan bagian-bagian dari tata bahasa Arab: seperti tanda mudhakkar, muannas, ada, hal dan fi il yang sesuai dengan waktu. g. Agar mampu menggunakan ungkapan kebahasaan yang sesuai dengan umur, tingkat kedewasaan dan kedudukan. h. Agar mampu menelusuri dan menggali manuskrip-manuskrip dan literatur-literatur berbahasa Arab. i. Agar mampu mengungkapkan mengenai ungkapan yang jelas dan dimengerti tentang dirinya sendiri. j. Agar mampu berfikir dan mengungkapkan dalam bahasa Arab secara cepat dalam situasi dan kondisi apapun. 3. Prinsip-Prinsip Pengajaran Keterampilan Berbicara Agar pembelajar kalam baik bagi non Arab, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut: 21 a. Hendaknya guru memiliki kemampuan yang tinggi dalam keterampilan ini. 21 Abdul Wahab Rosyidi dan Mamlu atul Ni mah, Memahami Konsep Dasar, hal 90.

13 b. Memulai dengan suara-suara yang serupa antara dua bahasa (bahasa pebelajar dan bahasa Arab). c. Hendaknya pengajar memperhatikan tahapan dalam pengajaran kalam, seperti memulai dengan lafadz-lafadz mudah yang terdiri dari satu kalimat, dua kalimat dan seterusnya. d. Memulai dengan kosakata yang mudah. e. Memfokuskan pada bagian keterampilan bagi keterampilan berbicara, yaitu: 1. Cara mengucapkan bunyi dari makhrajnya dengan baik dan benar. 2. Membedakan pengucapan harakat panjang dan pendek. 3. Mengungkapkan ide-ide dengan cara yang benar dengan memperhatikan kaidah tata bahasa yang ada. 4. Melatih siswa bagaimana cara memulai dan mengakhiri pembicaraan dengan benar. 5. Memperbanyak latihan-latihan, seperti latihan membedakan pengucapan bunyi, latihan mengungkapkan ide-ide, dan lain-lain. 4. Macam-Macam Keterampilan Berbicara Adapun macam-macam keterampilan berbicara, antara lain: 22 a. Percakapan contoh: yang dilakukan antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa dengan tujuan untuk menambah mufrodat (kosa kata). b. Ungkapan secara lisan contoh: latihan membuat karangan 22 Ibid., 91.

14 5. Ciri-Ciri Aktivitas Keterampilan Berbicara yang berhasil Terdapat beberapa ciri-ciri aktivitas keterampilan berbicara yang berhasil adalah sebagai berikut: 23 a. Siswa berbicara banyak b. Siswa berpartisipasi aktif c. Memiliki motivasi tinggi d. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang diterima. 6. Masalah dalam Aktivitas Keterampilan Berbicara Beberapa masalah dala aktivitas keterampilan berbicara antara lain: 24 a. Siswa grogi berbicara 1. Karena takut melakukan kesalahan 2. Takut dikritik orang lain 3. Khawatir kehilangan muka 4. Sedikit malu b. Tidak ada bahan untuk dibicarakan 1. Tidak bisa berfikir tentang apa yang mau dikatakan 2. Tidak ada motivasi untuk mengungkapkan apa yang dirasakan. c. Kurang atau tidak adanya partisipasi dari siswa lainnya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa siswa yang cenderung mendominasi, yang lain sedikit berbicara 23 Ibid. 24 Ibid., 91-92.

15 d. Penggunaan bahasa Ibu, merasa tidak biasa berbicara bahasa Asing 7. Langkah-Langkah Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam proses pembelajaran kberbicara adalah, yakni: 25 a. Bagi pembelajar mubtadi (Pemula) 1. Guru mulai melatih berbicara dengan memberi pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. 2. Pada saat yang bersamaan siswa diminta untuk belajar mengucapkan kata, menyusun kalimat dan mengungkapkan pikiran. 3. Guru mengurutkan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh siswa sehingga beakhir membentuk sebuah tema yang sempurna. 4. Guru dapat meminta siswa menjawab latihan-latihan syafawiyah, menghafal percakapan, atau menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks yang telah siswa baca. b. Bagi pembelajar mutawasith (Lanjutan) 1. Belajar berbicara dengan bermain peran. 2. Berdiskusi tentang tema tertentu. 3. Bercerita tentang peristiwa yang terjadi pada siswa. 4. Bercerita tentang informasi yang telah didengar dari televisi, radio, atau lain-lainnya. 25 Ibid., 93-94.

