Oktaviza Sri Anggraini, Ardi, Diana Susanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI ( TEAM ASSITED INDIVIDUALY)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG E JURNAL OLEH

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 2 HILIRAN GUMANTI E-JURNAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO

E- JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ASMA RIRIN JUWITA NIM

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas X SMAN2 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE THE FIRING LINE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5-E

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

ABSTRACT. that tcount

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Tri Pandi Putra NIM

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

0leh. Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani. Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Keywords:The Result of Biology Learning, Attitude and Psychomotor Learning

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 TANJUNG MUTIARA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 KABUPATEN AGAM Oktaviza Sri Anggraini, Ardi, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Oktaviza@ymail.com ABSTRAK The result of biology for student in class VIII in SMPN 2 Tanjung Mutiara in Motion to plant, Pest and disease to plant still under Criteria of Passing Minimum (KKM). The low result of students is caused of students in group discussion and learning process is still focused on teacher. The use of learning model is lacking variation. The student in learning do not interest for learning and passive in asking and answer questions from the teacher. in other can see lacking interaction between student, and lacking interaction of students in group discussion and learning process. In discussion the teacher to do clasical discussion and only a few students active and other students passive and do not serrious in learning process. In discussion the teacher do not use students LKS until discussion is not good. The purpose of the research for know implementing learning Model Cooperative Type Two Stay Stray (TSTS) with LKS to the result of biology in class VIII SMPN 2 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam in 2015/2016. The type of this research is experiment research, uses randomized Control Group Posttest Only Design. The population of this research was all students VIII SMPN 2 Tanjung Mutiara Which was signed in 2015/2016. Sample taken uses purposive sampling tecnic with class VIII 3 as an experimental class and class VIII 2 as the control class. The instrument which was used is sheet test of the students. The data analysis technique wich was used test-t. The result of final test shown that experiment in two class have more average score than control class, where the average experiment class shown that (49,40) is lower than the control class (55.99). T-test results obtained t hitung = 9,03 and price of t tabel = 1,68. So it can be concluded that learning model Two Stay Two Stray (TSTS) with LKS can increase the result of biology score for class VIII in SMPN 2 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam in 2015/2016. Keyword: Model Two Stay Two Stray (TSTS) Lembar Kerja Siswa (LKS), Result Learn Pendahuluan Pendidikan yang bermutu sangat penting dalam kehidupan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar atau pembelajaran. Hal ini terkait dengan kemampuan guru memilih strategi dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar pembelajaran semakin baik. Biologi merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang dipelajari di Sekolah Menengah. Ilmu ini berperan penting dalam kehidupan seharihari yang berkaitan dengan lingkungan dan alam sekitar. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru biologi SMPN 2 Tanjung Mutiara diperoleh informasi bahwa nilai biologi yang diperoleh siswa umumnya rendah dan minat siswa dalam proses pembelajaran biologi masih kurang. Hal ini terlihat dari hasil nilai rata-rata ulangan harian siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 yang masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM yang

