SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto Untuk Memenuhi Syarat Penulisan Skripsi

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

SKRIPSI. Oleh: REFI MUFAROKHAH NIM

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

SKRIPSI. Oleh: ISTI ANATUN NIM

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

BAB I PENDAHULUAN. juga secara individual. Hal ini mau tidak mau menuntut guru agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

SKRIPSI OLEH : CICI GAMIACI NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI. IPA mempelajari tentang bagaimana cara mencari

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS III SEMESTER II MELALUI METODE EKSPERIMEN DI MI MIFTAHUL HUDA SELANDAKA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

Oleh: SALIMAN NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

SKRIPSI. Oleh: MAMLUATURRO FAH NIM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini sangat sekali diperlukan sumber

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran menurut Sardiman (2007: 59) dapat diartikan, Suatu usaha untuk

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

SKRIPSI MOCHAMMAD KHAERUL DHAHABUDIN

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih dianggap strategis dalam membina tunas-tunas bangsa

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

Mudjiono, dan Dimyati Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

COVER PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN DENGAN PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, mungkin sejak lahir sampai akhir hayat.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.1 Pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku, sikap, maupun pola pikir. Maka dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sesuai dengan nilai nilai yang berlaku dalam keluarga, peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ii

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI JENIS-JENIS TANAH MELALUI MEDIA KONKRIT PADA SISWA KELAS V MI MA ARIF NU 01 PETAHUNAN KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun Oleh: NAMA : JUNI WIHAYANI NIM : 1223310028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEGURUAN MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2017

DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Definisi Operasional... 4 C. Perumusan Masalah... 6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6 E. Kajian Pustaka... 7 F. Sistematika Penulisan Skripsi... 9 BAB II KAJIAN TEORI... 11 A. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA... 11 1. Pengertian Hasil BelajarMata Pelajaran IPA... 11 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa... 16 3. Tujuan Penilaian Hasil Belajar Siswa... 18 B. Media Konkrit... 20 1. Pengertian Media Konkrit... 20 2. Penggunaan Media Konkrit... 22 3. Manfaat Media Konkrit... 23 4. Keunggulan dan Kelemahan Media Konkrit... 25 C. Hasil Belajar IPA dan Media Konkrit... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 31 A. Jenis Penelitian... 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian... 33 C. Subyek Penelitian... 33 D. Obyek Penelitian... 34 E. Rancangan Penelitian... 34 F. Teknik Pengumpulan Data... 34 G. Teknik Analisis Data... 36 H. Prosedur Penelitian... 33 I. Indikator Keberhasilan... 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 44 A. Hasil Penelitian... 44 B. Pembahasan... 68 BAB V PENUTUP... 72 A. Kesimpulan... 72 B. Saran-saran... 73 DAFTAR PUSTAKA... 74 Lampiran-Lampiran

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan dan hak setiap manusia di muka bumi. Melalui pendidikan maka wawasan seseorang akan terbuka dan memiliki kemampuan menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapinya dan mampu bersaing dengan yang lain. Pelaksanaan pendidikan secara formal dilakukan di lingkungan sekolah dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku. Tujuan pendidikan Madasah mengacu pada Pendidikan Nasional, dimana Pendidikan Nasional memili tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara negara yang demokratis serta bertanggungjawab (diakses dari http://alhikmahkaranganyar.blogspot.com). Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah IPA. Menurut Mulyasa (2010: 111), mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-nya, (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

2 masyarakat, (4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahan masalah dan membuat keputusan, (5) meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutlan pendidikan ke SMP/MTs. Pelaksanaan pembelajaran IPA sangat penting karena materi di dalamnya sangat membantu siswa dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. IPA dinyatakan berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Mulyasa, 2010: 110). Namun demikian, pelajaran IPA bagi sebagian siswa sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya materi yang terlalu banyak, metode pembelajaran yang tradisional dan tidak interaktif serta sistem evaluasi yang buruk. Pembelajaran IPA di kelas V MI Ma arif Petahunan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas hasilnya belum mencapai target yang diharapkan. Dari hasil wawancara awal, beberapa siswa menganggap IPA sebagai pelajaran yang sulit namun pada saat pembelajaran saat guru

