BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: ANALISIS SWOT. Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2 Masa Bimbingan. 5 Kuesioner. 6 Pengolahan Data.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

Seminar Nasional IENACO ISSN: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: ANALISIS SWOT. Waktu : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Suharsimi

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan adalah pengunjung, masyarakat dan pengelola di Objek Wisata Air Terjun Lepo. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari responden atau lokasi penelitian (Wardiyanta dalam Samaji, 2015:32). Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik survei melalui wawancara dan pengajuan kuisioner terhadap responden yang berada di Objek Wisata Air Terjun Lepo. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau sampling adalah proses penentuan sampel dari populasi yang ada pada penelitian(bungin, 2006). Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 1996:99). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah metode sampling incidental, yaitu penentuan sampel secara kebetulan/incidental. Menggunakan metode ini peneliti dapat menjadikan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan 30

31 peneliti di lokasi penelitian dan dianggap layak untuk menjadi responden (Sugiyono dalam Samaji, 2015:33). Sampel yang digunakan peneliti adalah 100 responden dari wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Lepo. Populasi wisatawan objek wisata tidak diketahui secara pasti sehingga peneliti mengambil sampel 100 orang berdasarkan pendapat hair, et al (1995) yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang representatif adalah 100 sampai 200. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung yang menggunakan seluruh alat indra (penglihatan, pendengaran, pengecap, penciuman, dan pengecap) terhadap suatu objek tertentu dengan tujuan memperoleh informasi yang diharapkan (Arikunto, 1996:99). Metode observasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui keadaan umum objek penelitian. 2. Wawancara Wawancara atau biasa juga disebut interviewadalah dialog yang dilakukan pewawancara terhadap narasumber yang bertujuan untuk mencari data tentang variabel latar belakang (Arikunto, 1996:99). Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada pihak pengelola objek wisata air terjun Lepo untuk menggali informasi mengenai faktor

32 pendorong dan penghambat serta program pengembangan objek wisata air terjun Lepo. 3. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan informasi dari responden menggunakan pertanyaan tertulis (Arikunto, 1996:99). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik kuesioner untuk menggali informasi tentang hambatan dan peluang dari faktor eksternal objek wisata, kekuatan dan kelemahan dari faktor internal objek wisata, serta untuk mengetahui pengaruh adanya objek wisata terhadap pendapatan masyarakat sekitar. Dalam hal ini data diperoleh dari pengunjung dan masyarakat di sekitar objek wisata. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel merupakan apa yang menjadi perhatian penelitian atau objek penelitian (Arikunto, 1996:99). Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Faktor internal dan eksternal pengembangan objek wisata air terjun Lepo: a. Faktor internal (kekuatan dan kelemahan) pengembangan objek wisata air terjun Lepo Faktor lingkungan internal adalah data yang diperlukan dari lingkungan internal meliputi kualitas SDM pengelolaan, kondisi objek wisata, serta manajemen pengelolaan. Faktor lingkungan yang ada dapat menjadi kekuatan maupun kelemahan pengembangan objek wisata. Sebelum merumuskan strategi pengembangan terlebih dahulu

33 dicari tahu tentang faktor internal yang dapat mendorong ataupun menghambat pengembangan objek wisata Lepo. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan pengembangan objek wisata Lepo, maka dapat dirumuskan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang ada dan menghilangkan kelemahannya. b. Faktor eksternal (peluang dan ancaman) pengembangan objek wisata air terjun Lepo Dalam perumusan strategi menggunakan analisis SWOT perlu diketahui kekuatan dan kelemahan dari segi internal serta peluang dan ancaman dari segi eksternal.faktor lingkungan eksternal adalah data yang diperoleh dari luar objek wisata yang berpengaruh terhadap pengembangan objek wisata. Faktor lingkungan eksternal yang ada dapat menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan objek wisata.untuk merumuskan strategi pengembangan objek wisata Lepo perlu diketahui kondisi eksternal yang ada baik peluang ataupun ancaman supaya strategi yang dirumuskan tepat. Strategi yang digunakna harus bisa memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada. 2. Strategi pengembangan objek wisata air terjun Lepo Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam suatu perusahaan dengan cara pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang ada (Chandler dalam Rangkuti, 2014:4). Strategi

