HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA YANG MENGALAMI SUBSTITUSI POLA ASUH PADA KELUARGA TKI. Hery Ernawati

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tumbuh kembang merupakan proses yang terjadi secara

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. fisik, biologis, psikologis dan sosial budaya (Sarwono, 2008). dan hormonal yang terjadi selama masa remaja awal.

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWATAN KEPUTIHAN PRA TRAINING DAN POST TRAINING PADA SISWI SMP NEGERI 2 JAKEN KABUPATEN PATI.

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

SIKAP IBU TERHADAP KECEMASAN REMAJA PUTRI (KELAS VI) DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI GEBANGSARI 04 SEMARANG

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau remaja awal (Monks, 2006). Masa pra pubertas ini memiliki banyak potensi

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah sebuah periode transisi dari dari kanak-kanak menjadi

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE ORGAN GENITALIA PADA PELAJAR PUTRI DI SMK N 7 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTERI DENGAN SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MEANTRUASI DI SMKN 02 BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lia Susanti 1, Rifka Alindawati 2 Aademi Kebidanan Bhakti Husada Cikarang Bekasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Ini merupakan pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI MENSTRUASI (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI DI BEBERAPA SMA DI KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

Transkripsi:

16 HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI Yuli Irnawati 1 Yulia Diana 2 Anik Siti Juariyah 3 Email : billa_yuli@yahoo.com Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jl. Ki Ageng Selo No. 15 Pati 59114 Telp. (0295) 384984 Abstrak Pada masa remaja seseorang akan mengalami perubahan fisik yang cepat. Masa pubertas juga ikut menandai akhir masa kanak-kanak dan merupakan suatu awal dari masa remaja suatu periode perubahan yang cepat dan kadang membingungkan. Hasil wawancara yang dilakukan kepada 20 orang siswi pre menarch di SMPN 1 Brati 12 orang mendapatkan dukungan dari orang tua terutama dari ibu serta kakak perempuannya menyatakan orang tua memberikan dukungan informasi dan penjelasan untuk tidak perlu takut dalam menghadapi menarche. 8 orang belum mendapatkan informasi dari orang tua nya tentang menarche dan hanya mengetahui menarche dari pengalaman teman-teman Mereka mengatakan malu serta takut untuk bertanya kepada orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Sikap Remaja Pre Menarche di SMPN Brati.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional. Penentuan sample menggunakan stratified random sampling. Untuk menguji hubungan antara dua variabel dalam penelitian ini maka analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Square. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMPN 1 Brati kelas VII dan VIII sebanyak 35 orang. Hasil penelitian sebagian besar responden tidak mendapatkan dukungan orang tua yaitu sebanyak 19 orang (543%) sedangkan yang mendapatkan dukungan dari orang tua sebanyak 16 responden (457%). Sebagian besar responden dengan sikap cukup yaitu sebanyak 17 orang (486%) responden dengan sikap kurang sebanyak 12 orang (343%) sedangkan responden dengan sikap baik sebanyak 6 orang (171%). Ada hubungan antara dukungan orang tua dengan sikap remaja pre menarche di SMPN 1 Brati. (p value = 0042<005). Kata kunci : Dukungan Orang Tuaremaja pre menarche 1. Pendahuluan Masa remaja adalah masa peralihan dari anak ke dewasa baik secara rohani maupun jasmani. Tahapan ini sangat menentukan bagi pribadi remaja dimana terjadi perubahan besar dan cepat dalam proses pertumbuhan fisikkognitif dan psikososial/tingkah laku. Perubahan fisik/jasmani seperti berat badanukuran anggota badan dan sebagainya serta perubahan yang lain seperti berfikir/kecerdasanbertingkah lakuperasaan/kejiwaan yang berjalan secara bertahap sesuai dengan umurnya 1. Saat wanita memasuki masa pubertassel telur mulai tumbuh dalam organ seksual yaitu sepasang ovarium. Berbeda dengan pria organ reproduksi wanita merupakan organ reproduksi internal karena berada didalam bagian tubuh. Hal ini menandai terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Proses terjadinya haid berlangsung empat tahapan yaitu masa proliferasi masa ovulasi masa sekresi dan masa haid 2. Masa pubertas seperti sudah disebutkan bagi anak perempuan ditandai dengan menstruasi awal (menarche).menarche merupakan kejadian paling akhir dari pubertas sembilan puluh lima persen dari kebanyakan anak perempuan mengalami menarche antara usia 12 sampai dengan 16 tahun yang disebut dengan masa pra-pubertas atau pueral. Masa pueral atau pra-pubertas ini ditandai oleh berkembangnya tenaga fisik yang melimpahlimpah dan perubahan fisik anak yang mulai sedikit berubah. Remaja yang mengalami menarche pada periode ini akan mengubah 16