3 memberikan kesempatan bertanya siswa tampak pasif yang bertanya hanya 2 siswa saja namun pada saat dilakukan ulangan banyak yang belum mencapai KKM. Dari hasil observasi awal terhadap hasil ulangan siswa diperoleh data siswa yang tuntas belajar atau mampu mencapai target KKM yang diharapkan sebesar > 70dari 12 siswa baru ada 5siswa atau 41,67%. Temuan tersebut tentu jauh dari harapan dimana target ketuntasan klasikal adalah siswa yang mencapai KKM > 85%. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA materi jenis-jenis tanah menunjukkan adanya permasalahan dalam pembelajaran IPA. Dari catatam hasil pelaksanaan observasi pendahuluan diperoleh catatan bahwa yang diduga menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar IPA materi jenis-jenis tanah pada siswa kelas V MI Ma arif Petahunan Kecamatan Pekuncen karena: 1. Selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran aktivitasnya lebih banyak didominasi guru, 2. Penyampaian materi yang terlalu banyak, 3. Siswa pasif pada saat mengikuti pembelajaran. 4. Media yang digunakan juga terbatas pada gambar-gambar yang ada pada buku cetak saja. Kondisi tersebut menyebabkan muncul permasalahan seperti: minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran rendah, kemauan bersaing rendah, dan siswa menjadi pasif. Dampaknya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dari perolehan data nilai dan catatan observasi awal, sebagai guru yang memiliki kewajiban meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai

4 materi maka penulis merasa perlu melakukan langkah strategis yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi jenisjenis tanah. Alternatif yang dipilih adalah dengan menerapkan menggunakan media konkrit. Dasar pertimbangan pemilihan media konkrit sebagai alat perantara guru dalam menjelaskan materi mengacu pada pendapat Nana Sudjana (2007: 3) yang menyatakan bahwa penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengaaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir siswa. Tahap berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan halhal yang kompleks dapat disederhanakan. Mengacu pada latar belakang masalah di atas dan mengingat pentingnya segera mengatasi kondisi yang ada maka diputuskan untuk melakukan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi jenis-jenis tanah melalui media konkritpada siswa kelas V di MI Ma arif Petahunan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Definisi Operasional Untuk menghindari adanya kesalahan persepsi terhadap judul yang diajukan, maka dilakukan definisi operasional untuk beberapa istilah yang digunakan yaitu:

5 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan terjadi pada siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan tingkah laku tersebut mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.pada penelitian aspek yang dinilai hanya mengacu pada bidang afektif (sikap) dan kognitif (Nana Sudjana, 2009: 3). Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar pada penelitian ini adalah perubahan tingkat laku yaitu pada kemampuan menguasai materi pelajaran IPA. 2. Mata Pelajaran IPA Mata pelajaran IPA yang diteliti pada penelitian ini adalah materi jenis-jenis tanah yang terdapat pada Standar Kompetensi (SK) 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam; KD. 7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan; dan tujuan pembelajaran: siswa dapat menyebutkan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunannya. 3. Media Konkrit Media konkrit yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah alatalat atau benda nyata yang digunakan sebagai pendukung guru dalam menjelaskan jenis-jenis tanah. Media konkrit yang digunakan pada penelitian ini berupa beberapa jenis tanah yaitu tanah berpasir, tanah berhumus, tanah liat, dan tanah berkapur.

6 Dari defisini tersebut maka yang dimaksud dengan judul di atas adalah proses atau usaha untuk meningkatkan penguasaan yang dikembangkan dalam mata pelajaran IPA materi jenis-jenis tanah yang pelaksanaannya melalui cara penyajian pembelajaran dimana siswa diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan guru dan keberadaan guru sebagai pembimbing siswa dalam menyimpulkan pengalaman belajarnya. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka rumusan secara umu dari penelitian ini adalah: Bagaimanakah peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi jenis-jenis tanah melalui media konkrit pada siswa kelas V MI Ma arif NU 01 Petahunan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2016/2017? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah 1. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi jenis-jenis tanahmelalui media konkritpada siswa kelas V Semester II di MI Ma arif Petahunan Tahun Ajaran 2016/2017. Secara khusus tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan media konkrit dalam upaya meningkatkan

7 hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi jenis-jenis tanah pada siswa kelas V Semester II di MI Ma arif Petahunan Tahun Ajaran 2016/2017. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa karena diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri atas jawaban dari permasalahan yang dihadapinya. b. Untuk Guru Guru dapat memperkaya wawasan siswa dengan cara lebih terlibat dalam aktivitas belajar. Guru juga makin profesional dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. c. Untuk Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam memperbaiki hasil pembelajaran sehingga kualitas dan mutu sekolah juga akan meningkat. E. Kajian Pustaka Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar menggunakan media benda konkrit pernah dilakukan sebelumnya. Beberapa penelitian terdahulu yang penulis temukan antara lain:

8 1. Herti Yuniarti (2015). Skripsi. STAIN Purwokerto. Judul penelitian Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penggunaan media benda-benda konkrit di MI Ma arif NU Lemberang Kecamatan Sokaraja Dalam penelitian yang dilakukan saudari Herti Yuniati dalam pelaksanaan pembelajaran media digunakan sebagai alat untuk mendapatkan informasi, jadi sebagai kata pembelajaran menitik beratkan pada hasil. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media bendabenda konkrit terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MI Ma arif NU Lemberang Kecamatan Sokaraja. 2. Kaminah (2016). Skripsi. STAIN Purwokerto. Judul penelitian Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Mengenal Alat-alat Penghasil Energi Melalui Media Benda Konkret pada Siswa Kelas 2 Semester 2 MI Ma arif NU 1 Gancang Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Penerapan media konkrit terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi jenisjenis tanah pada siswa kelas V MI Ma arif NU 01 Petahunan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2016/2017, dan 2) Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dalam pelajaran IPA terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Data rata-rata nilai klasikal pada pra siklus rata-rata kelas 65,42, pada siklus I meningkat menjadi 79,92 dan di akhir siklus II menjadi 82,92. Jumlah siswa tuntas belajar dari 12 siswa pada pra siklus baru mencapai 5 siswa atau 41,67%, pada siklus I meningkat menjadi 8 siswa atau 66,67%, dan pada siklus II jumlah tuntas belajar ada 11 siswa atau 91,67%. Perolehan siklus II sudah mencapai

9 target yang diharapkan yaitu secara klasikal kelas dinyatakan tuntas belajar jika siswa yang mencapai KKM > 80%. Dari temuan tersebut, persamaan penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Adapun perbedaannya adalah siswa yang diteliti dan media yang digunakan pada penelitian ini berbeda yaitu jenis-jenis tanah. F. Sistematika Penulisan Skripsi ini terbagi dalam tiga bagian: Pendahuluan, Isi, dan Penutup dengan sistematika sebagai berikut: Bagian Awal Skripsi terdiri dari halaman judul, pernyataan keaslian, nota pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yang meliputi: Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Teori yang memuat teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yaitu teori tentang hasil belajar siswa, mata pelajaran IPA, dan media konkrit. Bab III Metode Penelitian yang meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknis analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

10 Bab V Penutup terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

72 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi jenis-jenis tanah melalui media konkrit pada siswa kelas V MI Ma arif NU 01 Petahunan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2016/2017 dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus perbaikan dimana masingmasing siklusterdiri dari 2 (dua) kali pertemuan. Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan media konkrit berupa jenis-jenis tanah yang terdiri dari tanah berpasir, tanah berkapur, tanah berhumus dan tanah liat terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Data rata-rata nilai klasikal pada pra siklus rata-rata kelas 65,42, pada siklus I meningkat menjadi 79,92 dan di akhir siklus II menjadi 82,92. Jumlah siswa tuntas belajar dari 12 siswa pada pra siklus baru mencapai 5 siswa atau 41,67%, pada siklus I meningkat menjadi 8 siswa atau 66,67%, dan pada siklus II jumlah tuntas belajar ada 11 siswa atau 91,67%. Perolehan siklus II sudah mencapai target yang diharapkan yaitu secara klasikal kelas dinyatakan tuntas belajar jika siswa yang mencapai KKM > 80%.

73 B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh seperti tersebut di atas, maka untuk menyempurnakan penerapan media konkrit peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada Para Guru Kelas Hendaknya guru yang lain dapat menerapkan media konkrit yang sesuai dengan Kompetensi Dasar untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi khususnya pada saat guru melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA. 2. Kepada Siswa Siswa seharusnya aktif pada saat diskusi dengan cara terlibat aktif untuk saling bertukar informasi tentang materi yang dipelajari melalui diskusi kelompok.

74 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. AM, Sardiman. Motivasi dan Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. 2006. Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Depdiknas. Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif. Jakarta: Depdiknas. 2008. Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011.Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010. Muslich, Masnur. 2011.Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Noehi, Nasution. 2007. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Permana, Johar. 2001.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana. Rohani, Ahmad. 1987.Media Intruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2010. Makna dan Konsep Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. Subari. 1994.Gerakan Disiplin di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana, Nana. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2005. Sudjana, Nana. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.2009. Susilo, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Bening. Syah, Muhibin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

75 Syaodih, Nana. 2003.Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011. Taniredja, Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta. Wibawa, Basuki. 2001.Media Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wijaya, Juhana. 2004. Psikologi Bimbingan. Bandung: Eresco. Winkel, 1996. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.