BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas (quality improvement) pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan mutlak diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai unit pelaksana teknis. Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan penyelenggaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008. tentang Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No. 128 tahun 2004 pengertian Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang ada di Indonesia mulai banyak. mengalami perkembangan dari segi macamnya.

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS SEMATANG BORANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masayrakat setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PINKER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB IV PENUTUP. wilayah kerjanya. Sejak didirikan tahun 1976, Puskesmas ini bernama. Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Semarang Timur, berubah

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. No.269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 ayat 3 adalah tempat. untuk praktik kedokteraan atau kedokteran gigi.

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya. penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Penyelenggaraan rekam medis di puskesmas sangat penting mengingat Bagian Rekam Medis sebagai salah satu gerbang terdepan dalam pelayanan kesehatan dan sebagai alat yang diukur dalam mutu pelayanan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko, dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat. Untuk menjamin bahwa puskesmas melakukan perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen resiko dilaksanakan secara berkesinambungan, maka perlu dilakukan penilaian kinerja terhadap pelayanan yang diberikan. Penilaian kinerja tersebut tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik bab 5 bagian kesepuluh pasal 38 bahwa penyelenggara berkewajiban melakaukan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan publik secara berkala. Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja berdasarkan standar pelayanan. Sebelum dilakukannya evaluasi juga diperlukan adanya pedoman manajemen puskesmas diamana berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas diharapkan 1

2 dapat memberikan pemahaman kepada kepala, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas di dalam pengelolaan sumber daya dan upaya Puskesmas agar dapat terlaksana secara maksimal. Pedoman Manajemen Puskesmas ini juga dapat dimanfaatkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis manajemen kepada Puskesmas secara berjenjang. Evaluasi penilaian kinerja juga ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada Puskesmas karena telah melaksanakan pelayanan prima atau sesuai kebutuhan masyarakat. Agar evaluasi penilaian kinerja tersebut dapat dilaksanakan secara obyektif, transparan, dan akuntabel diperlukan suatu pedoman atau standar penilaian kinerja oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan melalui mekanisme akreditasi. Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali, demikian juga akreditasi merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan BPJS. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang sudah ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi standar akreditasi. Tujuan utama akreditasi puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Menteri kesehatan telah menetapkan standar akreditasi yang harus dicapai oleh suatu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, salah satunya puskesmas, melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Praktik Mandiri Dokter Gigi yang dikeluarkan. Salah satu standar akreditasi permenkes tersebut yaitu standar proses pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung oleh sarana dan lingkungan yang memadai. Standar ini terdapat dalam Bab VII. Penelitian ini akan meneliti hasil penilaian dari Akreditasi 2016 yang dilakukan Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi

3 Kalimantan Barat baik secara ketersedian dokumen internal yang dipersiapkan serta pelaksanaannya, tepatnya dibagian rekam medis dan berfokus pada kriteria 7.1.1 mengenai prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efesien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan. Kriteria 7.1.1. terdapat 7(tujuh) Elemen Penilaian. Berdasarkan hasil studi penelitian yang dilakukan pada tanggal 4 Januari 2017 di Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kalimantan Barat, dapat dilihat Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kalimantan Barat sedang menunggu hasil dari penilaian audit yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 November 2016 hasil dari wawancara dengan ketua tim audit internal yang dibentuk ketika persiapan akreditasi Puskesmas 2016 di Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kalimantan Barat, mengatakan hasil dari penilaian yang dilakukan pada tanggal 22 November sampai 26 November 2016 untuk bagian rekam medis, dokumen yang akan dinilai telah dipersiapkan semaksimal mungkin dan tidak bermasalah dikarenakan memenuhi 7 (tujuh) elemen penilaian yang ada di standar akreditasi 2015, namun hanya terdapat pada komponen SOP yang tidak sesuai dengan pedoman penyusun dokumen akreditasi dan sampai peneliti melakukan penelitian pada 16 Maret 2017 SOP tersebut belum juga di revisi dimana auditor eksternal telah memberikan masukan untuk segera direvisi. Selanjutnya peneliti tertarik mengetahui bagaimana pelaksanaan kriteria 7.1.1. mengenai proses pendaftaran. Tindakan lanjut dari permasalahan yang ditemukan, akan dilakukan kegiatan evaluasi yang sangat membantu untuk perencanaan kedepannya atau menemukan solusi setiap permasalahan yang muncul.

