BERITA RESMI STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK



KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2015*)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

Transkripsi:

Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 No. 65/11/34/Thn.XIX, 6 Nopember 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,02 persen Pada Agustus 2017, Jumlah penduduk usia bekerja/usia 15 tahun keatas di D.I. Yogyakarta sebanyak 2,960 juta orang atau mengalami peningkatan sekitar 1,46 persen (43 ribu orang) dibanding keadaan Agustus 2016 sebanyak 2,918 juta orang. Jumlah angkatan kerja di D.I. Yogyakarta sebanyak 2,117 juta orang kondisi Agustus 2017, mengalami peningkatan sekitar 0,85 persen (18 ribu orang) dibanding angkatan kerja keadaan Agustus 2016 sebanyak 2,099 juta orang. Pada Agustus 2017, Penduduk yang bekerja di D.I. Yogyakarta sebanyak 2,053 juta orang atau mengalami peningkatan sekitar 0,53 persen (11 ribu orang) dibanding keadaan Agustus 2016 sebanyak 2,042 juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di D.I. Yogyakarta pada Agustus 2017 sebesar 71,52 persen, mengalami penurunan sebesar 0,43 persen poin dibandingkan keadaan Agustus 2016 sebesar 71,96 persen. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja di D.I. Yogyakarta selama Agustus 2016 Agustus 2017 adalah Sektor Industri (3,00 persen), Sektor Konstruksi (0,92 persen), dan Sektor Keuangan (1,06 persen). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di D.I. Yogyakarta keadaan Agustus 2017 sebesar 3,02 persen mengalami peningkatan sebesar 0,30 persen poin dibanding Agustus 2016 sebesar 2,72 persen. Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 1

1. Survei Angkatan Kerja Nasional Pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) ditujukan untuk menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan dan juga sebagai dasar monitoring dan evaluasi pembangunan baik dalam skala nasional maupun daerah. Sakernas Agustus secara khusus memperoleh estimasi data jumlah penduduk bekerja, jumlah pengangguran, dan indikator ketenagakerjaan lainnya serta perkembangannya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Sakernas mulai 2015 dilaksanakan kembali setiap semesteran pada bulan Februari dan Agustus. 2. Survei Angkatan Kerja Di D.I. Yogyakarta Indikator ketenagakerjaan diantaranya adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK merupakan perbandingan antara penduduk angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. TPAK akan memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei. Hasil Sakernas Agustus 2017 di D.I Yogyakarta menunjukan TPAK sebesar 71,52 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan keadaan Agustus 2016 sebesar 71,96 persen atau selama kurun waktu satu tahun turun 0,43 persen poin. Pola perbandingan TPAK periode Agustus 2015 - Agustus 2017 ditampilkan pada tabel 1. JenisKegiatanUtama Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2015 2017 Satuan 2015*) 2016*) 2017*) Agustus Februari Agustus Februari Agustus (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. AngkatanKerja Ribuan orang 2.882,98 2.904,30 2.099,44 2.115,97 2.117,19 Bekerja Ribuan orang 1.891,22 2.037,86 2.042,40 2.055,89 2.053,17 Penganggur Ribuan orang 80,25 59,00 57,04 60,08 64,02 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) % 68,38 72,20 71,96 72,00 71,52 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 4,07 2,81 2,72 2,84 3,02 4. Pekerja tidak penuh Ribuan orang 431,88 507,32 553,21 595,11 533,68 Setengah penganggur Ribuan orang 79,45 92,09 106,32 113,16 90,34 Paruh waktu Ribuan orang 352,43 415,24 446,89 481,95 443,34 Bila TPAK dilihat menurut jenis kelamin akan terlihat kecenderungan TPAK laki-laki lebih tinggi dari TPAK perempuan. TPAK laki-laki hasil Sakernas Agustus 2017 di D.I Yogyakarta sebesar 80,72 persen dan TPAK perempuan sebesar 62,69 persen. TPAK perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan oleh faktor budaya dimana tanggung jawab mencari nafkah pada umumnya diberikan pada laki-laki sehingga laki-laki cenderung memasuki dunia kerja dibandingkan perempuan. Bila TPAK dibedakan menurut wilayah kecenderungan TPAK perdesaan lebih tinggi dari TPAK perkotaan. TPAK D.I Yogyakarta pada Agustus 2017 untuk wilayah perdesaan sebesar 75,72 persen dan TPAK untuk wilayah perkotaan sebesar 69,86 persen. 2 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017