34 pengembangan pariwisata merupakan segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai tujuan pengembangan pariwisata. SWOT merupakan singkatan dari Strengths(kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) lingkungan internal dan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) lingkungan eksternal dalam dunia bisnis(rangkuti, 2014:20).Kekuatan (strengths) merupakan faktor lingkungan internal yang dapat mendorong pengembangan objek wisata,juga dapat menjadi daya tari atau alasan seseorang mengunjungi objek wisata. Kelemahan (weaknesses) merupakan faktor lingkungan internal yang dapat menghambat pengembangan objek wisata.peluang (opportunities) merupakan faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan objek wisata, jadi peluang adalah hal-hal positif dari lingkungan eksternal objek wisata yanng memberikan dampak positif bagi pengembangan objek wisata. Lain halnya dengan ancaman (threats) yaitu segala sesuatu dari lingkungan eksternal yang dapat menjadi penghambat pengembangan objek wisata. 3. Pendapatan masyarakat Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh masyarakat dalam jangka waktu tertentu sebagai bentuk imbalan atas produksi yang mereka hasilkan (Reksoprayitno dalam Samaji 2015:37). Pendapatan merupakan salah satu unsur penting dalam perekonomian karena adanya pendapatan akan berpengaruh terhadap konsumsi. Pendapatan juga dapat digunakan sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan, maka

35 semakin sejahtera masyarakat. Adanya pendapatan akan berdampak pada perputaran ekonomi. F. Metode Analisis Data Pada dasarnya analisis data merupakan proses penyederhanaan data agar lebih mudah dibaca dan diinterpresentasikan. Data yang ada akan dianalisis kedalam bentuk yang lebih sederhana untuk selanjutnya dicari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil penelitian (Wardiyanta dalam Samaji, 2015:38) Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan analisis SWOT. Metode analisis deskriptif digunakan untuk analisa faktor pendorong dan penghambat pengembangan objek wisata air terjun Lepo serta kontribusi objek wisata air terjun Lepo terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekitar. Sedangkan analisis SWOT digunakan untuk analisa strategi pengembangan objek wisata air terjun Lepo. 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan salah satu metode pemecahan masalah dengan cara menggambarkan subjek atau objek penelitian saat ini dengan fakta yang tampak (Soejono dan Abdurrahman dalam Pradikta, 2013:37). Dalam penelitian ini, metode analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran faktor pendorong dan panghambat pengembangan objek wisata air terjun Lepo. Dengan menggunakan analisis deskriptif, maka data yang akan disajikan berupa data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari perilaku yang diamati (Pradikta, 2013:37)

36 2. Analisis SWOT SWOT merupakan singkatan dari Strengths(kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) lingkungan internal dan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) lingkungan eksternal dalam dunia bisnis(rangkuti, 2014:20). Analisis SWOT dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui metode strategi pengembangan dengan cara menganalisis faktor eksternal berupa peluang dan ancaman serta faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan. Berbagai Peluang 3. Mendukung strategi turn-around 1. Mendukung strategi agresif Kelemahan Internal Kekuatan Internal 4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi Kuadran Berbagai Ancaman Sumber:Rangkuti, 2014:20 Gambar 3.1Analisis SWOT Kuadran 1: menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan karena perusahaan memiliki peluang dan kekuatan, sehingga pada

37 posisi ini perusahaan harus mendukung kebijakan pertumbuhan agresif Kuadran 2: Pada posisi ini perusahaan memiliki ancaman, namun masih ada kekuatan dari segi internal sehingga ancaman tersebut dapat diatasi dengan kekuatan yang ada. Strategi yang tepat untuk posisi ini adalah strategi diversifikasi (produk/pasar) dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. Kuadran 3:Perusahaan memiliki peluang besar namun ada kelemahan internal sehingga perusahaan harus memilih strategi yang tepat agar kelemahan yang ada tidak mengurangi peluang besarnya. Strategi yang tepat untuk posisi ini adalah perusahaan meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik Kuadran 4: Posisi ini merupakan posisi yang sangat merugikan karena perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dengan kondisi internal yang lemah. Strategi yang harus diterapkan mendukung strategi defensive Dalam proses penyusunan perencanaan strategis terdapat tiga tahapan analisis yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap pertama yaitu tahap pengumpulan data, dilakukan evaluasi faktor eksternal maupun internal untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Tahap selanjutnya adalah tahap