4 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana ketersediaan dokumen, kesesuaian dan pelaksaanaan kriteria 7.1.1. terhadap pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien di Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kalimantan Barat sudah sesuai atau tidak dilakukannya setelah akreditasi puskesmas pada tahun 2016?. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui ketersediaan dokumen, kesesuaian dan pelaksanaan kriteria 7.1.1. pasca akreditasi di Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kalimantan Barat yang terdapat di Pedoman Akreditasi Puskesmas 2015. 2. Tujuan Khusus : a. Mengetahui penilaian dan ketersediaan dokumen pada kriteria 7.1.1. mengenai Elemen Penilaian (1), Elemen Penilaian (2), Elemen Penilaian (3), Elemen Penilaian (4), Elemen Penilaian (5), Elemen Penilaian (6), dan Elemen Penilaian (7). b. Mengetahui kesesuaian kriteria 7.1.1. mengenai Elemen Penilaian (1), Elemen Penilaian (2), Elemen Penilaian (3), Elemen Penilaian (4), Elemen Penilaian (5), Elemen Penilaian (6), dan Elemen Penilaian (7) sesuai atau tidaknya dilakukan. c. Mengetahui pelaksanaan kriteria 7.1.1. mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) Pendaftaran Pasien, Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk Menilai Kepuasan Pelanggan, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Identifikasi Pasien.

5 D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Peneliti dapat menerapkan ilmu selama menempuh pendidikan dalam mengevaluasi hasil audit penilaian pasca akreditasi puskesmas dengan mengindentifikasi ketersediaan dokumen sesuai standar dan kesesuaian dalam pelaksaanaannya. 2. Praktis a. Evaluasi dengan memberikan gambaran mengenai konsep PDCA juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam menetapkan kriteria penilaian bagi lembaga independen penyelenggara akreditasi khususnya pada kriteria 7.1.1. b. Puskesmas dapat mengetahui SOP yang baik dimana sesuai dengan Pedoman Penyusun Dokumen Akreditasi dan pentingnya pelaksanaan dokumen yang terdapat di kriteria 7.1.1. c. Puskesmas mengetahui pengaruh SDM dalam pelaksanaan dokumen pada kriteria 7.1.1. mengenai prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efesien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan, sudah sesuai atau tidak pelaksaanaannya pada elemen penilaian di pedoman akreditasi puskesmas 2015. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan oleh Rulianasari (2015) dengan judul Evaluasi Proses Pendaftaran Pasien Di Tempat Penerimaan Pasien Puskesmas Wates. Penelitan tersebut bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pendaftran pasien dengan metode 5M, dan merumuskan langkah-langkah untuk menjamin kelancaran proses pendaftran pasien. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu, permasalahan yang ada di tempat penerimaan pasien Puskesmas Wates meliputi permasalahan yang ada di tempat penerimaan pasien Puskesmas Wates meliputi permasalahan pada input nomor antrian, kesalahan identifikasi pasien, dan sistem pengambilan nomor antrian.

6 Permasalahan-permasalahan ini dipengaruhi oleh faktor manusia dan metode. Persamaan penelitian yang dilakukan Rulianasari (2015) dengan penelitian ini yaitu pada metode penelitian yang digunakan,yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Selain itu, persamaan juga terletak pada lokasi yang dipilih yaitu tempat pendaftaran pasien di puskesmas. Perbedaan penelitian yang dilakukan Rulianasari (2015) dengan penelitian ini yaitu terletak pada tujuan dan fokus yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti lebih berfokus mengevaluasi pasca akreditasi dalam ketersediaan, kesesuaian dan pelaksanaan dokumen pada standar 7.1. Proses Pendaftaraan Pasien yang berokus pada kriteria 7.1.1. mengenai prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efesien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan, menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian secara studi dokumentasi dan observasi. Penelitian ini menggunakan acuan elemen penilaian standar akreditasi puskesmas pada Permenkes No. 46 tahun 2015. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyani (2013) dengan judul Evaluasi Pelaksanaan Peneriamaan pasien Lma Rawat Jalan di RSUD Wates. Penelitian Nurcahyani (2013) tersebut bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penerimaan pasien lama rawat jalan di RSUD Wates serta mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penerimaan pasien lama rawat jalan. Metode penelitian yang dugunakan pada penelitian Nurcahyani (2013) yaitu dengan metode peneltian deksriptif dan pendekatan kualitatif, serta menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Hasil dari penelitian tersebut yaitu, terdapat SOP pada pelaksanaan penerimaan pasien, namun penggunaan nomor antrian pendaftaran seperti yang tertera pada SOP belum ada. Untuk penerimaan pasien dengan jaminan, yaitu, Jamkesda, Jamkesda nonkartu, Jamkessos, Jampersal, dan Jamsostek, belum terdapat SOP-nya. Ada beberapa hambatan yang terjadi diantaranya dari faktor man (manusia), machine (alat), method