16 c. Bagi pembelajar mutaqaddim (tingkat atas) 1. Guru memilihkan tema untuk berlatih berbicara. 2. Tema yang dipilih hendaknya menarik dan berhubungan dengan kehidupan siswa. 3. Tema harus jelas dan terbatas. 4. Mempersilahkan siswa memilih dua tema atau lebih sampai akhirnya siswa bebas memilih tema yang dibicarakan tentang apa yang mereka ketahui. 8. Petunjuk Umum Pembelajaran Keterampilan Berbicara Beberapa petunjuk umum pembelajaran keterampilan berbicara antara lain: 26 a. Belajar berbicara yakni berlatih berbicara. b. Hendaknya siswa mengungkapkan tentang pengalaman mereka. c. Melatih siswa untuk memusatkan perhatian d. Hendaknya guru tidak memutus percakapan dan sering membenarkan e. Bertahap f. Kebermaknaan tema, siswa akan lebih termotivasi untuk berbicara jika temanya berhubungan dengan hal yang bernilai dalam kehidupan mereka. 26 Ibid.

17 9. Tahapan dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Beberapa tahapan dalam pembelajaran keterampilan berbicara, yakni: 27 a. Dimulai dengan ungkapan pendek. Hendaknya dilakukan dalam kondisi yang senyata mungkin setelah itu ungkapannya ditingkatkan menjadi lebih panjang. b. Harus dimotivasi untuk berkomunikasi dengan temannya dalam bahasa keseharian yang pendek saja, kemudian secara perlahan ditingkatkan. c. Siswa diminta sering melihat dan mendengar percakapan melalui media elektronik sehingga mereka terbiasa dengan lahjah dan dialek penutur aslinya. B. Bahasa Arab 1. Pengertian Bahasa arab Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun, baik budinya, menunjukkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang. Sedangkan Arab adalah nama bangsa di jazirah Arab dan timur tengah. Pernyataan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa 27 Ibid.

18 bahasa Arab adalah tutur kata yang digunakan oleh bangsa jazirah Arab dan Timur Tengah. 28 Bahasa Arab merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam yang merupakan bahasa yang dipakai al-qur an. Hal itu tertera dalam QS az-zukhruf ayat 3: ا ن اج ع ل ن اه ق ر ان ا ع ر ب ی ا ل ع ل ك م ت ع ق ل و ن Artinya : Sesungguhnya kami telah menjadikan al-qur an dalam bahasa Arab, supaya kalian bisa memahaminya. 29 Bahasa Arab merupakan bahasa pengantar untuk memahami ajaran Islam dan melalui bahasa arab, ajaran Islam dapat dipahami secara benar dan mendalam dari sumber utamanya yakni al-qur an dan Hadist serta literatur-literatur pendukungnya yang berbahasa Arab seperti kitab tafsir dan syarah hadist. 30 28 Raudlatul Ulum Kencong, Pengertian, Pentingnya dan Fungsi Bahasa Arab, (Diakses 6 November 2016 pukul 21.57). http://raudlatululumkencong.blogspot.co.id/2014/01/pengertianpentingnya-dan-fungsi-bahasa.html?m=1. 29 Muhammad Maki, Pengertian Bahasa Arab, (Diakses 06 November 2016 pukul 21.05). http://forsanplus.blogspot.co.id/2011/07/pengertian-bahasa-arab.html?m=1. 30 Lampiran Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah. 38

19 2. Karakteristik Bahasa Arab Bahasa Arab merupakan mata pelajaran bahasa yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab, baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Sedangkan kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangatlah penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yakni al-qur an Hadist, serta kitab-kitab berbahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup 4 keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. 31 3. Tujuan Bahasa Arab Mata pelajaran bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut: 32 a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tertulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. 31 Ibid. 32 Ibid., 42.

20 b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Selain itu, siswa diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. 4. Ruang Lingkup Bahasa Arab Ruang lingkup bahasa Arab di Madrasah Ibtida iyyah (MI) meliputi tema-tema tentang perkenalan, peralatan madrasah, pekerjaan, alamat keluarga, anggota badan, di rumah, di kebun, di Madrasah, di laboratorium, di perpustakaan, dikantin, jam, kegiatan sehari-hari, pekerjaan, rumah dan rekreasi. 33 33 Ibid., 45.