telah ditetapkan guru adalah 75, sedangkan nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas VIII secara berurutan adalah VIII1(59,85), VIII2(69,84), VIII3(65,7), VIII4(53,51), VIII5(57,87). Lebih jauh terungkap bahwa salah satu materi biologi yang sulit dipahami siswa adalah gerak pada tumbuhan. Materi ini memuat konsep tentang macam-macam gerak pada tumbuhan, membedakan antara gerak tropisme, nasti dan taksis, dan juga macam-macam hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan. Berdasarkan observasi pembelajaran yang penulis lakukan pada bulan Maret 2015, terlihat proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah cenderung berpusat pada guru. Penggunaan model pembelajaran kurang bervariasi. Siswa dalam belajar masih kurang tertarik untuk belajar dan cenderung pasif baik dalam bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru. Di sisi lain juga terlihat kurangnya interaksi antar siswa, serta kurang adanya kerjasama dalam belajar yang bisa membuat siswa saling bertukar pikiran dan ide. Sewaktu diskusi guru cenderung melakukan diskusi klasikal, dan hanya beberapa siswa saja yang aktif, sebagian besar siswa tidak aktif dan mengikuti pelajaran kurang serius. Pada waktu diskusi guru tidak menggunakan lembar kerja siswa sehingga diskusi kurang terarah. Berdasarkan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran tersebut, diperlukan upaya guru untuk menciptakan suasana belajar dengan memilih model yang lebih sesuai dengan materi yang dipelajari agar dapat lebih menarik perhatian siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak membosankan. Pemilihan model pembelajaran yang lebih tepat akan berpengaruh terhadap minat siswa dalam belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Penggunaan berbagai model terutama model dengan struktur yang sesuai, tepat dan cocok untuk materi tertentu bagi guru merupakan suatu jembatan untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar agar tercapainya tujuan pembelajaran dengan hasil belajar yang memuaskan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka model pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Hamdani (2011: 30) pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis telah melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) disertai lembar kerja siswa (LKS) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN 2 Tanjung Mutiara Tahun Pembelajaran 2015/2016 Kabupaten Agam. Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak struktur, salah satunya adalah struktur Two Stay Two Stray (TSTS) yang telah dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dalam Hariyanto dan Warsono (2012:235). Lie (2010 : 61) mengemukakan bahwa teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik. Teknik belajar mengajar Two Stay Two Stray (TSTS) juga memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagiakn hasil dan informasi dengan kelompok lain. Kelebihan struktur TSTS ini menurut Istarani dan Ridwan (2014:107) sebagai berikut ini 1. Kerjasama di dalam kelompok maupun diluar kelompok dalam proses belajar mangajar. 2. Kemampuan siswa dalam memberikan informasi kepada temannya yang lain diluar kelompok dan begitu juga sebaliknya ketika siswa balik kedalam kelompoknya masingmasing. 3. Kemampuan siswa dalam menyatukan ide dan gagasannya terhadap materi yang dibahasnya dalam kelompok maupun ketika menyampaikannya pada siswa yang diluar kelompoknya. 4. Keberanian siswa dalam menyampaikan bahan ajar pada temannya.

5. Melatih siswa untuk berbagi terutama berbagi ilmu pengetahuan yang didapatnya di dalam kelompok. 6. Pembelajaran tidak akan membosankan sebab antara siswa selalu berinteraksi dalam kelompok maupun di luar kelompok. 7. Melatih kemandirian siswa dalam belajar. Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum, LKS merupakan pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran. LKS berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh siswa. (Hamdani, 2011:74). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) disertai Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar biologi siswa Kelas VIII SMPN 2 Tanjung Mutiara Kab. Agam. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang mengadakan perlakuan terhadap variabel penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMPN 2 Tanjung Mutiara Kab. Agam pada bulan November pada Tahun Pelajaran 2015/2016. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control-Group Posttest Only Design Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Tanjung Mutiara Kab. Agam yang terdaftar pada tahun 2015/2016 yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu berdasarkan kesamaan ratarata nilai siswa.prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang dilakukan berupa tes objektif yang terdiri dari 5 option yaitu A, B, C, D, E. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas yang hasilnya berdistribusi normal dan sampel memiliki varians yang homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis bertujuan untuk diterima atau ditolak. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar, maka didapatkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa seperti gambar di bawah ini. Nilai Kognitif 58 56 54 52 50 48 46 49,40 55,99 Eksperimen Kontrol Series 1 Gambar 2. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa. Setelah dilakukakannya penelitian di SMPN 2 Tanjung Mutiara, maka diperoleh hasil belajar siswa pada ranah kognitif terlihat dari skor rata-rata hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen dengan model mengajar menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) disertai LKS yaitu 49,40. Jika dibandingkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah disertai power point dan diskusi yaitu 55,99. Ketuntasan untuk masing-masing siswa masih kurang baik, yaitu kelas eksperimen tidak ada satupun siswa yang tuntas sedangkan pada kelas kontrol ada sebanyak 3 orang siswa dengan presentase ketuntasan kelas eksperimen 0% dan kelas kontrol 11,11%. Sehingga dari kedua kelas sampel hanya 3 orang yang mencapai KKM. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Djamarah (2010: 107) menyatakan bahwa apabila bahan pelajaran yang diajarkan

