BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB I PENDAHULUAN. di dalam negeri, desainer fashion Indonesia juga sudah mulai merambah pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kota Bandung sudah menjadi kota

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

Bab II Tinjauan Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan, serta modal awal usaha. Pasar yang sangat besar ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ritel modern saat ini semakin pesat dan mulai

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan perusahaan yang sejenis.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk memberikan perbedaan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Peranan industri

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. lebih diminati. Persaingan yang semakin ketat membuat para pengusaha berusaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan hijab bagi wanita-wanita mukminah. 1 Berbusana tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fashion dibidang aksesoris jilbab dengan manik, kristal dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Amir (2011) kepuasan konsumen didefinisikan sejauh mana manfaat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III BUTIK LATIFAH DAN PEMASARAN PRODUK. 1. Sejarah Berdirinya Butik Latifah Way Halim Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

penyumbang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi (Hadi, 2015).Di samping itu, ternyata gaya busana muslim Indonesia kini menjadi trend setter di Asia

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB IV STRATEGI PEMASARAN BUTIK LATIFAH MENINGKATKAN PENJUALAN PAKAIAN MUSLIM. A. Strategi Pemasaran Butik Latifah Dalam Upaya Meningkatkan Volume

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

Perkembangan Pasar Modern dan Pasar Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. sekali bermunculan iklan-iklan yang ditayangkan ditelevisi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini fashion di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Industri fashion sebagai salah satu sektor industri kreatif di Indonesia mampu menyumbang 50 persen terhadap pendapatan negara dengan pertumbuhan ekspor sebesar 2-3 persen setiap tahunnya (www.kemenperin.go.id, 2015). Perkembangan fashion didukung berbagai faktor, baik faktor desainer lokal yang kini semakin potensial dan fashion ritel yang mengalami perkembangan pesat. Perkembangan fashion muslim pun khususnya di Indonesia semakin terdengar. Fashion muslim mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya media yang membahas mengenai fashion muslim, mulai dari majalah, televisi dan internet. Banyaknya promosi di berbagai media bahwa dengan menggunakan busana muslim dapat tetap tampil modis, sehingga orang yang memakainya akan lebih percaya diri. Kini busana muslim bukan sekedar untuk menutup aurat, namun telah bergeser menjadi trend bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena fashion muslim senantiasa melakukan perubahan menjadi lebih modern. Dengan begitu, tak heran jika kini busana muslim tidak hanya digemari dan dipakai kalangan dewasa saja, tetapi remaja hingga anak-anak. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, menyatakan bahwa Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bagi perkembangan busana muslim. Menurut Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, di Indonesia terdapat 20 juta penduduk yang menggunakan hijab. Hal ini selaras dengan perkembangan industri fashion muslim yang mengalami pertumbuhan sebesar tujuh persen setiap tahun. Dari sebanyak 750 ribu IKM yang di Indonesia, 30 persennya merupakan industri fashion muslim (www.kemenperin.go.id, 2015).

2 Kota Bandung dikenal sebagai salah satu kota yang memberikan kontribusi dalam kemajuan fashion di tanah air Indonesia. Bandung menjadi salah kota yang banyak mengeluarkan trend baju modis yang dapat membuat penampilan orang yang memakainya menjadi tampak lebih bergaya dan terlihat masa kini. Kota Bandung juga menjadi pusat busana muslim yang banyak memproduksi koleksi busana muslim lebih fashionable. Kota Bandung seolah tak hentinya untuk dapat terus berkreasi dan berinovasi sehingga tak heran bila Kota Bandung dikenal dengan sebutan kota mode. Kota Bandung juga dikenal sebagai pusat perkembangan fashion muslim. Hal ini dikarenakan banyaknya desainer yang mempunyai kreatifitas tinggi sehingga terus melakukan inovasi dalam memproduksi fashion muslim. Hal tersebut dilakukan agar dapat menghapuskan persepsi masyarakat bahwa menggunakan busana muslim memiliki image kuno. Kreatifitas yang dimiliki oleh desainer di Kota Bandung membuat fashion muslim terlihat lebih modis. Tak heran jika Kota Bandung dikenal sebagai barometer bagi perkembangan busana muslim atau hijab dunia. (id.gopher.co.id, 2015) Perusahaan busana muslim ternama di Indonesia banyak yang berasal dari Kota Bandung. Sebenarnya di Kota Bandung terdapat puluhan perusahaan busana muslim, tetapi tidak semua perusahaan busana muslim terdaftar. Berikut adalah daftar beberapa perusahaan busana muslim dengan merek yang sudah dikenal di Kota Bandung :

