PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI

dokumen-dokumen yang mirip
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Juknis Operasional SPM

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PEMERTNTAH KOTA PRABUMULIH. I}INAS KE,SEHATAN Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Pangkul Pratrumulih TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

D I N A S K E S E H A T A N

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR : 07/KEP/KES/X/2014

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

Rumusan rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2018 Dan Prakiraan Maju Tahun 2019 Kabupaten Klungkung

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) 222061 SUKABUMI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 440/ 053 /DINKES/2016 TENTANG PENETAPAN REVISI INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tentang Indikator Kinerja Utam Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016; Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaiamana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601) 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi; 9. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 51 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi; MEMUTUSKAN Menetapkan : Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016. KESATU : Menetapkan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi sebagaimana yang tercantum dalam lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini; KEDUA : Indikator Kinerja Utma sebagaimana disebutkan pada Diktum KESATU merupakan pedoman dalam : a. Penetapan rencana Kinerja Tahunan; b. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran; c. Penyusunan Dokumen Perjanjian Kinerja; d. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; e. Pelaksanaan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021. KETIGA : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan : Di Sukabumi Pada Tanggal : 20 Januari 2016

LAMPIRAN NOMOR TENTANG : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI : 440/ 053 /DINKES/2016 : INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2016 No Sasaran Indikator Kinerja Penjelasan/Formulasi Sumber Data Target 2016 1 2 3 4 5 6 1 Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan Jumlah stok obat tahun berjalan dan 12 bulan buffer stock Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 24 Tersedianya obat Program Jumlah stok obat per bulan Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 24 Tersedianya bahan kimia/regensia untuk pemeriksaan kesehatan Jumlah stok bahan kimia perbulan Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 24 2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil prosentase puskesmas yang telah melaksanakan kelas ibu hamil Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 81 Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) prosentase puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan kompliksi (P4K) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 83 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi dengan Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama) x %. Menghitungnya 20% dari estimasi ibu hamil Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 76

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sesuai standar Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) sesuai standar Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani Cakupan Kunjungan Bayi (Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi dengan Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah Kerja dalam kurun waktu yang sama) x % Ibu Hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir (umur 6 jam - 48 jam) yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi: pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM, perawatan tali pusat, konseling (ASI dan tanda bahaya), pemberian imunisasi HB 0 dan vitamin K1, jika belum diberikan saat lahir. Cakupan pelayanan kesehatan esensial pada bayi baru lahir (usia 0-28 hari) sesuai standar dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah sasaran neonatal diwilayah tersebut. Jumlah Neonatus dengan komplikasi yang ditangani sesuai dengan standar oleh NAKES pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh neonatus yang ada kali % menghitung 15% dari estimasi ibu hamil Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar disatu wilayah tertentu pada kurun waktu tertentu dubagi jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah pada kurun waktu yang sama kali % Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 90 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 95 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 91 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 96 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 87 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 80 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

3 4 Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi Menurunkan angka kesakitan Cakupan Pelayanan Anak Balita cakupan peserta KB aktif Menurunnya Jumlah Kematian Ibu Menurunnya Angka Kematian Bayi Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 1 Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10 Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja Jumlah Anak Balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerja dalm waktu yang sama dikali % Jumlah peserta KB baru dan peserta KB lama secara terus menerus memakai alat kontrasepsi untuk mengatur kelahiran dan mengakhiri kesuburan. Jumlah Ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan Nifas disatu wilayah tertentu dalam satu tahun. Jumlah bayi (kurang dari 1 tahun) yang meninggal disatu wilayah tertentu selama satu tahun dibagi jumlah kelahiran hidup diwilayah kerja tertentu dalam kurun waktu yang sama dikali 0 Jumlah Puskesmas yang melaksanakan penjaringan siswa kelas 1 SD/MI di suatu wilayah dalam 1 tahun/jumlah seluruh Puskesmas di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun yang sama) x % Jumlah Puskesmas yang melaksanakan penjaringan siswa kelas 7 SMP/MTs dan kelas 10 SMA/MA di suatu wilayah dalam 1 tahun/jumlah seluruh Puskesmas di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun yang sama) x % (Jumlah Puskesmas memenuhi kriteria menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun/jumlah seluruh Puskesmas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun) x % Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 67 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 40 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 23 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 90 10

