BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Wimmer & Dominick dalam Rachmat Kriyantono (2012: 48) menyebutkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh kegiatan gotong royong terhadap kerukunan masyarakat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga datau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. (Kriyantono R., 01, hal. 55) Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik Karena berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka angka dan analisis menggunakan statistik. (Sugiyono P. D., 009, hal. 7) 3. Tipe Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian Eksplanatif atau yang bisa disebut juga Korelasional. Kuantitatif eksplanatif adalah penelitian yang menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. (Kriyantono, 010:69) 37

38 Metode korelasional bertujuan meneliti hubungan hubungan diantara variabel variabel dengan menguji hipotesis. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara Isi media dalam program Lentera Indonesia (X 1 ) dan Penggunaaan media dalam program Lentera Indonesia (X ) yang di tayangkan di Net, dengan minat Mengajar pada Mahasiswa (Y). 3.3 Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian online survei, yaitu metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. Dimana metode survei ini terdapat dua jenis yaitu deskriptif dan eksplanatif dalam penelitian peneliti menggunakan survei deskriptif. Internet merupakan salah satu sarana pertukaran data/informasi yang paling cepat sampai hari ini. Di samping itu, internet telah menjadi tempat dimana orang mencari informasi dari mulai informasi yang bersifat hiburan, olah raga, politik, bisnis, teknologi, dan informasi apa saja yang berkaitan dengan kehidupan manusia pada umumnya. Kondisi saat ini menjadikan internet sebagai media kontak antar manusia di seluruh permukaan bumi, Dari sisi ilmu penelitian, internet memberikan sumbangan yang sangat besar, terutama berkaitan dengan pengurangan personil pengambilan data, biaya untuk mengurangi perjalanan fisik dan waktu. Di samping server-server yang menyediakan data sekunder, maka komunitas-komunitas dunia maya meruapkan sumber penyedia responden untuk mendapatkan data primer dengan lebih cepat, mudah dan biaya lebih murah. (Sarwono, 006).

39 3.4 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep yang berfungsi sebagai variabel penelitian, sebagai berikut : 1. Variabel Bebas. Variabel Terikat 3.4.1 Variabel Bebas Variabel ini sering disebut sebagai varaibel stimulus, prediktor, antecendent. Variabel Bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 009, hal. 39). Pada penelitian ini ada variabel bebas yaitu isi media (X1), dan penggunaan media (X). 3.4. Variabel Terikat Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 009, hal. 39). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah Minat Mengajar (Y). 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono P. D., 009, hal. 80). Populasi (kumpulan objek riset) bisa berupa orang, organisasi, kata kata dan kalimat, simbol simbol non verbal, surat kabar, radio, televisi, iklan dan lainnya. Objek riset ini juga disebut satuan analisis atau unsur unsur populasi dimana unit analisis ini merupakan unit yang akan diriset (Kriyantono R., 01, hal. 153). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi yang didapat dari jumlah followers pada akun Twitter dari Lentera Indonesia yaitu