3 Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Busana Muslim Ternama di Bandung NO NAMA TOKO ALAMAT 1 Shafira Jl. Sulanjana 28 2 Zoya Ciwalk, Jl. Cihampelas 160 BIP, Jl. Merdeka 56 3 Syahzanan Jl. Anggrek No.36 4 House of Ria Miranda & Jenahara Jl. Supratman 25 5 Hijab Chic JL Banda, No. 20 6 De Moss Jl. Buah Batu No.149 7 Dian Pelangi Jl. Buah Batu no. 62 8 House of Shasmira Jl. Burangrang no 24 9 Rabbani Jl. Dipatiukur no 44 10 Alisha Fancy Shop Jl. Salendro Utara 27 11 Alifa Moslem Shopping Center Jl.BKR No.63 12 Elzatta BIP, Jl Merdeka 56 Sumber : www.infobdg.com, 2015 Persaingan di industri fashion muslim saat ini sangatlah ketat. Hal ini dipicu karena semakin banyaknya orang yang berkecimpung dalam bisnis fashion, khususnya fashion muslim. Seiring berkembangnya zaman, kini konsumen semakin pintar dalam memilih produk yang akan dibeli. Dengan adanya perubahan gaya hidup membuat keinginan dan kebutuhan konsumen semakin beragam, konsumen akan lebih selektif dalam melakukan pembelian suatu produk. Hal ini membuat pengusaha busana muslim harus melakukan berbagai

4 cara menarik perhatian calon pembeli untuk memenangkan persaingan. Cara untuk bertahan dalam bidang industri fashion muslim di Kota Bandung diantaranya adalah dengan memiliki kreativitas yang tinggi agar menghasilkan produk yang inovatif (m.inilah.com, 2015). Selain itu, faktor store image dan lokasi pun harus diperhatikan melihat kondisi persaingan yang semakin ketat. Salah satu tujuan perusahaan adalah mempunyai citra yang baik di kalangan masyarakat yang akan berdampak pada daya tarik konsumen. Pengusaha busana muslim harus berusaha menciptakan kesan yang baik di kalangan masyarakat. Kesan yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen akan berdampak pada citra toko. Faktor lokasi juga menjadi bagian hal terpenting juga yang harus diperhatikan oleh pengusaha busana muslim. Lokasi dari sebuah perusahaan akan mempengaruhi daya tarik konsumen. Konsumen senang dengan lokasi yang strategis. Tentunya hal ini akan mempengaruhi proses keputusan pembelian. Salah satu pusat perbelanjaan busana muslim yang relatif lengkap di Bandung adalah Alifa. Alifa Moslem Shopping Center berlokasi di Jl.BKR No.63 Lingkar Selatan, Cigereleng Bandung. Pusat perbelanjaan ini buka dari pukul 10.00-19.00 WIB. Alifa Moslem Shopping Center berdiri sejak tahun 2006. Alifa menjual pakaian muslim untuk ibu-ibu hingga anak-anak. Selain menjual busana muslim wanita, Alifa juga menyediakan busana muslim untuk laki-laki seperti baju koko, peci, dan sarung. Alifa Moslem Shopping Center juga menyediakan perlengkapan islami lainnya seperti mukena, kerudung, al-qur an, buku islami dan kaligrafi. Produk yang tersedia di Alifa bukan merupakan hasil produksi sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ade selaku manajer marketing Alifa, Alifa bekerjasama dengan berbagai supplier busana muslim dengan beragam merek. Jumlah supplier Alifa saat ini kurang lebih mencapai seratus merek. Alifa berperan sebagai toko yang menyalurkan produk-produk dari berbagai merek tersebut. Manajer marketing Alifa Bapak Ade mengungkapkan bahwa semakin banyaknya pesaing membuat omzet di Alifa setiap tahunnya fluktuatif dan cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah data omzet Alifa Moslem Shopping Center :

