Contribution Incom Of-Fishing At Fishermen Household In Lubuk Muda Village Distric Siak Kecil Bengkalis Riau Province ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Fira Noprita 1), M.Ramli 2), Zulkarnaini 3)

ANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE

FISHER INCOME CONTRIBUTION 0FF FISHING TOWARD FISHER TOTAL INCOME IN TANJUNG KURAS VILLAGE SUNGAI APIT DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE.

The Factories Effects Toward Social Economic Condition of Fishermen Community at Medang Kampai District of Dumai City of Riau Province ABSTRACT

ABSTRACT. Keyword : contribution, coal, income

HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian Masyarakat di sekitar Sungai Terhadap Keberadaan Ekosistem Sungai Siak

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

WIFE CONTRIBUTION TO FISHERMAN HOUSEHOLD INCOME IN MERANTI BUNTING VILLAGE MERBAU DISTRICT MERANTI ISLAND REGENCY RIAU PROVINCE

MOTIVATION LEVEL FISHERMEN DUANO TO FISHING ENTERPRISE TANJUNG PASIR VILLAGE OF RIAU PROVINCE. Abstract I. PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

Kimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir

STUDI KOMPARATIF USAHA PENANGKAPAN ANTARA ALAT TANGKAP AMBAI DAN PENEGERIH DI DESA MESKOM KECAMATAN BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU

The Welfare Level Of Fisherman Household Of Napangga Lake At Tanjung Medan Village Tanjung Medan Subdistrict Rokan Hilir Regency Riau Province

THE BUSINESIS ANALYSIS OF GILL NET, IN TENGGAYUN VILLAGE, BUKIT BATU SUB-DISTRICT, BENGKALIS DISTRICT OF RIAU PROVINCE

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG TETAP DAN BUBU DI KECAMATAN MEMBALONG KABUPATEN BELITUNG

THE SYSTEM OF REVENUE ON FISHERMEN USING BEACH SEINE IN PADANG COASTAL OF WEST SUMATERA PROVINCE

LilisSuryani 1), Hamdi Hamid 2), and Lamun Bathara 2) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, universitas Riau

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN TELUK MERANTI

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN DANAU PULAU BESAR DAN DANAU BAWAH DI KECAMATAN DAYUN KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU

ANALISIS USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATERA UTARA

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

STUDI KOMPARATIF USAHA ALAT TANGKAP BUBU KARANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2016

Boks 2. PENELUSURAN SUMBER PEMBENTUKAN INFLASI DI KOTA JAMBI: SUATU ANALISIS SISI TATA NIAGA DAN KOMODITAS

Keterkaitan Aktifitas Ekonomi Nelayan Terhadap Lingkungan Pesisir Dan Laut SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. degradasi hutan. Hutan tropis pada khususnya, sering dilaporkan mengalami

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

STUDI AKTIVITAS NELAYAN KETURUNAN BUGIS-MAKASSAR WILAYAH PESISIR LAMPU SATU DI KOTA MERAUKE

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

ANALISA HARGA IKAN DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL WILAYAH BALI BULAN MARET Oleh : I Wayan Sudana SPi *

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

Gambar 1 Kerangka pemikiran metodologi penelitian.

Peranan Sektor Perikanan dan Kelautan Dalam Perekonomian Wilayah Propinsi Riau

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN NELAYAN DI DESA BUHIAS KECAMATAN SIAU TIMUR SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

DOKUMEN POTENSI DESA SEGAMAI

BAB I PENDAHULUAN. adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah km 2. Posisinya

BAB I. PENDAHULUAN. pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang km, yang merupakan

ANALISIS KELEMBAGAAN PEMASARAN DAN MARGIN TATANIAGA HASIL PERIKANAN TANGKAP DIDESA BULUH CINA KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU By

