BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi perlu dilakukan dalam menganalisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan korelasi Product Moment. Uji normalitas untuk mengetahui normal atau tidak nya sebaran skor variabel konformitas terhadap perilaku membeli Blackberry. a. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirov Z. hasil uji normalitas pada variabel perilaku membeli Blackberry diperoleh hasil 0, 717 dengan p > 0, 05 berarti sebaran normal dan memebuhi syarat uji asumsi normalitas. Hasil uji normalitas untuk variabel konformitas diperoleh 0, 905 dengan p > 0, 05 yang berarti sebaran normal dan memenuhi syarat uji asumsi normalitas. b. Uji Linieritas Hasil uji linearitas hubungan menunjukkan bahwa variabel konformitas memiliki hubungan linier dengan perilaku membeli Blackberry. Hal ini dapat dilihat dari konformitas dengan perilaku membeli Blackberry pada mahasiswa mempunyai nilai 22, 108 dengan p < 0, 05. 45
46 2. Uji Hipotesis Hasil perhitungan melalui teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson yang diolah menggunakan Statistical Packages for Social Science (SPSS) 13.0 menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku membeli Blackberry pada mahasiswa. Hal tersebut terlihat r xy = 0, 501 dengan p < 0, 01. B. Pembahasan Hasil penelitian menggunakan uji statistik dengan teknik korelasi Product Moment menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku membeli Blackberry pada mahasiswa dengan r xy =0, 501 dengan p < 0,01. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi pula perilaku membeli Blackberry dan sebaliknya, semakin rendah konformitas maka semakin rendah perilaku membeli Blackberry. Sears (1991, h.80-82) mengemukakan bahwa konformitas ditunjukkan dengan adanya aspek kekompakkan (ketertarikan yang kuat untuk menjadi anggota kelompok). Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang memiliki keinginan untuk konform dengan kelompoknya, cenderung mengikuti gaya hidup yang dilakukan oleh kelompoknya. Ketika kelompok tersebut memiliki gaya hidup untuk menggunakan Blackberry, maka mahasiswa
47 cenderung konform dan mengikuti apa yang dilakukan oleh kelompoknya, yaitu dengan membeli dan menggunakan Blackberry. Sears (1991, h.80-82) mengatakan bahwa konformitas pada individu ditandai dengan adanya aspek kesepakatan (cenderung patuh terhadap kelompoknya karena telah mendapat tekanan dari kelompoknya). Mahasiswa yang mendapat tekanan dari kelompok untuk mengikuti apa yang telah dilakukan oleh kelompoknya (seperti membeli dan menggunakan Blackberry), maka mahasiswa cenderung mengikuti dengan membeli dan menggunakan Blackberry. Sears (1991, h.80-82) mengatakan bahwa konformitas pada individu ditandai dengan adanya aspek ketaatan (individu rela melakukan tindakan walaupun tidak menginginkannya). Mahasiswa ketika rela melakukan tindakan sesuai kelompok (meskipun tidak menginginkannya) akan cenderung konform dengan kelompoknya. Ketika kelompok menekankan pada anggotanya untuk membeli dan menggunakan Blackberry maka besar kemungkinan mahasiswa juga akan melakukan hal yang sama atau rela membeli Blackberry. Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa perilaku membeli Blackberry pada mahasiswa dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya. Sebagian berasal dari keinginan mahasiswa untuk sama dengan kelompoknya dan sebagian lagi dari kenyataan bahwa mahasiswa menghabiskan waktu lebih banyak dengan teman sebayanya (Hurlock, 1999, h. 252) Hal ini juga didukung oleh pendapat Soekanto (1996, h. 32), bahwa banyaknya waktu yang dihabiskan dengan kelompok membuat
48 mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan kelompok agar dapat diterima menjadi bagian dari anggota kelompok. Mahasiswa mendapat pengaruh yang kuat dari kelompoknya, dimana mahasiswa mengalami perubahan tingkah laku sebagai salah satu usaha penyesuaian pada penelitian ini. Konformitas dalam perilaku membeli Blackberry adalah bentuk penyesuaian mahasiswa agar diterima kelompoknya. Banyak faktor yang memengaruhi perilaku membeli Blackberry, salah satunya adalah konformitas. Myers (2012, h.253) menyatakan konformitas merupakan perubahan sikap percaya sebagai akibat tekanan kelompok. Konformitas mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku membeli Blackberry. Apabila seorang remaja atau mahasiswa tidak terpengaruh pada konformitas teman sebayanya, maka perilaku membeli Blackberry mahasiswa tersebut cenderung rendah. Adanya hubungan positif antara konformitas dengan perilaku membeli Blackberry dalam penelitian ini tidak lepas dari trend di kalangan remaja untuk tampil menarik, diakui dan dapat diterima sebagai bagian dalam kelompok. Konformitas teman sebaya memengaruhi perilaku membeli. Hal ini ditunjukkan dengan sumbangan efektif untuk korelasi antara konformitas teman sebaya dengan perilaku membeli Blackberry sebesar 25, 1 %. Perilaku membeli Blackberry dipengaruhi faktor lain di luar konformitas teman sebaya sebesar 74, 9 %. Faktor-faktor itu antara lain faktor budaya (budaya, sub budaya dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok referensi, keluarga, peranan dan status), faktor pribadi (usia dalam tahap daur hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
49 kepribadian dan konsep diri), faktor psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap), dan faktor produk (harga produk, karakteristik produk, dan kualitas produk). Mean Empirik untuk variabel perilaku membeli Blackberry sebesar 72,1. Jika dibanding dengan Mean Hipotik sebesar 57, 5, maka Mean Empirik lebih besar dari Mean Hipotik dengan SDH 11, 5. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perilaku membeli Blackberry tergolong tinggi. Konformitas teman sebaya juga termasuk golongan tinggi, artinya seorang remaja memaksakan diri untuk mematuhi normanorma yang berlaku di dalam kelompok agar identik atau sama persis dengan kelompoknya. Hal ini ditunjukkan oleh Mean Empirik 44, 99 lebih besar dari Mean Hipotik 35 dengan SDH 7. Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan, antara lain: 1. ada beberapa subjek yang tidak mengisi sesuai keadaan diri yang sebenarnya, dan ada subjek yang gugur untuk dianalisis dalam penelitian karena tidak sesuai dengan karakteristik populasi penelitian. 2. Karakteristik subjek tidak spesifik, mungkin bisa ditambahkan fakultas dan jenis kelamin. 3. Pilihan jawaban pada skala perilaku membeli menggunakan pilihan jawaban sesuai
