BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terpadat ke empat di dunia. Dengan banyaknya jumlah penduduk, dan terbatasnya lapangan pekerjaan, tidak mudah bagi masyarakat Indonesia untuk mencari pekerjaan. Hal ini mendorong masyarakat Indonesia menciptakan inovasi dan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi memajukan perekonomian masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pelaku usaha sektor industri Usaha Kecil Menengah (UKM). Menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, kontribusi sektor usaha mikro, kecil dan menengah terhadap produk domestic bruto (PDB) adalah 60,3 persen. Sektor ini juga memberikan kontribusi yang besar pada penyerapan tenaga kerja yaitu sebesar 97,22 persen. Hal ini membuktikan bahwa sektor UKM adalah sektor yang memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian negara Indonesia. Oleh karena itu, UKM harus lebih dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu faktor yang memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan UKM adalah pemasaran. Pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam organisasi besar, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pemasaran memiliki peran yang lebih penting dalam usaha kecil menengah dikarenakan kehilangan ataupun bertambahnya satu konsumen akan sangat menentukan keberlangsungan hidup usaha tersebut (Becherer et al, 2012). Tetapi karakteristik pemasaran di UKM sangatlah berbeda dengan karakteristik pemasaran untuk 1
2 perusahaan besar yang ada di teori (Hamali et al, 2016). Usaha yang baru sering mengalami masalah seperti ketidakpastian pasar dan sumber daya yang terbatas untuk pemasarannya (Becherer et al, 2012). Tidak sedikit usaha-usaha baru yang mengaplikasikan teori pemasaran konvensional gagal dalam bersaing dan mengembangkan usaha tersebut dikarenakan strategi marketing tradisional memfokuskan pada penetrasi pasar dan efisiensi yang seharusnya digunakan ketika pasar sudah stabil dan usaha sudah cukup berkembang (Morris et al, 2002). Untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor yang ada di pasar, pemilik usaha diharuskan untuk lebih jelih dalam melihat peluang dan menggunakan sumber daya dan keahlian yang tersedia untuk meningkatkan dan menciptakan nilai dalam wujud yang kreatif dan inovatif (Gilmore, 2011) dalam proses pemasarannya. Pemilik usaha haruslah menganggap ketidakpastian pasar adalah hal yang biasa dan mencoba memanfaatkan peluang yang tercipta dari perubahan tersebut. Ini adalah sikap dari seorang wirausahawan (entrepreneurs) (Jia-sheng dan Chia-Jung, 2010). Bangkitnya sikap kewirausahaan didalam lingkup pemasaran memberikan asumsi bahwa sikap kewirausahaan merupakan hal yang penting dalam pemasaran di era modern (Kilenthong et al, 2015) dan pemilik usaha kecil dan menengah perlu mengkombinasikan antara pemasaran konvensional dengan kewirausahaan (Syah, 2016). Entrepreneurial marketing (EM) adalah suatu konsep yang diciptakan dari dua ilmu yaitu pemasaran dan kewirausahaan (Ionita, 2012). Entrepreneurial marketing adalah ilmu yang diciptakan untuk menjelaskan bagian dari pemasaran
3 yang tidak dapat dijelaskan konsep dan teori pemasaran tradisional yang ada (Morrish dan Deacon, 2011). Entrepreneurial marketing adalah suatu fungsi organisasi dan suatu paket proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan serta untuk mengatur hubungan pelanggan untuk memberikan keuntungan kepada organisasinya dan pemangku kepentingannya yang dikarakteristikan berdasarkan inovasi, pengambilan resiko dan sikap pro-aktif dan dapat dilaksanakan tanpa menggunakan sumber daya yang sedang dikuasai (Ionita, 2012). Entrepreneurial marketing diciptakan berdasarkan adaptasi dari kerangka kerja pemasaran yang standar dan menggunakan jaringan untuk membangun dan mendukung aktivitas pemasaran. Entrepreneurial marketing didasari keperluan dan pengembangan kompetensi manajemen pemasaran dan mencoba untuk berinovasi dibagian yang masih bisa dikembangkan. Oleh karena itu, kewirausahaan berhubungan dengan pemasaran dan pemasaran berhubungan dengan kewirausahaan (Gilmore, 2011). Dengan adanya entrepreneurial marketing, bauran pemasaran kewirausahaan lebih mudah dan kompleks daripada pemasaran konvensional yang masih menggunakan teknik pemasaran tradisional (Syah, 2016). Apabila seorang wirausahawan mampu mengaplikasikan entrepreneurial marketing dalam kegiatan pemasarannya, peluang keunggulan bersaing akan semakin besar. Oleh karena itu, entrepreneurial marketing sangat penting diketahui dan dikuasai oleh pemilik usaha kecil menengah apabila ingin berkembang dalam usaha yang sedang digelutinya.