5 6 7 Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan keteknisian medik Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan lansia Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional dan kimplementer Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan laboratorium Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan Kesehatan Indra Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai standar Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan manajemen Puskesmas Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan lansia/jumlah seluruh puskesmas di wilayah kerja dalam 1 tahun)x % (Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional) / (jumlah seluruh Puskesmas) x % Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi mulut selama 1 tahun di wilayah tertentu dibagi jumlah seluruh puskesmas di wilayah tertentu x Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan laboratorium selama 1 tahun di wilayah tertentu dibagi jumlah seluruh puskesmas di wilayah tertentu x Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan indra selama 1 tahun di wilayah tertentu dibagi jumlah seluruh puskesmas di wilayah tertentu x Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat selama 1 tahun di wilayah tertentu dibagi jumlah seluruh puskesmas di wilayah tertentu x Jumlah Puskesmas non rawat inap dan rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai standar selama 1 tahun di wilayah tertentu dibagi jumlah seluruh puskesmas di wilayah tertentu x Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan manajemen Puskesmas selama 1 tahun di wilayah tertentu dibagi jumlah seluruh puskesmas x 30 50 5 40 10 60 65

8 9 10 11 Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin di fasilitas kesehatan Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA selama 1 tahun di wilayah tertentu dibagi jumlah seluruh puskesmas x Jumlah Penduduk PBI yang menjadi peserta JKN dalam kurun waktu tertentu dibagi seluruh penduduk miskin dikali % (Jumlah masyarakat miskin yang dilayani di sarana fasilitas Kesehatan dibagi dengan Jumlah seluruh masyarakat miskin di kabupaten) x %, dengan target 15% dari total masyarakat miskin Persentase ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm yang mendapatkan makanan tambahan dalam bentuk makanan lokal maupun pabrikan selama 90 hari terhadap jumlah ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm yang ada di wilayah tertentu Persentase ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 tablet tambah darah yang diminum setiap hari selama kehamilannya terhadap jumlah ibu hamil yang ada pada periode dan wilayah tertentu Persentase bayi usia 0 sampai dengan 5 bulan 29 Hari yang mendapat ASI Eksklusif terhadap jumlah bayi usia 0 sampai dengan 5 bulan 29 hari di wilayah tertentu Persentase bayi baru lahir yang diletakkan segera setelah lahir dengan cara tengkurap di dada atau perut ibu paling singkat selama satu jam sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu terhadap jumlah bayi baru lahir pada periode dan wilayah tertentu Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 69 Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 20 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 50 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 65 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 11,5 30

12 Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan Balita kurus yang mendapat makanan tambahan Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan sarana air bersih (SAB) Cakupan Rumah Sehat Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) Persentase anak usia 6 sampai dengan 59 bulan 29 hari dengan status gizi kurus (BB/PB atau BB/TB -3 SD sampai dengan < -2 SD) yang mendapat makanan tambahan selama 90 HMA terhadap jumlah anak usia 6 sampai dengan 59 bulan 29 hari dengan status gizi kurus pada periode dan wilayah tertentu Persentase remaja putri usia 12 sampai dengan 18 tahun yang berada di institusi sekolah mendapat Tablet Tambah Darah 1 tablet setiap minggu sekali dan 1 tablet setiap hari selama 10 hari masa haid, diberikan selama minimal 4 bulan terhadap jumlah remaja putri usia 12 sampai dengan 18 tahun pada periode tertentu jumlah kasus balita gizi buruk (Sangat Kurus) yang dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat dibagi jumlah kasus balita gizi buruk yang ditemukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dikali %. Jumlah Bayi yang berusia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapat MP-ASI selama 90 hari. Dibagi jumlah Baduta Gakin x % (Jumlah masyarakat yang menggunakan air bersih dibagi dengan Jumlah masyarakat di Kabupaten) x % (Jumlah masyarakat yang menghuni rumah sehat dibagi dengan Jumlah rumah yang ada dalam kurun waktu yang sama) x % (Jumlah masyarakat yang menggunakan jamban keluarga dibagi dengan Jumlah masyarakat di Kabupaten) x % Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 90 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 48 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 41 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 18,1 Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 15 Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 6