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis diterima, yaitu ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan perilaku membeli Blackberry. Semakin tinggi konformitas teman sebaya, semakin tinggi pula perilaku membeli Blackberry. Semakin rendah konformitas teman sebaya, semakin rendah perilaku membeli Blackberry. B. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi mahasiswa Hendaknya mahasiswa dapat mengurangi perilaku membeli yang tergolong tinggi, yaitu dengan tidak harus berperilaku sama dengan teman sebaya atau kelompoknya. Mahasiswa dalam melakukan pembelian suatu produk (seperti Blackberry) didasarkan atas kebutuhan dan tidak selalu harus menyesuaikan dengan kelompoknya. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti masalah ini, disarankan untuk memperhatikan kelemahan yang dilakukan 50
51 dalam penelitian ini, yaitu dengan cara pada saat penelitian, seharusnya mahasiswa yang diberi sesuai dengan karakteristik populasi penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah subjek yang gugur. Selain itu, peneliti juga dapat menambah karakteristik subjek, misalnya menambahkan jenis kelamin dan fakultasnya. Saran lainnya adalah diharapkan memertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mendukung variabel perilaku membeli, missal : budaya, kelas sosial, keluarga dan motivasi.
DAFTAR PUSTAKA Ancok, D. 1987. Teknik Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Azwar, S. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Edisi Satu. Yogyakarta : Pustaka Belajar Offset Baron, R. A., dan Byrne, D. 2003. Psikologi Sosial. Edisi Kesepuluh. Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga Dahesihsari, R. 2007. Perilaku Konsumsi Telepon Seluler di Kalangan Mahasiswa: Sebuah Studi pada Mahasiswa Unika Atma Jaya Jakarta. Manasa. Desember 2007, Vol.1, No.2 (179-190) Hadi, S. 2000. Metodologi Research. Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset. Yogyakarta : Liberty Hesti, 2001. Kecenderungan Membeli Produk Pakaian Ditinjau Dari Konformitas Remaja Putri. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa : Jaka Wasana. Jakarta : Erlangga Loudon, D, & Bitta, A. 1998. Consumer Behavior : Concepts and Application, USA, Mc Graw-Hill Book Company Mappiare, A. 1982. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional Monks, W. J. S. Koers, A. M. P, Hadinoto, S. R. 1996. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Myers, D. G. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika. Natalia. 2005. Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Pelajar Putri SMU Kristen YSKI. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Universitas Katolik Soegijapranata. Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Jakarta : Balai Pustaka. 52
53 Ranjbarian, B., Salim, S., dan Emami, A. 2011. Women s Conformity in Fashion Clothing among Iranian University Students. European Journal of Social Sciences. Vol.20, Number 1 (169-179). Salim, P. Dan Salim, Y. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta : Modern English Press Sanjaya, P. 1995. Sosiologi Pedesaan: Kumpulan Bacaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Santoso, S. dan Tjiptono, F. 2001. Riset Pemasaran. Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Sarwono, W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada Sears, D. O, Freedman, J. L, and Peplau, L. A. 1991. Psikologi Sosial : Jilid 2. Alih Bahasa : Michael. Jakarta : Erlangga. Soekanto, S. 1996. Remaja dan Masalah-masalahnya. Jakarta : Gunung Mulia Stanton, W.J. 1993. Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga Sunarto, 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga Susetyo, D.P.B. 2006. Identitas Sosial Orang Jawa: Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jawa. Psikodimensia. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Vol 5. No.1 (1-16) Surya, F. A. 1999. Perbedaan Tingkat Konformitas Ditinjau Dari Gaya Hidup Pada Remaja. Psikologika. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. Tahun III. No.7 (64-71). Suryabrata, S. 1993. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Swastha, B, dan Handoko H. T. 1997. Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Liberty Taylor, S.E., Peplau, L.A., dan Sears, D.O. 2009. Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Alih Bahasa: Tri Wibowo, B.S. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
54 Wiggins, J. A., Wiggins, B. B., Zanden, J. V. 1982. Social Psychology. New York : MC Graw-Hill Wu, W.C., dan Huan, T.C. 2010. The Effect of Purchasing Situation and Conformity Behavior on Young Students Impulse Buying. African Journal of Business Management. Vol.4 (16), (3530-3540). Zameer, H., Saeed, R., dan Abass, R. 2012. Mobile Phone Buying Behavior Of Consumers; A Comparative Study Of Rural And Urban Consumers In Pakistan. Global Journal of Management and Business Research. Volume 12 Issue 6 Version 1.0 March 2012. Zebua, A. S., & Nurdjayadi, R. 2001. Hubungan Antara Konformitas dan Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Phronesis. Volume 3 Jakarta : Universitas Tarumanegara (72-82). http://id.wikipedia.org/wiki/blackberry http://kombb.wordpress.com/2009/08/17/siapa-sih-pengguna-blackberry-diindonesia-hasil-survey-boss-daddy/