Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang Maihendra Putra 1, Khairudin 1, Riska Amelia 2 1 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail : mai.hendraputra25@gmail.com Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta Abstract The purpose of this research was to know whether the students ICT learning outcomer that applied talking stick type of cooperative learning model was better than students ICT learning outcomes that applied conventional learning to the students VIII grade at SMPN 14 Padang. ICT learning process in VIII grade at SMPN 14 Padang still focused to the teacher and most of the students were test confident to ask the during the learning process. This problem gave impact to the low students ICT learning outcomes. The possible solution to solve this was applied the talking stick type of cooperative learning model. The design of this research was the whole member of VIII grade at SMPN 14 Padang in academic year 2015/2016. The sampel of this research were divided into two random selected classes, they were VIII 1 grade (experiment) and VIII 8 grade (control). Based on the analysis from learning outcomes data, experiment class had average score 74,73 and control class had average score 68,13. Based on the analysis from students final test data, the researcher got the value of tcunted = 1,731 and the value of ttable = 0,05, because tcounted > ttable so the hypothesis were accepted. It can be concluded that students ICT learning outcomes that applied Talking Stick type of cooperative learning model was better than students ICT learning outcomes that applied conventional Key words : Learning, Talking Stick information and communication technology (ICT) 1. Pendahuluan Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat sehingga meningkatkan kualitas bangsa. Pendidikan menghasilkan sumber daya manusia yang berwawasan luas, yang memiliki kreatifitas tinggi dan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam era globalisasi. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 14 September 2015 di kelas VIII SMP N 14 Padang, terlihat bahwa proses pembelajaran hanya sebagian kecil siswa yang aktif dalam kegiatan belajar. Pembelajaran TIK di kelas masih berlangsung satu arah, sehingga proses pembelajaran TIK di kelas terpusat pada guru. Dalam proses pembelajaran, siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat dan
mengerjakan latihan. Ketika menjelaskan materi pelajaran hanya sebagian siswa yang benar-benar mengikuti proses pembelajaran, begitu juga ketika diberikan kesempatan bertanya, hanya sekitar 25 % siswa yang bertanya dan menyatakan pendapatnya, hal ini terjadi mungkin karena siswa tidak percaya diri dan kurang terlatih dalam memberikan pertanyaan dan menyampaikan tanggapannya. Hal ini mengakibatkan dalam proses pembelajaran kurangnya interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa itu sendiri, karena kurangnya respon siswa terhadap pertanyaan yang diberikan guru dan siswa kurang termotivasi untuk bertanya dengan hanya melakukan diskusi antara mereka. Sehingga siswa hanya mencatat apa yang diberikan guru dan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan model tipe Talking Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukan pendapat. Pembelajaran dengan model tipe Talking Stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas. Guru selanjutnya meminta peserta didik menutupu bukunya. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan oleh sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya. Ketika Stick bergulir dari peserta lainnya, seyogianya diiringi musik. Menurut Istarani (2015:89) secara teknis, langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran tipe Talking Stick adalah sebagai berikut : 1. Guru menyiapkan sebuah tongkat 2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi. 3. Setelah selesai membaca materi pelajaran, siswa diperintahkan untuk menutup buku 4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa mendapat bagian menjawab pertanyaan yang diajukan guru. 5. Melakukan evaluasi mengunakan word square 6. Menutup pelajaran. Dalam permainan ini akan ada sebuah tongkat yang berjalan dengan menggunakan musik untuk mengiringi tongkat yang berjalan. Sampai musik berhenti di salah satu siswa dan siswa menjawab pertayaan yang diajukan. Kegiatan ini dilakukan bergantian, 2
hingga semua kelompok mendapatkan kesempatan menjawab pertayaan. Terakhir siswa diberikan kuis menggunakan Word Square. 2. Metodologi Penilitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah model pembelajaran tipe Talking Stick yaitu penelitian yang dilakukan pada dua kelompok sampel yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen pembelajaran berdasarkan KTSP dengan model pembelajaran tipe Talking Stick, sedangkan dikelas kontrol dilakukan proses pembelajaran konvensional. Populasi merupakan keseluruan dari objek penelitian. Menurut Sugiyono (2014:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP N 14 Padang Sampel merupakan bagian dari populasi. Sugiyono (2014:81) menyatakan bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang memiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini mengunakan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Agar sampel yang diambil dapat mewakili dan menggambarkan sifat serta karakteristik dari populasi maka menentukan sampel digunakan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak Variabel merupakan suatu yang menjadi objek dalam penelitian. Adapun yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang di berikan pada sampel penelitian yaitu penerapan model pembelajaran Talking Stick di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. 