3. Penduduk Yang Bekerja Di D.I. Yogyakarta Berdasarkan data Sakernas Agustus 2017 sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pertanian, dan sektor Jasa-jasa. Ketiga sektor tersebut menunjukan kontribusi tertinggi dibanding dengan sektor lain yaitu masingmasing sebesar 26,97 persen, 22,01 persen, dan 19,37 persen. Besarnya penyerapan ketiga sektor tersebut tidak lepas dari dikenalnya D.I. Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota wisata. Sementara itu untuk sektor industri pengolahan menyerap tenaga kerja sebesar 15,83 persen. Bila ditinjau struktur lapangan pekerjaan utama selama Agustus 2015 Agustus 2017, ternyata belum memiliki pergeseran yang berarti yaitu bahwa lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pertanian, dan sektor Jasa-jasa diikuti sektor Industri Pengolahan. Dari keempat sektor tersebut yang menjadi alternatif pilihan angkatan kerja untuk bekerja adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan sektor Pertanian. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa kedua sektor itu cenderung didominasi oleh kegiatan ekonomi yang bersifat informal sehingga relatif lebih mudah untuk menyerap tenaga kerja dibandingkan sektor Jasa-jasa dan sektor Industri Pengolahan yang memerlukan keterampilan khusus dalam bekerja. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama disajikan pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2015 2017 2015*) 2016*) 2017*) Lapangan Pekerjaan Utama Agustus Februari Agustus Februari Agustus (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian 23,08 22,81 23,27 22,50 22,01 Industri Pengolahan 14,61 17,85 12,83 16,06 15,83 Konstruksi 8,19 8,53 6,55 6,72 7,47 Perdagangan, Hotel dan Restoran 25,67 26,59 28,89 25,54 26,97 Pengangkutan dan Komunikasi 3,23 2,35 3,68 2,73 3,60 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 3,01 2,61 2,78 4,11 3,84 Jasa-jasa 21,25 18,39 20,75 21,31 19,37 Lainnya (Pertambangan, Penggalian, Listrik, Gas dan Air Minum) 0,96 0,87 1,25 1,03 0,91 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 3

Penduduk D.I Yogyakarta yang bekerja paling banyak tenaga Buruh/Karyawan/Pegawai. Pada Agustus 2017 sebesar 40,20 persen dari total pekerja atau menurun sebesar 1,38 persen poin dibandingkan Agustus 2016 yang mencapai 41,58 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2016 yang mencapai 42,98 persen juga mengalami penurunan sebesar 2,78 persen poin. Peringkat kedua berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 18,76 persen, berusaha sendiri sebesar 14,93 persen, pekerja keluarga/tak dibayar sebesar 13,65 persen, Pekerja bebas sebesar 9,20 persen dan Berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,25 persen. Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan selama seminggu yang lalu. Status Pekerjaan dapat digunakan sebagai indikator untuk menggambarkan kegiatan formal dan informal. Dari status pekerjaan utama, kegiatan formal hanya diasumsikan untuk kategori Berusaha dibantu buruh tetap dan kategori Buruh/Karyawan/Pegawai, sedangkan kategori yang lain dianggap sebagai kegiatan informal. Pada Agustus 2017 pekerja pada kegiatan formal sebesar 43,45 persen dan yang bekerja pada kegiatan informal sebesar 56,55 persen. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2016 terjadi penurunan pekerja sektor formal 1,64 persen poin sebesar 45,09 persen. Tabel 3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 2015 2017 2015*) 2016*) 2017*) Status Pekerjaan Utama Agustus Februari Agustus Februari Agustus (1) (2) (3) (4) (5) (6) Berusaha Sendiri 15,54 14,15 15,35 12,35 14,93 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 14,04 19,49 18,83 18,19 18,76 Berusaha dibantu buruh tetap 3,48 3,52 3,51 4,90 3,25 Buruh/Karyawan/Pegawai 45,31 38,11 41,58 42,98 40,20 Pekerja bebas 9,72 11,44 8,19 8,01 9,20 Pekerja Keluarga/tak dibayar 11,91 13,29 12,53 13,57 13,65 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 4 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017

