HUBUNGAN PENGAWASAN DAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk CABANG CINERE

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA. Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN CIREBON

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SEMANGAT KERJA, DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. GUDANG`E TAHU TAKWA KABUPATEN KEDIRI

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

ABSTRAKSI. Pendahuluan

PENGARUH FAKTOR KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAPUR KOTA CAFE AND RESTO MALANG SKRIPSI

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Jatim Selatan Malang

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA CV. KENCANA BARU BANDAR LAMPUNG. Oleh Hazairin Habe Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA TIGA SHOWROOM MOBIL DI PONDOK BAMBU, JAKARTA TIMUR

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada RSUD dr. Moewardi di Surakarta)

Desser, Gary Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta. Pt Macanan Jaya Djaali Psikologi Pendidikan. Pt.

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) UPJ AMBUNTEN

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara penulis datang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2005 : 11),

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI (Studi Kasus di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu)

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI MOTIVASI KERJA STUDI KASUS DI INSPEKTORAT KABUPATEN INDRAMAYU

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV EMPAT SERANGKAI PALEMBANG. Rismansyah *) ;

BAB III METODE PENELITIAN. Meubelindo Jl. Kampung Kalawi No.23 Padang. Waktu penelitian. dilaksanakan mulai awal tahun2017 sampai selesai.

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANPLY KABUPATEN LUWU

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANASONIC LIGHTING INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Abdul Gofur

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PROYEK PADA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU YASRI.

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

DAFTAR PUSTAKA. Akbar, Alfian Amidhan, Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Disiplin Kerja. Ilmu dan Riset Manajemen. Vol.4 No.10.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

ANALISIS PERSEPSI MEREK TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PRODUK INDOSAT (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang)

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COLUMBINDO PERDANA CABANG PURWOREJO

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA CV. MITRA DENSO BANDAR LAMPUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA GURU PADA SMKN 4 MALANG SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

Asri Warnanti, SE, MM. Dosen Fakultas Ekonomi UPI Y.A.I UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I SITI ZULFAH

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PERMATA BAHARI MALINDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MEKAR KARYA PRATAMA BOGOR

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGAWASAN DAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG SELATAN Oleh: Lilis Suryani dan Yarosi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi seberapa besar hubungan pengawasan dan kinerja pegawai, dan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif yaitu dengan mendeskripsikan keadaan responden serta deskripsi variabel penelitian dalam tabel frekuensi dan persentase dari hasil penyebaran angket dengan melalui prossedur analisis data yaitu, kuisioner. Populasi yang disajikan dalam objek penelitian ini adalah seluruh pegawai tetap yang bekerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan dengan jumlah pegawai sebanyak 75 orang. Metode sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Berdasarkan perhitungan statistik yang dilakukan pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Rxy = 0,773 yang berarti terdapat hubungan yang positif kuat antara pengawasan dan kinerja pegawai. Kolerasi determinasinya sebesar 59,79%. Hal ini berarti menunjukan bahwa pengawasan berhubungan terhadap kinerja pegawai sebesar 59,79%, sedangkan 40,21% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian ini disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara Pengawasan(X) dan Kinerja Pegawai (Y). Kata kunci : Pengawasandan Kinerja Pegawai. 93

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena suatu tujuan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan baik tergantung faktor manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan. Untuk memperoleh dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pimpinan perlu menggerakan dan memantau pegawainya agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Menurut Manullang (2003;149) Pada dasarnya pengawasan berarti pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan sasaran dan standar yang telah yang ditetapkan sebelumnya. Pengawasan dilakukan dalam usaha menjamin kegiatan terlaksana sesuai dengan kebijakan, strategi, keputusan, rencana dan program kerja Yang telah dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya. Demikian juga dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang bergerak dalam bidang pelestarian dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata memiliki tujuan untuk menumbuhkan pemahaman dan perkembangan masyarakat terhadap kebudayaan dan pariwisata, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menumbuhkan sikap kritis terhadap fakta sejarah dan serta memperkokoh ketahanan bangsa. Dengan demikian disadari bahwa pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata memiliki peran penting dalam memperbaiki struktur kehidupan bangsa. menurunnya kinerja pegawai akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan organisasi, salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya kinerja pegawai adalah sistem atau metode pengawasan yang kurang baik yang dilakukan oleh pimpinan yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sehingga para pegawai sering lalai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pengawasan kerja sangatlah penting bagi setiap organisasi, Sebab dengan adanya pengawasan kerja yang baik maka suatu pekerjaan akan dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan hasil kerja yang 94

