LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI SRI NURYANI HIDAYAH UTAMI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
PENYEBAB Kebakaran hutan penebangan kayu (illegal logging, over logging), perambahan hutan, dan konversi lahan Salah kelola PERUBAHAN IKLIM
PENDAHULUAN SEJARAH Lahan gambut ditemukan oleh Kyooker (1860an ) Istilah gambut muncul tahun 1970 Awal penyebaran gambut di Indonesia di Kalimantan, Sumatera, Papua serta beberapa pulau kecil lain.
PENGERTIAN Gambut > tanah yang terbentuk dari bahan organik pada fisiografi cekungan atau rawa, akumulasi bahan organik pada kondisi jenuh air, anaerob, menyebabkan proses perombakan bahan organik berjalan sangat lambat, sehingga terjadi akumulasi bahan organik yang membentuk tanah gambut.
Lahan gambut adalah bagian dari lahan rawa. Lahan rawa > lahan yang tergenang air terus-menerus atau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat. Lahan Gambut > Punya cici-ciri khusus baik fisik, kimiawi, maupun biologis.
PENYEBAB GAMBUT TERDEGRADASI Kebakaran hutan penebangan kayu (illegal logging, over logging), perambahan hutan, dan konversi lahan Salah kelola PERUBAHAN IKLIM
KESALAHAN/KEKURANG HATI-HATIAN PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT Open system, saluran > 10 KM Drainase berlebihan (over drainage)- pemasaman tanah, kering tak-balik, amblesan, oksidasi == LAHAN BONGKOR 60-70% (600.000-700.000 ha) dari total lahan yang telah direklamasi pada proyek Pembukaan Lahan Gambut Sejuta Hektar di Kalimantan Tengah (Maas, 2000) dan 32,500 ha di Belawang, Kalimantan Selatan (Sutikno et al., 1998) TELAH MENJADI BONGKOR DAN HIDROFOBIK Terjadi pada gambut tebal, di luar tipologi A dan B Contoh: kawasan PLG, Pangkoh, Kalampangan, Berengbengkel
Gambut rusak Water repellent (irreversible drying) Bahan gambut menjadi seperti butiran kopi dan sulit dibasahkan kembali, Lepas-lepas (terutama di permukaan), berukuran pasir halus sampai debu dengan warna coklat tua muda bila kering, dan dapat mengapung bila kena air Dapat menyebabkan cekaman kekeringan pd tanaman berakar pendek, mempunyai sifat fisik yg tidak baik untuk budidaya pertanian dan kepekaan yg tinggi terhadap erosi Retensi hara dan lengas menurun
Kriteria gambut baik-rusak No. Parameter Baik Rusak 1. Kubah gambut Masih berfungsi sebagai kawasan resapan air dengan luasan > 30% masih tertutup tanaman keras alami 2. Kedalaman muka air tanah di musim kemarau < 25 cm 100 cm Tidak berfungsi sebagai kawasan resapan air dengan luasan > 30% 3. Daya memegang air Suka air (Hidrofilik) Menolak air (Hidrofobik) 4. ph 4 < 4 5. Redoks potensial (mv) < 200 200
Gambut mempunyai gugus polar dan nonpolar Gugus polar (hidrofilik) : kelompok karboksilat, kelompok hidroksil dari fenol, alkohol, amida dan amina Gugus nonpolar (hidrofobik) : struktur alifatik dan sebagian aromatik Pada saat tanah basah : gugus fungsional yg hidrofilik berinteraksi dg molekul lain, tetapi bila kering mereka saling berinteraksi satu sama lain shg membentuk gugus hidrofobik Hidrofobik : kehilangan air yg mengakibatkan antar gugus polar saling berinteraksi, meningkatkan tereksposnya rantai nonalkil di antara permukaan selaput bahan organik dan pori antar bahan cairan
Tabel 1. Sifat fisik gambut terdegradasi