5 Tabel 1.2 Data Omzet Alifa Tahun 2009-2014 Tahun Omzet 2009 Rp 177.000.000 2010 Rp 160.900.000 2011 Rp 184.300.000 2012 Rp 165.900.000 2013 Rp 132.700.000 2014 Rp 106.200.000 Sumber : Alifa, 2015 Alifa Moslem Shopping Center memiliki citra yang baik dengan menyediakan produk yang relatif lengkap dan memiliki kualitas produk yang baik. Selain itu, Alifa Moslem Shopping Center memiliki citra yang baik karena adanya acara pengajian yang diadakan setiap hari sabtu. Informasi tersebut diperoleh dari hasil wawancara pada hari Kamis 11 Februari 2016 pukul 11.00 WIB kepada sepuluh orang yang pernah datang ke Alifa Moslem Shopping Center. Harga yang relatif terjangkau, kemudahan bertransaksi, pelayanan yang baik, barang dagangan yang tertata rapi dan luasnya jarak gang di dalam toko dan seharusnya menjadi faktor pendukung daya tarik konsumen untuk melakukan pembelian di Alifa Moslem Shopping Center. Namun citra toko Alifa Moslem Shopping Center yang baik ini ternyata tidak selalu berdampak positif terhadap kemajuan usaha Alifa Moslem Shopping Center. Hal ini terlihat dari data omzet Alifa Moslem Shopping Center yang semakin lama semakin menurun. Padahal menurut Yulianti (2014) salah satu strategi agar suatu ritel atau toko mampu bersaing dan bertahan dalam pasar adalah dengan membangun citra toko yang baik di mata konsumen maupun publik karena citra toko dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian suatu produk. Menurut Hartman dan Spiro dalam jurnal Haurisa (2012) ada empat unsur dari store image yang secara konsisten digunakan pelanggan untuk memberikan kesan terhadap citra toko yang dikunjunginya yaitu barang dagangan, layanan, suasana toko dan daya tarik

6 pemasaran. Menurut Nugraheni (2012) menyatakan bahwa citra toko yang baik menyebabkan konsumen akan mengabaikan informasi dari perusahaan lain. Menurut Irawati (2014) penciptaan store image sangat penting karena berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Jadi citra dari suatu tempat berbelanja menjadi penting bagi konsumen, karena konsumen umumnya lebih memilih pusat perbelanjaan yang memberikan citra yang baik pada mereka. Menurut Hartman dan Spiro dalam jurnal Haurisa (2012), store image adalah kesan sebagai hasil dari yang dirasakan konsumen yang berhubungan dengan toko serta saling bergantung baik saat ini maupun sebelumnya. Bagi para pelaku usaha, strategi menentukan lokasi merupakan hal yang sangat penting khususnya usaha fashion. Pemilihan lokasi akan berdampak kepada keinginan konsumen untuk berbelanja dan menjadi salah satu faktor keberhasilan suatu usaha. Konsumen akan lebih tertarik untuk melakukan pembelian jika suatu tempat perbelanjaan berada di lokasi yang strategis. Gambar 1.1 Lokasi Alifa Moslem Shopping Center Sumber : Hasil foto kamera pribadi, 2015 Berdasarkan gambar 1.1 di atas dapat diketahui bahwa lokasi Alifa Moslem Shopping Center berada di pinggir jalan raya, adanya sarana transportasi umum dan tersedianya lahan parkir. Untuk lebih jelas mengenai karakteristik lokasi Alifa Moslem Shopping Center dapat dilihat pada tabel berikut :

7 Tabel 1.3 Karakteristik Lokasi Alifa Moslem Shopping Center Karakteristik Deskripsi Angkutan - Tersedianya angkutan umum seperti bus dan angkot umum - Tersedianya angkot dengan beberapa rute diantaranya ciwastra-cijerah, cikudapateuh-ciroyom dan kebon kelapa-mengger - Tersedianya bus dengan jurusan kebon kelapajatinangor - Angkot yang melewati Alifa Moslem Shopping Center tersedia sampai pukul 21.00 WIB - Bus tersedia sampai pukul 17.00 WIB Lebar jalan - Ukuran jalan di lokasi Alifa Moslem Shopping Center termasuk dalam kategori jalan besar/luas, karena lebar jalan di sekitar lokasi kurang lebih 15 m 2. Arus lalu lintas - Alifa Moslem Shopping Center berada di lokasi yang memiliki arus lalu lintas jalan yang lancar, tidak pernah terjadi kemacetan - Alifa Moslem Shopping Center berada di akses utama dan jalur cepat. Keramaian/ kepadatan - Alifa Moslem Shopping Center terletak terletak di dekat beberapa tempat perbelanjaan, cafe, perkantoran - Alifa Moslem Shopping Center dekat dengan pemukiman yang padat penduduk Lahan parkir - Tersedianya lahan parkir yang cukup luas - Lahan parkir yang tersedia dapat menampung kurang lebih empat mobil dan sepuluh motor. Keamanan - Kondisi lingkungan sekitar di Alifa Moslem Shopping Center relatif aman, tidak pernah ada tindakan kejahatan. Sumber : Survei pribadi, 2015