perilaku dari beberapa aspek misalnya psikologi dan lainnya 2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak usia pra-pubertas sudah mengetahui siklus menstruasi dan memiliki sikap positif terhadap menstruasi. Kemungkinan mereka mendapatkan informasi positif tentang menstruasidari orang-orang disekitar lingkungan mereka. Diantaranya adalah bahwa menstruasi merupakan tanda keperempuan dan menarche baru akan terjadi sekitar 1 atau 2 tahun lagi. Sikap ini akan berubah menjadi negatif ketika mendekati usia menarche atau setelah mengalami menarche karena di usia yang masih jauh ini anak pra- pubertas jarang membicarakan masalah mengenai menstruasi dengan orangtua. Pemberian informasi tentang menarche yang diberikan orang tua kepada remaja putri akan lebih mempunyai kesiapan dalam menyambut menarche. Kemudahan remaja putri dalam memperoleh informasi menarche dari orang tua terutama ibu nya dapat mempengaruhi respon remaja putri terhadap menarche 3. Hasil wawancara yang dilakukan kepada 20 orang siswi di SMPN 1 Brati yang pre menarche. 12 orang mendapatkan dukungan dari orang tua terutama dari ibu serta kakak perempuannya mereka menyatakan orang tua memberikan dukungan berupa informasi dan memberikan penjelasan bahwa tidak perlu takut dalam menghadapi menarche karena itu merupakan hal yang wajar dan akan dialami oleh semua anak perempuan mereka menyatakan senang dan menerima apa yang telah di sampaikan oleh orang tua mereka. 8 orang belum mendapatkan informasi dari orang tua nya tentang menarche dan hanya mengetahui menarche dari pengalaman teman-teman Mereka mengatakan malu serta takut untuk bertanya kepada orang tua tetapi mereka akan merasa senang apa bila nanti mendapatkan informasi serta dukungan emosional dari orang tua terutama ibu Berdasarkan latar belakang ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Sikap Pada Remaja Pre Menarche di SMPN 1 Brati 2. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik korelasi dimana penelitian berusaha menggambarkan kenyataan yang ada tentang suatu keadaan yang dijumpai secara objektif.metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional yaitu suatu penelitian dimana variable-variabel yang termasuk faktor resiko dan variable-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama 4. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan orang tua..variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap remaja pre menarche. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMP N kelasvii dan kelas VIII dalam menghadapi Menarche di SMP N Brati sebanyak 175 siswi. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini > 100 maka peneliti mangambil sampel sebanyak 15% dari total populasi yaitu 15/100 x 175 = 35. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara stratified random sampling. Random sampling yakni suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel berdasarkan jumlah kuota seluruh populasi yang pengambilannya dilakukan secara acak 5. Dalam penelitian ini sebagai sampel yaitu sebanyak 35 sampel secara keseluruhan dari siswi kelas VII dan VIII SMP N I Brati. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah kuesioner pada keseluruhan dari siswi kelas VII dan VIII SMP N I Brati.yangbelum mengalami menarche di SMP N I Brati. Pertanyaan kuesioner terdiri dari dukungan orang tua dan sikap. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Analisa univariat yaitu menganalisa dukungan orang tua sebagai variabel bebas dengan menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase sehingga kategori dukungan orang tua terbagi menjadi 2 yaitu mendukung dan tidak mendukung. Yang kedua yaitu menganalisa sikap remaja dengan kategori sikap baik sikap cukup dan

sikap kurang. Sedangkan analisa bivariat menggunakan uji chi squere untuk mengetahui Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Sikap Pada Pre Menarche di SMPN 1 Brati Tahun 2016. 3. Hasil dan Pembahasan A. Analisis Univariat 1) Dukungan Orang Tua Tabel 3.1. Distribusi Frekuensi Dukungan Orang Tua Remaja Pre Menarche di SMP N 1 Brati Tidak mendukung Mendukung Jumlah Persentase (%) 19 543 16 457 Jumlah 35 100 Berdasarkan Tabel 3.1. diketahui bahwa paling banyak dari responden tidak mendapatkan dukungan orang tua yaitu sebanyak 19 orang (543%) sedangkan responden yang mendapatkan dukungan dari orang tua sebanyak 16 orang (457 %). 2) Sikap Remaja Pre Menarche Tabel 3.2. Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Pre Menarche di SMP N 1 Brati Sikap Jumlah Persentase (%) Baik Cukup Kurang 6 17 12 171 486 343 Jumlah 35 100 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden dengan sikap cukup yaitu sebanyak 17 orang (486 %) responden dengan sikap kurang sebanyak 12 orang (343%) sedangkan responden dengan sikap baik sebanyak 6 orang (171%). Du kun gan Tdk mend ukun g Men duku ng Juml ah B. Analisis Bivariat 1) Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Sikap Remaja Pre Menarche di SMP N 1 Brati Tabel 3.3 Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Sikap Remaja Pre Menarche di SMP N 1 Brati Baik Cukup Sikap Kura ng To tal F % F % f % f % 2 57 7 200 10 4 114 10 286 2 6 171 17 486 12 2 8 6 5 7 3 4 3 X 2 hitung 19 543 16 457 35 100 p val ue 6319 42 Berdasarkan Tabel 3.3 diperoleh hasil bahwa dari 17 responden yang bersikap cukup 10 orang (286%) mendapat dukungan orang tua dan 7 orang (200%) tidak mendapat dukungan orang tua. Dari 12 Responden yang bersikap kurang 10 orang (286) tidak mendapat dukungan orang tua dan 2 orang (57%) mendapat dukungan orang tua. Sedangkan dari 6 responden 4 orang (114%) mendapat dukungan orang tua dan 2 orang (57%) tidak mendapat dukungan orang tua. Berdasarkan uji Pearson Chi Square diperoleh X 2 hitung (6319) > X 2 tabel (5991) dan p value = 0042 (< 005) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan sikap remaja pre menarche di SMP N 1 Brati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak usia pra-pubertas sudah mengetahui siklus menstruasi dan memiliki sikap positif terhadap menstruasi. Kemungkinan mereka mendapatkan informasi positif tentang menstruasi dari orang-orang disekitar lingkungan mereka. Diantaranya adalah bahwa menstruasi