4 Salah satu contoh yang sangat jelas di Medan adalah usaha kecil menengah yang bergerak di bidang kuliner dan oleh-oleh yang terletak dijalan Mojopahit, Medan. Daerah tersebut sudah sangat terkenal sebagai tempat oleholeh di Medan dan merupakan tempat yang wajib dikunjungi wisatawan apabila berlibur ke Medan. Daerah ini terkenal dengan produk Bika Ambon. Evolusi Jalan Mojopahit menjadi pusat oleh-oleh kota Medan dimulai dari seorang warga tionghoa bernama Ratna yang membuka toko Bika Ambon dirumahnya pada tahun 1986. Beberapa tahun kemudian, usaha Bika Ambon mulai berkembang. Melihat peluang ini, masyarakat sekitar mulai mengikuti jejak Ratna dalam memulai usaha Bika Ambon di Jalan Mojopahit. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, mulailah berkembang industri kuliner khas medan lainnya seperti: kue kacang, kue bolu, pancake durian, kopi, risol, dan manisan. Pada tahun 2003, Toko Bika Ambon Zulaikha memasuki pasar. Walaupun bukan merupakan pioneer, tetapi Bika Ambon Zulaikha sekarang ini sudah menguasai pasar Bika Ambon di kota Medan dengan omset di atas 2 (dua) miliar rupiah pertahunnya. Walaupun begitu, tetap saja ada usaha baru yang terus bermunculan dan berusaha untuk memasuki pasar tersebut seperti Bika Ambon Zainuddin pada tahun 2005, Bika Ambon Khajidah pada tahun 2011, Bika Ambon Kiki Koko pada tahun 2013 dan banyak lagi usaha lainnya yang baru muncul. Besarnya potensi bagi pengembangan industri kuliner ini serta masyarakatnya yang mampu berpikir kreatif dan berinovasi melalui jajanan kuliner mereka membuat industri ini mampu bertahan hingga lebih kurang 30
Jumlah Toko 5 tahun sejak dimulai oleh Toko Bika Ambon Ratna. Peneliti berasumsi bahwa ada strategi yang berlandaskan dimensi Entrepreneurial marketing yang diterapkan oleh usaha-usaha baru untuk bersaing dengan usaha lain yang sudah lebih dikenal. Melalui Entrepreneurial marketing, peneliti akan melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap keunggulan bersaing dari pelaku usaha oleh-oleh khas Medan di jalan Mojopahit. 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1990 2000 2010 2017 Tahun Sumber: Hasil Prasurvey (2017) Gambar 1.1 Peningkatan Jumlah Usaha Oleh-Oleh Khas Medan di Jalan Mojopahit 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Apakah Opportunity focus berpengaruh terhadap keunggulan bersaing? 2. Apakah Pro-Activeness berpengaruh terhadap keunggulan bersaing? 3. Apakah Customer intensity berpengaruh terhadap keunggulan bersaing?
6 4. Apakah Risk taking berpengaruh terhadap keunggulan bersaing? 5. Apakah Resource leveraging berpengaruh terhadap keunggulan bersaing? 6. Apakah Value Creation berpengaruh terhadap keunggulan bersaing? 7. Apakah Innovation berpengaruh terhadap keunggulan bersaing? 8. Apakah Entrepreneurial marketing berpengaruh terhadap keunggulan bersaing? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh Opportunity focus terhadap keunggulan bersaing. 2. Untuk menganalisis pengaruh Proactiveness terhadap keunggulan bersaing. 3. Untuk menganalisis pengaruh Customer Intensity terhadap keunggulan bersaing. 4. Untuk menganalisis pengaruh Risk Taking terhadap keunggulan bersaing. 5. Untuk menganalisis pengaruh Resource Leveraging terhadap keunggulan bersaing. 6. Untuk menganalisis pengaruh Value Creation terhadap keunggulan bersaing. 7. Untuk menganalisis pengaruh Innovation terhadap keunggulan bersaing. 8. Untuk menganalisis pengaruh Entrepreneurial Marketing terhadap keunggulan bersaing. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak yang berkepentingan antara lain sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan peneliti terhadap pengetahuan dibidang
7 Entrepreneurial marketing sehingga dapat diterapkan dalam usaha keluarga. 2. Bagi Pelaku Bisnis khususnya UKM Dapat memberikan saran dan pendapat kepada para pelaku bisnis UKM mengenai pentingnya Entrepreneurial marketing dalam menciptakan keunggulan bersaing. 3. Bagi Masyarakat Peneliti berharap skripsi ini dapat menjadi bahan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan bidang Entrepreneurial marketing.