FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013
|
|
- Yohanes Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 213 PERMATA SHANTI Mahasiswa Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abtract Menarche dapat menimbulkan reaksi positif maupun negatif bagi remaja perempuan. penelitian ini bersifat analitik, dengan populasi 116 siswi remaja putri, total sampel dalam penelitian adalah 54 siswi remaja putri. Teknik pengambilan sampel adalah proporsional sampling. Cara pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner. penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 s/d 29 Juni 213, dari 54 responden terdapat usia menarche normal 81,48% dan ada pengaruh usia menarche dengan gaya hidup (p.value,3), genetik (p. value,1), gizi (p. value,8). hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara gaya hidup dengan usia menarche, ada pengaruh antara genetik dengan usia menarche, dan ada pengaruh antara gizi dengan usia menarche. Hasil penelitian ini Diharapkan kepada responden agar memperhatikan gaya hidup dan gizi untuk menghindari kejadian usia menarche yang abnormal dan responden harus mengetahui bahwa usia menarche juga dipengaruhi oleh genetik. Dan hasil ini diharapkan menjadi bahan masukan dan informasi bagi siswi tentang usia menarche dan menstruasi agar bermanfaat dimasa yang akan datang. Kata kunci : Usia Menarche, Gaya Hidup, Genetik, Gizi PENDAHULUAN Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 1-16 tahun atau pada masa awal remaja ditengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Selama ini sebagian masyarakat merasa tabu untuk membicarakan tentang masalah menstruasi dalam keluarga, sehingga remaja awal kurang memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik tentang perubahan-perubahan fisik dan psikologis terkait menarche karena perasaan cemas dan takut akan muncul, selain itu juga kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri yang diperlukan saat menstruasi (Proverawati, 29). Setiap orang saat siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung zat gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan, terutama bagi mereka yang masih dalam masa pertumbuhan Gaya hidup berperan penting dalam menentukan usia menarche, pada remaja yang mempunyai aktivitas olah raga, sangat tinggi umumnya menstruasi pertama akan datang terlambat, kondisi ini sering dialami oleh atlet putri atau penari (suhardjo, 199). Faktor genetik mempengaruhi usia menarche, anak dari seorang ibu yang perkembangan cepat atau lambat biasanya juga akan mengalami hal yang serupa. Usia menarche yang paling dekat adalah pada anak kembar indentik, tidak terlalu dekat pada saudara kembar tidak identik, dan cukup jauh pada kakak adik dari ibu yang berbeda (Najmin, 211). Di Negara Eropa usia rata-rata menarche terus menurun sekitar empat bulan pada setiap dicade dalam abad ini (Santrock, 23). Sedangkan di Amerika Serikat selama tahun-tahun terakhir
2 menstruasi pertama atau menarche pada seorang anak perempuan terjadi antara usia 8 sampai 13 tahun. Di Indonesia, usia perempuan pada saat mendapatkan menstruasi pertama, bervariasi lebar yaitu antara 1-16 tahun, tapi rata-ratanya 12,5 tahun. Menurut (BKKBN, 24) usia menarche perempuan Indonesia adalah pada usia 13 tahun. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Yulianto di Demak usia rata-rata menarche yaitu 12,53 tahun. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usia Menarche Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA Negeri Meulaboh Kabupaten Aceh Barat? Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usia Menarche Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA Negeri 2 Meulaboh b. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap usia menarche pada remaja putri Kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh 2. Untuk mengetahui pengaruh genetik terhadap usia menarche pada remaja putri Kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh 3. Untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap usia menarche pada remaja putri Kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh Manfaat Penelitian 1. Peneliti Hasil penelitian dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan menstruasi (usia menarche). 2. Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan dan informasi bagi mahasiswi STIKes U Budiyah tentang menstruasi (menarche) serta diharapkan dapat bermanfaat dimasa yang akan datang. 3. Bagi Peneliti Yang Lain Sebagai bahan masukan dan perbandingan wawasan pengetahuan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya. 4. Tempat Penelitia Diharapkan supaya informasi dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pihak SMA Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat sehingga pihak guru-guru dapat memberikan ilmu pengetahuan yang lebih tentang menstruasi (usia menarche) terhadap siswi-siswi. KERANGKA KONSEP PENELITIAN Henderson (25), usia menarche dipengaruhi oleh kesehatan umum, gizi, genetika, dan gaya hidup, maka yang menjadi kerangka konsep pada penelitian ini sebagai berikut :
3 Kesehatan umum Gaya hidup Genetic Gizi Variabel Penelitian. Usia menarche remaja putri mendapatkan haid usia 1-16 tahun, dan (2) Abnormal, apabila ibu dari remaja mendapatkan haid diatas 16 tahun. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 4. Gizi : Gizi adalah memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan, terutama bagi mereka yang masih dalam masa pertumbuhan. Variabel ini diukur dengan membagikan kuisioner. Hasil ukur dikatagorika kedalam 2 katagori,yaitu: (1) Baik dan (2) Kurang x <. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang di teliti,yaitu sebagai berikut : 1. Menarche : Usia remaja pada saat mendapatkan menstruasi yang pertama.variabel ini di ukur dengan membagikan kuisioner. Hasil ukur dikatagorikan kedalam 2 katagori,yaitu: (1) Normal, apabila mendapatkan haid pada usia 1-16 tahun, (2) Tidak normal, apa bila mendapatkan haid diatas 16 tahun. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 2. Gaya Hidup : Gaya hidup tingkah pola seseorang dalam menjalani akvitas nya.variabel ini diukur dengan membagikan kuisioner. Hasil ukur dikatagorikan dalam 2 katagori,yaitu: (1) Positif apabila dan (2) Negatif apabila x <. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 3. Genetik : Bawaan dari ibu yang di turunkan kepada anaknya mulai sejak lahir. Variabel ini di ukur dengan membagikan kuisioner. Hasil ukur dikatagorikan kedalam 2 katagori,yaitu: (1) Normal, apabila ibu dari remaja Hipotesa 1. Ada pengaruh antara gaya hidup terhadap usia menarche pada remaja putri kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh 2. Ada pengaruh antara genetik terhadap usia menarche pada remaja putri Kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua Siswi kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh Aceh Barat, yang jumlah keseluruhannya 116 siswi. 2. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah Siswi kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh Aceh Barat. Sampel yang representatif, cara pengambilan sampel menggunakan tehnik proporsional sampling yaitu dengan cara di undi. Penghitungannya menggunakan rumus proporsi random sampling dengan cara di undi (Sugiyono, 27).
4 Desain penelitian Adapun penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan. cross sectional study,dimana penelitian yang dilakukan bersamaan pada waktu yang sama. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri 2 Meulaboh Aceh Barat. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Juni s/d 29 Juni 213. Pengumpulan Data a. Data primer Data primer adalah data yang diambil dengan cara membagikan kuesioner kepada seluruh siswi kelas satu di SMA Negeri 2 Meulaboh Aceh Barat. b. Data sekunder Data sekunder berupa data penelitian dan data yang didapatkan dari SMA. Analisis Data 1. Analisis Univariat Univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari setiap variabel (Notoadmodjo 25). Pengkatagorian masing-masing variabel dependen dan independen dilakukan dengan menetukan mean / rata-rata (x) dengan menggunakan rumus yaitu: = Ket: x n : nilai rata-rata : jumlah nilai responden : jumlah responden Setelah diolah, selanjutnya data yang telah dimasukkan kedalam table distribusi frekuensi ditentukan presentasi perolehan ( p ) untuk tiaptiap kategori dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = Keterangan: P : Persentase fi : frekuensi yang teramati n : Populasi 1. Analisa Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan analisis uji chi square. Melalui uji statistik chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar,5. Penelitian