merupakan tanda keperempuan dan menarche baru akan terjadi sekitar 1 atau 2 tahun lagi. Sikap ini akan berubah menjadi negatif ketika mendekati usia menarche atau setelah mengalami menarche karena di usia yang masih jauh ini anak pra- pubertas jarang membicarakan masalah mengenai menstruasi dengan orang tua. Pemberian informasi tentang menarche yang diberikan orang tua kepada remaja putri akan lebih mempunyai kesiapan dalam menyambut menarche. Kemudahan remaja putri dalam memperoleh informasi menarche dari orang tua terutama ibu nya dapat mempengaruhi respon remaja putri terhadap menarche 2. Informasi tentang menarche sangat penting diberikan untuk remaja hal ini sesuai dengan pendapat peneliti yang mengatakan bahwa reaksi individu sangat beragam berupa reaksi emosi positif atau negative 6. Reaksi akan berbeda tergantung pada tingkat pemahaman atau pengetahuan serta dukungan dari anggota keluarga 7. Maka dari hasil diatas menunjukkan bahwa dari 17 responden yang bersikap cukup 10 orang (286%) mendapat dukungan orang tua dan 7 orang (200%) tidak mendapat dukungan orang tua. Dari 12 Responden yang bersikap kurang 10 orang (286) tidak mendapat dukungan orang tua dan 2 orang (57%) mendapat dukungan orang tua. Sedangkan dari 6 responden 4 orang (114%) mendapat dukungan orang tua dan 2 orang (57%) tidak mendapat dukungan orang tua. Berdasarkan hasil tersebut diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua dengan sikap remaja pre menarche hal ini disebabkan semakin tinggi dukungan orang tua maka sikap remaja dalam menghadapi persiapan menarche semakin baik. Hal ini sesuai dengan Monksdkk (Ashriati2006 : 28-29) bahwa kualitas hubungan antar orang tua dan anak memegang peranan penting. Dengan adanya dukungan dari orang tua yang diterima oleh remaja putri maka rasa takut dalam menghadapi menarche akan semakin berkurang sehingga mereka akan lebih siap jika nanti menghadapi menarche 5. Hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi menarche diharapkan masyarakat mengetahui persiapan menghadapi menarche dan agar dukungan orang tua ditingkatkan dalam mendampingi siswi mengatasi pre menarche. 4. Simpulan Penelitian yang berjudul Hubungan Dukungan Orang Tua dengan sikap Remaja Pre Menarche di SMP N 1 Brati disimpulkan sebagian besar responden tidak mendapatkan dukungan orang tua yaitu sebanyak 19 orang (543%) sedangkan responden yang mendapatkan dukungan dari orang tua sebanyak 16 orang (457 %). Sebagian besar responden dengan sikap cukup yaitu sebanyak 17 orang (486 %) responden dengan sikap kurang sebanyak 12 orang (343%) sedangkan responden dengan sikap baik sebanyak 6 orang (171%). Ada hubungan antara dukungan orang tua dengan sikap remaja pre menarche di SMP N 1 Brati. (p value = 0042 < 005). 5. Daftar Pustaka [1] Widyastuti Yani dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogjakarta: Fitramaya. [2] Proverawati Atikah dkk. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta : Nuha Medika [3] Soetjininsih. (2004). Pertumbuhan Somatik pada Remaja.Jakarta : CV Agung Seto [4] Notoatmodjo Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta [5] Wawan A dan Dewi M.(2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Medikal Book [6] Triyanto E. Adolescent experiences in getting family development task during their puberty: a phenomenology study.

International Journal of Public Health Research. 2011: Special Issue: 79-85. [7] Busari AO Federal College of Education (Sp) Oyo Nigeria. Menstrual knowledge and health care behavior among adolescent girls in Rural Nigeria. International Journal of Applied Science and Technology. 2012; 2(4): 149-56