lebih baik. Oleh karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu memperbaiki sistem pengawasan yang ada agar kinerja pegawai dapat meningkat dan membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Hubungan Pengawasan dan Kinerja Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikkan di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengindentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pengawasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata belum sesuai standar. 2. Peranan pengawasan untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Priwisata belum terlaksana dengan baik. 3. Metode pengawasan yang diterapkan pada Dinas Kebudayaan dan pariwisata tidak terlaksana dengan baik. 4. Kinerja belum sesuai dengan SOP. 5. Kinerja pegawai belum mencapai tujuan organisasi. C. Pembatasan Masalah 1. Pengawasan kerja adalah suatu usaha agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai rencana yang telah ditetapkan atau hasil yang dikehendaki, yang dilakukan oleh pengawas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. (menurut Manulang 2003;173) 2. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hasil kerja yang dihasilkan oleh seseorang pegawai atau kelompok dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi sebagaimana yang dimaksud, meliputi antara lain pendidikan, keterampilan (skill), sikap dan etika kerja, tanggung jawab dan lingkungan kerja. (Mangkunegara,2005;9) D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 95

1. Bagaimana pengawasan Pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata? 2. Bagaimana kinerja Pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata? 3. Seberapa besar hubungan pengawasan terhadap kinerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata? E. Kerangka Berpikir Pada kerangka berpikir ini penulis berpandangan bahwa hubungan antara Pengawasan dan kinerja pegawai adalah seorang pemimpin dalam melakukan pengawasan merupakan faktor yang amat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Sebab dengan adanya pengawasan kerja yang baik dari pemimpin maka suatu pekerjaan akan dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan hasil kerja yang lebih baik. Pengawasan yang dilaksanakan pemimpin bukanlah untuk mencari-cari kesalahan, pengawasan terutama ditujukan agar rencana-rencana dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Pengawasan yang dilakukan secara baik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kinerja pegawai demi kelancaran aktivitas organisasi dan dapat memperkecil timbulnya hambatan-hambatan yang terjadi dan segera mungkin diantisipasi untuk mencapai tujuan organisasi. Secara spesifik, dapat penulis kemukakan kerangka berfikir antara pengawasan terhadap kinerja pegawai sebagai berikut: 1. Menurut Hasibuan (2006:197) Pengawasan adalah pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan sasaran dan standar yang telah yang ditetapkan sebelumnya. Pengawasan dilakukan dalam usaha menjamin kegiatan terlaksana sesuai dengan kebijakan, strategi, keputusan, rencana dan program kerja. 2. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab 96

yang di berikan oleh organisasi kepadanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil pencapaian yang dapatdilaksanakan oleh seorang baik kualitas maupun kuantitas yang akan dicapai pegawai persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. E. Kerangka Berpikir Variabel X Pengawasan Kerja Indikator Tindakan nyata dan efektif untuk mencegah/ mengetahu i kesalahan Meningkat kan prestasi kerja Mengaktif kan peranan atasan dan bawahan Membetul kan kesalahan Variabel Y Kinerja Indikator Tang gung Jawab Keset iaan Disip lin Kreat ifitas Kerja sama Memeliha ra kedisiplin an Sumber: Hasibuan (2006:197) Gambar 1 Kerangka Berfikir F. Hipotesis Penelitian Sumber: Mangkunegara (2011:67) Ha : b = 0 Diduga tidak terdapat hubungan positif pengawasan dan kinerja pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Ho : b 0 Diduga terdapat hubungan positif pengawasan dan kinerja pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. LANDASAN TEORI A. Manajemen Secara Umum 1. Pengertian Manajemen Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar. Terdapat 97