21 5. Materi Bahasa Arab (al- Unwan) Tabel 2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Standar Kompetensi (SK) 6. Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan sekolah. Kompetensi Dasar (KD) a. Melakukan dialog sederhana.ا ل ع ن و ان b. Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat.ا ل ع ن و ا ن sederhana tentang Ayo bacalah hiwar di bawah ini dengan lafal dan intonasi yang baik dan benar! 34 Ahmad sedang berkenalan dengan Hasan dan saling menanyakan alamat rumah ا ح م د : ال سلا م ع ل ی ك م 34 Kementerian agama Indonesia, Bahasa Arab, (Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014) 55-57..

22 ح س ن : و ع ل ی ك م ال سلا م و ر ح م ة ا ح م د : ص با ح ا ل خ ی ر ح س ن : ص با ح الن و ر. ا ح م د : م ااس م ك ی ا ا خ ي ح س ن : ا س م ي ح س ن. و م ن ا ن ت ی ا ا خ ي ا ح م د : ا ن ا ا حم د. م اع ن و ان ك ح س ن : ع ن و ان ي ش ار ع ح س ن الد ی ن ر ق م ٤ م اع ن و ان ب ی ت ك ی ا ا ح م د ا ح م د : ع ن و ان ب ی ت ي ش ار ع م ات ھ ار ر ق م ٦ Aisyah menanyakan alamat rumah dan nomor telepon rumah Khodijah

23 ع ي ش ة : ص با ح ال خ ی ر ی ا ص د ی ق ي! خ د ی ج ة : ص با ح الن و ر! ع ي ش ة : م اع ن و ان ك خ د ی ج ة :ش ار ع ج و و ن د ر ق م. ۳ ع ي ش ة :م ا ر ق م ت ل ی ف و ن ك خ د ی ج ة : ر ق م ت ل ی ف و ن ي. ۸۸٦۷٤۹ Ali menanyakan alamat rumah dan alamat sekolah temannya Yusuf yang ی و س ف : ال سلا م ع ل ی ك م bernama Ibrahim ع ل ي : و ع ل ی ك م ال سلا م و ر ح م ة ی و س ف : ی ا ع ل ي ھ ذ ا ص د ی ق ي ا س م ھ ا ب ر ھ ی م. ع ل ي : ا ن ا ع ل ي ا ن ا ت ل م ی ذ ھ ل ا ن ت ت ل م ی ذ ا ی ض ا ی ا ا ب ر اھ ی م ا ب ر اھ ی م : ن ع م ا ن ا ت ل م ی ذ ا ی ض ا. ع ل ي : م ا ع ن و ان م د ر س ت ك ی ا ا ب ر اھ ی م ا ب ر اھ ی م : م د ر س ت ي ش ار ع ب ار و ر ق م ۹

24 ع ل ي : م ا ع ن و ان ك ی ا ا ب ر اھ ی م ا ب ر اھ ی م : ع ن و ان ي ش ار ع ج ام ف اك ا ر ق م. ٦ C. Strategi Qurat al-kalam 1. Pengertian Strategi Qurat al-kalam Istilah strategi pertama kali hanya dikenal di kalangan militer, khususnya strategi perang. Seperti halnya dalam sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat seorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk memenangkan peperangan. Semakin hebat strategi yang digunakan (selain kekuatan pasukan perang), semakin besar kemungkinan untuk menang. Biasanya, sebuah strategi disusun dengan mempertimbangkan medan merang, kekuatan pasukan, perlengkapan perang dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, istilah strategi di dunia militer tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan

25 dengan baik. 35 Tujuan seorang guru adalah ingin terciptanya suasana kelas yang nyaman, menyenangkan, menggairahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran, maka dari itu diperlukannya adanya inovasi dalam pembelajaran. Inovasi tersebut bisa diterapkan adanya strategi pembelajaran. Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli pembelajaran. diantaranya yakni: a. Menurut Kozna, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. b. Menurut Gerlach dan Ely, strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar siswa. 35 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013) 13.

26 c. Menurut Dick dan Carey, strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. d. Menurut Gropper, strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran, yang bertujuan supaya pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar. 36 Terdapat beberapa macam strategi pembelajaran, yang salah satunya adalah Qurat al-kalam. Jika dilihat secara bahasa kata Qurat dan al-kalam itu adalah kata yang diambil dari bahasa Arab yakni Qurat yang artinya bola dan al-kalam berarti berbicara. Jika 2 kata tersebut digabungkan menjadi bola berbicara. Secara istilah strategi Qurat al-kalam adalah aktivitas percakapan berbicara bahasa Arab dengan mengajukan pertanyaan sambil 36 Zainal Aqib, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif), (Bandung: Yrama Widya, 2013) 68-70.