40 @Lentera_NET per tanggal 03 Maret 014 pukul 15:58 mempunyai followers yang berjumlah 8.057. Akun ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat layak untuk mewakili data yang peneliti butuhkan yaitu para mahasiswa yang menonoton Lentera Indonesia. Dalam menggunakan followers twitter sebagai sampel dalam penelitian ini terdapat kelebihan dan kekurangan yang dialami peneliti dalam pengumpulan data dari para sampel yang peneliti simpulkan. Kelebihan menggunakan followers sebagai sampel dalam penelitian adalah dengan adanya bantuan dari program google drive sehingga data yang masuk sudah tersusun rapih sesuai kebutuhan peneliti. Selain itu jangkauan twitter yang luas dan juga tidak mengeluarkan tenaga yang banyak hanya dengan mention followers tersebut dengan mengirimkan link kuesioner dan setelahnya tinggal menunggu tanggapan dari para followers, menggunakan followers twitter sebagai sampel juga tidak mengeluarkan biaya sama sekali atau gratis. Memang menggunakan followers twitter sebagai sampel mudah dan murah, namun penggunaan followers twitter juga memiliki kekurangan yaitu feedback yang dihasilkan dari mention kepada followers tidak semuanya langsung memberikan tanggapan, ada yang memberikan tanggapan dan respon terhadap kuesioner peneliti namun ada juga yang tidak merespon sama sekali. Butuh waktu untuk mendapatkan tanggapan dari para followers dan peneliti merasa waktu yang terbuang secara siasia. Waktu yang dibutuhkan peneliti untuk mendapatkan sampe yang sesuai dan memenuhi jumlah yang dinginkan dalam pelaksanaannya peneliti membutuhkan waktu lebih dari 3 minggu. Oleh karena itu untuk memenuhi jumlah sampel yang diinginkan peneliti harus memention link kuesioner peneliti sebanyak-banyaknya agar jumlah sampel yang diinginkan peneliti terpenuhi. 3.5. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dipopulasi karena keterbatasan waktu dan tenaga maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut dimana yang dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk

41 itu sampel yang diambil dari populasi harus betul betul representatif (mewakili) (Sugiyono P. D., 009, hal. 81). Teknik Pengambilan Sampling Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono P. D., 009, hal. 8) Dalam penelitian ini spesifiknya akan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik ini dilakukan dengan cara periset menulis atau memberi nomor pada seluruh anggota populasi, lalu mengundinya (mengacak/merandom) sampai mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan (Kriyantono R., 01, hal. 154-155). Di dalam penelitian ini pengacakan sampel dilakukan dalam jumlah followers dari akun twitter Lentera Indonesia ( @Lentera_NET ). Pengacakan dilakukan dengan cara melakukan scroll kebawah pada kolom followers yang tersedia sehingga sampel teracak lalu peneliti memberikan link kuisioner pada akun twitter yang tercantum dan scroll dilakukan hingga mendapatkan jumlah sampel yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jumlah Sampel Pada akun Twitter program Lentera Indonesia memiliki jumlah followers atau anggota sebanyak 8.057 responden. dalam menentukan jumlah sampel peneliti akan menggunakan rumus Taro Yamane untuk menentukan jumlah sampel, sebagai berikut (Kriyantono R., 01, hal. 164). n= N N.(d) + 1 Keterangan: N = jumlah sampel N = jumlah populasi (d) = derajat ketelitian (0,1)

4 Perhitungan sampel: n= N N.(d) + 1 n = 8057 8057.(0,1) +1 n = 8057 80,57 + 1 n = 38000 81.57 n = 98,77 = 100 Dari perhitungan sampel diatas, didapatkan jumlah 98,77 lalu dilakukan pembulatan ke angka 100. Jadi dalam penelitian ini peneliti akan menyebarkan kuesioner ke 100 koresponden. 3.6 Teknik Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber Data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penelitian data berupa data primer yang berbentuk kuesioner dan data sekunder yang diperoleh peneliti dari akun Twitter yang bersangkutan dan kepustakaan. Sugiyono mengartikan bahwa data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan indformasi atau data. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapat tidak langsung dari sumbernya melainkan melalui tangan kedua seperti dokumen atau foto-foto (Sugiyono, 009, hal. 5). Menurut kriyantono data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek penelitian, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara atau observasi. Data primer ini termasuk data mentah yang harus diproses lagi sehingga menjadi informasi yang bermakna (Kriyantono R., 01, hal. 41-4).