berbagai pendapat tentang pengertian manajemen, walaupun pada dasarnya mempunyai makna yang kurang lebih sama. B. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 1. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Handoko (2005:05) Sumber Daya Manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses tercapainya suatu tujuan organisasi. Oleh karena itu organisasi harus mengelola, mengatur dan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada secara maksimal, agar tercapainya tujuan organisasi. C. Pengawasan 1. Pengertian Pengawasan Pengawasan mempunyai arti penting bagi setiap perusahaan.pengawasan bertujuan agar hasil pelaksaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan adalah kegiatan menejer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau hasil yang dikehendaki (Lubis,2005 :154). 2. Syarat-Syarat Pengawasan Yang Baik Menurut Swastha (2010:124) untuk menjalankan pengawasan dengan baik, diperlukan beberapa syarat, yaitu : a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas) b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan d. Pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai dengan standar yang digunakan e. Pengawasan harus luwes / fleksibel f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi g. Pengawasan harus ekonomis 98

h. Pengawasan harus mudah dimengerti i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan / koreksi 2. Prinsip Pengawasan Menurut Lubis (2005:160), agar pengawasan berjalan dengan efektif dan efisien perlu adanya sistem pengawasan yang efektif maka perlu dipenuhi beberapa pengawasan yaitu : a. Pengawasan harus bersifat fact finding, artinya pengawasan harus menentukan fakta-fakta tentang bagaimana tugastugas dijalankan dalam organisasi. b. Pengawasan harus bersifat preventif, artinya harus dapat mencegah timbulnya penyimpanganpenyimpangan dan penyelewenganpenyelewengan dari rencara semula. c. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang d. Pengawasan hanya sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi dan tidak boleh dipandang sebagai tujuan. e. Karena pengawasan hanya sekedar alat adminitrasi, maka pelaksanaan harus mempermudah tercapainya tujuan. f. Pengawasan tidak dimaksudkan untuk terutama menemukan siapa yang salah jika ada ketidakberesan, akan tetapi untuk menemukan apa yang tidak benar. g. Pengawasan bersifat harus membimbing agar supaya para pelaksana meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas yang telah ditentukan baginya. 3. Indikator Pengawasan Indikator yang terdapat pengawasan menurut Haibuan (2006:197) adalah: a. Mencegah kesalahan Dengan adanya pengawasan kerja yang baik maka suatu pekerjaan akan dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan hasil kerja yang lebih baik. Pengawasan yang dilaksanakan pimpinan bukanlah untuk mencari- 99

cari kesalahan, pengawasan terutama ditujukan untuk mencegah terjadinya kesalahan agar rencanarencana dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.organisasi melaksanakan pengawasan secara baik sesuai dengan aturan yang telah diteteapkan dan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan, maka diharapkan dapat memperkecil timbulnya hambatan-hambatan yang terjadi dan segera mungkin diantisipasi. b. Meningkatkan prestasi kerja Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai sesuai dengan tugasnya di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.dalam hal meningkatkan prestasi kerja pegawai haruslah diperlukan pengawasan dari seorang pemimpin agar hasil kerja dapat dicapai dengan baik.prestasi kerja bukan hanya upaya mencapai hasil kerja dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya tetapi juga kualitas kerja yang sangat membutuhkan perencanaan kerja, dan dalam pelaksanaannya membutuhkan pengawasan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. c. Mengaktifkan peranan atasan dan bawahan Secara umum seorang atasan memang menghendaki bekerja dengan tanggung jawab, mengerjakan sesuatu dengan tuntas dan selesai, serta giat dan rajin.namun dalam hal ini seorang atasan diharapkan dapat berperan aktif kepada bawahannya agar pegawai dapat berkonsultasi, menyampaikan berbagai keluhan dan meminta saran dalam pekerjaan. Aktifnya seorang atasan kepada bawahan merupakan pengawasan yang baik, karna dengan adanya peranan atasan kepada bawahan akan menambah pengetahuan hal-hal apa 100