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

V. KESIMPULAN DAN SARAN. di desa Maja Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013 maka

SUMBANGAN PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DENGAN MENGGUNAKAN PUKAT GILL NET

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE

Swara Bhumi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan adalah masalah yang tidak ada habisnya untuk. dibahas, apalagi Indonesia penduduk terpadat ke empat dunia masih

Oleh. Fathur Rahman 1), Ridar Hendri 2) dan Hamdi Hamid 2) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

III. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Public Perceptions About Use of Siak River Fishermen In Tanjung Rhu District Fifty Pekanbaru Riau Province

6 USAHA PENANGKAPAN PAYANG DI DESA BANDENGAN

Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 3/

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

THE PARTICIPATION OF FISHERMAN WIVES IN IMPROVING THE DOMESTIC INCOME IN KORONG SUNGAI LIMAU PADANG PARIAMAN REGENCY, THE PROVINCE OF WEST SUMATERA

DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN POLA KONSUMSI MASYARAKAT DESA PESISIR DI KABUPATEN DELI SERDANG DAN SERDANG BEDAGAI SKRIPSI

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

JURNAL OLEH DEMAK RAHMADDYANTY NIM :

Persepsi Nelayan Tentang Profesi Nelayan Di Desa Sungai Selodang Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

BAB III. METODE PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI KARET DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI DAN PELUANG PENINGKATAN PENDAPATAN ISTERI NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

ANALISIS PENDAPATAN MASYARAKAT MELAYU DI DESA PEKANTUA KECAMATAN KEMPAS KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

KAJIAN MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN KAMPUNG LAUT KABUPATEN CILACAP TUGAS AKHIR

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

KONTRIBUSI WANITA NELAYAN DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA NELAYAN DI MUARA ANGKE KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun Batanghari

Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

KONTRIBUSI PENDAPATAN NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI TOKOLAN DESA BATANG TUMU KECAMATAN MANDAH KABUATEN INDRAGIRI HILIR

PARTISIPASI ISTRI NELAYAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KORONG SUNGAI LIMAU KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

Transkripsi:

Contribution Incom Of-Fishing At Fishermen Household In Lubuk Muda Village Distric Siak Kecil Bengkalis Riau Province By Eka Sri Wahyuni 1, Ir.Hamdi Hamid,SU 2, Ir. Firman Nugroho,M.Si 3 ABSTRACT This research was conducted on 3 th March until 07 th March 2012. The objective of this study is to analyse the kind of-fishing with fishermen and household, to analyse the high contribution income of-fishing at household. The methode of the research is survey and the strength respondent 30 household. The data use is primary and secunder. The fisherman effort of-fishing is search mangrove, building labour, farmworker, maker of brick, and roof. The effort fishermen wife is daily goods trade, rubber plantantion workers (menoreh) and selling fish while the children are phone celuler shop employer, clerk, apoteker, farmworker, building labour, search mangrove, driver, selling of gasoline, and security. The contribution of-fishinng is a Rp.2.270.000, - (56,4%) daily the contribution in-fishing is a Rp.1.752.000, - (43,6%). Keywords: fishermen, household, effort, contribution Kontribusi Pendapatan Di Luar Usaha Perikanan Tangkap Pada Rumah Tangga Nelayan Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau PENDAHULUAN Kecamatan Siak Kecil merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bengkalis. Potensi sumberdaya perairan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Lubuk Muda adalah perikanan tangkap. Pendapatan hasil tangkapan nelayan tidak memenuhi kebutuhan rumah tangganya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain; 1) Terjadinya degradasi fisik ekosistem utama (mangrove), 2) Sedimentasi yang diakibatkan pengrusakan/pembalakan hutan, 3) Pengeboman dan pemutasan ikan, 4) Alat tangkap/teknologi penangkapan kurang memadai untuk menghasilkan tangkapan ikan, dan lain sebagainya (Dinas Perikanan Dan Kelautan Bengkalis, 2008). Untuk meningkatkan pendapatan nelayan yang sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarganya dari satu sisi dan mengurangi eksploitasi sumberdaya perikanan, maka harus dikembangkan mata pencaharian alternatif bagi nelayan. Dalam hal ini, masyarakat nelayan Desa Lubuk Muda melakukan alternatif pekerjaan diluar kegiatan penangkapan seperti berdagang, bertani, berkebun dan bahkan ada juga yang menjadi buruh. Selain itu, peran serta ibu dan anak juga mempengaruhi jumlah pendapatan total dalam rumah tangga dan secara langsung dapat merubah keadaan hidupnya. Oleh karena pendapatan merupakan salah satu faktor yang penting dalam menunjang kesejahteraan, maka sebaik mungkin masyarakat nelayan berusaha untuk mendapatkannya. Rumusan Permasalahan 1. Apa jenis pekerjaan yang dilakukan oleh nelayan dan anggota rumah