antara dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p,5 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p >,5 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan melalui pembagian kuisioner,pada responden yang berjumlah sebagai berikut: Tabel 5.1 Distribusi Konsep Berdasarkan Usia Menarche Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat No Usia Menarche F % 1 Normal 44 81,48 2 Abnormal 1 18,52 Total 54 1 Sumber data primer (di olah tahun 213) Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan dari 54 responden dengan usia menarche yang normal sebanyak 44 orang (81,48 %) dan abnormal 1 orang (18,52 %). Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gaya Hidup Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat No Gaya hidup F % 1 Positif 43 79,63 2 Negatif 11 2, Sumber data primer (di olah tahun 213) Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Genetik Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA Negeri 2 MeulabohKabupaten Aceh Barat No Genetik F % 1 Normal 45 83,33 2 Abnormal 9 16, Sumber data primer (di olah tahun 213) Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan dari 54 responden dengan genetik yang normal sebanyak 45 orang (83,33 %) dan abnormal sebanyak 9 orang (16,67 %). Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gizi Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat No Gizi F % 1 Baik 48 88,89 2 Kurang 6 11,11 Jumlah 54 1 Sumber data primer (di olah tahun 213) Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan dari 54 responden dengan gizi baik sebanyak 48 orang (88,89 %) dan gizi kurang sebanyak 6 orang (18,52 %). Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan dari 54 responden dengan gaya hidup positif sebanyak 43 orang (79,63 %) dan gaya hidup negatif sebanyak 11 orang (2,37 %).
6 N o Gaya Hidu p Usia Menarche Normal Tabel 5.5 Abnorm al Tot al F % F % 1 Positi f 39 9, 7 4 9,3 43 Nega 45, 54, 2 tif Jumlah 81, 1 18, Sumber data primer (diolah 213) % α 1 1 1, 5 P. Val ue, 3 Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan dari 43 responden dengan gaya hidup positif sebanyak 39 responden (9,7%) usia menarche normal dan 4 (9,3%) responden usia menarche abnormal. didapatkan nilai P.Value,3 (>,5 ), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara gaya hidup terhadap usia menarche pada remaja putri kelas x di SMA Negeri 2 Meulaboh N o Genetik Tabel 5.6 Usia Menarche Abnorm Normal al Tot al F % F % 1 Normal , , Abnorm 33, 66, 2 al Jumlah 4 81, 1 18, Sumber data primer (diolah 213) % α 1 1 1,5 P. Value,1 Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan dari 45 responden dengan genetik normal sebanyak 41 responden (91,11%) usia menarche normal dan 4 (8,89%) responden abnormal. didapatkan nilai P.Value,1 (>,5 ), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara genetik terhadap usia menarche pada remaja putri kelas x di SMA Negeri 2 Meulaboh N o Gizi Table 5.7 Usia Menarche Abnorma Normal l Tot al F % F % 1 Baik , , 5 48 Kuran 33, 66, 2 g Jumlah 4 81, 1 18, Sumber data primer (diolah 213) % α 1 1 1, 5 P. Val ue, 8 Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan dari 48 responden dengan gizi baik dan usia menarche normal sebanyak 42 responden (87,5%) usia menarche abnormal sebanyak 6 responden (12,5%). didapatkan nilai P.Value,8 (>,5 ), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara gizi terhadap usia menarche pada remaja putri kelas x di SMA Negeri 2 Meulaboh Pembahasan 1. Pengaruh gaya hidup terhadap usia menarche Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan dari 43 responden dengan gaya hidup positif sebanyak 39 responden (9,7%) usia menarche normal dan 4 (9,3%) responden usia menarche abnormal. didapatkan nilai P.Value,3 (>,5 ), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara gaya hidup terhadap usia menarche pada remaja putri kelas x di SMA Negeri 2 Meulaboh