yang terjadi di dalam organisasi terutama di dalam para pegawainya. d. Membetulkan kesalahan Dalam setiap organisasi dapat terjadi kesalahankesahalahan yang dilakukan para pegawai dalam menjalankan tugasnya, untuk itu pengawasan yang dimaksudkan disini adalah untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidak sesuaian, penyelewengan dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan.pengawasan bertujuan untuk mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan para pegawai. e. Pemeliharaan kedisiplinan Memelihara kedisiplinan dengan baik merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi untuk mewujudkan tujuannya.dimana kedisiplinan merupakan fungsi operatif yang terpenting dan menjadi tolok ukur untuk mengukur ataupun mengetahui apakah fungsi-fungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik.untuk memelihara kedisiplinan yang baik dapat dilakukan dengan ketegasan pimpinan dalam melakukan pengawasan, sedangkan untuki meningkatkan kedisiplinan yang baik dapat dilakukan dengan pemberian hukuman yang adil dan tegas terhadap semua pegawai. Sehingga kedisiplinan yang baik akan terlaksana bagi semua. D. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Suatu perusahaan atau organisasi tentu membutuhkan pegawai sebagai tenaga kerjanya guna untuk mencapai tujuan. Mengingat pegawai merupakan asset penting bagi organisasi, banyak hal yang perlu diperhatikan terkait dengan peningkatan kinerjanya 2. Pengertian Evaluasi/Penilaian Kinerja 101

Penilaian kinerja mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja pegawai ditempat kerja. Istilah penilaian kinerja (performance appraisal) dapat digunakan secara bergantian atau bersamaan karena pada dasarnya mempunyai maksud yang sama. Penilaian kinerja yang dilakukan dengan benar dan akan bermanfaat bagi pegawai, pemimpin, dan pada akhirnya bagi organisasiitu sendiri. 3. Tujuan Penilain/Evaluasi Kinerja Tujuan evaluasi kinerja adalah memperbaiki dan meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari Sumber Daya Manusia organisasi. Secara lebis spesifik, tujuan dari evaluasi kinerja sebagaimana dikemukakan Agus Suyoto (2002:01) adalah meningkatkan saling pengertian antara pegawai tentang persyaratan kinerja : a. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan sehingga pegawai dapat berprestasi sesuai dengan potensinya. b. Memberikan peluang kepada pegawai untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karier atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang. c. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang pegawai, sehingga mereka dapat bekerja lebih baik lagi, atau sekurangkurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu. d. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah. 4. Indikator kinerja Indikator yang terdapat dalam kinerja karyawan menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67) adalah: 102

a. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah siap menerima kewajiban atau tugas, memiliki sikap mental seorang pegawai jika seorang pegawai memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas dan kewajiban yang diberikan perusahaan, maka pegawai tersebut akan melakukan tugasnya dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. b. Kesetiaan Seorang pegawai harus mempunyai sifat kesetiaan terhadap perusahaan dan tugas-tugas yang diembannya. Kesetiaan sangat diperlukan oleh perusahaan karena dengan kesetiaan itulah yang nantinya akan memberikan pencapaian dalam tujuan perusahaan. c. Disiplin Disiplin kerja merupakan suatu sifat menghormati, menghargai, patut dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis dan dapat dikenai sanksi apabila terbukti melanggar tugas dan wewenang yang diberikannya. d. Kreatifitas Seorang pegawai diwajibkan memiliki kreatifitas didalam melakukan tugasnya.seorang pegawaiakan sangat mendukung bagi keberhasilan suatu pekerjaan, keberhasilan inilah yang nantinya menjadi kontribusi bagi perusahaan. e. Kerjasama Kerjasama berarti melakukan suatu pekerjaan bersama-sama untuk mencapai tujuan.kerjasama sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewajiban. Keterkaitan antara masing-masing bagian dalam suatu perusahaan membutuhkan adanya kerjasama antar pegawai yang bekerja, semua itu dilakukan demi tercapainya tujuan perusahaan 103

rhitung = METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Tempat PenelitiaN Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan.Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 2. Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam menyusun penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif 3. Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, Kota Tangerang Selatan selama 3 bulan dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. B. Populasi Dan Sampel 1. populasi Populasi menurut Sugiyono (2008:80), adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tartentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga bendabenda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau objek itu. Berdasarkan pada tempat penelitian yang telah diterapkan, maka populasi yang disajikan objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap yang bekerja di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan dengan jumlah pegawai sebanyak 75 orang. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2008:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini 75 orang. C. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas 2. Uji Reabilitas 104