4. Pekerja Tak Penuh D.I. Yogyakarta Di D.I. Yogyakarta Pekerja tak penuh adalah penduduk umur 15 tahun keatas yang bekerja dengan waktu kerjanya kurang dari 35 jam seminggu. Pekerja tak penuh di D.I Yogyakarta pada Agustus 2017 mencapai 25,99 persen terdiri dari 4,40 persen tergolong setengah pengangguran (masih mau bekerja apabila ada tawaran pekerjaan lain) dan selebihnya 21,59 persen tergolong pekerja paruh waktu (tidak berusaha mencari pekerjaan lain). Jika ditinjau dari status wilayah, Pekerja tak penuh lebih banyak berada diwilayah perdesaan sebesar 29,95 persen dibanding wilayah perkotaan sebesar 24,26 persen. Hal ini dikarenakan di wilayah perdesaan, waktu penduduk untuk bekerja pada umumnya dari pagi sampai siang rata-rata sekitar 4 jam sehari. Dilihat menurut jenis kelamin, pekerja tak penuh lebih banyak berjenis kelamin perempuan sebesar 34,86 persen dibandingkan laki-laki sebesar 18,74 persen. Ini terkait dengan waktu terbanyak yang digunakan serta tugas pokok perempuan umumnya untuk mengurus rumah tangga. Secara rinci Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu yang lalu dan karakteristiknya Agustus 2017 disajikan pada tabel 4 berikut. Tabel 4 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu yang lalu dan karakteristiknya Agustus 2017 Jam Kerja seminggu Perkotaan Pedesaan Laki-laki Perempuan Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 7 2,41 2,13 1,35 3,51 2,32 8 14 5,21 6,48 3,55 8,10 5,60 15 24 7,31 10,87 5,70 11,68 8,39 25 34 9,33 10,47 8,14 11,57 9,68 0 dan 35 + 75,74 70,05 81,26 65,14 74,01 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 setengah pengangguran 4,74 3,63 4,00 4,89 4,40 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 5

5. Perkembangan Angka Pengangguran D.I. Yogyakarta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan perbandingan antara jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja. TPT dapat digunakan untuk memonitoring dan evaluasi perkembangan angka pengangguran. Fluktuasi TPT D.I. Yogyakarta dari Agustus 2015 Agustus 2017 kisaran 2,5 4,5 persen dan keadaannya mengalami fluktuasi serta selalu berada dibawah TPT nasional yang berada pada kisaran 5,0 6,5 persen (gambar 1). Bila dicermati, TPT D.I. Yogyakarta dan nasional periode Agustus 2016 Agustus 2017 memiliki pola yang sama. Angka TPT D.I. Yogyakarta mengalami peningkatan dari 2,72 persen pada Agustus 2016 menjadi 3,02 persen pada Agustus 2017. Penyebab peningkatan TPT D.I. Yogyakarta diantaranya: Penduduk yang telah menyelesaikan pendidikannya selama setahun terakhir masih banyak yang belum terserap dalam pasar kerja. Besarannya mencapai 26,77 persen dari pengganggur yang ada dan 53,35 persen diantaranya penduduk yang baru menyelesai kan DIV/S1. Penduduk usia 15 tahun keatas yang pernah bekerja pada lapangan usaha industri pengolahan, konstruksi, perdagangan eceran dan penyedia minuman belum mendapatkan pekerjaan kembali. Angka ini mencapai 30,60 persen dari penganggur yang ada.hasil Sakernas D.I. Yogyakarta Agustus 2015 - Agustus 2017 menunjukan TPT daerah perkotaan selalu lebih besar dibandingkan daerah perdesaan. TPT perkotaan D.I. Yogyakarta pada Agustus 2017 sebesar 3,61 persen lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan sebesar 1,66 persen atau berbeda 2,05 persen poin. Hal ini terjadi karena diwilayah perkotaan memiliki sektor formal yang lebih banyak dibandingkan wilayah pedesaan, seperti diketahui bahwa sektor formal lebih sulit dimasuki oleh para angkatan kerja untuk bekerja karena lebih banyak menggunakan keahlian atau syarat-syarat tertentu dibandingkan sektor informal. Selain itu disebabkan juga penduduk pedesaan biasanya tidak terlalu selektif memilih lapangan pekerjaan, sehingga akan melakukan kegiatan apa saja walau hanya sebagai pekerja keluarga, pekerja bebas pertanian dan sebagian masih bertahan di pedesaan dengan berusaha mencari pekerjaan dengan cara melaju (nglajo/commute/pulang-pergi/ulang-alik) ke perkotaan, apalagi dengan kemudahan kepemilikan kendaraan bermotor dan semakin baiknya kondisi infrastruktur seperti fasilitas jalan raya. Untuk TPT D.I. Yogyakarta pada Agustus 2017 menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa TPT laki-laki lebih besar dibandingkan TPT perempuan dengan perbandingan 2,86 persen berbanding 0,98. Hal ini terjadi karena laki-laki sebagai kepala keluarga khususnya di usia angkatan kerja lebih reaktif dalam upaya untuk bisa mendapat status bekerja. 6 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017