43 3.7 Metode Pengumpulan Data 3.7.1 Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 009, hal. 14). 3.7. Tabulasi Data Angket Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telahditetapkan secara spesifik oleh peneliti, selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 009, hal. 169). Dimana dalam menggunakan skala ini, jawaban-jawaban yang akan dipilih oleh responden sudah ditentukan oleh peneliti. Melalui skala likert, responden akan diberikan / disajikan jawaban dalam bentuk pernyataan yang diberi skor sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 5 Setuju (ST) = 4 Ragu Ragu (RR) = 3 Tidak Setuju (TS) = Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Kuantitatif Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh respon atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

44 masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 009, hal. 147). Dalam penelitian ini analisis data kuantitatif yang akan digunakan oleh peneliti adalah analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. (Kriyantono, 01)Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok. Yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Metode analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok. Yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). (Krisyantono, 01) Di dalam penelitian ini digunakan contingency tables atau yang biasa dikenal dengan nama tabel silang (cross tab) dan Analisis Regresi Sederhana. Tabel silang adalah sebuah tabel yang paling fleksibel untuk melihat perbedaan jawaban berdasarkan bagian variable lainnya. Tabel ini bentuknya seperti tabel distribusi frekuensi, tapi melalui tabel silang dua varibel secara simultan dapat dianalisis, sehingga hubungan diantara keduanya dapat diuji. Di dalam penelitian variable yang menentukan itu adalah jenis kelamin. Sedangkan Analisis Regresi Sederhana untuk mengetahui besar pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lain. Di dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan analisis regresi sederhana untuk mengetahui besar pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lain. Peneliti tidak melakukan uji korelasi sebab di dalam uji regresi terlihat juga koefisien korelasi untuk melihat kuat lemahnya hubungan antar dua variabel. Pedoman untuk melihat kuat lemahnya hubungan adalah sebagai berikut:

45 Gambar 3.1 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sederhana Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,00 Sangat kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Sedang 0,0 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat rendah Sumber : Sugiyono, 00: 183 Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1 atau -1 < r < 1. Dengan kata lain koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1 dengan kriteria sebagai berikut : 1.Jika r = +1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan positif..jika mendekati +1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan positif. 3.Jika r = -1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan negatif. 4.Jika mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan negatif. 5.Jika r = 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan Y 6.Jika mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah sekali. Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu akan sekarang yang dimiliki agar dapat memperkirakan perubahan (Riduwan, 004: 145). Regresi dapat digunakan untuk mengetahui variabel independen apa saja yang berhubungan dengan variabel dependen, selain itu dapat diketahui seberapa besar hubungan masing-masing variabel independen lainnya. Dari analisis ini diketahui variabel mana yang paling besar atau dominan mempengaruhi variabel dependen Y,

46 yang ditunjukkan dengan koefisien regresi (beta). Analisis regresi dilakukan untuk mendapatkan nilai: 1. Nilai signifikansi anova: 0,05; untuk melihat pengaruh antara variabel dependen dengan independen.. Nilai R model summary, untuk melihat kekuatan hubungan antara variabel dependen dengan independen. 3. Nilai R (Coeficients of Determination), untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable independent menjelaskan variable dependen. 4. Nilai Beta (β), untuk menunjukkan kontribusi masing-masing variabel independen. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Regresi sederhana, pengaruh satu x terhadap satu y, dapat dirumuskan sebagai berikut : Ŷ = a + b X + ε Untuk menghitung a, b 1 dan b dapat menggunakan rumus sebagai berikut: a = n. X ( X ) ( Y )( X ) ( X )( XY ) n. XY ( X )( Y ) b = n. X ( X ) Keterangan : Ŷ = Minat mengajar a = konstanta b 1, b = koefisien regresi X 1 = Isi media X = Penggunaan media ε = error term

47 3.8. Uji Reliabilitas Nilai perhitungan yang dihasilkan oleh suatu indikator yang tidak bervariasi adalah karena karakteristik pengukuran instrumen atau proses pengukuran instrumen itu sendiri. Selain itu suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika alat ukur itu stabil, dapat diandalkan (Dependability) dan dapat diramalkan (Predictability). Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Semakin kecil kesalahan, semakin reliabel alat pengukur. Sebaliknya, semakin besar kesalahan pengukur maka semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Untuk menguji reliabel instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbah. r k σ = k 1 V t 11 1 b Keterangan : r 11 k = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σ b = jumlah varian butir/item V t = varian total Menurut Sugiyono, pengukuran koefisien korelasi reliabilitas dapat dikelompokkan menjadi lima kriteria, dari sangat rendah sampai dengan sangat kuat, yaitu sebagai berikut:

48 Tabel 3. a. α antara 0,00 sampai dengan 0,199 = Sangat Rendah b. α antara 0,0 sampai dengan 0,399 = Rendah c. α antara 0,40 sampai dengan 0,599 = Sedang d. α antara 0,60 sampai dengan 0,799 = Kuat e. α antara 0,80 sampai dengan 1,000 = Sangat Kuat Semakin nilai koefisien Cronbach s Alpha mendekati satu menunjukan bahwa hasil yang diperoleh memiliki relabilitas yang tinggi. Nilai Cronbach s Alpha yang diperoleh dianggap terendah namun masih bisa diterima adalah 0,60 hingga 0,799 (Sugiyono, 009). 3.8.3 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan keabsahan atau kevalidan suatu instrument. Suatu instrument tersebut dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel-variabel yang diteliti dengan tepat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data, maka uji validitas ini digunakan untuk menguji data yang telah dapat dibagi dari pengisisan kuesioner tersebut apakah valid atau tidak (Siregar, 013, hal. 46). Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu teknik statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang saling berhubungan. Analisis faktor menghasilkan suatu tabel dimana baris adalah variabel indikator mentah yang diamati dan kolom adalah faktor atau variabel tersembunyi yang menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan di dalam variabel ini. Keiser-Meyer-Olkin (KMO) mengukur kecukupan sampel dengan iindeks untuk mengukur kelayakan analisis faktor. Nilai yang tinggi (antara 0,5 dan 1,0) dengan nilai signifikansi <0,5 mengindikasikan faktor analisis bahwa faktor tersebut

49 layak atau valid. Nilai dibawah 0,5 menunjukan bahwa faktor analisis mungkin tidak layak atau tidak valid. Teknik analisis data menggunakan bantuan program perangkat lunak SPSS 1 (Staristic Package Social Science) untuk menguji hubungan antara variable bebas dengan variable terikat, yang berdasarkan uji korelasi product moment dengan menggunakan taraf signifikansi atau tingkat kepercayaan 95% (0,5) (Siregar, 013, hal. 64). 3.9 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Sulistyos, 010). Penelitian ini menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen, oleh sebab itu peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression) untuk melihat pengaruh ke dua independen variabel terhadap dependen variabel. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : Ŷ = a + b 1 X 1 + b X + b 3 X 3 + ε Untuk mencari nilai a, b 1 dan b maka digunakan rumus sebagai berikut : a = Y b 1 X 1 b X b 1 = ( X 1 )( X 1Y ) ( X 1 X )( X Y ) ( X )( ) ( ) 1 X X 1 X

50 b = ( X )( X Y ) ( X 1X )( X 1Y ) ( 1 X )( ) ( ) 1 X X 1X Keterangan : Ŷ = Minat Mengajar a = konstanta b 1, b = koefisien regresi X 1 = Isi media X = Penggunaan media ε = error term 3.1 Perumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono P. D., 009, hal. 63-64). Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Seberapa besar pengaruh program Lentera Indonesia di Net terhadap minat mahasiswa untuk mengajar?. Apakah ada perbedaan pengaruh dari para mahasiswa berdasarkan jenis kelamin? Jika ada, seberapa besar pengaruh tersebut? o Ho1 o Ha1 o Ho o Ha o Ho3 o Ha3 = Isi Media tidak berpengaruh terhadap minat mengajar. = Isi Media berpengaruh terhadap minat mengajar. = Penggunaan Media tidak berpengaruh terhadap minat mengajar. = Penggunaan Media berpengaruh terhadap minat mengajar. = Isi Media dan Penggunaan Media tidak berpengaruh terhadap Minat Mengajar = Isi Media dan Penggunaan Media berpengaruh terhadap Minat Mengajar.