7 Dari hasil penelitian Anni Kartika Putri (29) di SMP Islam Al-Azhar Rawamangun, Jakarta Timur, mengatakan bahwa ada pengaruh antara gaya hidup dengan usia menarche. Menurut teori Suhardjo (199), mengatakan gaya hidup berperan penting dalam menentukan usia menarche, pada remaja yang mempunyai aktivitas olah raga, sangat tinggi umumnya menstruasi pertama akan datang terlambat, kondisi ini sering dialami oleh atlit putri atau penari. Berdasarkan uraian diatas peneliti berasumsi bahwa pengaruh seseorang dalam menghadapi usia menarche itu sangat di pengaruhi oleh gaya hidup, misalnya jika seseorang itu aktif dalam berolah raga maka dia akan terlambat mengalami usia menarche, dari hasil penelitian peneliti mendapatkan bahwa remaja yang usia menarche terlambat adalah remaja yang di sekolah termasuk dalam sanggar tari. 2. Pengaruh genetik terhadap usia menarche Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan dari 45 responden dengan genetik normal sebanyak 41 responden (91,11%) usia menarche normal dan 4 (8,89%) responden abnormal. didapatkan nilai P.Value,1 (>,5 ), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara genetik terhadap usia menarche pada remaja putri kelas x di SMA Negeri 2 Meulaboh Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Putri dan Matondang (21) di Jakarta Timur yang menyatakan adanya pengaruh bermakna antara genetik (usia menarche ibu) dengan usia menarche responden. Berdasarkan teori yang dikemukakan Frisch and Robert (22) bahwa salah satu pengaruh menarche adalah faktor genetik. Sepasang anak kembar mendapatkan menstruasi pertama hanya berbeda 2 atau 3 bulan. Ibu dan anak perempuan memiliki korelasi umur menarche yang berdekatan dibandingkan dua wanita yang tidak memiliki hubungan. Berdasarkan uraian diatas peneliti berasumsi bahwa usia menarche sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, karena pada saat penulis melakukan penelitian dari 54 orang responden hanya 9 orang yang mendapat usia menarche berbeda dengan ibu nya. 3. Pengaruh Gizi terhadap usia menarche Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan dari 48 responden dengan gizi baik dan usia menarche normal sebanyak 42 responden (87,5%) usia menarche abnormal sebanyak 6 responden (12,5%). didapatkan nilai P.Value,8 (>,5 ), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara gizi terhadap usia menarche pada remaja putri kelas x di SMA Negeri 2 Meulaboh Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Putri Kusnita dan Damarati (212) yang
8 menyatakan ada pengaruh status gizi gemaja terhadap usia menarche pada Siswi SDN Dukuh Menanggal Surabaya dapat diterima dan dibuktikan kebenarannya. Menurut teori Notoatmojo (22) gizi dapat mempengaruhi hormon yang merupakan penggerak utama kematangan seksual. Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang mendapat menarche lebih dini. Pada umumnya, mereka yang mengalami kematangan seksual lebih dini akan memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi dan mereka yang mengalami kematangan seksual terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama. Status gizi berhubungan dengan keadaan lemak dalam tubuh. Berdasarkan uraian diatas peneliti berasumsi bahwa usia menarche sangat dipengaruhi oleh faktor gizi, karena pada remaja yang makan makanan yang gizinya baik itu lebih cepat datang usia menarche dibandingkan remaja yang mengkonsumsi makanan yang gizinya tidak baik. PENUTUP Kesimpulan 1. Ada pengaruh gaya hidup terhadap usia menarche pada remaja putri Kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh 2. Ada pengaruh genetik terhadap usia menarche pada remaja putri Kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh 3. Ada pengaruh status gizi terhadap usia menarche pada remaja putri Kelas X di SMA Negeri 2 Meulaboh Saran 1. Peneliti Penulis dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas yang berkaitan dengan menstruasi (usia menarche). 2. Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi institusi pendidikan terhadap menstruasi (usia menarche) bagi mahasiswi yang ada di STIKes U Budiyah pada saat ini dan pihak kampus supaya memperbanyak lagi buku-buku ataupun artikel-artikel tentang menstruasi (usia menarche) 3. Bagi Peneliti Yang Lain Sebagai bahan masukan dan perbandingan wawasan pengetahuan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya dan diharapkan kepada peneliti yang lain supaya meneliti dengan variabel-variabel yang bervariasi. 4. Tempat Penelitian Diharapkan penelitian ini bisa menjadi informasi dan masukan bagi SMA Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tentang menstruasi (usia menarche) sehingga dapat mengambil kesimpulan untuk meninggkatkan pengetahuan siswi tentang usia menarche tersebut.