tangga nelayan di luar usaha perikanan tangkap? 2. Berapa besarkah kontribusi pendapatan di luar usaha perikanan tangkap terhadap total pendapatan rumah tangga nelayan? Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Menganalisis jenis pekerjaan di luar usaha perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan dan anggota rumah tangga nelayan. 2. Menganalisis besar kontribusi pendapatan di luar usaha perikanan tangkap pada rumah tangga nelayan. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi masyarakat nelayan, hasil penelitian ini sebagai informasi tentang usaha yang paling sesuai untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rumah tangganya. 2. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini dapat mengetahui karakteristik nelayan dan mengetahui berapa besar kontribusi pendapatan yang disumbangkan dari kegiatan di luar perikanan tangkap. Kerangka Pemikiran Pekerjaan sebagai nelayan merupakan pekerjaan yang penuh dengan tantangan, oleh sebab itu sebagian besar pekerjaan ini hanya dilakukan oleh lelaki saja sementara anggota keluarga lain tidak dapat membantu secara langsung. Oleh karena itu pekerjaan alternatif sangat dibutuhkan sehingga anggota keluarga lain dapat memberi sumbangan pendapatan terhadap pendapatan total keluarga Dengan persoalaan demikian maka kita harus memahami bahwa rumah tangga nelayan memerlukan perhatian yang multi dimensi. Tantangan yang terbesar adalah bagaimana membangun sektor ini agar dapat mengangkat harkat dan martabat kehidupaan nelayan yang terkait dengan sumberdaya kelautan dan pesisir. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau pada tanggal 3 Maret sampai dengan 23 Maret 2012. Penelitian ini merupakan lanjutan dari praktek umum yang dilakukan pada September 2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan secara langsung di Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Stone (1993), penelitian survei merupakan perangkat penelitian yang murah dan cepat sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara akurat dan tepat waktu. Penentuan Responden Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat nelayan di Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis dengan jumlah populasi sebanyak 117 KK. Eka (2010), seluruh masyarakat nelayan yang ada di Desa Lubuk Muda memiliki pekerjaan aklternatif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka, pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling yaitu dengan mengambil sebanyak 25% dari jumlah populasi, sehingga sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 rumah tangga. Analisa Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini baik data primer maupun data sekunder ditabulasikan kemudian dianalisis secara deskriptif dan dibahas menurut permasalahan masing-masing. a) Untuk mengetahui pekerjaan di luar usaha perikanan tangkap digunakan analisis deskriptif. Deskripsi yang diambil dalam penelitian ini adalah jenis pekerjaan, curahan jam kerja, pengalaman kerja, motif berusaha, biaya pengeluaran, dan pendapatan.

b) Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh rumah tangga nelayan dalam kegiatan di luar usaha perikanan tangkap terhadap total pendapatan digunakan analisis secara deskriptif. Untuk melihat besar kontribusi pendapatan di luar usaha perikanan tangkap digunakan rumus sebagai berikut: X kontribusi (%) 100% X Y Keterangan : X = Pendapatan di luar perikanan tangkap Y = Pendapatan usaha perikanan tangkap. HASIL DAN PEMBAHASAN Sumberdaya Perikanan Usaha penangkapan yang dilakukan nelayan Desa Lubuk Muda termasuk dalam katagori skala kecil, hal ini terlihat dari jumlah kontribusi pendapatan yang di peroleh nelayan. Armada penangkapan yang digunakan nelayan adalah sampan dan pompong, sebanyak 18 jiwa nelayan yang memiliki armada sampan dan 12 jiwa nelayan yang menggunakan armada pompong. Setiap nelayan memiliki lebih dari satu alat tangkap, dari 30 responden terdapat 207 unit jaring, 27 unit sondong, 15 unit belat, dan 16 unit lukah. Produksi Produksi perikanan nelayan Desa Lubuk Muda masih relatif rendah hal ini dikarenakan sistem penangkapan yang masih tradisional. Untuk mengetahui hasil produksi dari usaha penangkapan dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: No Jenis Alat Tangkap Jenis Ikan Tangkapan 1 Jaring Lomek Biang Tenggiri Layur 2 Belat Udang Merah Udang Putih 4 Sondong Ikan- Ikan Kecil Udangudangan Jumlah Produksi (Kg) 1940 436 244 602 224 106 1390 979 Persentase (%) 32,8 7,3 4,1 10,2 3,8 1,8 23,5 16,5 Jumlah 5921 100,0 Sumber: Diolah Dari Lampiran 7 Ikan lomek, biang dan tenggiri dijual per ikat, dalam satu ikat terdapat 5-8 ekor ikan dengan harga Rp.5.000 sampai dengan Rp.8.000/ikat. Ikan layur, udang merah dan udang putih di jual per Kg dengan harga Rp.25.000 sampai dengan Rp.45.000/Kg, sedangkan untuk udangudangan dan ikan-ikan kecil dijual perkantong dengan harga perkantong Rp.5.000. Pendapatan Usaha Perikanan Sukirno (2006), pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh seseorang atau sekelompok orang atas prestasi kerjanya selama periode tertentu baik harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan. Biaya pengeluaran yang dikeluarkan dalam usaha penangkapan ikan adalah bahan bakar dan es, biaya ini dikeluarkan nelayan rata-rata Rp.615.667, - /bulan. Untuk lebih jelas mengenai pendapatan yang diperoleh oleh nelayan dalam jangka waktu satu bulan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.8. Jenis Alat Tangkap dan Jumlah Produksi Ikan Hasil Tangkapan Nelayan dalam Satu Tabel 4.9. Rata-Rata Pendapatan Nelayan Dalam 1 Bulan Pada Usaha Penangkapan Ikan. Pendapatan (Rp) Jumla Persenta