38 analisis dimana pada tahap ini terdapat beberapa model alat analisis yaitu; matrik tows, matrik BCG, matriks internal-eksternal, matriks space, dan matriks grand strategi. Semakin banyak matrik yang digunakan dalam analisis, maka analisis yang dilakukan akan semakin akurat. Tahap terakhir proses penyusunan perencanaan strategi adalah tahap pengambilan keputusan yang mana pada tahap ini dapat digunakan matrik perencanaan strategis kuantitatif untuk mempermudah pemilihan strategi. Dalam penelitian ini, untuk tahap pengumpulan data akan digunakan matrik faktor strategi eksternal dan matriks strategi internal. a. Matriks faktor strategi eksternal Dalam menyusun matriks faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita harus mengetahui Faktor Strategi Eksternal (EFAS). Terdapat beberapa cara penentuan Faktor Strategi Eksternal yaitu: 1) Susunlah 5 sampai 10 peluang dan ancaman dalam kolom 1. 2) Pada kolom 2 beri bobot masing-masing faktor yang disusun menggunakan skala angka 1,0 (sangat penting) sampai 0,0(tidak penting). Hal ini perlu dilakukan karena faktor-faktor yang telah disusun dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3) Dalam kolom 3, hitung rating untuk masing-masing faktor dengan menggunakan skala angka 4(outstanding) sampai 1(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap proses pengembangan wisata. Faktorfaktor peluang diberikan nilai rating positif yang artinya semakin besar peluang diberi rating +4, namun jika peluangnya kecil diberi rating +1.

39 Pemberian rating ancaman berkebalikan dengan pemberian rating peluang, jika ancamannya besar diberi rating 1 dan sebaliknya ketika nilai ancamannya sedikit diberi rating 4. 4) Kalikan bobot dan rating untuk memperoleh faktor pembobotan berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1(poor) 5) Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan. Tabel 3.1 EFAS Faktor-faktor Bobot Rating Bobot x rating strategi eksternal Peluang : Tentukan 5-10 peluang pengembangan wisata berdasarkan hasil observasi Ancaman: Tentukan 5-10 ancaman pengembangan wisata berdasarkan hasil observasi TOTAL Sumber: Rangkuti, 2014:20 b. Matriks faktor strategi internal Setelah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis internal, maka dilakukan penyusunan tabel IFAS untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal dalam Strength and Weakness. Tahapan penyusunan tabel IFAS adalah: 1) Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan

40 2) Pada kolom 2 beri bobot masing-masing faktor yang disusun menggunakan skala angka 1,0 (sangat penting) sampai 0,0(tidak penting). 3) Dalam kolom 3, hitung rating untuk masing-masing faktor dengan menggunakan skala angka 4(outstanding) sampai 1(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap proses pengembangan wisata. 4) Kalikan bobot dan rating untuk memperoleh faktor pembobotan berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1(poor) 5) Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan. Faktor-faktor strategi internal Kekuatan : Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan pengembangan wisata berdasarkan hasil observasi Tabel 3.2 IFAS Bobot Rating Bobot x rating Ancaman: Tentukan kelemahan internal dalam pengembangan wisata berdasarkan hasil observasi TOTAL Sumber: Rangkuti, 2014:20 Setelah diperoleh data atau informasi mengenai faktor yang mempengaruhi pengembangan objek wisata air terjun Lepo, maka tahap selanjutnya adalah memanfaatkan data atau informasi tersebut untuk

41 merumuskan strategi. Alat yang digunakan untuk menyusun faktor strategi pengembangan objek wisata air terjun Lepo adalah matriks SWOT karena menurut Rangkuti (2014), matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang ancaman eksternal yang dihadapi sutu perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks SWOT dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative yang dapat digambarkan pada diagram berikut: EFAS Opportunities (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal Treaths (T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal Tabel 3.3 Matriks SWOT IFAS Strengths (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal Strategi SO Buat strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Weakness (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Keterangan: Strategi SO Strategi ini dibuat dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan seluruh peluang yang ada

42 Strategi ST Strategi ST adalah strategi yang digunakan untuk mengatasi ancaman dengan cara memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelamahan yang dimiliki. Strategi WT Strategi ini merupakan strategi bagaimana menghindari ancaman dan meminimalkan kelemahan yang ada