13 14 Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat Cakupan Angka Bebas Jentik Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Cakupan Tempat Sampah Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja dasar Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Cakupan PHBS di Tatanan RT (Jumlah Rumah/Bangunan Bebas Jentik dibagi Jumlah Rumah/bangunan yang ada) x % (Jumlah masyarakat yang menggunakan saluran pembuangan air limbah dibagi Jumlah masyarakat di Kabupaten) x % (Jumlah masyarakat yang menggunakan tempat sampah dibagi Jumlah masyarakat di Kabupaten) x % (Jumlah Puskesmas yang telah menerapkan K3 di internal puksesmas dan telah melaksanakan kegiatan baik promotif dan atau preventif dan atau kuratif dan atau rehabilitatif terhadap pekerja yang ada di wilayah kerjanya) / (jumlah Puskesmas seluruh Indonesia) x % Jumlah Pos UKK yang dibentuk masyarakat yang difasilitasi Puskesmas di daerah PPI/TPI (Jumlah Puskesmas yang memenuhi persyaratan penyelenggaraan kesehatan olah raga sesuai dengan standar) / seluruh Indonesia) x %(jumlah Puskesmas Jumlah kebijakan yang dibuat Dinas Kesehatan berupa Peraturn Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati/Surat Edaran/Himbauan Bupati dalam upaya peningkatan perilaku sehat dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Jumlah rumah tangga sehat ber PHBS dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah rumah tangga dalam kurun waktu satu tahun di kali % Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 70 Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 65 Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 70 Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 87 Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 68 Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 79 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat 3 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat 43

Cakupan strata desa siaga aktif Jumlah peningkatan desa siaga strata pratama, madya, purnama dan mandiri dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah desa dalam kurun waktu satu tahun dikali % Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat 29,29 Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan Jumlah sekolah yang melaksanakan Advokasi, Kemitraan, Pemberdayaan masyarakat Sekolah (Individu, keluarga dan masyarakat) dalam upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat dibagi jumlah sekolah dikali % Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat 20 Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat Jumlah tema pesan dalam komunikasi, Informasi dan edukasi kepada masyarakat Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat 10 15 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Jumlah dunia usaha yang melakukan kerjasama (MOU) dengan Dinas Keseharan dalam mendukung program kesehatan (Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati di satu wil. Kerja selama 1 thn dibagi dengan Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam Kurun wkt yang sama) x % (jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang sembuh dibagi dengan jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati) x % (Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wil. Kerja selama 1 thn dibagi dengan Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam Kurun waktu yang sama) x % Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat 8 85 Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Jumlah balita penderita pneumonia yang ditangani sesuai dengan tatalaksana dibagi dengan jumlah sasaran balita dikalikan %

Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun dibagi ( 10% x jumlah penduduk x 0,423) x 86 Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Filariasis Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu Burung Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Kusta Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita HIV/AIDS Annual Paracite Index (API) Malaria Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Rabies Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian PTM Terpadu Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM Jumlah penderita FILARIASIS yang ditangani sesuai dengan tatalaksana dibagi jumlah kasus filariasis dikalikan % Jumlah penemuan dan penanganan suspect Flu Burung yang ditangani sesuai dengan tatalaksana dibagi jumlah suspect dikalikan % Jumlah penderita Kusta yang ditangani sesuai dengan tatalaksana dibagi dengan jumlah kasus kusta dikalikan Jumlah penderita HIV/AIDS yang ditangani sesuai dengan tatalaksana dibagi jumlah kasus HIV/AIDS dikalikan Jumlah penderita Malaria yang di wilayah tertentu dalam kurun waktu 1 tahun dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun yang dikalikan 0 Jumlah penderita Rabies yang ditangani sesuai dengan tatalaksana dibagi dengan jumlah kasus rabies dikalikan % PKM yang melaksanakan Pengendalian PTM Terpadu dibagi Jumlah PKM Seluruh Kabupaten dikali % Desa/Keluarahan yang melaksankaan Posbindu PTM dibagi seluruh Desa/Kelurahan di Kabupaten dikali % Tidak Tidak 0,61 20% 20%

Persentase perempuan usia 30-50 Tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara Perempuan usia 30-50 Tahun yang menderita kanker serviks dan payudara dibagi jumlah seluruh perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara dikali % Tidak 20% Persentase Puskesmas Yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 % sekolah Puskesmas yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dibagi Jumlah Seluruh Puskesmas dikali % Tidak 20% Prevalensi tekanan darah tinggi Penderita Tekanan darah tinggi dibagi seluruh penderita yang diperiksa tekanan darah dikali % Tidak 24,77% Mempertahankan Prevalen Obesitas Jumlah kasus obesitas dibagi jumlah yang diperiksa obesitas dikali % Tidak 15,40% Prevalensi merokok pada penduduk usia <= 18 Tahun Jumlah yang merokok pada usia <= 18 tahun dibagi jumlah penduduk usia <= 18 tahun dikali % Tidak 6,40% Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi kurang dari 24 Jam Jumlah KLB didesa/kelurahan yang ditangani kurang dari 24 jam dalam periode waktu tertentu dibagi jumlah KLB di desa/kelurahan dalam kurun waktu yang sama kali Seksi Surveilans, Imunisasi dan Keperawatan Komunitas Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per.000 penduduk < 15 th Jumlah kasus AFP non polio yang dilaporkan dibagi jumlah penduduk di bawah 15 tahun kali % Seksi Surveilans, Imunisasi dan Keperawatan Komunitas >2 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (Jumlah Desa / Kelurahan UCI dibagi dengan Jumlah Seluruh Desa / Kelurahan) x % Seksi Surveilans, Imunisasi dan Keperawatan Komunitas 16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Jumlah Jemaah Haji yang di Vaksin dibagi Jumlah Jemaah Haji Keseluruhan x % Seksi Surveilans, Imunisasi dan Keperawatan Komunitas Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Jumlah penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana dibagi jumlah kejadian bencana dikali % Seksi Surveilans, Imunisasi dan Keperawatan Komunitas

17 Meningkatnya kualitas layanan kesehatan Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek Mandiri dan Sarana Kesehatan Jumlah Tenaga Kesehatan pada kurun waktu tertentu Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu 75 Cakupan Sarana Kesehatan Berizin Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah Tangga Cakupan Puskesmas Terakreditasi Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi Terintegrasi Jumlah sarana Kesehatan pada kurun waktu tertentu Jumlah Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah Tangga pada kurun waktu tertentu Jumlah Puskesmas terakreditasi dalam kurun waktu tertentu Jumlah Puskesmas dengan penerapan laporan berbasis sistem informasi dibagi jumlah puskesmas dbagi % Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu Seksi Teknologi Informasi Kesehatan 65 33 2 Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (kumulatif) Jumlah tenaga kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya dengan memperoleh sertifikat melalui pelatihan PONED ) Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu 45 18 meningkatnya akses pelayanan kesehatan Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan Jumlah Puskesmas dibandingkan Jumlah Penduduk dalam kurun waktu tertentu dibagi.000 Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan 2,45 Jumlah Puskesmas Pembantu dibandingkan jumlah Penduduk dalam kurun waktu tertentu dibagi.000 Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan 5,41