h (Jiwa) se (%) Rp. 1.248.000 - Rp.2.288.000 14 46,7 Rp. 2.288.001 - Rp.3.328.001 14 46,7 Rp. 3.328.002 - Rp.4.368.000 2 6,6 Jumlah 30 100,0 Sumber: Diolah Dari Lampiran 7 Pendapatan ini merupakan pendapatan total yang dihasilkan nelayan dalam usaha penangkapan ikan. Pendapatan ini juga dipengaruhi oleh jumlah alat tangkap dan lamanya pengoperasian alat tangkap. Usaha Di Luar Perikanan Tangkap Pencari Kayu Bakau Hutan bakau selain untuk menahan erosi pantai juga dimanfaatkan masyarakat sekitar khususnya nelayan untuk menambah penghasilan. Bakau tersebut digunakan masyarakat sekitar sebagai kayu bakar, cerocok (bangunan), dan kayu untuk membakar batu bata. Kayu bakau ini dijual kepada pembuat batu bata dengan harga berkisar antara Rp.55.000, - sampai dengan Rp.90.000, - per kubik. Sedangkan untuk bahan bangunan, kayu ini di jual dengan harga berkisar antara Rp.5.000, - sampai dengan Rp.8.000, - /batang sesuai dengan ukuran yang diminta pembeli. Usaha pencari kayu bakau hanya memerlukan biaya penyusutan alat seperti kapak/parang dan alat pengasah. Sedangkan untuk biaya pengangkutan ditanggung oleh pembeli. Rata-rata biaya pengeluaran usaha pencari kayu bakau perbulan sebesar Rp.79.000, penerimaan Rp.500.000, dan pendapatan sebesar Rp.420.000/bulan. Buruh Bangunan Dari jumlah responden hanya terdapat 5 orang responden yang kerja bangunan. Biaya yang dikeluarkan dalam usaha ini adalah biaya transportasi ke lokasi pembangunan. Rata-rata biaya pengeluaran buruh bangunan sebesar Rp.92.000, penerimaan Rp.880.000, dan pendapatan Rp.788.000/bulan. Pembuat Batu Bata Nelayan yang bekerja sebagai pembuat batu bata sebagian besar dari Dusun Liang Banir karena hanya di dusun ini yang sebagian besar warganya bekerja sebagai pembuat batu bata. Dari jumlah nelayan responden terdapat 10 orang nelayan yang mempunyai pekerjaan sampingan sebagai pembuat batu bata. Nelayan yang bekerja sebagai pembuat batu bata ini adalah buruh dari pemilik usaha batu bata, biasanya mereka di upah sesuai dengan jumlah batu bata yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Harga batu bata adalah Rp.200, - /keping untuk pembuat batu bata, sedangkan jika dijual harga batu bata tersebut Rp.250, -, nelayan Desa Lubuk Muda dalam satu bulan dapat menghasilkan rata-rata 1390 keping batu bata. Usaha ini tidak memerlukan biaya produksi, karena setiap biayanya di tanggung oleh pemilik. Rata-rata pendapatan nelayan pembuat batu bata sebesar Rp. 278.000, - /bulan. Berkebun dan Atau Buruh Kebun Nelayan yang berkebun adalah nelayan yang memiliki kebun sendiri yaitu kebun sawit dan karet. Kebun ini mereka olah sendiri bersama dengan anggota keluarga lainnya. Dari jumlah responden terdapat 3 orang nelayan responden yang memiliki kebun sendiri dan 7 orang nelayan yang bekerja sebagai buruh kebun. Buruh kebun yang di maksud adalah nelayan yang bekerja atau nelayan yang mengambil upah untuk membersihkan kebun milik orang lain. Biaya yang dikeluarkan oleh pemilik kebun dalam hal ini adalah biaya perawatan, sedangkan biaya untuk buruh kebun adalah biaya transportasi ke lokasi kebun. Rata-rata pengeluaran dari usaha berkebun sebesar Rp.745.000,/bulan dengan penerimaan Rp.1.440.000, - dan pendapatan Rp.695.000, - /bulan. Pembuat Atap