9
BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal dengan masa pubertas.
Lebih terperinciHubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik, biologis, psikologis dan sosial budaya (Sarwono, 2008). dan hormonal yang terjadi selama masa remaja awal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang sangat penting sekali dalam perkembangan seseorang remaja putri. Pada tahap ini remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Menurut beberapa ahli, selain istilah
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH KHAIRUNNISAK Mahasiswi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni 2013. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi semua perkembangan seperti perkembangan fisik, emosional, maupun sosial yang
Lebih terperinciPENGARUH USIA MENARCHE DAN PEKERJAAN TERHADAP TERJADINYA MENOPAUSE DI DESA BULOH PEUDAYA KECAMATAN PADANG TIJI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2011
Jurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012 PENGARUH USIA MENARCHE DAN PEKERJAAN TERHADAP TERJADINYA MENOPAUSE DI DESA BULOH PEUDAYA KECAMATAN PADANG TIJI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2011 CUT ROSMAWAR
Lebih terperinciumur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Remaja akan mengalami suatu perkembangan fisik, seksual dan psikososial sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo. Alasan pengambilan responden di SMP N 1 Bone Pantai tersebut karena
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini akan dilakukan SMP N 1 Bone Pantai dan SMP N 3 Kota Gorontalo. Alasan pengambilan responden di SMP N 1 Bone Pantai tersebut karena dilihat
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja sering disebut masa pubertas. Dimana masa pubertas adalah masa peralihan dari anak anak menjadi dewasa. Dimulai antara usia 7-13 tahun untuk perempuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.
A. HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang mengenai hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri yang dilakukan di SMP N 2 Gamping Sleman Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979. Sekolah yang beralamat di jalan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI
16 HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI Yuli Irnawati 1 Yulia Diana 2 Anik Siti Juariyah 3 Email : billa_yuli@yahoo.com Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jl. Ki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki yang akan ditunjukan pada orang lain agar terlihat berbeda dari pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa kehidupan individu dimana terjadi perkembangan psikologis untuk menemukan jati diri. Pada masa peralihan tersebut, seorang remaja akan mengembangkan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012 Intisari RITA PURNAMA SARI Mahasiswa STIKes U Budiyah Banda Aceh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. 1.1.2 Waktu penelitian Waktu
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS Sevi Budiati & Dwi Anita Apriastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh kearah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... i ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK...xiii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Fitryana. M Mahasiswi Pada STIKes
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012 SITI WAHYUNI 1 1 Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi pada seorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul usia 11 sampai 14 tahun. Perubahan penting terjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA Luthfianing Setya Rahmadhani, Rina Sri Widayati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik maupun psikis. Perubahan tersebut meliputi kematangan mental, emosional, dan sosial. Perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menarche merupakan perdarahan pertama kali dari uterus yang terjadi pada wanita di masa pubertas sekitar usia 10-16 tahun. Menarche merupakan perubahan yang menandakan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA Mahasiswi Stikes U budiyah Banda Aceh Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan
Lebih terperinciKeterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas
(BPS, BKKBN, DEPKES RI, 2007: 18-21). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan bulan April 2010 di SD Yogyakarta terhadap siswi usia 10-12 tahun diperoleh data dari 69 siswi yang belum menstruasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk mencapai kemampuan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN Agus Mulyawan 1, Fitri Yuliana 2, Nurlaila Sari 3 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi pendidikan ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah usia antara masa anak-anak dan dewasa, yang secara biologis antara 10 sampai 19 tahun. Perubahan terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah
Lebih terperinci2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah di mulai. Datangnya menstruasi pertama
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif
22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris),
111 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa yang lebih dewasa. Ia memandang dunianya seperti apa yang ia inginkan, bukan sebagaimana
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE Nita Monica Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi ABSTRAK Menarche adalah menstruasi pertama di tengah masa pubertas yang terjadi di awal masa remaja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Jawa Barat pada tahun 2005 dihuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. semakin cepat usia menarche. Selain mempengaruhi usia menarche, status gizi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pubertas merupakan suatu tahap yang penting dalam proses tumbuh kembang anak. Pubertas ditandai dengan adanya perubahan fisik, psikis, dan pematangan seksual. Tanda-tanda