kurang dari 60% dikuasai oleh siswa maka tingkatan keberhasilan tergolong kurang baik. Hal ini berarti proses pembelajaran kurang maksimal dan juga hasil belajar siswa menurun dari tahun sebelumnya. Ini disebabkan karena peneliti sebagai guru muda sehingga kurang pengalaman dalam mengajar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) disertai LKS tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar biologi siswa pada kedua kelas sampel yang menunjukan bahwa nilai siswa pada kedua kelas sampel yang tidak menunjukan perbedaan sehingga hipotesis ditolak. Menurut Suryabrata (2013: 42) jika hipotesis ditolak ada beberapa kemungkinan penyebabnya, salah satunya adanya variabelvariabel luaran. Variabel luaran yang menyebabkan hipotesis ditolak yaitu kemungkinan disebabkan oleh siswa yang tidak belajar terlebih dahulu, malas dalam belajar, dalam melakukan diskusi banyak siswa tidak serius mengerjakannya, meribut dalam saat berdiskusi. Oleh sebab itu terjadilah proses pembelajaran yang kurang baik. Perlakuan dalam penelitian ini belum membuat nilai rata-rata tes akhir siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal tersebut bukan berarti penerapan model pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) disertai LKS tidak baik digunakan dalam proses pembelajaran, hanya saja mungkin siswa kurang tertarik karena model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) disertai LKS ini baru pertama kali diterapkan. Dalam pelaksanaan model ini dimana siswa ribut saat proses pembelajaran dan diskusi berlangsung, serta model ini mengundang keributan sewaktu bertamu, anak yang kurang aktif mereka tidak terlalu serius dalam melakukan diskusi. Hal ini terlihat pada salah satu kelemahan model Two Stay Two Stray (TSTS) menurut Istarani dan Ridwan (2014:108) yaitu dapat mengundang keributan ketika siswa bertamu kekelompok lain. Sulitnya bagi siswa untuk memahami dan mendalami materi ini disebabkan karena sepenuhnya diserahkan kepada siswa untuk memahami materi tanpa ada penjelasan dari guru, dan bagi siswa yang kurang aktif mereka kesulitan mengikuti proses pembelajaran seperti ini, serta adakalanya penggunaan waktu yang kurang efektif. Pada saat siswa berdiskusi dikelompok asal dan pergi bertamu ke kelompok lain mereka kurang serius dalam mengerjakannya dan tidak terlalu mempedulikan pelajarannya. Sehingga minat belajar siswa menjadi berkurang. Menurut Slameto (2003: 57) minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Kendala yang penulis temukan selama penelitian dengan menerapkan model Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu masalah waktu, peneliti merasa kesulitan dalam mengatur waktu dalam proses pembelajaran seperti pada saat siswa berdiskusi di kelompok asal mereka,pergi bertamu ke kelompok lain dan kembali ke kelompok asal. dengan kurangnya waktu tersebut membuat proses pembelajaran kurang efektif dan efisien. Penerapan model Two Stay Two Stray (TSTS) ini baru diterapkan sehingga siswa canggung dalam belajar. Kemudian masih kurangnya pengelolaan kelas, sehingga suasana kelas menjadi ribut saat proses belajar mengajar berlangsung. Penulis berusaha mengontrol keadaan kelas agar tercipta suasana yang kondusif. Suasana yang kondusif maksudnya tidak ada keributan walaupun penulis sudah berusaha untuk mengontrol suasana kelas dengan memberikan teguran kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Hasibuan dan Moedjiono (2009:82) bahwasanya keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal jika terjadi gangguan baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial. Warsono dan Harianto (2012: 24) yang menyatakan bahwa guru sebagai fasilitator harus mampu membangun lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi terselenggaranya pembelajaran aktif yang baik. Berdasarkan uraian diatas, tidak terdapat pengaruh penerapan model Two

Stay Two Stray (TSTS) disertai LKS terhadap siswa kelas VIII SMPN 2 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Hal ini terbukti dengan rata-rata nilai kelas eksperimen berbeda dibandingkan dengan kelas kontrol. Ini disebabkan karena berbagai faktor dari dalam maupun dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa yaitu kurangnya minat serta kemauan siswa terhadap belajar biologi. Sedangkan faktor luar diri siswa yaitu terpengaruh lingkungan disekitarnya. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan model Two Stay Two Stray (TSTS) disertai LKS terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan beberapa hal: 1. Penerapan model pembelajaran menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) disertai LKS dapat digunakan, tetapi harus memperhatikan karakteristik siswa. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan pada pokok bahasan biologi yang lain dan dengan tingkat sekolah yang berbeda. 3. Bagi sekolah diharapkan agar lebih memperbanyak pengadaan buku paket biologi supaya siswa dapat meminjam dan dapat belajar Daftar Pustaka dirumah sehingga ada persiapan siswa dalam belajar. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Hamdani, M.A. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia Hariyanto dan Warsono. 2012. Pembelajaran Aktif :Teori dan Asesmen. Surabaya:.Remaja Rosdakarya Moedjiono, Hasibuan. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Istarani dan Muhammad Ridwan. 2014.50 tipe pembelajaran kooperati. Media Persada: Bandar Selamat Medan Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta : Asdi Mahasatya. Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Gravindo Persada