Pekerjaan alternatif lain yang dilakukan oleh nelayan adalah membuat atap dari bahan dasar daun rumbia atau daun nipah. Nelayan yang usaha sampingannya sebagai pembuat atap ada 3 orang, membuat atap ini tidak memerlukan biaya. Atap ini dijual dengan harga Rp.2.500, - /keping, dalam sehari mereka rata-rata dapat membuat atap sebanyak 15 keping. Jadi, dalam satu bulan nelayan dapat menghasilkan atap rata-rata sebanyak 450 keping. Akan tetapi atap yang mereka buat tidak semua terjual habis, dalam 1 bulan rata-rata nelayan memperolah penghasilan dari pembuatan atap ini sebesar Rp.275.000, - atau sekitar 100 keping yang terjual. Usaha Istri Nelayan Berdagang Berdagang merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan istri nelayan untuk menambah penghasilan keluarga. Istri nelayan yang berdagang barang harian ada 7 orang dan mereka berdagang di lingkungan rumahnya sendiri. Rata-rata pendapatan dari usaha berdagang istri nelayan sebesar Rp.447.000, - /bulan. Motong Karet (Menoreh) Motong karet atau yang biasa disebut menoreh oleh responden adalah salah satu kegiatan atau usaha yang dilakukan istri nelayan. Dari 26 orang istri nelayan yang bekerja terdapat 2 orang pemilik kebun dan 10 orang buruh yang bekerja menoreh Rata-rata pendapatan istri nelayan dalam usaha menoreh adalah Rp.1.181.000, - /bulan. Rata-rata pendapatan usaha menoreh ini dalam satu bulan adalah 140-160Kg dengan harga per Kg Rp.9.000, - sampai dengan Rp.11.000, -. Menjual Ikan Ikan yang dijual istri nelayan merupakan ikan hasil tangkapan suaminya dan beberapa orang nelayan yang menjual kepadanya. Ikan ini dijual per ikat dan perkantong kerumah-rumah warga sekitar, dan apabila hari pasar maka istri nelayan ini juga menjual kepasar tersebut. Ratarata pendapatan usaha menjual ikan adalah sebesar Rp.204.000, - /bulan. Usaha Anak Nelayan Anak nelayan yang ikut bekerja untuk membantu perekonomian keluarga atau hanya untuk mencari pengalaman sendiri ada 38 orang. Dari 38 orang tersebut banyak kegiatan yang dilakukan oleh anak nelayan seperti jaga ponsel, jaga toko, jaga apotik, buruh bangunan, buruh tani dan banyak lagi yang lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai kegiatan yang dilakukan oleh anak nelayan dapat dilihat pada tabel 5.17 berikut: Tabel 5.17. Jenis Kegiatan atau Usaha Yang Dilakukan Anak Nelayan Jenis Kegiatan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) Jaga Ponsel 8 21,0 Jaga Apotik 2 5,3 Jaga toko 2 5,3 Buruh tani 4 10,5 Buruh bangunan 4 10,5 Sopir Mobil 3 7,9 Pencari Kayu Bakau 6 15,8 Pembuat Batu Bata 7 18,3 Satpam SD 1 2,6 Penjual bensin 1 2,6 Jumlah 38 100,0 Sumber: Diolah Dari Lampiran 11 Kontribusi Pendapatan Usaha Perikanan Dan Usaha Di Luar Perikanan Pada Rumah Tangga Nelayan. Kontribusi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang disumbangkan dari beberapa kegiatan/usaha yang dilakukan oleh anggota rumah tangga nelayan terhadap total pendapatan rumah tangga nelayan. Pendapatan rata-rata di luar usaha