rxy = rca = )( Si = St = 3. Analisa Koefisien Korelasi 4. Analisa Koefisien Determinasi KD = r² 100% HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Organisasi 1. Sejarah Singkat Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Mentri dalam Negri Indonesia Mardianto, pada 29 Oktober 2008.Wilayah ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang.Rencana ini berawal dari keinginan warga di wilayah selatan untuk mensejahtrakan masyarakat. Maka dari itu terbentuk pula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan yang dibentuk berdasarkan pada perwal no. 17 tahun 2010 2. Visi dan Misi Organisasi a. Visi Berdasarkan visi dan misi daerah tersebut, maka visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah Mewujudkan Mayarakat Tangerang Selatan yang Berbudaya Dan Meningkatkan Sapta Pesona Untuk Sadar Wisata Yang Indah dan Asri. b. Misi 1) Meningkatkan Pengembangan Budaya Kota Tangerang Selatan. Misi ini mengandung arti bahwa perlu adanya peningkatan budaya fisik maupun non fisik yang ada di Kota Tangerang Selatan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya pemeliharaan terhadap budaya fisik seperti situssitus bersejarah dan budaya non fisik seperti Kesenian Betawi, Tiong Hoa dan Sunda. 105

2) Mengenali dan Mengembangkan Potensi Objek Wisata di Kota Tangerang Selatan. Misi ini mengandung arti bahwa untuk menggali pariwisata yang ada di Kota Tangerang Selatan yang lebih maju dalam pengembangannya diperlukan kerjasama antara pemerintah, swasta (pelaku usaha swasta) dan masyarakat. C. Analisis Data Penelitian 1. Uji Validitas Untuk menentukan valid atau tidaknya setiap butir pertanyaan variabel pengawasan (X) dan kinerja pegawai (Y) maka dapat menghitungnya dengan menggunakan instrument validitas, berikut adalah rumus untuk menentukan validitas instrument dari setiap pertanyaan : Tabel 4.7 Hasil Analisis Item Instrumen Pengawasan Butir Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan 1 0.362 0.227 VALID 2 0.356 0.227 VALID 3 0.373 0.227 VALID 4 0.371 0.227 VALID 5 0.363 0.227 VALID 6 0.392 0.227 VALID 7 0.429 0.227 VALID 8 0.364 0.227 VALID 9 0.358 0.227 VALID 10 0.361 0.227 VALID Sumber: Data primer yang sudah diolah Tabel 4.9 Hasil Analisis Item Instrumen Kinerja pegawai Butir r- r- Pertanyaan hitung tabel Keterangan 1 0.414 0.227 VALID 2 0.435 0.227 VALID 3 0.499 0.227 VALID 4 0.562 0.227 VALID 5 0.380 0.227 VALID 6 0.414 0.227 VALID 7 0.438 0.227 VALID 8 0.388 0.227 VALID 9 0.388 0.227 VALID 10 0.338 0.227 VALID Sumber: Data primer yang sudah diolah 2. Uji Realibilitas Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas yaitu dengan menggunakan metode Cronbach Alpha. Dimana rumus yang digunakan adalah sebagai berrikut: a. Uji Reabilitas Instrumen X (Pengawasan) rca = rca = rca = (1,1111) (1 0,725) rca = (1,1111) (0,275) rca = 0,305 106

Dengan demikian, berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa r ca lebih besar dari r tabel (0,305> 0,227) sehingga instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel. b. Uji Reabilitas Instrumen Y (Kinerja Pegawai) rca = rca = (1,1111) (1 0,553) rca = (1,1111) (0,447) rca = 0,496 Dengan demikian, berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa r ca lebih besar dari r tabel (0,496> 0,227) sehingga instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel. 3. Analisis Korelasi Sederhana Antara Variabel dan Variabel Berdasarkan hasil analisis diatas dengan menggunakan Korelasi Product Moment didapat nilai r xy sebesar 0,773 yang artinya terdapat hubungan positif yang kuat antara pengawasan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwasta Kota Tangerang Selatan. 4. Analisis Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi r = 59,79% ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel pengawasan (X) berhubungan dengan variabel kinerja pegawai (Y) sebesar 59,79%, sedangkan selebihnya yaitu (100% - 59,79%) = 40,21% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti penulis. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil analisis kuisioner 85,33% responden berpendapat sangat setuju dan setuju dengan sistem pengawasan yang diterapkan oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan. Hal ini membuktikan bahwa sistem pengawasan yang diterapkan di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan sudah baik dan perlu ditingkatkan untuk memberikan dampak positif terhadap kinerja karyawan. 2. Berdasarkan analisis hasil kuisioner 85,74% responden berpendapat sangat setuju dan 107