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016 Ajeng Novita Sari Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Hubungan pengetahuan
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN : 2089-8592 HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MASA PUBERTAS DI DESA PERTUMBUKEN KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa dimana terjadi perkembangan bentuk tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu perkembangan tersebut adalah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah suatu proses yang normal, yang terjadi setiap bulannya pada hampir semua wanita. Menstruasi terjadinya pengeluaran darah, dalam jangka waktu 3-5 hari
Lebih terperinciRAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN POST SECTIO CAESARIA PADA BIDAN YANG BERTUGAS DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DATU BERU TAKENGON RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7
PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
8 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja atau masa adolescence merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS VI DI SDN 14 SUNGAI RAYA TAHUN 2015 ABSTRAK
ORIGINAL RESEARCH HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS VI DI SDN 14 SUNGAI RAYA TAHUN 2015 Lestari Makmuriana, S.Kep., Ns., M.Pd 1, Indar Lestiana 2 1 Dosen STIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu mereka yang berumur 10-19 tahun BKKBN (2000). Masa remaja adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan
Lebih terperinciNURJANNAH NIM
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PICKY EATER (SULIT MAKAN) PADA ANAK BALITA DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017
PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO 064023 MEDAN TAHUN 2017 Dina Indarsita, Yenni Purba Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan ` Abstrak Menarche (haid
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di Indonesia 62 juta remaja sedang tumbuh di tanah air. Artinya satu dari lima orang Indonesia berada dalam rentang usia remaja. Mereka adalah calon generasi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH Mila Wiretno 1, Akmal 2, H. Indar 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tumbuh kembang merupakan proses yang terjadi secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tumbuh kembang merupakan proses yang terjadi secara berkesinambungan dan saling berkaitan yang berlangsung secara teratur dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian. satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Penelitian deskriftif koleratif untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016 Sri Musfiroh 1 Siti Difta Rahmatika 2 dan Euis Kartika
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM
HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM Lisastri Syahrias Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Batam ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penilitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 6-12 tahun. Anak dalam usia sekolah disebut sebagai masa intelektual, dimana anak mulai berpikir secara konkrit
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012 OVA SATYA Mahasiswi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh INTISARI Berdasarkan data membuktikan ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan sebagai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun. Remaja juga identik dengan dimulainya
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN Hafriani 1, Defiyani 2 1 Dosen Program Studi D III Kebidanan STIKes Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh ke arah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI Yudha Indra Permana & Ida Untari Akper PKU Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Masa reproduksi adalah masa yang penting bagi
Lebih terperinci: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche di MI Salafiyah Simbang Kulon 02 Kabupaten Pekalongan. Ervina Ulfa dan Rizky Ajeng Mardiyana Aida Rusmariana,
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : GITA FITRIA SUNDARI 201410104232 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2014.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI
Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 99 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D, Selty Tingubun Universitas Respati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH
HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH NUZULUL RAHMI Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh Abstrak
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Novi Dewi Saputri 201410104171 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei analitik menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013 Nurbaiti Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abstrak Penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja diawali dari suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15
Lebih terperinciUniversitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.
Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMP Negeri 22 Bandar Lampung Sylvia V 1), Fitria Saftarina 2) Email: s8182830@gmail.com 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung,
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi wanita. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Perubahan tersebut meliputi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desian Cross Sectional yang bertujuan mengukur variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Surakarta. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik. Studi ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara tingkat stres dengan tingkat
Lebih terperinci