penangkapan dalam rumah tangga nelayan Desa Lubuk Muda adalah pendapatan yang dihasilkan oleh anak, istri dan usaha sampingan nelayan. Elfindri (2002), kontribusi pendapatan kegiatan di luar perikanan tangkap (of-fishing) merupakan salah satu bentuk strategi oleh rumah tangga nelayan dalam meningkatkan pendapatan total keluarga, dan ternyata belum setengah dari nelayan yang melakukan kegiatan (offishing) untuk menambah total pendapatan keluarga. Untuk mengetahui pendapatan rata-rata usaha di luar penangkapan yang dilakukan oleh rumah tangga nelayan dapat dilihat pada Tabel 5.22 berikut: Tabel 5.22. Pendapatan Rata-Rata Usaha Perikanan Tangkap dan Di Luar Perikanan Yang Dilakukan Rumah Tangga Nelayan Dalam 1 Bulan Rumah Tangga Nelayan Perikanan (Rp) Di Luar Perikanan (Rp) Kepala 1.752.733 781.666 (19,4%) Keluarga (43,6%) Istri - 720.576 (17,9%) Anak - 768.684 (19,1%) Jumlah 1.752.733 2.270.927 Sumber: Diolah Dari Lampiran 14 Tabel 5.22 memperlihatkan ratarata pendapatan rumah tangga nelayan pada usaha perikanan tangkap dan di luar perikanan tangkap. Nelayan sebagai kepala rumah tangga memberikan kontribusi tertinggi pada usaha di luar perikanan tangkap dengan persentase 19,4% dari total pendapatan rumah tangga nelayan, sementara istri memberikan kontribusi terendah yaitu 17,9% hal ini terjadi karena selain bekerja istri juga mengerjakan pekerjaan rumah. Dari tabel 5.22 dapat diketahui jumlah kontribusi pendapatan di luar usaha perikanan tangkap pada rumah tangga nelayan Desa Lubuk Muda pada tahun 2012, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: kontribusi(%) X X 100% Y 2270927 100% 2270927 1752733 =56,4 Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendapatan di luar penangkapan memiliki kontribusi yang lebih tinggi di banding dengan usaha penangkapan. Dari hasil tersebut memperlihatkan bahwa persentase untuk pendapatan di luar penangkapan sebesar 56,4% sementara sisanya 43,6% dari usaha penangkapan. Elfian Tarigan (2010), jika pendapatan di luar usaha penangkapan > 50%, maka pendapatan dikatakan besar. Dalam hal ini masyarakat nelayan sangat membutuhkan pekerjaan alternatif untuk menambah pendapatan rumah tangga. Untuk melihat perbandingannya dapat di lihat pada gambar berikut ini: 56,4% 43,6% usaha penangkpan di luar usaha penangkapan Gambar 5.1. Sumbangan Pendapatan Usaha Penangkapan Dan Usaha Di Luar Penangkapan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Kegiatan di luar usaha perikanan tangkap yang dilakukan pada rumah tangga nelayan antara lain adalah mencari kayu bakau, buruh bangunan, buruh tani, pembuat batu bata, pembuat atap, menoreh,

menjual ikan, berdagang barang harian, jaga ponsel, jaga toko, jaga apotik, buruh tani, buruh bangunan, pencari kayu bakau, sopir mobil, penjual bensin dan satpam SD. 2. Pendapatan rata-rata usaha perikanan tangkap adalah sebesar Rp.1.752.733, - dan pendapatan ratarata usaha di luar perikanan tangkap sebesar Rp.2.270.927, -. 3. Kontribusi yang disumbangkan dari usaha di luar penangkapan adalah sebesar 56,4% sedangkan dari usaha penangkapan adalah sebesar 43,6%. Saran Usaha di luar penangkapan yang dilakukan oleh nelayan memiliki peran penting dan dapat menambah pendapatan keluarga, oleh karena itu diharapkan kepada nelayan untuk selalu memanfaatkan waktu luang yang tersisa. Selain itu pemerintah setempat juga harus memberi imbauan dan pengertian kepada masyarakat dalam cara melakukan usaha-usaha yang lebih menjanjikan dan bersifat permanen, agar nelayan dapat hidup lebih baik lagi. Peran serta istri dan anak juga memiliki pengaruh yang tidak kalah penting dalam menambah pendapatan keluarga, untuk itu para anak nelayan juga harus selektif dan berfikiran maju dalam memilih pekerjaan yang lebih baik agar kehidupan mereka kelak lebih baik dari orang tuanya. DAFTAR PUSTAKA Dinas Perikanan Dan Kelautan Bengkalis, 2008. Kebijakan Umum Tentang Perikanan Dan Kelautan. Bengkalis. Eka, 2010. Keadaan Umum Perikanan Di Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, FAPERIKA UR. Elfindri, 2002. Ékonomi Patorn-Client: Fenomena Mikro Rumah Tangga Nelayan Dan Kebijakan Makro, Universitas Andalas Press. Sukirno, S.1995, Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Bina Grafika, Jakarta. Tarigan, E. 2010. Analisis Pekerjaan Alternatif Nelayan Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara. FP USU, Medan.