7 (cara), dan environment (lingkungan). Seperti lamanya pembuatan jaminan, terlambatnya berkas rekam medis sampai di poliklinik tujuan, adanya duplikasi berkas, kurang telitinya petugas saat mewawancarai pasien, serta jauhnya poliklinik yang menghambat distribusi berkas. Hal-hal tersebut yang menghambat pelayanan serta memunculkan komplen dari pasien dan berakibat terhadap ketidakpuasan pelayanan. Persamaan penelitian Nurcahyani (2013) dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti pada bagian pendaftaran/penerimaan pasien. Metode yang digunakan juga sama yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian Nurcahyani (2013) dengan penelitian ini yaitu pada tujuan penelitian,. Peneliti berfokus mengevaluasi pasca akreditasi dalam ketersediaan, kesesuaian dan pelaksanaan dokumen pada standar 7.1. Proses Pendaftaraan Pasien yang berfokus pada kriteria 7.1.1. mengenai prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efesien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan. Perbedaan yang lain yaitu pada lokasi penelitian. Penelitian Nurcahyani (2013) dilakukan di rumah sakit, sedangkan penelitian ini di puskesmas. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Eviana (2016), dengan judul Standar Proses Pendaftaran Pasien Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Di Puskesmas Gondokusuman I Kota Yogyakarta. Penelitian Eviana (2016), bertujuan untuk mengetahui persiapan akreditasi pada standar 7.1. proses pendaftaran pasien. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian Eviana (2016), yaitu dengan metode peneltian deksriptif dan pendekatan kualitatif, serta menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Hasil dari penelitian tersebut yaitu, persiapan akreditasi yang sudah dilakukan oleh puskesmas Gondokusuman I: tersedia SOP pendaftaran, alur pendaftaran, SOP penilaian kepuasan pelanggan, formulir survei pasien, hasil survei, dan tindak lanjut survei dan SOP identifikasi pasien.

8 Persamaan penelitian Eviana (2016), dengan penelitian ini samasama meneliti pada bagian pendaftaran/penerimaan pasien. Metode yang digunakan juga sama yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif Perbedaan penelitian Eviana (2016) dengan penelitian ini terletak pada tujuan dan fokus yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti lebih berfokus mengevaluasi pasca akreditasi dalam ketersediaan, kesesuaian dan pelaksanaan dokumen pada standar 7.1. Proses Pendaftaraan Pasien yang berokus pada kriteria 7.1.1. mengenai prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efesien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan, menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian secara studi dokumentasi dan observasi. F. Gambaran Umun Puskesmas 1. Profil Umum Puskesmas Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kaliamantan Barat terletak di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan luas wilayah 31.132 km 2. Wilayah kerja desa binaan Puskesmas Sungai Raya Dalam dibagi menjadi 5 desa binaan yang terdiri dari 22 dusun, 46 RW, 260 RT dengan total jumlah penduduk pada tahun 2015 sebanyak 56.885 penduduk. Lima desa binaan Puskesmas Sungai Raya Dalam yaitu Desa Sungai Raya, Desa Kapur, Desa Sungai Bulan, Desa Parit Baru, dan Desa Mekar Baru. Pelayanan yang tersedia di Puskesmas Sungai Raya Dalam yaitu : a. Loket Pendaftaran; b. Pelayanan Gizi dan Laktasi; c. Poli Umum; d. Poli Gigi; e. Poli Anak; f. Poli KIA & KB, g. Laboratorium, h. Farmasi, dan

9 i. Pelayanan Imunisasi. Pada tahun 2016 Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kalimantan Barat melakukan persiapan akreditasi dan pada tanggal 22 November 2016 dilakukan penilaian dari tim audit eksternal. Pada Maret 2017 hasil dari penilaian audit menyatakan Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kalimantan Barat Terakreditasi Madya. 2. Visi dan Misi Puskesmas Sungai Raya Dalam Provinsi Kalimantan Barat a. Visi Tercapainya kesehatan masyarakat secara mandiri dan berkualitas b. Misi 1. Meningkatkan peran serta individu, keluarga, masyarakat maupun organisasin kemasyarakatan serta dunia pendidikan agar terlibat secara aktif melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Menjalin kerjasama kemitraan dengan semua pihak yang terlibat dengan bidang kesehatan. 3. Meningkatkan profesionalisme masing-masing tenaga kesehatan. c. Moto Memberikan Pelayanan Yang Baik Dan Berkualitas