2. Variabel terikat dalam Penelitian ini adalah hasil belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi setelah diberikan perlakuan. Alat pengumpul data penelitian yang akan dilakukan adalah tes hasil belajar. Penelitian ini menggunakan instrument tes berbentuk soal essay. Instrumen penelitian harus memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik, maka instrument tersebut harus diuji cobakan pada kelas diluar sampel. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang berbentuk uraian digunakan rumus yang dikemukakan oleh Depdiknas (2008: 9) yaitu: 3
jumlah skor siswa pada suatu soal terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Mean jumlah siswa yang mengikuti tes kedua kelompok data yang ada. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah Mean TK distribusi sebuah data mengikuti atau skor maksimal yang ditetapkan mendekati distribusi normal, yakin distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi Daya pembeda soal adalah normal Uji hipotesis bertujuan untuk kemampuan suatu soal untuk membedakan mengetahui apakah hasil belajar siswa yang antara siswa yang pandai (berkemampuan diterapkan Model Talking Stick lebih baik tinggi) dengan siswa yang tidak daripada siswa yang diterapkan metode mendengarkan saat guru menerangkan. konvensional. Langkah-langkah untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk uraian digunakan 3. Hasil dan Pembahasan rumus yang dikemukakan oleh Depdiknas Pada bagian ini di bahas (2008: 12) yaitu: pendeskripsian dari tes hasil belajar siswa. Menurut Suharsimi (2006 : 178) Setelah dilakukan tes akhir di peroleh nilai Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut hasil belajar siswa pada kelas sampel, yaitu kelas eksperimen (74,73) dan kelas kontrol (68,13). Tes akhir terdiri dari 8 butir soal sudah baik. Untuk mencari reliabilitas essay yang diikuti oleh kedua kelas sample, instrumen peneliti menggunakan rumus di kelas eksperimen jumlah siswa adalah 30 Alpha yang dikemukan oleh Suharsimi ( orang dan yang mengikuti test akhir 2006 : 195) adalah: sebanyak 30 orang sedangkan untuk kelas n r 11 = n 1 1 σ 2 kontrol berjumlah 30 orang dan yang i mengikuti test akhir 30 orang. Berdasarkan σ i 2 kriteria ketuntasan menimum pelajaran mean kelompok atas mean kelompok bawah DP teknologi informasi dan komunikasi di skor maksimum soal SMPN 14 Padang yaitu 75, maka seorang siswa dikatakan tuntas jika 70% materi Analisa data bertujuan untuk melihat pelajaran telah dikuasainya apakah perbedaan rata-rata skor hasil tes Untuk menarik kesimpulan tentang akhir antara kelas eksperimen dengan kelas data yang diperoleh dari hasil belajar, kontrol signifikan atau tidak, untuk dilakukan analisis statistik. Dengan menentukan uji statistik yang sesuai maka melakukan uji kesamaan rata-rata kedua 4
kelompok pupulasi untuk melihat apakah nilai dari kedua kelompok memiliki kesamaan rata-rata atau tidak.untuk itu peneliti mengemukakan hasil penilitian mengenai model pembelajaran talking stick (kelas eksperimen) dan pembelajaran konvensional (kelas kontrol) pada siswa kelas VIII SMPN 14 Padang. 4. Kesimpulan Dari uraian dan hasil pengunjian yang telah dipaparkan pada bab IV diatas diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar tik siswa pada kelas sampel, yaitu kelas eksperimen (74,73) dan kelas kontrol (68,13) yang menerapkan model pembelajaran koopertif talking stick lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 14 Padang. Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang penulis berikan, maka penulis dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Kegiatan pembelajaran dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif talking stick agar dapat digunakan sebagai salah satu arternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar tik siswa. 2. Karena penilitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMPN 14 Padang dengan materi perangkat lunak pengolah angka maka penulis berharap juga dapat dikembangakan pada materi lain yang sesuai dengan strategi pembelajaran ini dalam jangaka waktu yang lebih lama 5. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.. 2012. Dasar- DasarEvaluasiPendidikan. Jakarta: BumiAksara. Djaafar, TengkuZahara. 2001. KontribusiStrategiPembelajaranTerhadapHa sil Belajar. Padang: UNP. Diknas, 2005, panduan khusus kurikulum berbasis kompotensi SMP/Madrasah Tsanawiyah, Jakarta, Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas, 2008. Panduan analisis butir soal. Jakarta: Depdiknas Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Istarani. 2015. 58 Model PembelajaranInovatif. Medan : Media Persada Kurniasih,Imas, Berlin Seni. 2015. RagamPengembangan Model Pembelajaran UntukPeningkatan Professional Guru. Jakarta. Kata Pena. 5
Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta. PT. Raja Grafindo persada. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 6