Tabel 4.1.1. Sifat kimia gambut yang diteliti Sifat kimia gambut (satuan) Kondisi gambut G 1 G 2 G 3 G 4 ph (H 2 O) (1 : 5,0) 3,71 3,68 3,73 3,95 ph (CaCl 2 ) (1 : 5,0) 3,14 3,32 3,52 3,25 DHL ( S cm -1 ) 105.05 99.10 102.70 31.40 Kadar abu (%) 1,44 1,69 1,93 1,35 N total (%) 1,12 1,04 1,18 1,12 P-tot (%) 0,18 0,17 0,14 0,13 K-dd (cmol(+)kg -1 ) 0,18 0,12 0,08 0,06 Ca-dd (cmol(+)kg -1 ) 0,11 0,10 0,20 0,32 Mg-dd (cmol(+)kg -1 ) 0,54 0,49 0,35 0,24 Na-dd (cmol(+)kg -1 ) 0,02 0,01 0,02 0,00 KPK (cmol(+)kg -1 ) 94,42 98,56 101,97 184,89 KB (%) 0,90 0,73 0,64 0,34 Al-dd (cmol(+)kg -1 ) 0,82 0,41 0,62 0,66 H-dd (cmol(+)kg -1 ) 3,58 3,11 1,50 2,24 Kemasaman total (cmol(+)kg -1 ) 11,79 11,90 13,35 20,06 COOH (cmol(+)kg -1 ) 1,97 1,74 1,94 1,70 OH (cmol(+)kg -1 ) 9,82 10,16 11,41 18,36 Keterangan : G1 : gambut Berengbengkel hidrofobik1 G2 : gambut Berengbengkel hidrofobik2 G3 : gambut Kalampangan hidrofobik G4 : gambut Kalampangan hidrofillik Bahan organik % 98,31 98,56 98,07 98,65 Asam humat (%) 59,10 54,20 47,10 44,23
Gugusgugus hidrofobik
Perubahan gambut terdegradasi Meningkatnya berat volume, daya hantar air menyamping (lateral), menurunnya porositas total, daya simpan lengas, pemadatan Aktivitas serta keanekaragaman organisme tanah juga mengalami perubahan, akibat kondisi tanah yang berubah dari reduksi menjadi oksidasi. sifat hidrofilik reduktif menjadi hidrofobik-oksidatif yang berakibat pada perubahan sifat kimia tanah : ph, kandungan asam humat dan daya hantar listrik yang lebih tinggi daripada gambut hidrofilik
Gambut terdegradasi ph (H 2 O), (CaCl 2 ), kapasitas pertukaran kation, kemasaman total, jumlah gugus COOH, gugus OH dan kandungan bahan organik lebih rendah penurunan areal gugus-gugus pembawa sifat hidrofilik (ikatan H, OH grup dan OH bebas, dan mungkin NH), sedangkan areal gugus-gugus pembawa sifat hidrofobik menjadi lebih dari 20%. Gugus-gugus pembawa sifat hidrofobik tersebut menunjukkan kehadiran fat, wax lipids (puncak pada bilangan gelombang 2850 cm -1 dan 2920 cm -1 ) dan gugus-gugus aromatik, simetrik yang bersifat nonpolar
Upaya Pemulihan Kerusakan Kawasan Gambut No. Parameter Upaya Pemulihan 1. Tipologi luapan atau kedalaman air tanah D atau < 25 cm dari muka tanah 2. Puncak kubah < 30% wilayah 3*. Subsiden 1. Laju subsiden (> 35 cm/5 tahun pertama setelah reklamasi) 2. Ketinggian permukaan gambut setelah subsiden reda < 25 cm 4**. Daya memegang air Jangan mencapai hidrofobik 5*. Sedimen mineral di bawah gambut Pasir kuarsa dan/pirit 6. ph (H 2 O) < 4.0 *) Based on PP 150/2000 Penutupan/penyekatan saluran-saluran sehingga mampu mengembalikan muka air tanah < 25 cm atau gambut kembali lembab/basah walaupun pada musim kering Pengembalian fungsi kawasan lindung melalui penghutanan Pemberian pupuk organik dan ameliorasi hingga ph menjadi > 4
PEMULIHAN GAMBUT HIDROFOBIK Parameter Jenis surfaktan anionik nonionik ph (H 2 O) (1 : 5,0) meningkat meningkat DHL ( S cm -1 ) berkurang berkurang KPK (cmol(+)kg -1 ) meningkat meningkat Kemasaman total (cmol(+)kg -1 ) meningkat meningkat COOH (cmol(+)kg -1 ) meningkat meningkat OH (cmol(+)kg -1 ) meningkat meningkat Kandungan air tersedia bertambah bertambah % luas gugus hidrofobik: (dengan spektra inframerah) % luas gugus hidrofilik (dengan spektra infamerah) berkurang bertambah berkurang bertambah
PENUTUP MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI PEMULIHAN LAHAN GAMBUT YANG SUDAH TERLANJUR TERDEGRADASI : PEMBERIAN BAHAN PEMBASAH, AMELIORAN, PENANAMAN SEMANGATNYA : UNTUK KESEJAHTERAAN RAAKYAT