setuju dengan kinerja yang dihasilkan pegawai pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan. Hal ini menunjukan kinerja pegawai pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan sudah cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi. 3. Berdasarkan perhitungan statistik yang dilakukan pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Rxy = 0,773 113 yang berarti terdapat hubungan yang positif kuat antara pengawasan dan kinerja pegawai. Sedangkan hubungan kontribusi 103 pengawasan dan kinerja pegawai dalam bentuk persen (%) sebesar 59,79% dan sisanya 40,21% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis. B. Saran 1. Pemimpin organisasi hendaknya memperhatikan kembali pengawasan pegawai yang kurang baik yaitu dengan cara melakukan pendisipiplinan pada pegawai, terutama pendisiplinan padan penggunaan waktu jam kerja dan absensi kehadiran. 2. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan dapat ditempuh dengan meningkatkan variabel pengawasan kerja terutama pengawasan terhadap penyimpangan hasil kerja. Usaha peningkatan pengawasan ini lebih baiknya dilakukan secara langsung, karena dilihat dari cukup besarnya penyimpangan hasil kerja yang dilakukan pegawai. Dengan memantau secara langsung maka pegawai secara langsung dapat ditegur dan dapat memperbaiki kesalahan yang telah dilakakukan. 3. Kinerja pegawai yang sudah baik perlu di pertahankan dan ditingkatkan lagi dengan cara melakukan pembinaan dan pelatihan agar kinerja pegawai dapat meningkat. 4. Sektor tempat pariwisata harus tetap dipertahankan, dikembangkan, membangun sarana yang belum memadai atau rusak dan pelayanan dari lokasi seperti terdapat makanan khas agar dapat menjadi yang nyaman dan menjadi tempat hiburan bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan dan sekitarnya. DAFTAR PUSTAKA 108

Alex S. Nitisemito. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi. 3,Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001 Amins Achmad. Manajemen Kinerja Pemerintahan Daerah, Laksbango Pressindo, Yogyakarta, 2012 Dessler, Gary. Personal Manajemen, Terjemahan oleh AgusDarma, Jakarta Erlangga,2004. Hasan, Iqbal, Analisa data penelitian dengan statistik, cetakan ke empat, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2008 Hasibuan, S.P Malayu, Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta 2002. Hasibuan, Melayu. S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta, 2006. Hasibuan S.P. Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia, EdisiRevisi, BumiAksara, Jakarta, 2011. Handoko T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPEE. Yogyakarta 2005. Handoko T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumber DayaManusia, Edisi 2. BPFE, Yogyakarta, 2011. Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, CetakankeDelapan, RemajaRosdakarya, Bandung, 2001. Mangkunegara, Anwar Prabu, Perilaku danbudaya Organisasi. PT. Refika Aditama, Bandung. 2005. Mangkunegara Anwar Prabu. Evaluasi Kinerja, Refika Aditama, Bandung, 2011 Noor Juliansyah. Metodologi Penelitian, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2013. Notoatmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2009.Sadili, 2009 Noor Juliansyah. Metodologi Penelitian, KencanaP renada Media Group, Jakarta, 2013 Samsudin, Sadili, Manajemen Sumber Daya Manusia CV. Pustaka Setia, Bandung 2009. Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Refika Aditama, Bandung, Cetakan ke-6, Januari 2013 Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta, 2002. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Cetakan Kedelapan, Alfabeta, Bandung, 2009. Soekarno K, Dasar dasar Manajemen, Miswar, Jakarta, 2003 109

Sutrisno Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana, Jakarta, 2009 Umam Khaerul. perilaku organisasi, CV Pustaka Setia, Bandung, 2010 Umar Husien, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003. Wibowo. Manajemen Kinerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013 110