27 melemparkan bola. Strategi ini hampir sama dengan al-sual al-musalsal, hanya berbeda pada alur pertanyaan yang tidak berurutan dari arah kanan ke kanan. 37 2. Langkah-Langkah Strategi Qurat al-kalam Langkah-langkah strategi Qurat al-kalam diantaranya: 38 a. Guru memberikan materi percakapan. b. Guru mengajukan pertanyaan pertama kemudian melemparkan bola tersebut kepada salah seorang siswa. c. Siswa yang menerima bola menjawab pertanyaan tersebut kemudian ia segera membuat pertanyaan dan melemparkan bola ke teman lainnya untuk menjawab. d. Demikian dilakukan secara bergantian melempar dan menerima bola sambil bertanya dan manjawab. 3. Perbedaan dan Persamaan Strategi Qurat al-kalam dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing Jika dilihat dari segi penerapan bola dalam strategi tersebut, sebenarnya sama dengan model pembelajaran Snowball Throwing. Dimana langkah-langkah dalam model pembelajaran ini adalah sebagai berikut: 39 a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. 37 Taufik, Pembelajaran Bahasa, 93. 38 Ibid., 94. 39 Zainal Aqib, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran, 27-28.

28 b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masingmasing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain. f. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. g. Evaluasi. h. Penutup. Pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan strategi Qurat al-kalam dengan model pembelajaran Snowball Throwing, yakni: a. Pembagian siswa menjadi beberapa kelompok. b. Penjelasan materi ketua kelompok dari guru kepada anggota kelompok. c. Membuat satu pertanyaan di lembar kertas yang dibentuk seperti bola.

29 Sedangkan untuk persamaannya, diantaranya: a. Penggunaan bola yakni dengan dilempar kepada siswa lain. b. Terdapat 1 bola dalam strategi Qurat al-kalam sedangkan dalam model pembelajaran Snowball Throwing terdapat jumlah bola yang sama dengan jumlah siswa. 4. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Qurat al-kalam Mengingat terdapat beberapa persamaan dalam strategi Qurat al- Kalam dan Snowball Throwing, maka kelebihan dan Kelemahan yang ada dalam model pembelajaran Snowball Throwing dengan strategi Qurat al- Kalam tidak jauh berbeda atau masih memiliki kesamaan. Sedangkan untuk kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Snowball Throwing, yakni: 40 Kelebihan: a. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain bola kertas kepada siswa lain. b. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir karena diberinya kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain. c. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa. 40 Ardha Arief, Model Pembelajaran Snowball Throwing, (Diakses 6 November 2016 pukul 08.45).http://ardhaphys.blogspot.co.id/2013/05/model-pembelajaran-snowballthrowing.html?m=1.

30 d. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. e. Pendidik tidak terlalu repot membuat media. f. Pembelajaran menjadi lebih efektif. Kelemahan: a. Sangat bergantung pada kemapuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa haya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang diberikan b. Ketua kelompok yang tidak menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mnediskusikan materi pelajaran. c. Murid yang hiperaktif cenderung untuk berbuat onar. Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Kelebihan dalam strategi Qurat al-kalam, diantaranya sebagai berikut: a. Suasana pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan. b. Membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan. c. Melatih kesiapan siswa. d. Saling memberikan pengetahuan

31 Kelemahan dalam strategi Qurat al-kalam, diantaranya sebagai berikut: a. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa karena soal yang dilemparkan kepada siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan. b. Terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif. D. Penggunaan Strategi Qurat al-kalam untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Penerapan strategi Qurat al-kalam pada materi al- Unwan adalah sebuah usaha yang dilakukan peneliti untuk mengatasi hambatan pembelajaran yakni dalam keterampilan berbicara bahasa Arab. Strategi ini mampu untuk membuat kelas menjadi hidup dan aktif, karena strategi ini dikemas seperti permainan bola, sehingga kelas menjadi menarik perhatian siswa. Dan disamping menjadikan kelas yang aktif dan menarik, strategi ini mampu menjadikan siswa menyalurkan ilmu yang sudah didapat dari guru. Hal tersebut dikarenakan siswa bukan hanya mendapatkan ilmu secara teori saja tapi juga dengan mengaplikasikan ilmu tersebut.