Gambar 1 Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Wilayah dan Jenis Kelamin D.I. Yogyakarta 2015 2017 Hasil Sakernas D.I. Yogyakarta Agustus 2017 menunjukkan bahwa jika dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan angkatan kerjanya, TPT tertinggi terjadi pada angkatan kerja dengan tingkat pendidikan universitas sebesar 4,90 persen diikuti SMA umum dan SMA Kejuruan masing-masing sebesar 4,39 persen dan 4,38 persen, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengangguran di D.I. Yogyakarta adalah pengangguran terdidik dengan pendidikan minimal SMA/SMK ke atas. Pengangguran terdidik akan berusaha mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah ataupun keahlian yang mereka miliki dengan harapan gaji yang akan diterima juga sesuai. Sedangkan untuk TPT terendah terjadi pada angkatan kerja dengan tingkat pendidikan tertingginya SD ke bawah sebesar 1,08 persen diikuti tingkat pendidikan SMP sebesar 1,83 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2016, terlihat bahwa TPT untuk angkatan kerja dengan tingkat pendidikan universitas dan SMA Umum masing-masing sebesar 2,83 persen dan 1,05 persen atau masing-masing mengalami peningkatan sebesar 2,17 persen poin dan 3,34 persen poin. Untuk jenis pengangguran terdidik lainnya yaitu angkatan kerja dengan tingkat pendidikan tertinggi SMA Kejuruan mengalami penurunan sebesar 1,38 persen poin.. Nilai TPT periode Agustus 2015 Agustus 2017 disajikan oleh Gambar 2. Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 7

Gambar 2 Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan D.I. Yogyakarta 2015 2017 6. Perkembangan Angka Pengangguran Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta Dilihat menurut kabupaten/kotanya, TPAK tertinggi terjadi pada Kabupaten Kulonprogo sebesar 74,61 persen diikuti Kabupaten Gunungkidul sebesar 74,50 persen dan Kabupaten Bantul sebesar 72,21 persen dan terendah terjadi pada Kota Yogyakarta sebesar 65,72 persen. Berbanding terbalik dengan TPAK, wilayah dengan TPT tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta sebesar 5,08 persen diikuti Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul masing-masing sebesar 3,51 persen dan 3,12 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin besar wilayah perkotaan suatu wilayah akan menyebabkan semakin menurunnya penawaran tenaga kerja dan meningkatnya pengangguran yang disebabkan sulitnya untuk masuk ke lapangan kerja di perkotaan karena lapangan kerja di perkotaan lebih banyak sektor formal yang membutuhkan ijazah atau syarat-syarat tertentu. Selengkapnya dijealskan Gambar 3. 8 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017

Gambar 3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Kabupaten/kota di D.I. Yogyakarta Agustus 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 9

7. Penjelasan Teknis a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. b. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran. c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. e. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan, dan kegiatannya terdiri dari: Mencari pekerjaan. Mempersiapkan usaha. Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa). Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai. i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri dari: Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela). j. Upah/gaji sebulan adalah imbalan/balas jasa yang diterima selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama oleh buruh/karyawan/pegawai, baik berupa uang maupun barang yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan. Imbalan/balas jasa tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu gaji, tunjangan (yang sifatnya rutin), upah lembur, uang transportasi dan uang makan. k. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/ perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh/ 10 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017

karyawan/pegawai yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/ karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor konstruksi batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu. Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 11

Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Johanes De Britto Priyono, M.Sc. Kepala BPS Provinsi D.I. Yogyakarta Telp. 0274-4342234. Pesawat E-mail : priyono@bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang- Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 12 Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017