8 Berdasarkan tabel 1.3 di atas dapat diketahui bahwa lokasi Alifa Moslem Shopping Center strategis. Lokasi yang strategis seharusnya menjadi daya tarik bagi konsumen untuk berbelanja dan menguntungkan bagi Alifa Moslem Shopping Center. Namun kenyataannya, dari hasil wawancara dengan Bapak Ade selaku manajer marketing, pengunjung Alifa Moslem Shopping Center sepi. Hal ini pun dapat terlihat dari data omzet Alifa Moslem Shopping Center yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Pengusaha ritel harus memilih lokasi yang strategis dalam menempatkan gerainya. Suatu lokasi disebut strategis apabila padatnya populasi di daerah sekitar, berada di pusat keramaian, kelancaran arus lalu lintas, kemudahan sarana transportasi umum dan arah lokasi yang tidak membingungkan, karena apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan lokasi akan berpengaruh besar dalam keberlangsungan usaha fashion ritel (Safaruddin, 2013). Menurut Levy (2012:167) faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan bisnis ritel adalah lokasi, lokasi dan lokasi. Menurut Ma aruf dalam jurnal Anggraeni (2014) mengungkapkan bahwa pada lokasi yang tepat atau strategis, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, walaupun kedua gerai tersebut menjual produk yang sama, pelayanan dari karyawan yang terampil, dan sama-sama mempunyai suasana gerai yang nyaman. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai store image dan lokasi di Alifa Moslem Shopping Center. Maka penulis memberi judul pada penelitian ini : Pengaruh Store Image dan Lokasi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen di Alifa Moslem Shopping Center.

9 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, selanjutnya dapat diidentifikasi masalah penelitian bahwa store image Alifa Moslem Shopping Center yang baik dan lokasi yang strategis tidak selalu berimbas kepada kemajuan Alifa Moslem Shopping Center. Hal ini terlihat dari data omzet Alifa Moslem Shopping Center yang menurun dalam beberapa tahun terakhir. Faktor store image dan lokasi tentunya harus diperhatikan oleh Alifa Moslem Shopping Center dengan tujuan untuk kemajuan usaha dan meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Tentu saja diperlukan beberapa strategi karena faktor store image dan lokasi menjadi salah satu pendukung yang akan menentukan kemajuan atau keberhasilan Alifa Moslem Shopping Center. Karena itulah, permasalahan ini akan melihat dari segi store image dan lokasi terhadap proses keputusan pembelian konsumen di Alifa Moslem Shopping Center. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka penulis menganalisis mengenai store image dan lokasi dalam menentukan keputusan pembelian konsumen Alifa Moslem Shopping Center adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan responden mengenai store image di Alifa Moslem Shopping Center? 2. Bagaimana tanggapan responden mengenai lokasi di Alifa Moslem Shopping Center? 3. Bagaimana tanggapan responden mengenai proses keputusan pembelian di Alifa Moslem Shopping Center? 4. Bagaimana pengaruh store image dan lokasi terhadap proses keputusan pembelian di Alifa Moslem Shopping Center?

10 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan S1 Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama. Dengan diperolehnya informasi dari penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai store image di Alifa Moslem Shopping Center. 2. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai lokasi di Alifa Moslem Shopping Center. 3. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai proses keputusan pembelian di Alifa Moslem Shopping Center. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh store image dan lokasi terhadap proses keputusan pembelian di Alifa Moslem Shopping Center. 1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan realitas yang terjadi di lingkungan dunia usaha. Penelitian ini diharapkan untuk menambah pemahaman mengenai keputusan pembelian dalam dunia bisnis untuk diterapkan di masa yang akan datang. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi tentang store image dan lokasi dari Alifa Moslem Shopping Center. Hal ini dimaksudkan agar Alifa Moslem Center dapat melakukan perbaikan bagi manajemen perusahaan terutama dalam aspek store image dan lokasi. 3. Kegunaan Bagi Akademis

11 Dapat dijadikan bahan perbandingan dan pengembangan yang lebih mendalam untuk mengkaji bidan ilmu manajemen pemasaran khususnya dalam menentukan keputusan pembelian konsumen terkait dengan store image dan lokasi.